Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Haid adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan yang


sehat yang telah mencapai usia haid.Nifas adalah darah yang keluar setelah
melahirkan (terpisahnya anak dari sang ibu yang melahirkan). Melahirkan
adalah proses membuka menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan
lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin ketuban di dorong keluar
melalui jalan lahir.Keluarga berencana atau KB merupakan salah satu
pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita

Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis tertarik untuk


mengangkat masalah haid, nifas, melahirkan dan KB dalam agama islam
sebagai judul dari makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut pada bab
selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari haid ?
2. Bagaimana pandangan agama islam tentang haid?
3. Apakah pengerian dari melahirkan ?
4. Bagaimana pandangan agama islam tentang melahirkan?
5. Apakah pengertian dari nifas?
6. Bagaimana pandangan agama islam tentang nifas?
7. Apakah pengertian dari KB?
8. Bagaimana pandangan agama islam tentang KB?

1.3 Tujuan
1. Menambah wawasan serta pengetahuan penulis
2. Untuk melengkapi tugas mata kuliah agama khususnya tentang
haid,melahirkan,masa nifas, dan KB.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 MENSTRUASI (HAID)

A. Pengertian

Haidh atau haid (dalam ejaan bahasa Indonesia) adalah darah yang
keluar dari rahim seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang
bukan karena disebabkan oleh suatu penyakit atau karena adanya
proses persalinan, dimana keluarnya darah itu merupakan sunnatullah
yang telah ditetapkan oleh Allah kepada seorang wanita. Sifat darah
ini berwarna merah kehitaman yang kental, keluar dalam jangka
waktu tertentu, bersifat panas, dan memiliki bau yang khas atau tidak
sedap.

Haid adalah sesuatu yang normal terjadi pada seorang wanita, dan
pada setiap wanita kebiasaannya pun berbeda-beda. Ada yang ketika
keluar haid ini disertai dengan rasa sakit pada bagian pinggul, namun
ada yang tidak merasakan sakit. Ada yang lama haidnya 3 hari, ada
pula yang lebih dari 10 hari. Ada yang ketika keluar didahului dengan
lendir kuning kecoklatan, ada pula yang langsung berupa darah merah
yang kental. Dan pada setiap kondisi inilah yang harus dikenali oleh
setiap wanita, karena dengan mengenali masa dan karakteristik darah
haid inilah akar dimana seorang wanita dapat membedakannya dengan
darah-darah lain yang keluar kemudian.

B. Pandangan menurut agama

Wanita yang haid tidak dibolehkan untuk shalat, puasa, thawaf,


menyentuh mushaf, dan berhubungan intim dengan suami pada
kemaluannya. Namun ia diperbolehkan membaca Al-Qur’an dengan

2
tanpa menyentuh mushaf langsung (boleh dengan pembatas atau
dengan menggunakan media elektronik seperti komputer, ponsel, ipad,
dll), berdzikir, dan boleh melayani atau bermesraan dengan suaminya
kecuali pada kemaluannya.

Allah Ta’ala berfirman:

َ‫ط ُه ْرن‬ْ ‫ى َي‬ ِ ‫ساء ِفي ْال َم ِح‬


َ َّ ‫يض َوالَ تَ ْق َربُوه َُّن َحت‬ ِ ‫َو َي ْسأَلُونَكَ َع ِن ْال َم ِح‬
َ ‫يض قُ ْل ه َُو أَذًى فَا ْعت َِزلُواْ ال ِِّن‬
ِّ ‫ْث أَ َم َر ُك ُم‬
ُ‫للا‬ ُ ‫ط َّه ْرنَ فَأْتُوه َُّن ِم ْن َحي‬
َ َ ‫فَإِذَا ت‬

“Mereka bertanya kepadamu tentang (darah) haid. Katakanlah, “Dia


itu adalah suatu kotoran (najis)”. Oleh sebab itu hendaklah kalian
menjauhkan diri dari wanita di tempat haidnya (kemaluan). Dan
janganlah kalian mendekati mereka, sebelum mereka suci (dari haid).
Apabila mereka telah bersuci (mandi bersih), maka campurilah
mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepada kalian.” (QS.
Al-Baqarah: 222)

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

ِ‫ص ََلة‬
َّ ‫اء ال‬
ِ ‫ض‬َ َ‫ص ْو ِم َو َال نُؤْ َم ُر بِق‬
َّ ‫اء ال‬
ِ ‫ض‬َ َ‫ُصيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْ َم ُر بِق‬
ِ ‫َكانَ ي‬

“Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk


mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha
shalat.” (HR. Al-Bukhari No. 321 dan Muslim No. 335)

Agama Islam menghaaramkan suami mengadakan jima’ atau


senggama dikala istri haid, berdasar ayat tersebut diatas. Kalau hanya
berkasih-kasih, asal jangan pada sasaran senggama (vagina),
diperbolehkan menurut pendapat pemuka-pemuka penganut Madzab
Hambali, Maliki, dan Syafi’i.

Kebanyakan ahli-ahli hukum berpendapat tentang masih haram


mengadakan senggama sebelum darah habis, apabila belum
melaksanakan mandi besar. Pendapat Abu Hanifah sedikit

3
memberikan toleransi, yaitu tidak haram mengadakan senggama,
meskipun belum mandi, asalkan dalam keadaan masa biasa, habis haid
menurut kebiasaan dan telah membasuh vagina.

