PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Menambah wawasan serta pengetahuan penulis
2. Untuk melengkapi tugas mata kuliah agama khususnya tentang
haid,melahirkan,masa nifas, dan KB.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Haidh atau haid (dalam ejaan bahasa Indonesia) adalah darah yang
keluar dari rahim seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang
bukan karena disebabkan oleh suatu penyakit atau karena adanya
proses persalinan, dimana keluarnya darah itu merupakan sunnatullah
yang telah ditetapkan oleh Allah kepada seorang wanita. Sifat darah
ini berwarna merah kehitaman yang kental, keluar dalam jangka
waktu tertentu, bersifat panas, dan memiliki bau yang khas atau tidak
sedap.
Haid adalah sesuatu yang normal terjadi pada seorang wanita, dan
pada setiap wanita kebiasaannya pun berbeda-beda. Ada yang ketika
keluar haid ini disertai dengan rasa sakit pada bagian pinggul, namun
ada yang tidak merasakan sakit. Ada yang lama haidnya 3 hari, ada
pula yang lebih dari 10 hari. Ada yang ketika keluar didahului dengan
lendir kuning kecoklatan, ada pula yang langsung berupa darah merah
yang kental. Dan pada setiap kondisi inilah yang harus dikenali oleh
setiap wanita, karena dengan mengenali masa dan karakteristik darah
haid inilah akar dimana seorang wanita dapat membedakannya dengan
darah-darah lain yang keluar kemudian.
2
tanpa menyentuh mushaf langsung (boleh dengan pembatas atau
dengan menggunakan media elektronik seperti komputer, ponsel, ipad,
dll), berdzikir, dan boleh melayani atau bermesraan dengan suaminya
kecuali pada kemaluannya.
ِص ََلة
َّ اء ال
ِ ضَ َص ْو ِم َو َال نُؤْ َم ُر بِق
َّ اء ال
ِ ضَ َُصيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْ َم ُر بِق
ِ َكانَ ي
3
memberikan toleransi, yaitu tidak haram mengadakan senggama,
meskipun belum mandi, asalkan dalam keadaan masa biasa, habis haid
menurut kebiasaan dan telah membasuh vagina.
C. Fisiologi Haid
4
Manuaba et al (2005) mengemukakan bahwa fisiologi organ
reproduksi wanita merupakan sistem yang kompleks. Pada saat usia
pubertas sekitar 13-16 tahun, dimulai pertumbuhan folikel primordial
ovarium yang mengeluarkan hormon esterogen yaitu hormon
terpenting pada wanita. Pengeluaran hormon menyebabkan
pertumbuhan organ seks sekunder seperti pembesaran payudara,
pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak dan akhirnya
terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarke.
Selanjutnya menarke diikuti menstruasi yang sering tidak teratur
karena folikel de graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi.
bentuk menstruasi tidak teratur dan tanpa diikuti oleh ovulasi,
memberikan waktu bagi hormon esterogen untuk menghasilkan
pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder. Pada saat usia 17-18 tahun,
menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung
sekitar 2-3 hari disertai ovulasi, sebagai pertanda kematangan alat
reproduksi wanita. sejak saat itu, wanita memasuki masa reproduksi
aktif sampai mencapai mati haid pada usia sekitar 50 tahun.
Kejadian menarke dan menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang
mempunyai sistem tersendiri, yaitu:
1. Sistem susunan saraf pusat dengan panca indranya.
2. Sistem hormonal, yaitu aksi hipotalamus-hipofisis-ovarial.
3. Perubahan yang terjadi pada ovarium.
4. Perubahan yang terjadi pada uterus sebagai organ akhir.
5. Rangsangan esterogen dan progesteron pada pancaindra,
langsung pada hipotalamus dan melalui perubahan emosi.
5
3. Menstruasi tanggal 4 Agustus 1995. Perhitungan minggu
suburnya adalah mulai dari tanggal 16 (4+12) samapai dengan
tanggal 23 (4+19) dengan puncaknya yaitu tanggal 18 (4+14).
