Anda di halaman 1dari 22

JIAN ISLAM DALAM

HAMILAN
Istikomah
Asal Usul Kehamilan
Masa Kehamilan merupakan proses alamiah yang
terjadi karena bertemunya sel telur dan sperma.
Alqur’an menjelaskan dalam surat Al Insan Ayat 2:

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari


setetes mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena
itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat (QS
76:2).”
Selain itu, Allah juga mencantumkan dalam
Alqur’an surat As-Sajadah ayat 8 yang berbunyi:
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari
pati air yang hina (air mani) (QS 32: 8).

Hal ini disebutkan dalam Alqur’an surat At Thariq


ayat 5.
Artinya: “Maka hendaklah manusia
memperhatikan dari apa dia diciptakan (QS 86 :
5).”

Tafsir:
Tafsir dari ayat diatas yaitu menerangkan bahwa
Allah menciptakan keturunan manusia dari
sperma, yaitu air yang sedikit dan memancar, yang
bertemu dengan sel telur. Hasil pertemuan ini
disebut dengan nuthfah.
Perkembangan Janin dalam Rahim
• Alqur’an surat Az-Zumar Ayat 6 • Tafsir:
yang berbunyi: Dia menjadikan kamu dalam perut
• Artinya: “Dia menciptakan kamu ibumu kejadian demi kejadian secara
dari diri yang satu (Adam) bertahap dari setetes mani menjadi
kemudian darinya Dia jadikan segumpal darah, segumpal daging,
pasangannya dan Dia menurunkan kemudian tumbuh menjadi janin.
delapan pasang hewan ternak Janin itu berada dalam tiga
untukmu. Dia menjadikan kamu kegelapan, yaitu kegelapan dalam
dalam perut ibumu kejadian demi perut, kegelapan dalam rahim, dan
kejadian dalam tiga kegelapan. kegelapan dalam selaput penutup
Yang (berbuat) demikian itu adalah janin dalam rahim. Yang berbuat
Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang demikian itu adalah Allah, Pencipta
manusia dan alam semesta. Dialah
memiliki kerajaan. Tidak ada tuhan
Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki
selain Dia; maka mengapa kamu
kerajaan dan menguasai langit dan
dapat dipalingkan?” (QS. 39: 6)
bumi.
• Setelah melalui tiga kejadian • Artinya: “Dan Allah
kegelapan di dalam rahim mengeluarkan kamu
manusia, kemudian Allah dari perut ibumu dalam
mengeluarkan janin tersebut
kealam dunia dengan
keadaan tidak
diberikan kemampuan untuk mengetahui sesuatu
hidup dan berkembang yaitu pun, dan Dia
berfungsinya organ-organ memberimu
tubuh manusia yang telah pendengaran,
dimiliki oleh janin. Hal ini penglihatan, dan hati
tertuang dalam Alqur’an
nurani, agar kamu
surat An Nahl ayat 78
bersyukur (QS. 16:78).”
Tahapan Perkembangan Janin dalam Rahim
Manusia
• Pertumbuhan janin di dalam rahim manusia, selain mengalami 3
kejadian alam kegelapan juga melalui beberapa tahapan. Tahapan
yang dialami oleh janin telah tertuang dalam Alqur’an surat
Almu’minun ayat 12-14.
• “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh. Kemudian, air mani
itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya
makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang
paling baik. “ (Qs. 23: 12-14)
Berdasarkan keilmuan medis, Pertumbuhan dan perkambangan
pada masa kehamilan dibagi menjadi 3 tahapan utama yaitu:
• Tahap germinal (dari pembuahan sampai 2 minggu). Pada
tahap ini merupakan awal kehidupan manusia yaitu dimulai
ketika sperma melakukan penetrasi terhadap ovum dalam
fertilisasi sehingga terbentuklah zigot.
• Tahap Embrio (2 minggu sampai 8 minggu) Tahap ini dimulai
ketika zigot telah tertanam (implantasi) pada endometrium.
Tahap ini sistem dan organ dasar janin mulai terbentuk dari
susunan sel.
• Tahap Fetus (8 minggu sampai 40 minggu)
Ibadah Selama Kehamilan

Sholat
Puasa Membaca
Alqur’an Dzikir
Sholat Bagi Ibu Hamil
• Kewajiban melakukan sholat bagi seorang
muslim telah tercantum dalam Alqur’an surat
An-Nisa ayat 103 yang berbunyi:

