Anda di halaman 1dari 29

Pengujian Hipotesis

Nurwinda Saputri

Page 1
Kenapa Kita Meneliti??
• Masalah?
• Masalah apa?
• Jadi tujuan kita meneliti untuk
menyelesaikan masalah… bukan?

Page 2
Rumusan
masalah????

Hipotesis solusinya

Page 3
Hipotesis pada Proposal?

• Jawaban sementara dari rumusan


masalah yang telah ditetapkan dari
penelitian.
• Berupa pernyataan tentang
hubungan/perbandingan variabel
penelitian
• Suatu anggapan  bisabenar atau
bisa salah
Page 4
Hipotesis :
• Karena baru anggapan -
digunakan sebagai dasar
menentukan rangkaian penelitian
selanjutnya ( Desain, pendekatan,
Definisi Operasional, sampel,
sampel, uji statistik)

Page 5
Pengujian statistik :
• adalah suatu berdasar dari sampel
dan teori probabilitas yang
dipakai untuk menentukan apakah
hipotesis yang bersangkutan
bila benar wajar  tidak ditolak
(diterima)
bila tidak wajar  harus ditolak

Page 6
Prosedur lima langkah untuk
menguji suatu hipotesis :
Langkah 1 Rumuskan hipotesis nol dan hipotesis
alternatif

Langkah 2 Pilih suatu taraf nyata

Langkah 3 Tentukan Uji Statistik

Langkah 4 Buat aturan pengambilan keputusan

Langkah 5 Ambillah sampel, ambil keputusan

Tidak menolak H0 atau Menolak H0

Page 7
1. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis-null (H0)  pernyataan pertama
yang ditegakkan dalam suatu masalah

Pd statistik  tidak ada hub/perbedaan/


antara parameter(masalah) dengan
statistik
Pd Statistik  Peneliti tdk menginginkan
adanya perbedaan antara populasi dg
statisik
Page 8
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis-Alternatif (Ha)  Pernyataan
untuk menolak hipotesis Null

• Peneliti menginginkan adanya


perbedaan data populasi dg sampel.
• Peneliti menginginkan adanyanya
hubungan/perbedaan antara masalah
dg faktor resiko

Page 9
Contoh Ho
• Proporsi Ibu hamil yang menerima ANC di
Kabupaten Pringsewu adalah 80%
Ho : P= 0.8 (<0.5) = ada hub
(>0.5) = tidak ada hub
• Tidak ada hubungan pre-eklamsia dengan
kejadian BBLR

Page 10
Contoh Ha
• Proporsi Ibu hamil yang menerima ANC di
Kabupaten Pringsewu Lebih dari 80%
Ha : P>0.8
• Proporsi Ibu hamil yang menerima ANC di
Kabupaten Pringsewu Kurang dari 80%
Ha: P<0.8

Page 11
Contoh Ha
• Ha  Proporsi Ibu hamil yang menerima
ANC di Kabupaten Pringsewu tidak sama
dengan 80%
Ha : P≠ 0.8
• Ha  ada hubungan pre-eklamsia dengan
kejadian BBLR

Page 12
Jenis hipotesis
• One tail  bila Ha yg ditentukan u/ tolak
H0 beda dengan Parameter yg telah di
sebutkan dalam 1 arah
• Two tail  bila Ha yg ditentukan u/ tolak
H0 beda dengan Parameter yg telah di
sebutkan dalam 2 arah

Page 13
Hipotesis 1 arah

Page 14
Page 15
Hipotesis 2 arah

Page 16
2 : Taraf nyata ( alpha)
•  (alpha), disebut resiko kesalahan yang dipikul /
ditetapkan bila tolak Ho padahal Ho benar.
• Tidak ada satu  u/ semua penelitian mengenai
sampel yg akan digunakan .  yg digunakan :  0,05
( =5 %),  1 %, atau  yang lain 0 s/d 1.
• Pada umumnya pada proyek penelitian menggunakan
taraf 0,05 , sedangkan untuk pengendalian mutu
dipilih 0,01, dan untuk pengumpulan jajak pendapat
ilmu-ilmu sosial dipakai 0,10