4. Suhu basal dihitung karena pengaruh estrogen dan progesteron
yang dapat meningkatkan suhu basal tubuh dengan deviasi
sekitar 0,5o C. Ovulasi menyebabkan suhu basal bersifat
bifasik.
5. Memerhatikan lender-cairan serviks yang bersifat basa, jernih
dan transparan yang mudah ditembus spermatozoa dan
mempunyai kemampuan regang 15 sampai dengan 20 cm
(spinnbarkeit).
6. Tes cairan serviks saat ovulasi dapat membentuk susunan daun
pakis.
7. Mikrokuretase menjelang atau hari pertama haid yang
menunjukan fase sekresi, berarti terjadi ovulasi dengan
demikian wanita mengalami minggu subur.
Batasan Haid
6
يض ۖ َو َال ِ سا َء فِي ْال َم ِح ِ َويَ ْسأَلُونَكَ َع ِن ْال َم ِح
َ ِِّيض ۖ قُ ْل ه َُو أَذًى فَا ْعت َِزلُوا الن
ْ ت َ ْق َربُوه َُّن َحت َّ ٰى َي
َط ُه ْرن
Berhentinya haid :
7
terdapat bercak sedikit pun, dan benar-benar bersih, maka
wajib mandi dan shalat.
8
Seorang wanita yang sedang mendapatkan haid dilarang
melakukan tawaf. Sedangkan semua praktek ibadah haji tetap
boleh dilakukan. Sebab tawaf itu mensyaratkan seseorang suci
dari hadas besar.
ي صلى هللا عليه ُّ َف َقا َل النَّب، ُضت ْ ف ِح َ س ِرَ َل َّما ِج ْئنَا:رضي هللاُ َع ْن َها َقا َلتَ ََو َع ْن َعائِشة
ُمت َّ َف ٌق َع َل ْي ِه،َط ُه ِريْ ت َحتَّى ت ُ َ ا ْف َع ِلي َما َي ْف َع ُل ال َحا ُّج َغي َْر أ َ ْن ال ت:وسلم
ِ ط ْو ِفي ِبال َب ْي
Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Bila
kamu mendapat haid, lakukan semua praktek ibadah haji kecuali
bertawaf di sekeliling ka`bah hingga kamu suci.
3. Shalat
Seorang wanita yang sedang mendapatkan haid diharamkan untuk
melakukan salat. Begitu juga mengqada` salat. Sebab seorang
wanita yang sedang mendapat haid telah gugur kewajibannya
untuk melakukan salat. Dalilnya adalah hadis berikut ini:
فَقَا َل لَ َها،اض ُ َت ت ُ ْستَ َح ْ اط َمةَ بِ ْنتَ أَبِي ُحبَي ٍْش كَان ِ أن َف َّ :رضي هللاُ َع ْن َها
َ َشة
َ َِع ْن َعائ
فَإِذا َكانَ ذَلِكَ فَأ َ ْم ِس ِكي،ف ُ ْض دَ ٌم أَس َْود ُ يُ ْع َر
ِ ِإ َّن دَ َم ال َحي:سو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم ُ َر
ُص َّح َحهُ ابن َ َو،ي َ َّ َر َواهُ أَبُو دَ ُاودَ َوالن،ص ِ ِّلي
ُّ ِسائ َ ضئِي َو َّ فَإِذا َكانَ اآلخ َُر فَت ََو،صَل ِةَّ َع ِن ال
َوا ْستَ ْنك ََرهُ أَبُو َحا ِت ٍم،ِحبَّانَ َوال َحا ِك ُم
Dari Aisyah ra berkata, Fatimah binti Abi Hubaisy mendapat
darah istihadha, maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya,
Darah haidh itu berwarna hitam dan dikenali. Bila yang yang
keluar seperti itu, janganlah shalat. Bila sudah selesai, maka
berwudhu’lah dan lakukan shalat. .