C. Fisiologi Haid

Diperkirakan setiap wanita mempunyai sekitar 100 ribu folikel


primordial yang dapat berkembang setelah rangsangan dari hipofisis
dalam bentuk hormone FSH, LH dan prolactin. Jumlah folikel
primordial menurut usia adalah sebagai berikut:
 Baru lahir : 750.000
 Usia 6-15 tahun : 440.000

 Usia 16-25 tahun : 160.000

 Usia 26-35 tahun : 60.000

 Usia 35-45 tahun : 35.000

 Masa menopause semuanya hilang


Wiknjosastro (2002) menyatakan bahwa ciri khas kedewasaan
manusia ialah adanya perubahan-perbahan siklik pada alat
kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Hal ini adalah
suatu proses yang kompleks dan harmonis meliputi serebrum,
hipotalamus, hipofisis, alat-alat genital, konteks adrenal, glandula
tireoidea dan kelenjar-kelenjar lain yang kini masih membutuhkan
penelitian lebih lanjut.
Menurut Syaifuddin (2003), pubertas pada wanita ditandai pada masa
itu mulai produktif artinya masa mendapat keturunan yang
berlangsung kira-kira 30 tahun. Setelah itu wanita memasuki masa
klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi
dengan masa senium (kemunduran). Haid berangsur-angsur berhenti
selama 1-2 bulan dan kemudian berhenti sama sekali yang disebut
menopause. Selanjutnya terjadi kemunduran alat reproduksi, organ
tubuh dan kemampuan fisik .

4
Manuaba et al (2005) mengemukakan bahwa fisiologi organ
reproduksi wanita merupakan sistem yang kompleks. Pada saat usia
pubertas sekitar 13-16 tahun, dimulai pertumbuhan folikel primordial
ovarium yang mengeluarkan hormon esterogen yaitu hormon
terpenting pada wanita. Pengeluaran hormon menyebabkan
pertumbuhan organ seks sekunder seperti pembesaran payudara,
pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak dan akhirnya
terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarke.
Selanjutnya menarke diikuti menstruasi yang sering tidak teratur
karena folikel de graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi.
bentuk menstruasi tidak teratur dan tanpa diikuti oleh ovulasi,
memberikan waktu bagi hormon esterogen untuk menghasilkan
pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder. Pada saat usia 17-18 tahun,
menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung
sekitar 2-3 hari disertai ovulasi, sebagai pertanda kematangan alat
reproduksi wanita. sejak saat itu, wanita memasuki masa reproduksi
aktif sampai mencapai mati haid pada usia sekitar 50 tahun.
Kejadian menarke dan menstruasi dipengaruhi beberapa faktor yang
mempunyai sistem tersendiri, yaitu:
1. Sistem susunan saraf pusat dengan panca indranya.
2. Sistem hormonal, yaitu aksi hipotalamus-hipofisis-ovarial.
3. Perubahan yang terjadi pada ovarium.
4. Perubahan yang terjadi pada uterus sebagai organ akhir.
5. Rangsangan esterogen dan progesteron pada pancaindra,
langsung pada hipotalamus dan melalui perubahan emosi.

 PERHITUNGAN MASA SUBUR


1. Perhitungan masa subur adalah mulai dari hari pertama haid
ditambah 12 dan masa subur berakhir dengan penambahan 19
hari pada hari pertama haid dan puncaknya hari ke 14.
2. Contoh:

5
3. Menstruasi tanggal 4 Agustus 1995. Perhitungan minggu
suburnya adalah mulai dari tanggal 16 (4+12) samapai dengan
tanggal 23 (4+19) dengan puncaknya yaitu tanggal 18 (4+14).
4. Suhu basal dihitung karena pengaruh estrogen dan progesteron
yang dapat meningkatkan suhu basal tubuh dengan deviasi
sekitar 0,5o C. Ovulasi menyebabkan suhu basal bersifat
bifasik.
5. Memerhatikan lender-cairan serviks yang bersifat basa, jernih
dan transparan yang mudah ditembus spermatozoa dan
mempunyai kemampuan regang 15 sampai dengan 20 cm
(spinnbarkeit).
6. Tes cairan serviks saat ovulasi dapat membentuk susunan daun
pakis.
7. Mikrokuretase menjelang atau hari pertama haid yang
menunjukan fase sekresi, berarti terjadi ovulasi dengan
demikian wanita mengalami minggu subur.

Batasan Haid

1. Menurut Ulama Syafi’iyyah batas minimal masa haid adalah


sehari semalam, dan batas maksimalnya adalah 15 hari. Jika
lebih dari 15 hari maka darah itu darah Istihadhah dan wajib
bagi wanita tersebut untuk mandi dan shalat.
2. Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa
mengatakan bahwa tidak ada batasan yang pasti mengenai
minimal dan maksimal masa haid itu. Dan pendapat inilah
yang paling kuat dan paling masuk akal, dan disepakati oleh
sebagian besar ulama, termasuk juga Syaikh Ibnu Utsaimin
rahimahullah juga mengambil pendapat ini. Dalil tidak adanya
batasan minimal dan maksimal masa haid :

Firman Allah Ta’ala.

