Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Ibadah secara etimologi berarti merendahkan diri atau tunduk, sedangkan menurut
terminologi, ibadah mempunyai banyak definisi tetapi makna dan maksud satu. Ibadah dalam
berbagai agama manapun sangat signifikan. Dalam Islam terdapat lima pilar yang menjadi
dasar dalam beribadah (arkan al-Islam), yaitu : syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji.1
Dalam Ibadah haji, bagi orang yang melaksanakan ibadah haji secara sempurna,
memenuhi syarat dan rukunnya, tidak lain hanya surga yang diberikan Allah sebagai balasan
terhadap amal ibadahnya, sehingga mendorong sebagian orang yang melaksanakan ibadah
haji khususnya wanita ingin khusyuk di dalam menjalankan berbagai tuntutan ibadah haji.
Padahal ia dipastikan mengalami haid setiap bulan. Demikian juga bagi orang yang
melaksanakan ibadah umroh secara sempurna, memenuhi syarat dan rukunnya, akan
diampuni segala dosanya oleh Allah sebagai balasan terhadap amal ibadahnya.
Haid merupakan persoalan yang harus dicermati, haid adalah sesuatu yang lazdim
terjadi pada wanita. Haid terjadi secara periodik pada semua wanita sehat yang memiliki
organ reproduksi sehat juga. Haid bahkan bisa menjadi indikator kesuburan. Namun siklus
bulanan tersebut kerap menjadi masalah bagi wanita (sebagaimanaa pada kasus menunaikan
ibadah haji dan ibadah umroh tadi) karena hukum Islam melarang wanita yang sedang haid
melakukan ibadah. begitupun halnya pada orang yang akan menunaikan ibadah haji, Allah
SWT, telah menjanjikan haji yang mabrur itu tidak lain ganjarannya adalah surga.
1
Hassan Hathout, Revolusi Seksual Perempuan : Obtetri dan Genologi dalam Tinjauan Islam, alih
bahasa Yayasan Kesehatan Ibnu Sina (Bandung : Mizan, 1994), h. 39
Perkembangan zaman telah membawa dampak pada setiap lini kehidupan manusia.
Dinamika kehidupan dalam masyarakat sering kali melahirkan persoalan-persoalan barujung
membutuhkan penyelesaian. Problematika yang berkembang dalam masyarakat saat ini
menjadi sebuah wacana baru berupa masalah-masalah yang perlu kita pelajari guna
menambah wawasan keilmuan kita dan tentunya sebagai kebutuhan kita dalam
menyempurnakan ibadah kita. Di antara permasalahan yang muncul di kalangan umat
Muslim saat ini adalah mengenai pemakaian obat penunda haid. Untuk itu kami sebagai
penulis makalah ini akan membahas tentang materi “Hukum Obat Penunda Haid untuk Haji
dan Umroh”
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa awal Islam belum ada obat penunda haid agar dapat melaksanakan
semua amalan-amalan ibadah maupun lainnya. Sehingga menurut hukum Islam tidak ada
nash yang jelas untuk menunjukkan boleh atau tidaknya menunda kedatangan haid.
Karena itu penundaan haid menurut hukum Islam merupakan masalah yang
membutuhkan kajian yang mendalam dan komprehensif. Karena ini merupakan persoalan
hukum yang tidak ada dalam kedua sumber hukum Islam, maka solusi pemecahan
hukumnya dilakukan dengan cara ijtihad.5
Untuk melaksanakan ijtihad maka harus ditinjau dari beberapa sudut pandang
agarmenghasilkan produk hukum yang dapat diterima oleh semua pihak. Tentunya
produk pemikiran hukum itu harus berlandaskan kepada dua sumber ajaran Islam, yaitu
Al-Qur’an dan Hadits. Segala persoalan hukum harus dikembalikan kepada
keduanya,sebab tanpa kedua sumber itu maka produk pemikiran hukum apapun tidak
dapat diterima dan bahkan akan menyesatkan umat Islam.