Dari Aisyah ra. berkata, Di zaman Rasulullah SAW dahulu kami
mendapat haid, lalu kami diperintahkan untuk mengqada` puasa
dan tidak diperintah untuk mengqada` salat. .
Selain itu juga ada hadis lainnya:
`Dari Fatimah binti Abi Khubaisy bahwa Rasulullah SAW
bersabda, Bila kamu mendapatkan haid maka tinggalkan salat.
4. Berwudu` atau Mandi
As Syafi`iyah dan al-Hanabilah mengatakan bahwa `wanita yang
sedang mendapatkan haid diharamkan berwudu`dan mandi
9
janabah. Maksudnya adalah bahwa seorang yang sedang
mendapatkan haidh dan darah masih mengalir, lalu berniat untuk
bersuci dari hadats besarnya itu dengan cara berwudhu’ atau
mandi janabah, seolah-olah darah haidhnya sudah selesai, padahal
belum selesai. Sedangkan mandi biasa dalam arti membersihkan
diri dari kuman, dengan menggunakan sabun, shampo dan
lainnya, tanpa berniat bersuci dari hadats besar, bukan merupakan
larangan.
5. Menyentuh mushaf Al Quran dan Membawanya
Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran Al-Kariem tentang
menyentuh Al-Quran:
ال يمسه إال المطهرون
Dan tidak menyentuhnya kecuali orang yang suci
Jumhur Ulama sepakat bahwa orang yang berhadats besar
termasuk juga orang yang haidh dilarang menyentuh mushaf Al-
Quran
Berhubungan Pribadi dengan Suami
Wanita yang sedang mendapat haid haram melakukan kegiatan
pribadi suami dan istri dengan suaminya. Keharamannya
ditetapkan oleh Al-Quran Al-Kariem berikut ini:
َ َّيض َوالَ ت َ ْق َربُوه َُّن َحت
ى ِ ساء فِي ْال َم ِح ِ َويَ ْسأَلُونَكَ َع ِن ْال َم ِح
َ ِِّيض قُ ْل ه َُو أَذًى فَا ْعت َِزلُواْ الن
ُّللاَ ي ُِحبُّ التَّ َّوا ِبينَ َوي ُِحب ِّ ْث أَ َم َر ُك ُم
ِّ للاُ ِإ َّن ُ ط َّه ْرنَ فَأْتُوه َُّن ِم ْن َحي ْ َي
َ َ ط ُه ْرنَ فَإِذَا ت
َ َْال ُمت
َط ِ ِّه ِرين
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: `Haidh itu
adalah suatu kotoran`. Oleh sebab itu hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu
mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan
Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Yang dimaksud dengan menjauhi mereka adalah tidak
menyutubuhinya.
10
Sedangkan al-Hanabilah membolehkan mencumb* wanita yang
sedang haid pada bagian tubuh selain antara pusar dan lutut atau
selama tidak terjadi persetubuhan. Hal itu didasari oleh sabda
Rasulullah SAW ketika beliau ditanya tentang hukum mencumbui
wanita yang sedang haid maka beliau menjawab:
فَقَا َل،ت ال َم ْرأَة ُ ِف ْي ِه ْم َل ْم ي َُؤا ِكلُوهَا َ رضي هللاُ َع ْنهُ أ َ َّن ال َي ُهودَ كَانت ِإذا َحا
ِ ض َ َو َع ْن أَن ٍَس
َر َواهُ ُم ْس ِل ٌم،صنَعُوا ُك َّل شَىءٍ إِالَّ النِِّكَا َحْ ا:ي صلى هللا عليه وسلم ُّ ِالنَّب
`Dari Anas ra. bahwa orang Yahudi bisa para wanita mereka
mendapat haidh, tidak memberikan makanan. Rasulullah SAW
bersabda, Lakukan segala yang kau mau kecuali hubungan badan.
