Anda di halaman 1dari 22

STATISTIKA KEPENDIDIKAN

“Uji Hipotesis”
Oleh:
Nanta Mulia (21177021)

1
Statistika Inferensia
1. Merupakan bagian statistika yang membahas cara melakukan
analisis, menaksir, meramalkan dan menarik kesimpulan terhadap
data, fenomena, populasi berdasarkan sebagian data yang diambil
secara acak dari populasi.

2. Bisa juga diartikan sebagai pengambilan kesimpulan tentang parameter-


parameter suatu populasi berdasarkan data sampelnya.

Statistika inferensia dibedakan menjadi:


1. Parametrik, yaitu digunakan untuk mengukur data rasio/interval yang berdistribusi
normal
2. Non-parametrik, yaitu digunakan untuk mengukur data diskrit/nominal atau ordinal
yang berdistribusi bebas
2
Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan suatu prosedur yang digunakan untuk menguji kevalidan
hipotesis suatu populasi dengan menggunakan sampel populasi tersebut.

Langkah-langkah Uji hipotesis


1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis kerja
2. Menentukan daerah kritis
3. Menghitung uji statistik
4. Menarik kesimpulan/ambil kesimpulan

Jenis Kesalahan dalam Uji Hipotesis (Galat)


5. Galat jenis pertama: menolak Ho yang benar, diberi lambang , disebut dengan
taraf nyata.
6. Galat jenis kedua: menerima Ho yang salah, diberi lambang , dan 1- 
disebut kuasa pengujian 3
Jenis-Jenis Uji Hipotesis

Uji Z Satu Uji Ragam


Uji Ekor Uji T
Sampel Populasi

Uji 1 Arah (Ekor Uji Ragam 1


Uji t 1 Sample
Kiri) Populasi

Uji 1 Arah (Ekor Uji Ragam 2


Uji t 2 Sample
Kanan) Populasi

Paired Sample t-
Uji 2 arah
test

Independent
Sample t-test
4
Uji Ekor
1. Uji Satu Arah (Ekor Kiri)
✘ Daerah kritis berada di daerah kiri ekstrim (ekor) di bawah
kurva
✘ Digunakan Jika hipotesis alternatif menggunakan tanda kurang
dari ( < )
✘ Nilai-P sama dengan luas daerah di kiri statistik uji
✘ Hipotesisnya:
Ho :    0
H1 :  <  0 Daerah penolakan H
(daerah kritis)
✘ Tolak Ho jika t hitung < t tabel
Daerah penerimaan
H

d
5
Uji Ekor
2. Uji Satu Arah (Ekor Kanan)
✘ Daerah kritis berada di daerah kanan ekstrim (ekor) di bawah
kurva
✘ Digunakan Jika hipotesis alternatif menggunakan tanda lebih
dari ( > )
✘ Nilai-P sama dengan luas daerah di kanan statistik uji
✘ Hipotesisnya:
Ho :    0
H1 :  >  0 DISTRIBUSI NORMAL
BAKU
✘ Tolak Ho jika t hitung > t tabel
Daerah penerimaan 0,05
H

1,64

6
Uji Ekor
3. Uji Dua Arah (Ekor Kanan dan Kiri)
✘ Daerah kritis berada di dua daerah ekstrim (ekor) di bawah
kurva
✘ Digunakan Jika hipotesis alternatif menggunakan tanda tidak
sama dengan (  )
✘ Nilai-P tergantung dari letak statistik uji terhadap pusat
distribusi.
✘ Hipotesisnya:
Ho :    0 Daerah penolakan H Daerah penolakan H
(daerah kritis) (daerah kritis)
H1 :  <  0
✘ Tolak Ho jika t hitung > t tabel Daerah penerimaan Luas = ½ ά
H

d1 d2 7
Uji Z Satu Sampel
✘ Digunakan jika data sampel lebih dari 30
✘ Hipotesis :
Ho : µ = µ0 atauHo : µ  µ0 atau Ho : µ  µ0
H1 : µ ≠ µ0 atau H1 : µ > µ0 atau H1 : µ < µ0
✘ Daerah kritis:
Z> Z/2 atau Z > Z atau Z < - Z