6
‫يض ۖ َو َال‬ ِ ‫سا َء فِي ْال َم ِح‬ ِ ‫َويَ ْسأَلُونَكَ َع ِن ْال َم ِح‬
َ ِِّ‫يض ۖ قُ ْل ه َُو أَذًى فَا ْعت َِزلُوا الن‬
ْ ‫ت َ ْق َربُوه َُّن َحت َّ ٰى َي‬
َ‫ط ُه ْرن‬

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah : “Haid


itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu, hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah
kamu mendekatkan mereka, sebelum mereka suci…” [QS. Al-
Baqarah : 222]

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memberikan petunjuk


tentang masa haid itu berakhir setelah suci, yakni setelah
kering dan terhentinya darah tersebut. Bukan tergantung pada
jumlah hari tertentu. Sehingga yang dijadikan dasar hukum
atau patokannya adalah keberadaan darah haid itu sendiri. Jika
ada darah dan sifatnya dalah darah haid, maka berlaku hukum
haid. Namun jika tidak dijumpai darah, atau sifatnya bukanlah
darah haid, maka tidak berlaku hukum haid padanya. Syaikh
Ibnu Utsaimin rahimahullah menambahkan bahwa sekiranya
memang ada batasan hari tertentu dalam masa haid, tentulah
ada nash syar’i dari Al-Qur’an dan Sunnah yang menjelaskan
tentang hal ini.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan :


“Pada prinsipnya, setiap darah yang keluar dari rahim adalah
haid. Kecuali jika ada bukti yang menunjukkan bahwa darah
itu istihadhah.”

Berhentinya haid :

Indikator selesainya masa haid adalah dengan adanya


gumpalan atau lendir putih (seperti keputihan) yang keluar dari
jalan rahim. Namun, bila tidak menjumpai adanya lendir putih
ini, maka bisa dengan mengeceknya menggunakan kapas putih
yang dimasukkan ke dalam vagina. Jika kapas itu tidak

7
terdapat bercak sedikit pun, dan benar-benar bersih, maka
wajib mandi dan shalat.

Sebagaimana disebutkan bahwa dahulu para wanita


mendatangi Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan menunjukkan
kapas yang terdapat cairan kuning, dan kemudian Aisyah
mengatakan :

َّ َ‫الَ تَ ْع َج ْلنَ َحتَّى ت ََريْنَ الق‬


َ ‫صةَ البَ ْي‬
‫ضا َء‬

“Janganlah kalian terburu-buru sampai kalian melihat


gumpalan putih.” (Atsar ini terdapat dalam Shahih Bukhari).

D. Yang Boleh Dilakukan Saat Sedang Haid


 Membaca Shalawat
 Tetap mengerjakan ekerjaan rumah dan bekerja
 Memberi Sedekah
 Membaca Al-Ma’surat
 Menyampaikan atau berdakhwah walau hanya satu ayat
 Menambah pengetahuan beragama

E. Yang Tidak Diperbolehkan Saat Sedang Haid


1. Puasa Saat Haid
Wanita yang sedang mendapatkan haid dilarang menjalankan
puasa dan untuk itu ia diwajibkannya untuk menggantikannya
dihari yang lain.
‫ْس‬َ ‫ أَلَي‬:‫سو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم‬ ُ ‫ قَا َل ر‬:َ‫رضي هللاُ َع ْنهُ قَال‬
َ ‫ي‬ َ ‫َو َع ْن أَ ِبي‬
ِِّ ‫س ِع ْي ٍد ال ُخد ِْر‬
‫ ُمتَّفَ ٌق َع َل ْي ِه‬،‫ص ْم‬ َ ُ ‫ت ال َم ْرأَة ُ َل ْم ت‬
ُ َ ‫ص ِِّل َو َل ْم ت‬ ِ ‫ض‬َ ‫ِإذا َحا‬
Dari Abi Said Al-Khudhri ra. berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda, Bukankah bila wanita mendapat hatdh, dia tidak boleh
shalat dan puasa?
2. Tawaf

8
Seorang wanita yang sedang mendapatkan haid dilarang
melakukan tawaf. Sedangkan semua praktek ibadah haji tetap
boleh dilakukan. Sebab tawaf itu mensyaratkan seseorang suci
dari hadas besar.
‫ي صلى هللا عليه‬ ُّ ‫ َف َقا َل النَّب‬، ُ‫ضت‬ ْ ‫ف ِح‬ َ ‫س ِر‬َ ‫ َل َّما ِج ْئنَا‬:‫رضي هللاُ َع ْن َها َقا َلت‬َ َ‫َو َع ْن َعائِشة‬
‫ ُمت َّ َف ٌق َع َل ْي ِه‬،‫َط ُه ِري‬ْ ‫ت َحتَّى ت‬ ُ َ ‫ ا ْف َع ِلي َما َي ْف َع ُل ال َحا ُّج َغي َْر أ َ ْن ال ت‬:‫وسلم‬
ِ ‫ط ْو ِفي ِبال َب ْي‬
Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Bila
kamu mendapat haid, lakukan semua praktek ibadah haji kecuali
bertawaf di sekeliling ka`bah hingga kamu suci.
3. Shalat
Seorang wanita yang sedang mendapatkan haid diharamkan untuk
melakukan salat. Begitu juga mengqada` salat. Sebab seorang
wanita yang sedang mendapat haid telah gugur kewajibannya
untuk melakukan salat. Dalilnya adalah hadis berikut ini:
‫ فَقَا َل لَ َها‬،‫اض‬ ُ ‫َت ت ُ ْستَ َح‬ ْ ‫اط َمةَ بِ ْنتَ أَبِي ُحبَي ٍْش كَان‬ ِ ‫أن َف‬ َّ :‫رضي هللاُ َع ْن َها‬
َ َ‫شة‬
َ ِ‫َع ْن َعائ‬
‫ فَإِذا َكانَ ذَلِكَ فَأ َ ْم ِس ِكي‬،‫ف‬ ُ ‫ْض دَ ٌم أَس َْود ُ يُ ْع َر‬
ِ ‫ ِإ َّن دَ َم ال َحي‬:‫سو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم‬ ُ ‫َر‬
ُ‫ص َّح َحهُ ابن‬ َ ‫ َو‬،‫ي‬ َ َّ‫ َر َواهُ أَبُو دَ ُاودَ َوالن‬،‫ص ِ ِّلي‬
ُّ ِ‫سائ‬ َ ‫ضئِي َو‬ َّ ‫ فَإِذا َكانَ اآلخ َُر فَت ََو‬،‫صَل ِة‬َّ ‫َع ِن ال‬
‫ َوا ْستَ ْنك ََرهُ أَبُو َحا ِت ٍم‬،‫ِحبَّانَ َوال َحا ِك ُم‬
Dari Aisyah ra berkata, Fatimah binti Abi Hubaisy mendapat
darah istihadha, maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya,
Darah haidh itu berwarna hitam dan dikenali. Bila yang yang
keluar seperti itu, janganlah shalat. Bila sudah selesai, maka
berwudhu’lah dan lakukan shalat. .
Dari Aisyah ra. berkata, Di zaman Rasulullah SAW dahulu kami
mendapat haid, lalu kami diperintahkan untuk mengqada` puasa
dan tidak diperintah untuk mengqada` salat. .
Selain itu juga ada hadis lainnya:
`Dari Fatimah binti Abi Khubaisy bahwa Rasulullah SAW
bersabda, Bila kamu mendapatkan haid maka tinggalkan salat.
4. Berwudu` atau Mandi
As Syafi`iyah dan al-Hanabilah mengatakan bahwa `wanita yang
sedang mendapatkan haid diharamkan berwudu`dan mandi

