Anda di halaman 1dari 42

UJI HIPOTESIS

Fitri Kurnia Rahim


Prosedur Uji Hipotesis
1. Menetapkan hipotesis
2. Penentuan Uji statistik yang sesuai
3. Menentukan batas atau tingkat kemaknaan
4. Penghitungan uji statistik
5. Keputusan uji statistik
– Bilai nilai P ≤ nilai ἀ, keputusannya Ho ditolak
– Bilai nilai P > nilai ἀ, keputusannya Ho gagal
ditolak (Ho diterima)
6. Interpretasi
Hipotesis
O Hupo  sementara/lemah kebenarannya
O Thesis  pernyataan/teori
O Hipotesis  pernyataan sementara yang
perlu diuji kebenarannya  Uji Hipotesis
1. Jenis Hipotesis
•Tidak ada perbedaan
Hipotesis sesuatu kejadian antara
dua kelompok/ tidak ada
Nol (Ho) hubungan antara variabel
satu dg yg lain

Hipotesis •Ada perbedaan suatu


kejadian antara kedua
Alternatif keompok / ada hubungan
variabel satu dg variabel yg
(Ha) lain
Contoh Ho
O Tidak ada perbedaan berat badan bayi
antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang
merokok dg mereka yg dilahirkan dari ibu yg
tidak merokok
O Tidak ada hubungan antara merokok
dengan berat badan bayi
Contoh Ha
O Ada perbedaan berat badan bayi antara
mereka yang dilahirkan dari ibu yang
merokok dg mereka yg dilahirkan dari ibu yg
tidak merokok
O Ada hubungan merokok dengan berat
badan bayi
2. Arah/bentuk Uji Hipotesis
O One tail (satu sisi)
O Bila Ha menyatakan adanya perbedaan dan
ada pernyataan yg mengatakan hal yg satu
lebih tinggi/rendah daripada hal yg lain.
O Ex : Berat badan bayi dari ibu hamil yg
merokok lebih kecil dibandingkan berat
badan bayi dari ibu hamil yg tidak merokok
Arah/bentuk Uji Hipotesis(2)
O Two tail (dua sisi)
O Ha yg menyatakan perbedaan tanpa melihat
apakah hal yang satu lebih tinggi /rendah
dari hal yg lain.
O Ex: berat badan bayi dari ibu hamil yang
merokok berbeda dibandingkan berat badan
bayi dari ibu yang tidak merokok.
O Ada perbedaan berat badan bayi antara
mereka yang dilahirkan dari ibu yang
merokok dibandingkan dari mereka yg tidak
merokok.
ARAH PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian Hipotesis dapat dilakukan secara :
1. Satu arah
2. Dua arah

UJI SATU ARAH


Pengajuan H0 dan H1 dalam uji satu arah adalah sbb :
H0 : ditulis dalam bentuk persamaan ( = )
H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>) atau lebih kecil (<)

atau
H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (≤ )
untuk
H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>)

H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (≥ )


untuk
H1 : ditulis dalam bentuk lebih kecil (<)

9
Uji Satu Arah
H0 : μ = μ0 atau H0 : μ ≤ μ0 H0 : μ = μ0 atau H0 : μ ≥ μ0
H1 : μ > μ0 H1 : μ > μ0 H1 : μ < μ0 H1 : μ < μ0
μ0 adalah suatu rata-rata yang diajukan
dalam H0
Wilayah kritis

Penggunaan tabel z atau tabel t


tergantung ukuran sampel dan
informasi simpangan baku populasi
(σ)
Zα atau tdb;α
Wilayah kritis

Uji Hipotesis-
Statistika 2 10
Uji Dua Arah

H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =)


H1 : ditulis dengan menggunakan tanda ≠

H0 : μ = μ0 H1 : μ ≠ μ0

Wilayah kritis

11
3. Kesalahan Pengambilan
Keputusan

Kesalahan Tipe I
(α)

Kesalahan Tipe II
(β)
Kesalahan Tipe I (α)
O Kesalahan menolak Ho  Pdahal Ho Benar
O Adanya perbedaan  padahal tidak ada
perbedaan
O Peluang kesalahan tipe sati (I)  α 
Significance level
O Peluang utk tidak melakukan kesalahan
tipe I  1 – α (Confidence level)
Kesalahan Tipe II (β)
O Kesalahan tidak menolak Ho, padahal Ho
salah
O Menyimpulkan tidak ada perbedaan 
Padahal Ada perbedaan
O Peluang utk membuat kesalahan tipe II  β
O Peluang utk tidak membuat kesalahan tipe
kedua (II)  1- β  Tingkat Kekuatan Uji
(power of test)
O Dalam uji hipotesis  dikehendaki nilai α
dan β kecil atau (1- β) besar.
O Namun, jika nilai α semakin kecil maka nilai
β semakin besar.
O Berhubung harus dibuat keputusan
menolak atau tidak menolak Ho  harus
memilih salah satu yg diperhatikan.
O Umumnya memilih nilai α
4. Menentukan tingkat kemaknaan
(level of significance
O Nila α  batas toleransi peluang salah
dalam menolak hipotesis nol (Ho).
O Atau batas maksimal kesalahan menolak Ho
O Atau batas maksimal kita salah menyatakan
adanya perbedaan
O Penentuan nilai α (alpha) tergantung dari
tujuan dan kondisi penelitian
O Nilai yg sering digunakan 
O 1 %, 5 %, 10 %
5. Pemilihan Jenis Uji Hipotesis