،سو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم َيأ ْ ُم ُرنِي فَأَت َّ ِز ُرُ َكانَ َر:رضي هللاُ َع ْن َها قَالَت
َ َ شة
َ َِو َع ْن َعائ
ُمتَّفَ ٌق َعلَ ْي ِه،ض ٌ فَيُ َبا ِش ُر ِني َوأَنَا َحا ِئ
Dari Aisyahra berkata, Rasulullah SAW memerintahkan aku
untuk memakain sarung, beliau mencumb*ku sedangkan aku
dalam keadaan datang haidh.
Keharaman menyutubuhi wanita yang sedang haid ini tetap
belangsung sampai wanita tersebut selesai dari haid dan selesai
mandinya. Tidak cukup hanya selesai haid saja tetapi juga
mandinya. Sebab di dalam al-Baqarah ayat 222 itu Allah
menyebutkan bahwa wanita haid itu haram disetubuhi sampai
mereka menjadi suci dan menjadi suci itu bukan sekedar
berhentinya darah namun harus dengan mandi janabah, itu adalah
pendapat al-Malikiyah dan as Syafi`iyah serta al-Hanafiyah.
6. Melafazkan Ayat-ayat Al-Quran
Kecuali dalam hati atau doa/zikir yang lafznya diambil dari ayat
Al-Quran secara tidak langsung.
`Rasulullah SAW tidak terhalang dari membaca Al-Quran kecuali
dalam keadaan junub`.
Namun ada pula pendapat yang membolehkan wanita haidh
membaca Al-Quran dengan catatan tidak menyentuh mushaf dan
takut lupa akan hafalannya bila masa haidhnya terlalu lama. Juga
dalam membacanya tidak terlalu banyak.
11
7. Masuk ke Masjid
Dari Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Tidak
ku halalkan masjid bagi orang yang junub dan haidh.
2.2 MELAHIRKAN
A. Pengertian
Dalam rahim seorang ibu akan lahir generasi penerus yang akan
menjaga kelestarian manusia dalam membangun peradaban. Mengingat
persalinan dan masa nifas sangatlah penting, maka ketersediaan layanan
berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat merupakan
kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi. Pelayanan dasar dan lanjutan
merupakan cakupan dari pelayanan kehamilan, persalinan, dan masa
nifas. Pelayanan dasar yang ditunjukkan untuk menangani kasus-kasus
normal, sedangkan pelayanan lanjutan atau rujukan diberikan kepada
mereka yang mengalami kasus-kasus beresiko, gawat darurat, dan
komplikasi yang memerlukan sarana dan prasarana yang lebih lengkap
seperti di rumah sakit. Kedua pelayanan tersebut harus tersedia dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, baik dari aspek finansial
maupun teknis terkait dengan jarak dan sarana transportasi.
Di Indonesia manajemen pelayanan kesehatan terkait persalinan
masih sangat buruk dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
12
Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini 228 per 100.000 kelahiran hidup
sedangkan angka kematian bayi (AKB) sebesar 34 per 1000 kelahiran
hidup. Menurut survei kesehatan dan rumah tangga 2001 penyebab
langsung kematian ibu diantaranya: 90% terjadi pada saat persalinan
dan segera setelah persalinan yaitu pendarahan (28%), eklamsia (24%),
infeksi (11%), komplikasi peuperium (8%), partus macet (5%), abortus
(5%), dan lain-lain.
Oleh karena itu pelayanan ibu dan perjuangan ibu dalam proses
kehamilan dan persalinan sangatlah berharga. Dalam surat Lukman ayat
14 Al Quran mengabdikan perjuangan ibu selama kehamilan, “ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan yang lemah dan bertambah-
tambah....”. Allah memberikan kemuliaan kepada ibu melahirkan
melalui sabda Rasulullah SAW yang artinya, “..... wanita yang
meninggal karena melahirkan adalah syahid....”(H.R. Ahmad).
Islam membebankan terpenuhinya kebutuhan tersebut pada
khalifah sebagai pemimpin umat. Negara wajib menyelenggarakan
pelayan bersalin (atenatal, bersalin dan nifas) berkualitas bagi semua
ibu bersalin secara gratis.