9
janabah. Maksudnya adalah bahwa seorang yang sedang
mendapatkan haidh dan darah masih mengalir, lalu berniat untuk
bersuci dari hadats besarnya itu dengan cara berwudhu’ atau
mandi janabah, seolah-olah darah haidhnya sudah selesai, padahal
belum selesai. Sedangkan mandi biasa dalam arti membersihkan
diri dari kuman, dengan menggunakan sabun, shampo dan
lainnya, tanpa berniat bersuci dari hadats besar, bukan merupakan
larangan.
5. Menyentuh mushaf Al Quran dan Membawanya
Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran Al-Kariem tentang
menyentuh Al-Quran:
‫ال يمسه إال المطهرون‬
Dan tidak menyentuhnya kecuali orang yang suci
Jumhur Ulama sepakat bahwa orang yang berhadats besar
termasuk juga orang yang haidh dilarang menyentuh mushaf Al-
Quran
Berhubungan Pribadi dengan Suami
Wanita yang sedang mendapat haid haram melakukan kegiatan
pribadi suami dan istri dengan suaminya. Keharamannya
ditetapkan oleh Al-Quran Al-Kariem berikut ini:
َ َّ‫يض َوالَ ت َ ْق َربُوه َُّن َحت‬
‫ى‬ ِ ‫ساء فِي ْال َم ِح‬ ِ ‫َويَ ْسأَلُونَكَ َع ِن ْال َم ِح‬
َ ِِّ‫يض قُ ْل ه َُو أَذًى فَا ْعت َِزلُواْ الن‬
ُّ‫للاَ ي ُِحبُّ التَّ َّوا ِبينَ َوي ُِحب‬ ِّ ‫ْث أَ َم َر ُك ُم‬
ِّ ‫للاُ ِإ َّن‬ ُ ‫ط َّه ْرنَ فَأْتُوه َُّن ِم ْن َحي‬ ْ َ‫ي‬
َ َ ‫ط ُه ْرنَ فَإِذَا ت‬
َ َ‫ْال ُمت‬
َ‫ط ِ ِّه ِرين‬
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: `Haidh itu
adalah suatu kotoran`. Oleh sebab itu hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu
mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan
Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Yang dimaksud dengan menjauhi mereka adalah tidak
menyutubuhinya.

10
Sedangkan al-Hanabilah membolehkan mencumb* wanita yang
sedang haid pada bagian tubuh selain antara pusar dan lutut atau
selama tidak terjadi persetubuhan. Hal itu didasari oleh sabda
Rasulullah SAW ketika beliau ditanya tentang hukum mencumbui
wanita yang sedang haid maka beliau menjawab:
‫ فَقَا َل‬،‫ت ال َم ْرأَة ُ ِف ْي ِه ْم َل ْم ي َُؤا ِكلُوهَا‬ َ ‫رضي هللاُ َع ْنهُ أ َ َّن ال َي ُهودَ كَانت ِإذا َحا‬
ِ ‫ض‬ َ ‫َو َع ْن أَن ٍَس‬
‫ َر َواهُ ُم ْس ِل ٌم‬،‫صنَعُوا ُك َّل شَىءٍ إِالَّ النِِّكَا َح‬ْ ‫ ا‬:‫ي صلى هللا عليه وسلم‬ ُّ ِ‫النَّب‬
`Dari Anas ra. bahwa orang Yahudi bisa para wanita mereka
mendapat haidh, tidak memberikan makanan. Rasulullah SAW
bersabda, Lakukan segala yang kau mau kecuali hubungan badan.
،‫سو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم َيأ ْ ُم ُرنِي فَأَت َّ ِز ُر‬ُ ‫ َكانَ َر‬:‫رضي هللاُ َع ْن َها قَالَت‬
َ َ ‫شة‬
َ ِ‫َو َع ْن َعائ‬
‫ ُمتَّفَ ٌق َعلَ ْي ِه‬،‫ض‬ ٌ ‫فَيُ َبا ِش ُر ِني َوأَنَا َحا ِئ‬
Dari Aisyahra berkata, Rasulullah SAW memerintahkan aku
untuk memakain sarung, beliau mencumb*ku sedangkan aku
dalam keadaan datang haidh.
Keharaman menyutubuhi wanita yang sedang haid ini tetap
belangsung sampai wanita tersebut selesai dari haid dan selesai
mandinya. Tidak cukup hanya selesai haid saja tetapi juga
mandinya. Sebab di dalam al-Baqarah ayat 222 itu Allah
menyebutkan bahwa wanita haid itu haram disetubuhi sampai
mereka menjadi suci dan menjadi suci itu bukan sekedar
berhentinya darah namun harus dengan mandi janabah, itu adalah
pendapat al-Malikiyah dan as Syafi`iyah serta al-Hanafiyah.
6. Melafazkan Ayat-ayat Al-Quran
Kecuali dalam hati atau doa/zikir yang lafznya diambil dari ayat
Al-Quran secara tidak langsung.
`Rasulullah SAW tidak terhalang dari membaca Al-Quran kecuali
dalam keadaan junub`.
Namun ada pula pendapat yang membolehkan wanita haidh
membaca Al-Quran dengan catatan tidak menyentuh mushaf dan
takut lupa akan hafalannya bila masa haidhnya terlalu lama. Juga
dalam membacanya tidak terlalu banyak.