Parametrik

Non-
Parametrik
Langkah/ Prosedur Uji Hipotesis

1. Tentukan hipotesis H0 dan H1


2. Tentukan statistik yang sesuai
3. Tentukan arah pengujian [1 atau 2]
4. Menentukan batas atau tingkat kemaknaan
5. Cari nilai Statistik Hitung (perhitungan)
7. Keputusan Uji statistik. Tentukan Kesimpulan
[terima atau tolak H0 ]
Jenis Uji Hipotesis

Uji lebih
dari dua
Uji Beda mean
dua mean
Beda
mean satu
sampel
UJI BEDA DUA MEAN
Jenis

UJI BEDA DUA


MEAN INDEPENDEN

UJI BEDA DUA


MEAN DEPENDEN
O Menguji perbedaan rata-rata antara kelompok I dan
kelompok II
O Perlu diperhatikan apakah dua data tersebut adalah
dua kelompok yang independen atau dua kelompok
yang dependen (berpasangan)

O Data independen : bila data kelompok yang satu tidak


tergantung dari data kelompok kedua, misalnya
membandingkan mean tekanan darah sistolik orang
desa dengan orang kota.

O Data dependen/pasangan : bila kelompok data yang


dibandingkan datanya saling mempunyai
ketergantungan, misal
Data BB sebelum dan sesudah mengikuti program diet
Kelompok data
Indipenden Dependen
O Dikatakan kedua kelompok O Dikatakan dependen /
data indipenden bila data pasangan bila kelompok
kelompok yang satu tidak data yang dibandingkan
ketergantungan dari data datanya saling mempunyai
kelompok kedua ketergantungan
UJI BEDA DUA MEAN INDEPENDEN
(Uji T Independen)
O Uji Homogenitas Varian
O Uji untuk varian sama
O Uji untuk varian berbeda
Uji Beda dua Mean
Independen
O Tujuan : mengetahui varian antara kelompok data satu
apakah sama dengan kelompok data yg kedua.
O Perbedaan mean dua kelompok data independen.
O Syaratnya:
1. Data berdistribusi normal/simetris
2. Kedua kelompok data independen
3. Variabel yang dihubungkan berbentuk numerik untuk
variabel dependen dan kategorik dengan hanya dua
kelompok untuk variabel independen.
O Hipotesa dalam Uji t independen adalah:
O Dua sisi : Ho: µ1 = µ2 dan Ha: µ1 ≠ µ2
O Satu sisi : Ho: µ1 = µ2 dan Ha: µ1 > µ2
Ho: µ1 = µ2 dan Ha: µ1 < µ2
µ1 dan µ2 = rata-rata pada populasi 1 atau 2
O Prinsip pengujian dua mean adalah melihat perbedaan
variasi kedua kelompok data
O Perlu informasi apakah varian kedua kelompok yang
diuji sama atau tidak.
O Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh
pada nilai standar error yang pada akhirnya akan
membedakan rumus pengujiannya
Langkah-langkah Uji Beda Dua Mean
Independen (Uji T Independen)

Pertama: Uji Homogenitas varian


• Varian sama / Varian Berbeda

Lalu, Uji T
• Uji T utk varian Sama
• Uji T utk varian Berbeda
O Uji Homogenitas Varian
Bentuk varian kedua kelompok data akan
berpengaruh pada pada nilai standar error yang
akhirnya dibedakan rumus pengujiannya.
Penghitungan dg menggunakan uji F:

F = S12
S22
df1= n1-1 dan df2= n2-1
O Varian yg lebih besar berfungsi sebagai pembilang
O Varian yg lebih kecil berfungsi sbg penyebut.

F hitung ≥ F tabel maka Ho ditolak (varian beda)


F hitung < F tabel maka Ho gagal ditolak (varian sama)
Uji beda dua mean
independen
1. Uji untuk Varian Sama

Uji Z digunakan bila standar deviasi


populasi diketahui dan jumlah sampel
besar (lbh dr 30)
uji T digunakan apabila standar deviasi
populasi tidak diketahui.
Uji utk Varian Sama

O Ket : n1/n2 =jumlah sampel kel 1 atau 2


S1/S2 = standar deviasi sampel kel 1 & 2
dimana :
x1 atau x2 = rata rata sampel kelompok 1 atau 2
n1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2
S1 atau S2 = standard deviasi sampel kelompok 1 atau 2
df = degree of freedom (derajat kebebasan)
Sp = varian populasi
Uji Untuk Varian Berbeda

x1 – x2
t = ------------------------------
S 1 2 / n 1 + S 2 2 / n2

[ (S1 2/ n1 ) + (S2 2 / n2 ) ] 2
df = -----------------------------------------------------------
[ (S1 2/ n1)2 / (n1– 1) ] + [ (S2 2 / n2)2 / (n2 – 1) ]
O Contoh :
Seorang peneliti ingin menguji apakah ada perbedaan
nilai biostatistik antara mahasiswa dan mahasiswi.
Dengan mengambil 10 mahasiswa didapat rata-rata
nilainya 70 dengan standar deviasi 5, mahasiswi
diambil 9 orang dan rata-rata nilainya 68 dengan
standar deviasi 6. Ujilah dengan alpha 5% apakah
ada perbedaan nilai ?
Penyelesaian :
O Pertama lakukan uji homogenitas varian
Ho : σ12 = σ12
(varian nilai mahaswa sama dengan varian
nilai mahasiswi)
Ha : σ12 ≠ σ12
(varian nilai mahasiswa tidak sama dengan
varian nilai mahasiswi)
UJI F
S12
F = -------------
S22
O F = (6)2 / (5)2 = 1,44
df : numerator (pembilang) = 9 – 1 = 8
denumerator(penyebut) = 10 – 1 = 9
Kita lihat tabel F pada alpha 0.05

Numerator

Denumerator 1 2 8

9 3,23
O F hitung (1,44) < F tabel (3,23)
O Ho gagal ditolak varian sama

UJI BEDA MEAN

Ho : μa = µI (rata-rata nilai mahasiswa sama dengan rata-rata nilai


mahasiswi)
Ho : μa ≠ µI (rata-rata nilai mahasiswa tidak sama dengan rata-
rata nilai mahasiswi)

x1 – x2
t = -----------------------------
Sp (1/n1 + 1/n2)
68 – 70
t = -----------------------------
Sp (1/9 + 1/10)

Sp2 = 30,14  Sp = 5,49


68 – 70
t = -----------------------------
5,49 (1/9 + 1/10)

t = - 0,79
df = 10 + 9 – 2 = 17
(kita cari nilai tabel t)
t = 0,79 dengan df = 17

df .10 .05 .025

1
2
.
.
17 1,74 2,11

18
.
.
O Hasil  T hitung < t tabel
Atau
Dengan nilai t = 0,79 , maka nilai P - nya > 0.10
(karena ujinya two tail maka nilai P dikalikan dua)
0.10 x 2 = 0.20

Hasil  Nilai P > 0.05

O Keputusan  Ho gagal ditolak


O Artinya  Jadi, tidak ada perbedaan yang bermakna
nilai statistik antara mahasiswa dengan mahasiswi
Tingkat Signifikansi untuk tes satu sisi
0,40 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005 0,0025 0,001 0,0005
Tingkat Signifikansi untuk tes dua sisi
Df 0,80 0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 0,005 0,002 0,001
1 0,325 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 127,32 318,31 636,62
2 0,289 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 14,089 22,327 31,598
3 0,277 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 7,453 10,214 12,924
4 0,271 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 5,598 7,173 8,610
5 0,267 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 4,773 5,893 6,869
6 0,265 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 4,317 5,208 5,959
7 0,263 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,029 4,785 5,408
8 0,262 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 3,833 4,501 5,041
9 0,261 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 3,690 4,297 4,781
10 0,260 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 3,581 4,144 4,587
11 0,260 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 3,497 4,025 4,437
12 0,259 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,428 3,930 4,318
13 0,259 0,694 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,372 3,852 4,221
14 0,258 0,692 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,326 3,787 4,140
15 0,258 0,691 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,286 3,733 4,073
16 0,258 0,690 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,252 3,686 4,015
17 0,257 0,689 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,222 3,646 3,965
18 0,257 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,197 3,610 3,922
19 0,257 0,688 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,174 3,579 3,883
20 0,257 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,153 3,552 3,850
21 0,257 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,135 3,527 3,819
22 0,256 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,119 3,505 3,792
23 0,256 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,104 3,485 3,767
24 0,256 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,091 3,467 3,745
25 0,256 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,078 3,450 3,725
26 0,256 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,067 3,435 3,707
27 0,256 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,057 3,421 3,690
28 0,256 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,047 3,408 3,674
29 0,256 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,038 3,396 3,659
30 0,256 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,030 3,385 3,646
LATIHAN SOAL

Anda mungkin juga menyukai