Bila keuangan negara tidak cukup, maka khalifah akan menarik
sejumlah uang dari orang-orang kaya saja sesuai kebutuhan. Strategi
penyelenggaraan layanan bersalin mengacu pada 3 prinsip dasar:
1. Kesederhanaan aturan
2. Kecepatan pelayanan
3. Standar layanan bersalin berkualitas sesuai syariat.
13
memudahkan penyediaan fasilitas pendidikan untuk menghasilkan
tenaga medis yang berkualitas dan memiliki integritas yang kuat.
Dalam sejarah masa keemasan Islam layanan bersalin yang
memadai dari banyaknya rumah sakit. Hampir semua kota besar
memiliki rumah sakit yang disertai dengan lembaga pendidikan dokter.
Rumah sakit tersebut memiliki ruang pemeriksaan kandungan dan
ruang untuk bersalin. Belum lagi adanya rumah sakit keliling yang
disediakan oleh negara yang menelusuri pelosok negeri, sehingga
layanan bersalin bagi semua itu benar-benar direalisasikan secara nyata.
Salah satu fakta di Baghdad, masa khalifah Harun Al Rasyid
(170-193 H), disamping didirikan rumah sakit terbesar dikota Baghdad,
dan beberapa rumah sakit kecil, juga didirikan rumah sakit bersalin
terbesar yang disampingnya didirikan sekolah pendidikan kebidanan.
Kedua sarana tersebut berdiri atas perintah Khalifah Harun Al Rasyid
kepada Al Musawih yang menjabat menteri kesehatan dan dokter
kekhalifahan.
Begitulah cara Islam dalam masa keemasannya dulu untuk
menjawab proses (permasalahan) persalinan yang kurang memadai
dewasa ini. Oleh karena itu, untuk menyelesaikam problem ini
dibutuhkan solusi yang komprehensif dari segala aspek yang terkait,
baik medis maupun non medis, dan termasuk ketersediaan SDM
berkualitas secara merata.
2.3 NIFAS
A. Pengertian
Nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah seorang
wanita melahirkan. Darah ini tentu saja paling mudah untuk dikenali,
karena penyebabnya sudah pasti, yaitu karena adanya proses
persalinan. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa
darah nifas itu adalah darah yang keluar karena persalinan, baik itu
bersamaan dengan proses persalinan ataupun sebelum dan sesudah
persalinan tersebut yang umumnya disertai rasa sakit. Pendapat ini
14
senada dengan pendapat Imam Ibnu Taimiyah yang mengemukakan
bahwa darah yang keluar dengan rasa sakit dan disertai oleh proses
persalinan adalah darah nifas, sedangkan bila tidak ada proses
persalinan, maka itu bukan nifas.
a. Menurut Medis
Darah yang keluar setelah plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti saat sebelum hamil. Masa nifas ini
berlangsung kira-kira 6 minggu.
b. Menurut agama
Darah yang keluar dari kemaluan yang disebabakan oleh
melahirkan anak, walaupun berupa keguguran. Masa nifas
berlangsung paling lama 40 hari. Bila sebelum 40 hari sudah suci
hendaklah mandi dan mengerjakan sholat. Tetapi jika darah masih
keluar setelah 40 hari maka ia diwajibkan untuk melakukan sholat.
15
3. Baligh, masa balight terjadi dengan haid, bukan dengan nifas.
Karena seorang wanita tidak mungkin bisa hamil sebelum haid.
Maka masa baligh seorang wanita terjadi dengan datangnya haid
yang mendahului kehamilan.
4. Darah haih, jika berhenti lain kembali keluar tetapi masih dalam
waktu biasanya maka darah itu diyakini darah haid.
5. Dalam haid, jika wanita suci sebelum masa kebiasaanya, maka suami
boleh dan tidak terlarang nenggaulinya.