Haid menurut bahasa berarti sesuatu yang mengalir, dan menurut istilah syara’
haid ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu sebab dan
padawaktu tertentu. Jadi haid adalah darah normal, bukan disebabkan oleh suatu
penyakit,luka, keguguran atau kelahiran. Oleh karena ia darah normal, maka darah
tersebut berbeda sesuai kondisi, lingkungan, dan iklimnya, sehingga terjadi perbedaan
yang nyata pada setiap wanita.Seperti yang kita ketahui, haid berasal dari penebalan
dinding rahim untukmempersiapkan proses pembentukan janin yang nantinya berfungsi
sebagai sumber makanan bagi janin yang ada dalam kandungan seorang ibu. Adapun
hikmah yang bisa kita petik di dalamnya adalah Maha Mulia Allah, Dialah sebaik-
baiknya pencipta yang telah menciptakan gumpalan darah di rahim seorang ibu sebagai
sumber makanan instant bagi janin di dalamnya, yang tentu dia belum bisa mencerna
makanan apalagi mendapatkan makanan dari luar kandungan.6
5
Sujdari Dahlan, Kontroversi Pil Tunda Haid Selama Haji. Pontianak:Post Hari Selasa, 2008. Hal 2
6
Al-Amidi, Al-Ihkam fi Usul al-Ahkam. Ad-Dar al-fIkr, 1992. Hal 204
a. Firman Allah
Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah
suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka
telah Suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah
kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.7
b. Hadis Rasulullah
عن عائشة تقول خرجنا ال نراى إال الحج فلم كن بسرف حضت فدخل على رسول اللھ صلى علیھ و سلم وأنا
ان ھاذا أمر كتبھ اللھ بنات ادم فاقضى ما یقضى الحج غیر أن ال تطوفى:أبكى فقال مالك أنفست قلت نعم قال
بالبیت
Artinya:
Kami keluar (dari madinah), tidak ada yang kami tuju kecuali untuk berhaji, maka
ketika kami berada di tempat yang bernama sarif, aku haid. Rasulullah SAW masuk
menemuiku yang ketika itu sedang menangis. Maka beliau bersabda: ada apa
denganmu, apakah engkau ditimpa haid?’ aku menjawab: ‘ya’. Beliau bersabda:
sesungguhnya haid ini adalah perkara yang Allah tetapkan atas anak-anak perempuan
keturunan adam. Kerjakanlah sebagaimana layaknya orang berhaji. Akan tetapi,
janganlah engkau melakukan tawaf di baitullah”. (HR. Bukhari).
c. HR. al-Bukhari
Artinya:
Tunggulah, lalu apabila kamu telah suci maka keluarlah dari tan’im.8
7
Al-Qur’an, Surat al-Baqarah ayat 151, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir alQur’an Departemen
Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit Diponegoro, 2000), hlm. 92
3. Penjelasan Batas Minimal Haid
Yang dimaksud dengan masa haid adalah batas waktu perkiraan dimana
seorang wanita pada waktu itu dikategorikan sedang haid, dengan kata lain jika
perkiraan tersebut lebih atau kurang dari waktu yang telah ditentukan, maka darah
tidak termasuk dalam kategori tersebut. menstruasi. Batas maksimum atau minimum haid
tidak dapat dipastikan dengan jelas. Selain itu, tidak ada informasi yang dapat dijadikan
alasan untuk menentukan lamanya waktu. Namun,bila seorang wanita telah mempunyai
kebisaaan yang telah berulang-ulang, maka ia boleh membuat standar waktu berdasarkan
kebisaaannya itu. Hal ini berpedoman kepada hadis Ummu Salamah ra 9.
أنھا استفقت رسول اللھ صلى علیھ وسلم في امرأة تھراق الدم فقال لتنظر: عن أم سلمة رضى اللھ عنھا قلت
قدر اللیالي واالیام التي كنت تحیضھن وقدرھن من الشھرفتدع الصالة ثم لتغتسل و لستثفر ثم تصلى
﴾﴿رواهالخمسةإالالترمذى
Artinya: Ia meminta fatwa kepada Rasulullah SAW, mengenai seorang wanita yang
selalu mengeluarkan darah. Nabi SAW bersabda, ‘hendaklah ia memperhatikan
bilangan malam dan siang selama haid, serta kadar hari-harinya setiap bulan. Setelah
mengetahui kadarnya, hendaklah ia menghentikan salat pada waktu-waktu tersebut.