Page 17
2 : Taraf nyata (β beta)

• β beta : disebut resiko kesalahan yang


dipikul / ditetapkan bila terima Ho padahal
Ho salah

Page 18
Derajat Kemaknaan
(Significancy Level)
• Tidak ada ketentuan yang baku untuk besarnya
derajat kemaknaan.
• Tetapi yang lazim digunakan adalah :
α = 0,05 (CI=95%) atau α = 0,01 (CI=99%)

CI = Confidence Interval (Tingkat Kepercayaan)


= komplemen dari α
=1-α

Page 19
P-value
(observed signivicance level)
• Peluang variabel yang dibandingkan pada
sampel berbeda secara bermakna pada derajat
kepercayaan yang telah ditetapkan  simbol (p)
value  actual signicance level.
• Bandingkan p –value hasil uji statistik dengan α

Jika : P ≤α  Tolak H0
Dan jika : P > α  Gagal tolak H0

Page 20
Tabel Pengujian

1-β
Power

1-α
Derajat
kepercayaan

Page 21
3 : Uji statistik

• Merupakan suatu nilai yang ditentukan


berdasar informasi dari sampel, dan akan
digunakan untuk menentukan apakah akan
menerima atau menolak hipotesis.
• Ada bermacam-macam uji statistik, di sini
kita akan menggunakan uji statistik seperti z,
student-t, F, dan X2 (Kai-kuadrat).

Page 22
4. Tentukan daerah penerimaan-penolakan H0

1. Uji satu arah (one tail)


H0 : Ditulis dalam bentuk persamaan (=)
Ha : Ditulis dalam bentuk (>) atau (<)
Contoh uji satu arah :
a. H0 : μ = 50 menit
Ha : μ < 50 menit
Daerah
Peneri
maan H
0

Luas daerah
terarsir = α

Daerah
-zα atau –t(db;α) 0
penolakan H0
Titik kritis z / t Page 23
Arah Pengujian Hipotesis
1. Uji satu arah (one tail)
b. H0 : μ = μ0 menit
Ha : μ > μ0 menit

ae rah H 0
D aan Luas daerah
ri m
P ene terarsir = α

Daerah
penolakan H0

0 zα atau t(db;α)

Titik
kritis z
atau t Page 24
Arah Pengujian Hipotesis
2. Uji dua arah (two tail)
H0 : μ = μ0 menit
Ha : μ ≠ μ0 menit
Daerah
Penerimaan H0
Luas daerah
terarsir = α

Daerah Daerah
penolakan H0 penolakan H0

-zα/2 atau -t(db;α/2) 0 zα/2 atau t(db;α/2)

Page 25
Nilai Zα dan Zβ yang sering digunakan :

1-β
Power Z1-β Level
signifikan

(α) Z1-α (2 arah) Z1-α ( 1 arah
2

80% 0.84 0.1 1.64 1.28


90% 1.28 0.05 1.96 1.64
95% 1.64 0.01 2.58 2.33

Page 26
Langkah 4 : Aturan pengambilan
keputusan
• Aturan pengambilan keputusan merupakan pernyataan
mengenai kondisi di mana hipotesis nol ditolak dan kondisi di
mana hipotesis nol tidak ditolak.
• Gambar berikut menggambarkan daerah penolakan untuk
suatu uji taraf nyata :

Distribusi Sampling bagi Statistik z

Daerah Penolakan

Tidak menolak H0

1,645

Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,05

Nilai Kritis

Page 27
Uji Statistik Akan di bahas
pada pertemuan
selanjutnya……

Page 28
Langkah 5 : Mengambil keputusan

• Langkah terakhir dalam uji statistik


adalah mengambil keputusan untuk
menolak atau tidak menolak hipotesis
nol.
• Keputusan menolak hipotesis nol
karena nilai uji statistik terletak di
daerah penolakan.

Page 29

Anda mungkin juga menyukai