D. Batasan nifas
Tidak ada batas minimal masa nifas, jika kurang dari 40 hari darah
tersebut berhenti maka seorang wanita wajib mandi dan bersuci, kemudian
shalat dan dihalalkan atasnya apa-apa yang dihalalkan bagi wanita yang
suci. Adapun batasan maksimalnya, para ulama berbeda pendapat
tentangnya.
16
nifas. Namun, pendapat ini tidak masyhur dan tidak didasari oleh dalil
yang shahih dan jelas.
Wanita yang nifas juga tidak boleh melakukan hal-hal yang dilakukan oleh
wanita haid, yaitu tidak boleh shalat, puasa, thawaf, menyentuh mushaf,
dan berhubungan intim dengan suaminya pada kemaluannya. Namun ia
juga diperbolehkan membaca Al-Qur’an dengan tanpa menyentuh mushaf
langsung (boleh dengan pembatas atau dengan menggunakan media
elektronik seperti komputer, ponsel, ipad, dll), berdzikir, dan boleh
melayani atau bermesraan dengan suaminya kecuali pada kemaluannya.
Tidak banyak catatan yang membahas perbedaan sifat darah nifas dengan
darah haid. Namun, berdasarkan pengalaman dan pengakuan beberapa
responden, umumnya darah nifas ini lebih banyak dan lebih deras
keluarnya daripada darah haid, warnanya tidak terlalu hitam, kekentalan
hampir sama dengan darah haid, namun baunya lebih kuat daripada darah
haid.
17
8. Bersenggama
Haram mencampuri perempuan dalam keadaan haid dan nifas
sampai mereka suci.
2.4 KB
A. Pengertian
18
mensyariatkan kepada umatnya untuk mendapatkan keturunan
sekaligus memperbanyaknya.
Maka jika bersandar dari dalil diatas, maka hukum asal untuk
membatasi keturunan adalah Haram. Namun pada kenyataannya timbul
banyak sekali pernyataan-pernyataan tentang keadaan tertentu yang
mengharuskan seseorang untuk berhenti dari memiliki keturunan.
Seperti dalam keadaan darurat. Maka jika demikian keadaannya,
baginya diberi keringanan, seperti:
19
baginya untuk berhenti memiliki keturunan.
2. Keadaan seseorang yang sudah memiliki anak banyak, sedangkan
isteri keberat anjika hamil lagi, maka dalam keadaan seperti ini
seorang istri dibolehkan untuk mengkonsumsi pil pencegah
kehamilan sementara.Seperti setahun atau dua tahun dalam masa
menyusui, sehingga ia merasa ringan untuk kembali hamil,
sehingga ia bisa mendidik dengan selayaknya.
C. Macam – macam KB
1. KB Suntik
Metode KB suntik ini dapat mehalangi (masa subur) mengubah
lendir servik (vagina) menjadi kental, menghambat sperma dan
menimbulkan perubahan pada rahim.
Cara kerja KB suntikpun dapat mencegah terjadinya pertemuan sel
telur dengan sperma dan mengubah kecepatan transportasi sel telur.
2. PIL KB
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah
diperkenankan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang
tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara
yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat
dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi,
atau pada masa post partum bagi para ibu yang tidak menyusui
bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya
penggunaan pil ditunda sampai 6bulan sesudah pelahiran anak
(atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara
pencegah kehamilan yang lain.
3. IUD
IUD (Intra Uterine Divice) bagi kaum wanita merupakan alat
kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu
diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, IUD
tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu
ibu. Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan
sarana kontrasepsi ini. Karena itu setiap calon pemakai IUD perlu
20
memperoleh informasi yang lengkap tentang selik beluk kontasepsi
ini.
4. Sistem kalender
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat
istri dalam masa subur. Selain sebagai sarana agar cepat hamil,
kalender juga difungsikan untuk sebaliknya alias mencegah
kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan
dan membutuhkan waktu lama untuk puasa.Selain itu, kadang juga
istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap
bulan.