Sesudah waktu haid terebut berakhir, hendaklah ia menyumbat kemaluannya dengan
kain lalu kerjakanlah salat. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa’I, dan Ibnu
Majah, kecuali Tirmidzi).
a. Hanafi dan Imamiyah berpendapat bahwa minimal haid adalah tiga hari dan
maksimal sepuluh hari. Dan darah yang tidak keluar terus menerus selama tiga hari,
atau darah yang keluar lebih dari sepuluh hari, maka itu bukan darah haid..
b. Hambali dan Syafi'i berpendapat paling sedikit satu hari dan paling lama lima belas
hari.
c. Sedangkan Malik berpendapat maksimal lima belas hari bagi wanita yang tidak
hamil, sedangkan paling tidak tidak ada batasannya. Semua ulama mazhab sepakat
bahwa haid tidak dibatasi oleh masa suci yang dipisahkan oleh dua haid, sedangkan
8
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, Shahih Fiqh Wanita Menurut al-Qur’an dan asSunnah, Terj.
Faisal Saleh, Yusuf Hamdani, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2010), hal. 212.
9
Sayyid Sabiq. Fikih Sunnah Jilid I, Op.Cit, hal. 113
minimalnya adalah tiga belas hari, menurut Hanafi, Syafi'i, dan Malik setidaknya lima
belas hari.
10
Robert P. Masand & David Estredge. Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks, (PT. Bumi Aksara,
2000), hal. 51.
11
Dadang Hawari. Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa,
1996), hal. 334
12
da Bagus Gde Manuaba. Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan, (Jakarta: EGC, 1998), hal. 398.
memproduksi folikel dimana folikel dominan akan melepaskan sel telur yang matang
untuk pembuahan. Folikel adalah sel yang mengelilingi oosit (ovum) dan membuahinya.
Hipotalamus adalah pengendali utama dari perubahan yang terjadi pada seorang
gadis menjadi dewasa, hipotalamus bekerja sama dengan kelenjar pituitari. Hipotalamus
mengeluarkan zat yang disebut faktor pemicu, yang berjalan melalui pembuluh darah
kelenjar hipofisis, dan menyebabkan kelenjar mengeluarkan hormon tertentu.
Hipotalamus memiliki banyak koneksi saraf dengan bagian lain dari otak. Oleh karena
itu, hipotalamus disebut juga peleburan impuls saraf dan impuls hormonal. Pengaruh
eksternal seperti stres, emosi dan perubahan suasana hati dapat mempengaruhi fungsi
hipotalamus13. Tanpa rangsangan estrogen dan progesteron, dinding rahim yang semula
tebal menjadi menyempit, pembuluh darah pecah dan terjadi pendarahan pada lapisan
dinding yang memisahkan dinding di atas darah sehingga runtuh ke dalam rongga rahim
bersama-sama dengan darah dan darah. cairan yang mengalir perlahan ke dalam rongga
rahim dari rahim. endometrium. Jumlah darah hanya sepertiga hingga setengah dari
jumlah total kelaur dalam satu periode haid. Dalam beberapa jamm darah dan cairan
dirongga rahim itu penuh, dan rim mendorongnya kelaur melalui vagina, haid pun
dimulai.14
2. Gangguan Haid
Dalam fiqh hanya dikenal dengan istih āḍah atau darah penyakit, untuk memberi
nama pada gangguan haid pada seorang wanita seperti darah yang keluar lebih banyak
dari kebiasaan haid sebelumnya dan melebihi batas maksimal yang telah ditentukan oleh
para imam madzhab. , atau gangguan haid berupa darah haid yang intermiten dan bercak
(spotting). Segala sesuatu dalam fiqh disebut istih āḍah. Hal ini berbeda dengan medis
yang memiliki istilah kompleks untuk gangguan menstruasi yang dialami oleh wanita.
Di bawah ini adalah beberapa istilah atau nama gangguan pada wanita berkaitan
dengan menstruasi, antara lain:
a. Tidak haid selama beberapa waktu (amenore) Amenore tidak haid selama tiga bulan
berturut-turut. Amenore terjadi ketika hubungan antara hipotalamus, kelenjar pituitari
dan rahim terganggu. Dalam beberapa kasus ini disebabkan oleh kekecewaan
emosional seperti bepergian, atau kehilangan orang yang dicintai, terkadang juga
karena kehamilan. Kadang-kadang juga terjadi selama atau setelah menghentikan pil
KB.
13
Derek Llwellyn-Jons. Setiap Wanita: Panduan Terlengkap Tentang Kesehatan dan Kandungan, (Delapratasa
Publishing, 2009), hal. 27.
14
Ibid, hal. 33
b. Darah haid yang banyak (menorrhagia) Jadwal siklus haid bersifat tetap tetapi
kelainannya terletak pada jumlah pendarahan yang lebih banyak dan dapat disertai
bekuan darah dan lamanya pendarahan adalah 8 hari. Terjadinya menoragia berkaitan
dengan kelainan pada rahim yaitu mioma uteri, polip, endometrium, dan gangguan
pelepasan endometrium. Gangguan ini ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak
teratur, darah menstruasi yang banyak (lebih dari 80 ml) dan menstruasi yang lebih
dari 8-10 hari atau siklus menstruasi yang pendek (setiap 21 hari). Gangguan ini dapat
disebabkan oleh infeksi menular seksual, komplikasi kehamilan, penyakit kronis,
trauma, konsumsi obat-obatan tertentu, gangguan hormonal atau kanker.
c. Nyeri haid (dysmenorrhea) Dismenore atau nyeri haid dialami oleh remaja putri yang
mengalami nyeri atau kram pada daerah perut bagian bawah saat haid, bahkan ada
yang pingsan karena tidak tahan dengan rasa sakit. Gejalanya meliputi mual, muntah,
sakit kepala, sakit punggung, dan pusing. Nyeri haid dijelaskan sebagai nyeri di
pinggul yang disebabkan karena adanya pembendungan pembuluh darah di sekitar
rahim.15
Obat penunda haid adalah obat yang bisa dipakai untuk mengatur saat datangnya
haid pada wanita tergantung pada keinginan dengan cara memajukan atau menunda saat
haidtersebut. Salah satu contoh obat yang biasa digunakan untuk mengatur siklus
haidadalah Primolut N. Obat ini sering digunakan calon jemaah haji wanita yang hendak
menunaikan ibadah hajinya di Mekah. Jenis obat ini mengandung hormon progestin
danhormon progesterone yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat masa
datangnya haid. Pada dasarnya ada dua faktor yang menjadi alasan bagi wanita untuk
memakai obat pengatur siklus haid, yaitu: Untuk keperluan ibadah dan untuk keperluan
diluar ibadah.Penggunaan pil pengguna haid dibagi menjadi dua:
a. Memajukan haid dengan cara meminum pil yang hanya berisi hormon estrogen pada
hari kelima pada siklus haid dari hari ke dua sampai hari ketiga sebelum datangnya
haid yang diinginkan karena haid yang biasa disebut pendarahan putus obat
(Withdraw Bleeding) akan terjadi dua sampai tiga hari setelah obat habis.
b. Menunda haid dengan cara meminum pil yang hanya berisi progesteron pada hari
sebelum haid berikutnya datang sampai pada hari ke dua sebelum haid yang
15
Dadang Hawari. Op.Cit, hal. 336
diinginkan. Karena biasanya haid itu akan datang setelah dua hari penghentian pil
tersebut.16
Haid merupakan fitrah bagi wanita, saat haid wanita harus meninggalkan
beberapa jenis ibadah, seperti shlat, puasa, dan thawaf (sebagaimana pendapat
jumhur).Banyak dari ulama kontemporer yang membolehkan wanita meminum pil
pencegah haid. Syaikh Abdul Aziz bin Baz bahwa wanita boleh meminum pil
pencegah haid saat tersebut. Maka yang paling benar adalah tidak menggunakan obat
tersebut selamanya baik di bulan ramadlan maupun lainnya.
Menurut Prof. Dr. Ali Baziad, Spog pengaturan siklus haid bisa dilakukan dengan
menggunakan pil hormon. Saat ini ada tiga jenis hormon yan bisa dipilih, yakni
progestin(progesteron saja), Kombinasi estrogen dan Progesteron, serta GnRH agonis
yang berbentuk suntik.Pil progesteron tersebut dikonsumsi satu bulan sebelum ibadah haji
atau 14 hari sebelum haid, lebih lanjut Ali menjelaskan cara kerja pil hormon. “haid
berhenti karena tubuh memperoleh hormon dari luar, akibatnya kerja hormon di otak
terhambat dan sel telur tidak bisa matang”.
16
Ali Baziad, Petunjuk Pemakaian Hormon Progesteron Untuk Penundaan Haid Selama MenjalaniIbadah Haji.
Jakarta: KSERI, 1998. Hal 2-3
17
Setiawan Budi Utomo, Fiqh Aktual. Jakarta: Gema Insani, 2003. Hal 243
Meski penggunaan pil hormon tergolong aman namun orang yang ingin
mengkonsumsinya sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Dosis untuk tiap perempuan
berbeda-beda antara orang yang gemuk dan yang kurus jelas lain, selain berat badan
faktor lainnya adalah usia. Menurut Ali calon jamaah haji yang berusia di atas 40tahun
tidak dianjurkan mengkonsumsi pil hormon sintetik, diusia tersebut sudah
banyakgangguan kesehatan, jadi sebaiknya memakain pil hormon yang alami, seperti pil
KB.Demikian pula untuk pasien pengidap kanker payudara atau kanker leher
rahim,mereka tidak diijinkan mengkonsumsi pil hormon, pemberian pil hormon justru
memacukanker. Kendati penelitian telah menunjukkan keberhasilan pil hormon dalam
menundahaid, namun tetap ada efek samping yang perlu diketahui. Pada beberapa orang
bisamuncul vlek atau spotting noda darah, selain untuk pengaturan haid pil
progesteronseperti norethisterone menurut Ali banyak digunakan sebagai terapi untuk
mengatasimasalah haid, seperti nyeri perut saat haid yang merupakan gejala
endometriosis, pendarahan uterus disfungsional, atau haid yang tidak teratur. Adapun
efek negatif dari penggunaan pil penunda haid adalah :
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam seorang wanita ada juga gangguan yang berkaitan dengan menstruasi,
seperti tidak haid selama tiga bulan berturut-turut, gangguan yang disebabkan darah
haid yang banyak, dan nyeri haid dialami oleh remaja putri atau kram pada daerah
perut bagian bawah.
Adanya wanita yang sudah menginjak masa menstruasi, maka muncullah yang
namanya pil haid atau Penggunaan pil penunda haid. Menurut penulis adalah
dibolehkan dalam pelaksanaan ibadah haji (khususnya thawaf) tapi tidak boleh pada
ibadah-ibadah yang lain. Mengingat waktu pelaksanaan ibadah haji yang hanya relatif
singkat dan demi kenyamanan dalam pelaksanaan ibadah.
DAFTAR PUSTAKA
Sujdari Dahlan, Kontroversi Pil Tunda Haid Selama Haji. Pontianak:Post Hari
Selasa,2008
Abu Malik Kamal, Fiqh Sunnah an-Nisa. Kairo: ad-Dar Taufiqiyah, 2009
Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah Jilid 5,Terj. Mahyuddin Syaf, Bandung: PT Al-Ma’arif, 1978.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Edisi III. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 2001
Mughniyah, Muhammad Jawad. Fiqh Imam Ja’far Shadiq, Terj. Samsuri Rifa’i, dkk, Jakarta:
PT Lentera Basritama, 1999.
Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin, Shahih Fiqh Wanita Menurut al-Qur’an dan as-
Sunnah, Terj. Faisal Saleh, Yusuf Hamdani, Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2010.
Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah Jilid 5,Terj. Mahyuddin Syaf, Bandung: PT Al-Ma’arif, 1978.
Masand, Robert P. & David Estredge. Apa Yang Ingin Diketahui Remaja Tentang Seks, PT.
Bumi Aksara, 2000.
Hawari, Dadang. Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Jakarta: Dana
Bhakti Prima Yasa, 1996
Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC, 1998.
Llwellyn, Derek -Jons. Setiap Wanita: Panduan Terlengkap Tentang Kesehatan dan
Kandungan, Delapratasa Publishing, 2009.