11
7. Masuk ke Masjid
Dari Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Tidak
ku halalkan masjid bagi orang yang junub dan haidh.

2.2 MELAHIRKAN

A. Pengertian

Melahirkan adalah proses membuka menipisnya serviks dan janin


turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin ketuban
di dorong keluar melalui jalan lahir. Kehamilan dan persalinan normal
adalah prosespengeluaran janinyang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.

B. Melahirkan dalam pandangan islam

Dalam rahim seorang ibu akan lahir generasi penerus yang akan
menjaga kelestarian manusia dalam membangun peradaban. Mengingat
persalinan dan masa nifas sangatlah penting, maka ketersediaan layanan
berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat merupakan
kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi. Pelayanan dasar dan lanjutan
merupakan cakupan dari pelayanan kehamilan, persalinan, dan masa
nifas. Pelayanan dasar yang ditunjukkan untuk menangani kasus-kasus
normal, sedangkan pelayanan lanjutan atau rujukan diberikan kepada
mereka yang mengalami kasus-kasus beresiko, gawat darurat, dan
komplikasi yang memerlukan sarana dan prasarana yang lebih lengkap
seperti di rumah sakit. Kedua pelayanan tersebut harus tersedia dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, baik dari aspek finansial
maupun teknis terkait dengan jarak dan sarana transportasi.
Di Indonesia manajemen pelayanan kesehatan terkait persalinan
masih sangat buruk dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.

12
Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini 228 per 100.000 kelahiran hidup
sedangkan angka kematian bayi (AKB) sebesar 34 per 1000 kelahiran
hidup. Menurut survei kesehatan dan rumah tangga 2001 penyebab
langsung kematian ibu diantaranya: 90% terjadi pada saat persalinan
dan segera setelah persalinan yaitu pendarahan (28%), eklamsia (24%),
infeksi (11%), komplikasi peuperium (8%), partus macet (5%), abortus
(5%), dan lain-lain.
Oleh karena itu pelayanan ibu dan perjuangan ibu dalam proses
kehamilan dan persalinan sangatlah berharga. Dalam surat Lukman ayat
14 Al Quran mengabdikan perjuangan ibu selama kehamilan, “ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan yang lemah dan bertambah-
tambah....”. Allah memberikan kemuliaan kepada ibu melahirkan
melalui sabda Rasulullah SAW yang artinya, “..... wanita yang
meninggal karena melahirkan adalah syahid....”(H.R. Ahmad).
Islam membebankan terpenuhinya kebutuhan tersebut pada
khalifah sebagai pemimpin umat. Negara wajib menyelenggarakan
pelayan bersalin (atenatal, bersalin dan nifas) berkualitas bagi semua
ibu bersalin secara gratis.
Bila keuangan negara tidak cukup, maka khalifah akan menarik
sejumlah uang dari orang-orang kaya saja sesuai kebutuhan. Strategi
penyelenggaraan layanan bersalin mengacu pada 3 prinsip dasar:
1. Kesederhanaan aturan
2. Kecepatan pelayanan
3. Standar layanan bersalin berkualitas sesuai syariat.

Negara wajib menyediakan semua sarana dan prasarana yang


berkualitas termasuk tenaga medis baik dokter spesialis kebidanan dan
kandungan maupun bidan secara merata diseluruh wilayah negara baik
pada pelayanan dasar (puskesmas) maupun lanjutan (rumah sakit).
Dalam ranah fiqih, menjadi tenaga medis (dokter kandungan, bidan,
dan perawat) adalah fardhu kifayah. Sehingga harus ada sebagian kaum
muslimin yang memilih profesi tersebut. Karena itu negara akan

13
memudahkan penyediaan fasilitas pendidikan untuk menghasilkan
tenaga medis yang berkualitas dan memiliki integritas yang kuat.
Dalam sejarah masa keemasan Islam layanan bersalin yang
memadai dari banyaknya rumah sakit. Hampir semua kota besar
memiliki rumah sakit yang disertai dengan lembaga pendidikan dokter.
Rumah sakit tersebut memiliki ruang pemeriksaan kandungan dan
ruang untuk bersalin. Belum lagi adanya rumah sakit keliling yang
disediakan oleh negara yang menelusuri pelosok negeri, sehingga
layanan bersalin bagi semua itu benar-benar direalisasikan secara nyata.
Salah satu fakta di Baghdad, masa khalifah Harun Al Rasyid
(170-193 H), disamping didirikan rumah sakit terbesar dikota Baghdad,
dan beberapa rumah sakit kecil, juga didirikan rumah sakit bersalin
terbesar yang disampingnya didirikan sekolah pendidikan kebidanan.
Kedua sarana tersebut berdiri atas perintah Khalifah Harun Al Rasyid
kepada Al Musawih yang menjabat menteri kesehatan dan dokter
kekhalifahan.
Begitulah cara Islam dalam masa keemasannya dulu untuk
menjawab proses (permasalahan) persalinan yang kurang memadai
dewasa ini. Oleh karena itu, untuk menyelesaikam problem ini
dibutuhkan solusi yang komprehensif dari segala aspek yang terkait,
baik medis maupun non medis, dan termasuk ketersediaan SDM
berkualitas secara merata.

2.3 NIFAS
A. Pengertian

Nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah seorang
wanita melahirkan. Darah ini tentu saja paling mudah untuk dikenali,
karena penyebabnya sudah pasti, yaitu karena adanya proses
persalinan. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa
darah nifas itu adalah darah yang keluar karena persalinan, baik itu
bersamaan dengan proses persalinan ataupun sebelum dan sesudah
persalinan tersebut yang umumnya disertai rasa sakit. Pendapat ini

14
senada dengan pendapat Imam Ibnu Taimiyah yang mengemukakan
bahwa darah yang keluar dengan rasa sakit dan disertai oleh proses
persalinan adalah darah nifas, sedangkan bila tidak ada proses
persalinan, maka itu bukan nifas.

a. Menurut Medis
Darah yang keluar setelah plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti saat sebelum hamil. Masa nifas ini
berlangsung kira-kira 6 minggu.
b. Menurut agama
Darah yang keluar dari kemaluan yang disebabakan oleh
melahirkan anak, walaupun berupa keguguran. Masa nifas
berlangsung paling lama 40 hari. Bila sebelum 40 hari sudah suci
hendaklah mandi dan mengerjakan sholat. Tetapi jika darah masih
keluar setelah 40 hari maka ia diwajibkan untuk melakukan sholat.

B. Pandangan menurut agama


Syaikhul islam ibnu taimiyah mengatakan: darah yang dilihat seorang
wanita ketika mulai merasa sakit adalah nifas. Beliau tidak
memberikan batasan 2/3 hari dan maksudnya yaitu rasa sakit yang
kemudian disertai kelahiran jika tidak maka itu bukan nifas.
C. Hukum-hukum nifas
Hukum-hukum nifas pada prinsipnya sama dengan hukum-hukum haid
kecuali dalam beberapa hal berikut ini:
1. Iddah, dihitung dengan terjadinya talak, bukan dengan nifas. Sebab
jika talak jatuh sebelum istri melahirkan iddah akan habis. Karena
melahirkan bukan karena nifas.
2. Masa ila’. Masa haid termasuk hitungan masa ila’. Sedangkan
masa nifas tidak. Ila’ yaitu jika seorang suami bersumpah tidak
akan kembali menggauli istrinya selama lamanya, atau lebih dari
40 hari.

15
3. Baligh, masa balight terjadi dengan haid, bukan dengan nifas.
Karena seorang wanita tidak mungkin bisa hamil sebelum haid.
Maka masa baligh seorang wanita terjadi dengan datangnya haid
yang mendahului kehamilan.
4. Darah haih, jika berhenti lain kembali keluar tetapi masih dalam
waktu biasanya maka darah itu diyakini darah haid.
5. Dalam haid, jika wanita suci sebelum masa kebiasaanya, maka suami
boleh dan tidak terlarang nenggaulinya.

D. Batasan nifas

Tidak ada batas minimal masa nifas, jika kurang dari 40 hari darah
tersebut berhenti maka seorang wanita wajib mandi dan bersuci, kemudian
shalat dan dihalalkan atasnya apa-apa yang dihalalkan bagi wanita yang
suci. Adapun batasan maksimalnya, para ulama berbeda pendapat
tentangnya.

 Ulama Syafi’iyyah mayoritas berpendapat bahwa umumnya masa nifas


adalah 40 hari sesuai dengan kebiasaan wanita pada umumnya, namun
batas maksimalnya adalah 60 hari.
 Mayoritas Sahabat seperti Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Ibnu
Abbas, Aisyah, Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhum dan para Ulama
seperti Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, At-Tirmizi, Ibnu
Taimiyah rahimahumullah bersepakat bahwa batas maksimal keluarnya
darah nifas adalah 40 hari, berdasarkan hadits Ummu Salamah dia
berkata, “Para wanita yang nifas di zaman Rasulullah -shallallahu alaihi
wasallam-, mereka duduk (tidak shalat) setelah nifas mereka selama 40
hari atau 40 malam.” (HR. Abu Daud no. 307, At-Tirmizi no. 139 dan
Ibnu Majah no. 648). Hadits ini diperselisihkan derajat kehasanannya.
Namun, Syaikh Albani rahimahullah menilai hadits ini Hasan Shahih.
Wallahu a’lam.
 Ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa tidak ada batasan maksimal
masa nifas, bahkan jika lebih dari 50 atau 60 hari pun masih dihukumi

16
nifas. Namun, pendapat ini tidak masyhur dan tidak didasari oleh dalil
yang shahih dan jelas.

Wanita yang nifas juga tidak boleh melakukan hal-hal yang dilakukan oleh
wanita haid, yaitu tidak boleh shalat, puasa, thawaf, menyentuh mushaf,
dan berhubungan intim dengan suaminya pada kemaluannya. Namun ia
juga diperbolehkan membaca Al-Qur’an dengan tanpa menyentuh mushaf
langsung (boleh dengan pembatas atau dengan menggunakan media
elektronik seperti komputer, ponsel, ipad, dll), berdzikir, dan boleh
melayani atau bermesraan dengan suaminya kecuali pada kemaluannya.

Tidak banyak catatan yang membahas perbedaan sifat darah nifas dengan
darah haid. Namun, berdasarkan pengalaman dan pengakuan beberapa
responden, umumnya darah nifas ini lebih banyak dan lebih deras
keluarnya daripada darah haid, warnanya tidak terlalu hitam, kekentalan
hampir sama dengan darah haid, namun baunya lebih kuat daripada darah
haid.

E. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Selama Masa Nifas :


1. Sholat
Seorang yang sedang nifas dilarang mengerjakan sholat fardhu atau
sholat sunnah.
2. Puasa
Perempuan haid dan nifas tidak boleh berpuasa bik puasa fardhu
maupun puasa sunnah.
3. Mengerjakan Thawaf baik Thawaf fardhu maupun sunnah
4. Menyentuh Al-qur’an
5. Membaca Al-qur’an
6. Diam di Masjid
Adapun melaluinya boleh apabila tidak takut mengotori masjid,
tetapi bila ia takut akan jatuh kotorannya maka ia haram masuk
masjid.
7. Haram suami mentalak istrinya yang sedang nifas atau haid

17
8. Bersenggama
Haram mencampuri perempuan dalam keadaan haid dan nifas
sampai mereka suci.

2.4 KB
A. Pengertian

Keluarga berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang


dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk. Program KB oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai
unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma keluarga
kecil bahagia dn sejahtera yang beroreantasi pada pertumbuhan yang
seimbang .

B. Pandangan menurut agama

Yang dimaksud dengan keluarga disini ialah suatu kesatuan sosial


yang terkecil didalam masyarakat, yang diikat oleh tali perkawinan
yang sah jadi keluarga disini adalah keluarga inti yang menurut istilah
dijawa batih.Yang terdiri dri suami istri dan anak – anak bukan
keluarga luas, yang terdiri dari kelurga inti ditambah anggota keluarga
lain yang dekat baik yang masih ada hubungan darah (nasab) seperti
bapak ibu saudara sekandungan maupun yang ada hubungan
perkawinan seperti mertua atau ipar.
Keluarga berencana(KB) adalah istiah resmi yang dipakai dalam
lembaga – lembaga negara kita seperti badan koordinasi keluarga
berencana nasional (BKKBN).

Namun ternyata gerakan pembatasan keturunan ini jika kita perhatikan


dari sisi agama, ternyata program Keluarga Berencana ini sangat
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.
Sebab Allah subhanahuwata’ala dan Rasulullah SAW telah

18
mensyariatkan kepada umatnya untuk mendapatkan keturunan
sekaligus memperbanyaknya.

Dalam salah satu hadits, Rasulullah SAW bersabda:

‫تزوجوا الودود الولود فإني مكاثر بكم األمم يوم القيامة‬

”Nikahilah wanita yang banyak anak lagi penyayang,karena


sesungguhnya aku berlomba-lomba dalam banyak umat dengan umat-
umat yang lain dihari kiamat(dalam riwaya tyang lain:dengan para nabi
dihari kiamat)".
[Hadits Shahih diriwayatkan oleh Abu Daud 1/320, Nasa'i2/71, Ibnu
Hibbanno.1229, Hakim2/162(lihat takhrijnya dalam Al-Insyirah hal.29
Adazbuz Zifafhal60); Baihaqi781, AbuNu'aim dalam Al-Hilyah3/61-62]

Karena umat itu membutuhkan jumlah yang banyak,sehingga mereka


beribadah kepada Allah, berjihad dijalan-Nya,melindungi kaum muslimin-
dengan ijin Allah, dan Allah akan menjaga mereka dan tipu daya musuh-
musuh mereka.
hukum asal untuk membatasi keturunan adalah Haram, Kecuali dalam
keadaan-keadaan tertentu yang mengharuskannya untuk tidak
melahirkan lagi, seperti dalam keadaan darurat.

Maka jika bersandar dari dalil diatas, maka hukum asal untuk
membatasi keturunan adalah Haram. Namun pada kenyataannya timbul
banyak sekali pernyataan-pernyataan tentang keadaan tertentu yang
mengharuskan seseorang untuk berhenti dari memiliki keturunan.
Seperti dalam keadaan darurat. Maka jika demikian keadaannya,
baginya diberi keringanan, seperti:

1. Keadaan Istri yang sakit, yang tidak memungkinkan untuk hamil


atau melahirkan lagi. Dan jika mengandung atau melahirkan lagi
akan membahayakan kesehatan sang istri. Maka dibolehkan

19
baginya untuk berhenti memiliki keturunan.
2. Keadaan seseorang yang sudah memiliki anak banyak, sedangkan
isteri keberat anjika hamil lagi, maka dalam keadaan seperti ini
seorang istri dibolehkan untuk mengkonsumsi pil pencegah
kehamilan sementara.Seperti setahun atau dua tahun dalam masa
menyusui, sehingga ia merasa ringan untuk kembali hamil,
sehingga ia bisa mendidik dengan selayaknya.
C. Macam – macam KB
1. KB Suntik
Metode KB suntik ini dapat mehalangi (masa subur) mengubah
lendir servik (vagina) menjadi kental, menghambat sperma dan
menimbulkan perubahan pada rahim.
Cara kerja KB suntikpun dapat mencegah terjadinya pertemuan sel
telur dengan sperma dan mengubah kecepatan transportasi sel telur.
2. PIL KB
Pil adalah obat pencegah kehamilan yang diminum.Pil telah
diperkenankan sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita yang
tidak hamil dan menginginkan cara pencegah kehamilan sementara
yang paling efektif bila diminum secara teratur. Minum pil dapat
dimulai segera sesudah terjadinya keguguran, setelah menstruasi,
atau pada masa post partum bagi para ibu yang tidak menyusui
bayinya. Jika seorang ibu ingin menyusui, maka hendaknya
penggunaan pil ditunda sampai 6bulan sesudah pelahiran anak
(atau selama masih menyusui) dan disarankan menggunakan cara
pencegah kehamilan yang lain.
3. IUD
IUD (Intra Uterine Divice) bagi kaum wanita merupakan alat
kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu
diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, IUD
tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu
ibu. Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan
sarana kontrasepsi ini. Karena itu setiap calon pemakai IUD perlu

20
memperoleh informasi yang lengkap tentang selik beluk kontasepsi
ini.
4. Sistem kalender
Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat
istri dalam masa subur. Selain sebagai sarana agar cepat hamil,
kalender juga difungsikan untuk sebaliknya alias mencegah
kehamilan. Cara ini kurang dianjurkan karena sukar dilaksanakan
dan membutuhkan waktu lama untuk puasa.Selain itu, kadang juga
istri kurang terampil dalam menghitung siklus haidnya setiap
bulan.
5. Kontrasepsi Implan
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang dibawah
kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan dibawah
kulit lengan atas sebelah dalam. Bentuknya semacam tabung kecil
atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang
korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan 6 buah kapsul atau
tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Didalamnya berisi zat
aktif berupa hormon, susuk tersebut akan mengeluarkan hormon
sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya
ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat
diganti setiap 5 tahun, 3 tahun dan ada juga yang diganti setiap 1
tahun.
6. Kontrasepsi Tubektomi (Sterilisasi pada wanita)
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita
yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan
keturunan lagi. Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria yaitu,
vasektomi. Dengan demikian jika salah satu pasangan telah
mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat
kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik sekali,
karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang
paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesuka relaan
dari akseptor. Dengan demikian, sterilisasi tidak boleh dilakukan

21
kepada wanita yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak
harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu terancam
perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi.
Yang harus dijadikan patokan untuk mengambil keputusan untuk
sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia
istri 25-30 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau lebih.
7. Kontrasepsi Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensian
alur transportasi sperma terhambat dan proses vertilisasi tiak
terjadi.

22
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Haidh atau haid (dalam ejaan bahasa Indonesia) adalah darah yang keluar
dari rahim seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang bukan karena
disebabkan oleh suatu penyakit atau karena adanya proses persalinan,
dimana keluarnya darah itu merupakan sunnatullah yang telah ditetapkan
oleh Allah kepada seorang wanita.
2. Melahirkan adalah proses membuka menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin ketuban di
dorong keluar melalui jalan lahir. Kehamilan dan persalinan normal adalah
prosespengeluaran janinyang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.
3. Nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah seorang wanita
melahirkan. Darah ini tentu saja paling mudah untuk dikenali, karena
penyebabnya sudah pasti, yaitu karena adanya proses persalinan.
4. Keluarga berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang
dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk. Program KB oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit
terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma keluarga kecil
bahagia dn sejahtera yang beroreantasi pada pertumbuhan yang seimbang .
5. A. Membatasi keturunan hukumnya Haram (Tahdid Nasl) :
1. Slogan 2 anak cukup yang dicanangkan pemerintah, padahal suami
dan istri dalam keadaan mampu dan sehat
2. Alasan karena kemiskinan atau ketidakmampuan. Sebab Allah
telah berfirman dalam Al Quran:
ٍ ‫َوال ت َ ْقتُلُوا أ َ ْوالدَ ُك ْم َخ ْشيَةَ ِإ ْمَل‬
‫ق َّنحْ نُ ن َْر ُزقُ ُه ْم َو ِإيَّا ُك ْم‬
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut
miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepada
kalian. (Al Isra’ 31)

23
3. Alasan karir atau untuk hidup senang atau hal-hal lain yang serupa
yang dilakukan para wanita zaman sekarang ini. Semua hal tersebut
juga tidak boleh.
B. Mengatur waktu kehamilan disebabkan keadaan diatas, hukumnya
mubah (Tandhim Nasl)
1. Pengaturan yang dimaksud bersifat sementara, dan tidak permanen
seperti tubektomi dan fasektomi. sebab 2 cara tersebut dilarang
(Haram) kecuali keadaan darurat.
2. Perlu diketahui, bahwa tidak ada seorangpun yang mengingkari bahwa
banyaknya umat merupakan sebab kemuliaan dan kekuatan suatu
umat,tidak seperti anggapan orang-orang yang memiliki prasangka
yang jelek,(yang mereka)menganggap bahwa banyaknya umat
merupakan sebab kemiskinan dan kelaparan.

3.2 SARAN

24
DAFTAR PUSTAKA
1. http://pengalamansekolahkebidanan.blogspot.co.id/
2. Zuhdi,Masjfuk,1997.Masail Fi’Qhiyah.Jakarta:PT Toko
Gunung Agung.
3. www.fiqihwanita.com/pengertian-haid-nifas-dan-istihadhah/
4. Syaifudin, 2003, Anatomi Fisiologi, 3rd edn, Buku Kedokteran
EGC, Jakarta.
5. Manuaba ACI, Manuaba BGFI, Manuaba BGI, 2005, Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB, 2nd edn, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
6. http://beritaislamimasakini.com/yang-tidak-diperbolehkan-
selama-masa-haid.htm
7. http://www.catatanmuslimah.com/2015/09/14-amalan-yang-
bisa-dilakukan-wanita.html

25

Anda mungkin juga menyukai