5. Kontrasepsi Implan
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang dibawah
kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan dibawah
kulit lengan atas sebelah dalam. Bentuknya semacam tabung kecil
atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang
korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan 6 buah kapsul atau
tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Didalamnya berisi zat
aktif berupa hormon, susuk tersebut akan mengeluarkan hormon
sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya
ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat
diganti setiap 5 tahun, 3 tahun dan ada juga yang diganti setiap 1
tahun.
6. Kontrasepsi Tubektomi (Sterilisasi pada wanita)
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita
yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan
keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria yaitu,
vasektomi. Dengan demikian jika salah satu pasangan telah
mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat
kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali,
karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang
paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesuka relaan
dari akseptor. Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan
21
kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak
harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu terancam
perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi.
Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk
sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia
istri 25-30 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.
7. Kontrasepsi Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensian
alur transportasi sperma terhambat dan proses vertilisasi tiak
terjadi.
22
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Haidh atau haid (dalam ejaan bahasa Indonesia) adalah darah yang keluar
dari rahim seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang bukan karena
disebabkan oleh suatu penyakit atau karena adanya proses persalinan,
dimana keluarnya darah itu merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan
oleh Allah kepada seorang wanita.
2. Melahirkan adalah proses membuka menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin ketuban di
dorong keluar melalui jalan lahir. Kehamilan dan persalinan normal adalah
prosespengeluaran janinyang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.
3. Nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah seorang wanita
melahirkan. Darah ini tentu saja paling mudah untuk dikenali, karena
penyebabnya sudah pasti, yaitu karena adanya proses persalinan.
4. Keluarga berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang
dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk. Program KB oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit
terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma keluarga kecil
bahagia dn sejahtera yang beroreantasi pada pertumbuhan yang seimbang .
5. A. Membatasi keturunan hukumnya Haram (Tahdid Nasl) :
1. Slogan 2 anak cukup yang dicanangkan pemerintah, padahal suami
dan istri dalam keadaan mampu dan sehat
2. Alasan karena kemiskinan atau ketidakmampuan. Sebab Allah
telah berfirman dalam Al Quran:
ٍ َوال ت َ ْقتُلُوا أ َ ْوالدَ ُك ْم َخ ْشيَةَ ِإ ْمَل
ق َّنحْ نُ ن َْر ُزقُ ُه ْم َو ِإيَّا ُك ْم
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut
miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada
kalian. (Al Isra’ 31)
23
3. Alasan karir atau untuk hidup senang atau hal-hal lain yang serupa
yang dilakukan para wanita zaman sekarang ini. Semua hal tersebut
juga tidak boleh.
B. Mengatur waktu kehamilan disebabkan keadaan diatas, hukumnya
mubah (Tandhim Nasl)
1. Pengaturan yang dimaksud bersifat sementara, dan tidak permanen
seperti tubektomi dan fasektomi. sebab 2 cara tersebut dilarang
(Haram) kecuali keadaan darurat.
2. Perlu diketahui, bahwa tidak ada seorangpun yang mengingkari bahwa
banyaknya umat merupakan sebab kemuliaan dan kekuatan suatu
umat,tidak seperti anggapan orang-orang yang memiliki prasangka
yang jelek,(yang mereka)menganggap bahwa banyaknya umat
merupakan sebab kemiskinan dan kelaparan.
3.2 SARAN
24
DAFTAR PUSTAKA
1. http://pengalamansekolahkebidanan.blogspot.co.id/
2. Zuhdi,Masjfuk,1997.Masail Fi’Qhiyah.Jakarta:PT Toko
Gunung Agung.
3. www.fiqihwanita.com/pengertian-haid-nifas-dan-istihadhah/
4. Syaifudin, 2003, Anatomi Fisiologi, 3rd edn, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
5. Manuaba ACI, Manuaba BGFI, Manuaba BGI, 2005, Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB, 2nd edn, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
6. http://beritaislamimasakini.com/yang-tidak-diperbolehkan-
selama-masa-haid.htm
7. http://www.catatanmuslimah.com/2015/09/14-amalan-yang-
bisa-dilakukan-wanita.html
25