X  0
✘ Statistik Uji: Z hitung 
S/ n
✘ Bila statistik uji jatuh pada daerah kritis, tolak Ho, bila di luar daerah
kritis, terima Ho
8
9
Uji t
1. Uji t Satu Sampel
• Digunakan jika data sampel kurang dari 30
✘ Hipotesis :
Ho : µ = µ0 atauHo : µ  µ0 atau Ho : µ  µ0
H1 : µ ≠ µ0 atau H1 : µ > µ0 atau H1 : µ < µ0
✘ Daerah kritis:
t> t/2 atau t > t atau t < - t

X  0
✘ Statistik Uji: t hitung 
S/ n
✘ Bila statistik uji jatuh pada daerah kritis, tolak Ho, bila di luar daerah
kritis, terima Ho 10
11
2. Uji t Dua Sampel
Uji t
✘ Hipotesis :
Ho : µ1 - µ2 = do atau Ho : µ1 - µ2  do atau Ho : µ1 - µ2  do
H1 : µ1 - µ2 ≠ do H1 : µ1 - µ2 > do H 1 : µ1 - µ 2 < d o
✘ Daerah kritis:
t  t/2 atau t > t/2 atau t >t atau t < - t
✘ Statistik Uji: X 1  X 2  do 2 n1  1S1 2  n2  1S 2 2
t Sp 
n1  n2  2
1 1
Sp 
n1 n2 v  n1  n2  2

✘ Bila statistik uji jatuh pada daerah kritis, tolak Ho, bila di luar daerah kritis, terima
Ho 12
13
3. Uji t berpasangan (Paired sample t-test)
Uji t
✘ Salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan berpasangan
✘ Hipotesis :
Ho : µ1 - µ2 = 0 atau µ1 = µ2
H1 : µ1 - µ2 ≠ 0 µ1 ≠ µ2
✘ Statistik Uji:

14
15
4. Independent Sample t-test
Uji t
✘ Uji untuk mengetahui perbedaan rata-rata 2 populasi
✘ Memiliki syarat yang harus dipenuhi, yaitu: data terdistribusi normal, kedua
kelompok data independent, dan variabel yang dihubungkan berbentuk numerik
dan kategorik.
✘ Statistik Uji:

16
Contoh Jawab

17
Uji Ragam Populasi
1. Uji Chi-Square (Uji Ragam 1 populasi)
Hipotesis :
Ho : σ2 = σ0 2 atau Ho : σ2 = σ0 2 atau Ho : σ2 = σ0 2
H1 : σ2 ≠ σ0 2 atau H1 : σ2 > σ0 2 atau H1 : σ 2 < σ0 2

Daerah kritis:
2 < 21- /2 dan 2 > 2/2 atau 2> 2 atau 2 < 21- 
v = n-1
2
2 ( n  1 ) S
Statistik Uji:  
 02

Bila statistik uji jatuh pada daerah kritis, tolak Ho, bila di luar daerah kritis,
terima Ho
18
19
Uji Ragam Populasi
2. Uji F (Uji Ragam 2 populasi)
• Hipotesis :
Ho : σ12 = σ22 atau Ho : σ12 = σ22 atau Ho : σ12 = σ22
H1 : σ12 ≠ σ22 H1 : σ12 > σ22 H1 : σ12 < σ22

• Daerah kritis
F  F1 / 2 (v1, v2 ) dan F  F/ 2 (v1, v2) atau F  F ( v1 , v 2 ) atau F  F1   ( v1 , v 2 )
1
• V1 = n1 -1 v2 = n2 -1 F1   ( v1 , v 2 ) 
F ( v 2 , v 1 )
2
S1
Statistik Uji : F  2
S2
Bila statistik uji jatuh pada daerah kritis, tolak Ho, bila di luar daerah kritis, terima Ho
20
21
TERIMAKASIH

22

Anda mungkin juga menyukai