• “…….Sesungguhnya shalat itu adalah suatu


kewajiban atas orang-orang mukmin yang
waktunya sudah ditetapkan” (QS. 4:103)
• Kondisi kehamilan dapat dikatakan sebagai
kondisi rentan, atau dalam hal ini termasuk
yang mendapatkan keringanan. Dalam hal
melaksanakan sholat, sebuah hadits HR Al
Bukhari menjelaskan:
• “Shalatlah sambil berdiri, jika tidak mampu
maka sambil duduk, jika tidak mampu maka
sambil berbaring”.(HR Bukhari…..)
• Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berkata: “ siapa
yang mampu berdiri tetapi tidak mampu sujud atau ruku,
maka kewajiban berdirinya tidaklah gugur. Dia tetap
harus shalat berdiri, dan berisyarat ketika akan ruku.
Lantas duduk dan berisyarat ketika akan sujud.
Hendaknya isyarat sujudnya lebih rendah daripada isyarat
rukunya. Jika tidak mampu sujud saja, dia ruku dan
berisyarat ketika sujud. Jika dalam shalatnya orang sakit
mampu melakukan rukun yang sebelumnya tidak mampu
dia kerjakan yaitu berdiri, duduk, ruku dan sujud, maka
dia harus beralih sesuai kemampuannya” (sumber hal 104
no 90)
Evidence based
• Sholat dilaksanakan agar seseorang
merasakan ketentraman dan mengadu kepada
Tuhannya. Selain sholat wajib, ibu hamil yang
memiliki kecemasan juga melaksakan sholat-
sholat sunah guna lebih mendekatkan diri
kepada Allah untuk mengurangi kecemasan
yang dialaminya dan mendapatkan
ketenangan. (Suciati, 2016)
Ibadah Puasa Bagi Ibu Hamil
• Seorang ibu hamil mendapatkan keringanan
juga dalam menjalankan puasa wajib.
Sebagaimana diutarakan dalam hadist: (269)
• “sungguh Allah memberi keringanan separuh
shalat dan puasa bagi musafir, juga bagi
wanita hamil dan menyusui”
• Dalam QS Al Baqarah ayat 185 juga dijelaskan bahwa:
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak
berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari yang
telah ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu”

