Anda di halaman 1dari 24

HIPOTESIS

 Hipotesis (Bahasa Yunani) : hupo (sementara) dan thesis (pernyataan


atau teori).
 Hipotesis : jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji
kebenarannya.
 Hipotesis : pernyataan atau dugaan mengenai populasi (parameter)
yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari
sample penelitian (statistik)
 Penyelidikan apakah hipotesis benar atau salah disebut pengujian
hipotesis

1
Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
 Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak
Hipotesis yang diuji adalah H0
H0 :Tidak ada hubungan, Tidak ada pengaruh, Tidak ada
perbedaan …
 Hipotesis Alternatif (H1)
Hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan
dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya
dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta
serta dukungan data yang nyata di lapangan
H1:Ada hubungan, Ada pengaruh, Ada perbedaan …

2
Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Komparatif : Dirumuskan untuk memberikan
jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan.
a. Ada perbedaan nilai statistika kuliah pagi dengan sore
b. Ada perbedaan gairah kerja antara pejabat struktural
dengan fungsional.
2. Hipotesis Assosiatif : Dirumuskan untuk memberikan
jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan.
a. Ada hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan
b. Pergaulan bebas berpengaruh positif terhadap penyakit AID
c. Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara status
sosial ekonomi dengan terpenuhi gizi keluarga.

3
Hipotesis Penelitian (1)
3. Hipotesis Deskriptif: Hipotesis yang tidak
membandingkan dan menghubungkan dengan variable lain
a. Panen udang windu di Tambak Udang Kalianyar Bangil
mencapai 5 ton/ha
b. Disiplin kerja pegawai Lembaga Tinggi Negara sangat
tinggi

4
Kesalahan Pengujian Hipotesis

Keadaan sebenarnya
Keputusan Hipotesis Benar Hipotesis Salah

Terima Hipotesis Benar Kesalahan Jenis II


(ᵦ)
Tolak Hipotesis Kesalahan Jenis I Benar
(ɑ)

5
Uji Pihak Kanan
H 0 :   0
H1 :   0 Daerah
Penolakan H0 (Daerah Kritis)

Daerah
Penerimaan H0
Luas = a
n ≥ 30 ;
Daerah/Wilayah Kritik:
d
z > zɑ

Harga d diperoleh dari daftar distribusi yang digunakan dengan


peluang α yang telah ditentukan, dan menjadi batas antara
daerah kritis dan daerah penerimaan Ho.
Kriteria: Tolak Ho; Jika nilai statistik uji  dari harga d, dan
dalam hal lainnya Ho diterima.
6
Uji Pihak Kiri
H 0 :   0
H1 :   0 Daerah
Penolakan H0 (Daerah Kritis)

Daerah
Luas = a
Penerimaan H0

n ≥ 30 ; d

Daerah/Wilayah Kritik: z < -zɑ

Harga d diperoleh dari daftar distribusi yang digunakan dengan


peluang α yang telah ditentukan, dan menjadi batas antara
daerah kritis dan daerah penerimaan Ho.
Kriteria: Terima Ho; Jika nilai statistik uji  dari harga d, dan
dalam hal lainya Ho ditolak.
7
Uji 2 Pihak n ≥ 30 ;
Daerah/Wilayah Kritik:
H 0 :   0 z > z½ɑ dan z < -z ½ɑ
H1 :    0 Daerah Daerah
Penolakan H0 Penolakan H0 Daerah Kritis

Daerah
Luas 1/2a Luas 1/2a
Penerimaan H0

d1 d2

Bilangan d1 dan d2 yang harganya diperoleh dari daftar


distribusi yang digunakan dengan peluang α yang telah
diterapkan.
Kriteria: Terima Ho, Jika nilai statistik uji jatuh antara d1 dan
d2, dan dalam hal lainnya Ho ditolak.
8
Langkah Pengujian Hipotesa
1. Rumuskan H 0 :    0
2. Nyatakan H1 :   0 , H1 :   0 , H1 :    0 ( Pilih satu )
3. Tentukan taraf nyata ɑ (ɑ = 0,05 atau ɑ = 0,01)
4. Tentukan Daerah/Wilayah Kritiknya
5. Hitung Nilai Statistika Uji berdasarkan data sample
6. Keputusan
a. Jika nilai statistik uji jatuh dalam daerah/ wilayah
kritiknya maka tolak Ho
b. Jika nilai statistik uji jatuh diluar daerah/ wilayah
kritiknya maka terima Ho
7. Kesimpulan : Hipotesis yang diterima (Tulis dalam kalimat)
9
Uji Rata-Rata
 Misalkan populasi berukuran N dengan parameter µ dan σ.
Kita ingin menguji µ dengan mengambil sample berukuran
n yang bersifat representatif dari populasi dan dihitung


nilai statistiknya yaitu rata-rata sample (x ) dan simpangan
baku (s).

x digunakan untuk menguji µ apakah hipotesis diterima
atau ditolak.
μ0 = harga yang ditetapkan atau diperoleh dari hasil
penelitian
10
Langkah Uji Rata-Rata: n ≥ 30; n˂30
1. H0 : μ = μ0
2. H1 : μ > μ0 ; H1 : μ < μ0 dan H1 : μ ≠ μ0
3. ɑ = 0,05 atau ɑ = 0,01
4. Daerah/Wilayah Kritik
 
5. Statistika Uji:
( x  0 ) n ( x  0 ) n
z ; n  30 t ; n30; db  n  1
6. Keputusan
 s
a. Jika nilai statistik uji jatuh dalam Daerah/Wilayah Kritik
maka tolak Ho
b. Jika nilai statistik uji jatuh diluar Daerah/Wilayah Kritik
maka terima Ho
7. Kesimpulan : Hipotesis yang diterima
11
Contoh
 Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat
selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 71.8 tahun,
dengan simpangan baku 8.9 tahun. Apakah ini
menunjukkan bahwa harapan umur rata-rata hidup sekarang
ini lebih dari 70 tahun? Gunakan taraf nyata 0.05.

Diketahui :
n  100  30  z

x  71,8;   8,9;   0,05
  harapan umur rata  rata hidup sekarang ini
0  70 tahun
12
Jawab
1. H0 : μ = 70 tahun
2. H1 : μ > 70 tahun
3. α = 0.05
4. WK : z > 1.645
5. Nilai Statistik Uji

( x   0 ) n (71,8  70) 100 18
z    2,02
 8,9 8,9
6. Keputusan : Nilai statistik uji jatuh dalam daerah/wilayah kritik.
Tolak H0
7. Kesimpulan : Harapan umur rata-rata hidup sekarang ini lebih
besar dari 70 tahun
Contoh(1)
 Sebuah perusahaan memproduksi lampu listrik yang
umurnya menghampiri distribusi normal dengan rata-rata
800 jam dan simpangan baku 40 jam. Ujilah hipotesis
bahwa µ = 800 jam lawan alternatifnya µ ≠ 800 jam bila
suatu sample acak 30 lampu menghasilkan umur rata-rata
788 jam. Gunakan taraf nyata 0,05.
Diketahui :
n  30  30  z

x  788;   40;   0,05
  umur rata  rata hidup lampu listrik
0  800 jam
14
Jawab
1. H0 : μ = 800 jam
2. H1 : μ ≠ 800 jam
3. α = 0.05
4. WK: z = -1,96 atau z > 1.96
5. Nilai Statistik Uji

( x  0 ) n (788  800) 30  12(5,5)  66
z     1,65
 40 40 40
6. Keputusan : Nilai statistik uji jatuh diluar Daerah/Wilayah kritik, maka
terima H0
7. Kesimpulan : Umur rata-rata hidup lampu listrik sama dengan 800 jam
Contoh (2)
 Akhir-akhir ini masyarakat mengeluh dan mengatakan
bahwa isi bersih makanan A dalam kaleng tidak sesuai
dengan yang tertulis pada etiketnya sebesar 5 ons. Untuk
meneliti hal ini 23 kaleng makanan A diteliti secara acak,
diperoleh berat rata-ratanya 4,9 ons dan simpangan baku
0,2 ons. Dengan taraf nyata 0,05 tentukan apa yang akan
kita katakan tentang keluhan masyarakat tersebut.
Diketahui :

n  2330  t ; x  4,9; s  0,2;   0,05
  isi bersih makanan A dalam kaleng
0  5 ons 16
Jawab
1. H0 : μ = 5 ons
2. H1 : μ < 5 ons
3. α = 0.05
4. WK: t < -1,7171 (db = 23-1=22)
5. Nilai Statistik Uji


( x   0 ) n (4,9  5) 23  0,1(4,8)  0,48
t     2,4
6. Keputusan s : Nilai statistik
0,2 uji jatuh dalam
0,2 Daerah/Wilayah
0,2 Kritik.
Tolak H0
7. Kesimpulan : Isi bersih makanan A dalam kaleng lebih kecil dari 5
ons. (Tidak sesuai dengan yang tertulis pada etiketnya sebesar 5 ons,
keluhan masyarakat diterima)
Latihan
 Heinz, produksi saos tomat, menggunakan sebuah mesin khusus
untuk menempatkan saos tomat ke dalam botol. Dari bertahun-
tahun pengalaman dengan mesin pembagi tertentu, Heinz
mengetahui jumlah produk dalam setiap botol mengikuti suatu
distribusi normal dengan rata-rata 16 ons dan simpangan baku 0,15
ons. Sampel 50 botol yang diisi satu jam terakhir mengungkapkan
rata-rata jumlah per botol adalah 16,02 ons. Apakah bukti ini
mengatakan bahwa rata-rata jumlah yang dibagikan berbeda dari
16 ons ? Gunakan taraf signifikansi 0,05.

18
Latihan
 Sebuah pabrik penghasil harddisk ingin mengestimasi
berapa rata-rata kapasitas harddisk yang dihasilkan untuk
harddisk dengan kapasitas 40 GB. Untuk itu diambil 10
sampel dan didapat kapasitas harddisk (GB) sebagai berikut
40,2 ; 40,9 ; 39,5 ; 40,0 ; 39,1 ; 38,9 ; 40,4 ; 39,3 ; 39,7 ;
40,2. Tentukan selang kepercayaan 95% untuk kapasitas
harddisk yang dihasilkan pabrik tersebut.

19
Uji Proporsi
 Uji hipotesis mengenai proporsi diperlukan di banyak bidang.
Misalkan kita mempunyai populasi Binom dengan proporsi
kejadian A = p (proporsi keberhasilan dalam suatu percobaan
binom = suatu nilai tertentu = p0). Berdasarkan sebuah sampel
acak yang diambil dari populasi dengan menggunakan
hampiran normal menggunakan langkah sebagai berikut:
1. H0 : p = p0
2. H1 : p < p0 ; H1 : p > p0 dan H1 : p ≠ p0
3. Tentukan taraf nyata ɑ
Uji Proporsi(1)
4. Daerah/Wilayah Kritik
z < zɑ , bila hipotesis alternatifnya p < p0
z > zɑ , bila hipotesis alternatifnya p > p0
z ˂ -zα/2 dan z ˃ zα/2, bila hipotesis alternatifnya p ≠ p0
5. Perhitungan: Dari sampel berukuran n yang diperoleh
hitunglah x kemudian z  x  np0
np0 q0

 Keputusan : Tolak Ho jika z jatuh dalam Daerah/Wilayah


Kritik; dan terima Ho bila z jatuh ke dalam wilayah
penerimaan
 Kesimpulan : Hipotesis yang diterima
21
Uji Proporsi(2)
 Contoh:
 Suatu obat penenang ketegangan syaraf diduga hanya 60%
efektif. Hasil percobaan dengan obat baru terhadap 100
orang dewasa penderita ketegangan syaraf, yang diambil
secara acak , menunjukkan bahwa obat baru itu 70%
efektif. Apakah ini merupakan bukti yang cukup untuk
menyimpulkan bahwa obat baru itu lebih baik dari pada
yang beredar sekarang ?
Gunakan taraf nyata 0,05
 Jawab:
p0 = 60% = 0,60→ q0 = 1 - p0 = 1 – 0,60 = 0,40
Uji Proporsi(3)
1. H0 : p = 0,60
2. H1 : p > 0,60
3. ɑ = 0,05
4. Daerah/Wilayah Kritik
z > 1,645
1. Perhitungan: x = 70% = 70; n = 100; np 0 = 100(0,60) = 60

x  np0 70  60
z 
2. Keputusan: 
Tolak Ho karena z=  2jatuh
1,96 ,04 dalam Daerah/Wilayah Kritik
np0 q0 100(0,60)(0,40)
3. Kesimpulan : Obat baru itu lebih baik daripada obat yang
beredar sekarang

Anda mungkin juga menyukai