• Dalam hal mengganti puasa yang telah ditinggalkan, ada


beberapa pendapat terkait hal tersebut:
1. Wajib mengganti (qhada) saja tanpa membayar fidyah
2. Wajib membayar fidyah saja tanpa mengqhada puasa
3. Wajib mengqhada puasa dan membayar fidyah.
Evidence Baseb
• Dalam penelitian yang • Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Kalsoom Safari dilakukan oleh JURNAL
yang meneliti efek puasa UMI MEDICAL , Periode
ramadhan bagi ibu hamil
aman berpuasa bagi
didapatkan hasil bahwa ibu
wanita hamil pada
hamil TM II yang menjalankan
puasa ramadhan dapat trisemester 1 dan 2 (di 4-6
menurunkan resiko diabetes bulan) dan kemudian
kehamilan dan menurunkan tergantung pada
kenaikan berat badan kesehatan wanita hamil
berlebih selama kehamilan. serta ada izin dan
Dibandingkan ibu hamil yg pengawasan dari dokter
tidak berpuasa. kandungan.
Dzikir pada ibu hamil
• Dzikir berupa ucapan yang • Saat seorang muslim
berisi memuji nama Allah
membiasakan dzikir, ia
dengan segala kekuasaan-Nya
yang dapat menenangkan hati akan merasa dirinya
dan jiwa. Upaya Dzikir yang dekat dengan Allah,
dilakukan ibu hamil yang berada dalam penjagaan
mengalami kecemasan adalah
dan lindungan-NYA, yang
pada saat selesai sholat dan
menjelang tidur. Hal ini terbukti kemudian akan
efektif untuk mengurangi membangkitkan percaya
bahkan mengatasi rasa diri, kekuatan, perasaan
kecemasan yang timbul akibat aman, tentram dan
berbagai macam faktor.
(Nurmalasari H, 2018) bahagia.
• Berdo’a dan berdzikir membuat kita • Hal ini sering muncul terutama ketika
focus mengingat Allah sehingga
seseorang menghadapi persoalan
menghasilkan perubahan regulasi saraf
berat atau situasi yang menegangkan,
dalam sekresi hormon hipofisis dengan
sehingga timbul kegelisahan,
meningkatnya endorfin hipotalamus dan
kepanikan, kebingungan,
menghambat GABA (zat kimia) di Sistem
ketidaktentraman dan sebagainnya.
saraf pusat (SSP) dapat meningkatkan
Ibu hamil dalam keadaan cemas,
serotonin untuk meningkatkan produksi
tubuh ibu hamil akan memproduksi
hormon melatonin. Melatonin telah
terbukti menekan SSP memodulasi
hormone kortisol secara berlebihan
fungsi otonom, metabolisme, endokrin, yang berakibat meningkatkan tekanan
dan kekebalan, dengan demikian terjadi darah dan emosi tidak stabil.
perubahan regulasi global di berbagai Hormone kortisol pada ibu hamil
keadaan perilaku termasuk melalui pembuluh darah akan sampai
menghasilkan ketenangan untuk di plasenta dan akhirnya ke janin,
mengurangi nyeri persalinan. akibatnya dapat terjadi asfiksia pada
(Desmawati dkk, 2019) bayi dan dapat mempersulit proses
persalinan. (Abd.Rahman, 2020)
Membaca dan Mendengarkan Bacaan
Alqur’an
• Membaca Al-Qur’an seseorang dapat mengetahui kemuliaan
kitab AlQur’an dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terdapat
di dalamnya dan dapat memotivasi seseorang berbuat
kebaikan dan juga merasakan ketenangan.
• Membaca Al-Qur’an biasa dilakukan ibu hamil pada saat
setelah sholat dan menjelang tidur.
• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang
membaca dan mendengarkan ayat suci Alqur’an dapat
memberikan dampak pada bayinya didalam rahim. Tidak
hanya mempengaruhi kecerdasan intelegensi(IQ) dan
kecerdasan emosi (EQ), tetapi juga kecerdasan Spiritual (SQ).
(Suciati, 2016)
Membaca buku keagamaan
dan Do’a
• Seorang yang membaca akan terus merasa ingin tahu setelah apa
yang diterimanya bermanfaat. Hal ini dilakukan selain untuk
mengatasu kecemasan juga menambah ilmu wawasan serta
memperdalam ilmu agama. Hal ini dilakukan ibu hamil pada saat
waktuwaktu senggang biasanya pada waktu pagi hari.
(Desmawati dkk, 2019)

• Doa yang dilakukan oleh pasien ibu hamil di maksudkan untuk


memohon keridhaan Allah, memohon agar diberikan kesehatan,
ketenangan dan juga diberikan kelancaran pada saat kehamilan
dan proses melahirkan. Ibu hamil berdo’a pada saat setelah
sholat, menjelang tidur, pada saat akan beraktifitas dan tentu nya
pada saat melakukan cek-up. (Desmawati dkk, 2019)
Berhubungan Seksual saat Kehamilan
• Adab:
• Hubungan seksual laki-perempuan hanya a. Berdoa lebih dahulu “Allahuma
boleh dilakukan oleh suami-isteri yang jannibnas syaithona wa jannibis
sah.
syaithona maa rozaqtana” =
• Hubungan seksual pada dasarnya
jauhkan syethan dari kami dan
dilakukan kapan saja, di- mana saja dan
dengan cara bagaimanpun juga, jauhkan syethan dari apa yang
berdasarkan ayat 223 S.Al Baqoroh : “ akan engkau karuniakan lepada
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah kami”
tempat kamu bercocok tanam, Maka b. Tidak boleh menceritakan tentang
datangilah tanah tempat bercocok- hubungan seksual ini kepada
tanammu itu bagaimana saja kamu
orang lain
kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang
baik) untuk dirimu, dan bertakwalah c. Menjaga hubungan seksual ini
kepada Allah dan Ketahuilah bahwa sebagai manusia yang berbudaya,
kamu kelak akan menemui-Nya. dan hindari cara hewan.
berilah kabar gembira orang-orang yang (Bahraen R, 2017)
beriman.”
Tugas
1. Tuliskan pengalaman ibu2 bidan, Pertanyaan
apa yang pernah pasien tanyakan kepada
anda mengenai ibadah selama kehamilan?
2. Berdasarkan pertanyaan pasien tsb, jawaban
apa yang anda berikan sebagai bidan?
3. Cari referensi di jurnal atau buku mengenai
pertanyaan pasien tsb, apakah asuhan yg ibu
bidan berikan sdh sesuai dg kajian islam?
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai