Anda di halaman 1dari 22

PEMBELAJARAN KITAB IANATUN NISA DALAM

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI HAID DAN


ISTIHADHAH PADA SANTRI PUTRI
(Study Kasus di TPQ Darul Mubtadi-ien Hargomulyo)
Akim Musolah
NPM : 221100295
MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG
BAB I
A. LATAR BELAKANG
•Ibadah merupakan suatu kewajiban yang tidak bisa asal mengerjakan tanpa tuntunan. Ibadah adalah sesuatu
yang membutuhkan perhatian khusus sehingga tidak bisa mempermainkannya apalagi menyalahgunakannya.

•Ibadah islam harus berpedoman pada apa yang Allah SWT perintahkan dan apa diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW kepada umat Islam yang berdasarkan kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW berupa kitab suci Al-Qur'an dan segala perbuatan, perkataan dan ketetapan Nabi saw atau
disebut dengan hadits Nabi.

• Selain daripada Alqur’an dan Hadits, turunan Hukum-hukum tentang peribadatan Islam tertuang pada kitab-
kitab fikih yang disusun oleh para ulama’ mazhab. Secara etimologi, fikih berasal dari kata faqqaha yufaqqhihu
fiqhan yang berarti pemahaman. Pemahaman sebagaimana dimaksud di sini, adalah pemahaman tentang agama
Islam. Dengan demikian, fiqh menunjuk pada arti memahami agama Islam secara utuh dan komprehensif
• Allah SWT menciptakan manusia secara berpasangan laki-laki dan perempuan yang antara keduanya memiliki
peranan masing-masing. Allah SWT memberikan peranan kepada seorang perempuan sebagai seorang ibu yang
mengandung , melahirkan dan menyusui serta mendidik anak-anak sebagai sekolah pertama bagi anak.

. Dilihat dari sudut pandang luas, salah satu kriteria yang harus dipenuhi yaitu baligh. Masa balighnya laki-laki pada
umur 9-15 tahun dengan tanda mengeluarkan mani. Sedangkan perempuan yaitu mengalami proses menstruasi atau
haid yang pertama kali. Hal tersebut ditandai dengan keluarnya darah dari farji’ yang dinamakan haid.

• Haid ialah darah yang keluar dari farji’ perempuan yang bersifat normal pada umur 9 tahun keatas bukan disebabkan
karena suatu penyakit, luka, keguguran atau kelahiran. Haid adalah darah yang keluar dari rahim dinding seseorang
wanita apabila telah menginjak masa baligh. Haid ini dijalani oleh seorang wanita pada masa-masa tertentu, paling
cepat satu hari satu malam lima belas hari. Sedangkan yang normal adalah enam atau tujuh hari.
• Ahli fiqih bersepakat bahwa darah haid keluar pada hari-hari biasa setiap bulannya. Warna umumnya darah haid yang
dialami adakalanya hitam pekat, merah, keruh. Sifat dari darah haid ialah kental, merah dan kehitam-hitaman serta
memiliki bau yang kurang sedap. Masa haid seorang perempuan paling sedikit sehari semalam. Umumnya perempuan
mengalami haid 6 hari, 7 hari, sedangkan lamanya masa haid 15 hari, semalam. Menurut pandangan madzab Hanafi,
batas minimal masa haid 3 hari, sedangkan batas maksimalnya 15. Menurut madzab As-Syafi’i dan Hambali batas
minimal masa haid yaitu sehari semalam dan maksimalnya 15 hari. Selain darah haid, ada beberapa darah yang keluar
dari farji’ perempuan yaitu darah nifas dan darah istihadhah.

• Darah istihadah adalah darah yang keluar pada waktu-waktu tertentu selain waktu haid. Darah istihadah keluar
dikarenakan penyakit atau kondisi tubuh yang sedang mengalami tidak baik. Darah istihadah keluar ketika melewati
batas maksimal masa haid. Warna darah istihadah pada umumnya merah segar dan mempunyai sifat lunak.
• Jadi, dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan, antara darah haid dan istihadah mempunyai perbedaan
tersendiri baik ciri-cirinya, waktunya dan hukumnya. Wajib hukumnya bagi para perempuan mengetahui semua hal
tentang haid dan istihadah. Pemahaman terhadap haid dan istihadah sangat berdampak dalam ibadah yang dijalankan
perempuan dalam kesehariannya. Meskipun pembahasan tentang haid dan istihadah berulang kali disampaikan, namun
masih ada saja perempuan yang masih bingung terhadap penempatan waktu diantara keduanya. Melihat zaman yang
semakin moderen pembahasan ini sangat penting karena berkaitan dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari.

• Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti pemahaman santri di TPQ Darul Mubtadi-ien tentang materi haid, salah
satu alasan yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini adalah karena tidak semua santri memahami dan
mengetahui cara membedakan haid dan istihadhah
Dalam penelitian ini peneliti fokus pada pemahaman santri tentang
B. FOKUS haid dan istihadhah dalam kajian Kitab Ianatun Nisa di TPQ Darul

MASALAH Mubtadi-ien Hargomulyo


1. Bagaimana impilkasi pembelajaran Kitab Ianatun
Nisa terhadap peningkatan pembelajaran Kitab
Ianatun Nisa terhadap peningkatan pemahaman
haid dan istihadhah di TPQ Darul Mubtadi-ien
Hargomulyo.
2. Bagaimana perencanaan pembelajaran Kitab
Ianatun Nisa terhadap peningkatan pemahaman
C. SUB-FOKUS haid dan istihadah di TPQ Darul Mubtadi-ien
MASALAH 3.
Hargomulyo
Bagaimana pelaksanaan pemeblajaran Kitab
Ianatun Nisa terhadap peningkatan pemahaman
haid dan istihadhah di TPQ Darul Mubtadi-ien
Hargomulyo.
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran
Kitab Ianatun nisa terhadap peningkatan
pemahaman haid dan istihadhah di TPQ Darul
Mubtadi-ien Hargomulyo.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran
Kitab Ianatun nisa terhadap peningkatan
pemahaman haid dan istihadhah di TPQ Darul
D. TUJUAN Mubtadi-ien Hargomulyo.
PENELITIAN 3. Mendeskripsikan implikasi pembelajaran Kitab
Ianatun nisa terhadap peningkatan pemahaman
haid dan istihadhah di TPQ Darul Mubtadi-ien
Hargomulyo.
Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber
pengetahuan atau informasi dalam menjawab
permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam
pemahaman santri tentang haid setelah mengkaji
Kitab Ianatun Nisa di TPQ Darul Mubtadi-ien.
E. MANFAAT
PENELITIAN Manfaat Praktis
Bagi peneliti sendiri
Sebagai praktik pengalaman dan untuk menambah
wawasan pengetahuan peneliti tentang haid setelah
mengkaji Kitab Ianatun Nisa di TPQ Darul Mubtadi-
ien Hargomulyo.
BAB II
KAJIAN
TEORITIK
Pengertian Haid
Secara bahasa, haid adalah sebagaimana yang dikatakan: hadhatil mar’atu tahidhu haydhan wa mahidhan wa mahadhan

fahiya ha’idhun wa ha’idhatun (artinya: seorang wanita telah haid, sedang haid, dan sedang haid). Bentuk plural kata ha’idh

dan ha’idhah adalah hawa’idh dan huyyadhi. Wanita dikatakan haid jika darahnya mengalir.

Imam Al-Bahwati mengartikan bahwa haid adalah darah alamiah yang keluar dari rahim seorang wanita yang sudah baligh

pada harihari tertentu yang telah diketahui.

Haid adalah darah yang keluar dari rahim dinding seseorang wanita apabila telah menginjak masa baligh. Haid ini dijalani

oleh seorang wanita pada masa-masa tertentu, paling cepat satu hari satu malam lima belas hari. Sedangkan yang normal adalah

enam atau tujuh hari

10
BAB II
KAJIAN
TEORITIK
Waktu Haid
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa haid itu tidak akan terjadi sebelum anak perempuan mencapai umur 9 tahun. Jadi

kalau dia melihat dari farjinya keluar darah, padahal umurnya belum mencapai 9 tahun, itu bukan darah haid, tapi darah

penyakit. Keluarnya darah ini biasanya berlangsung tiap bulan sekali sampai masa monopouse. Dalam hal ini tidak ada dalil

yang menunjukkan adanya batas umur tertentu lagi terhentinya darah haid. Jadi sekalipun sudah tua, apabila masih melihat

keluarnya darah dari farjinya itupun masih tergolong darah haid.

Dalam masa haid tidak ada batas maksimal atau minimal haid. Artinya, tidak ada batasan waktu dalam haid. Tidak ada dalil

yang dapat dijadikan sandaran dalam hal ini.Akan tetapi, bilaman ada kebiasaan (masa haid) yang terjdi secara kesinambungan,

maka hal ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menentukan masa haid

11
BAB II
KAJIAN
TEORITIK
Pengertian Istihadhah

Menurut ahli bahasa istihadah artinya mengalir. Menurut ulama fikih istihadah adalah darah yang keluar dengan sendiri dari

vagina wanita selain haid dan nifas.

Jadi, istihadah darah yang keluar dari farji wanita dengan sendiriya dan tidak termasuk kategori dari darah haid atau nifas.

 Imam Syafi‟i berkata bahwa jika ada seorang wanita melihat darah dan umurnya belum mencukupi Sembilan tahun maka

darah tersebut termasuk darah rusak, bukan darah istihadah karena istihadah terjadi setelah bersih dari haid.

12
BAB II
KAJIAN
TEORITIK
Pengertian Istihadhah

Haid dan istihadah memiliki perbedaan baik warna, sifat dan waktunya. Berikut tanda-tanda darah istihadah :

 Darah yang kelura tidak mencapai 24 jam.

Darah yang keluar melebihi 15 hari 15 malam.

Darah yang keluar dari wanita yang belum mencapai batas usia.

Darah yang memiliki warna dan sifat yang tidak sesuai denngan sifat dan darah haid.

Darah yang keluar pada waktu suci.

13
BAB II
KAJIAN
TEORITIK
Kitab Ianatun Nisa
Kitab Ianatun Nisa adalah kitab yang disusun oleh Muhammad Bin Abdul Qodir Bafaadholi.Kitab ini mempunyai arti (bagi)

pertolongan para wanita. Dalam kitab ini menjelaskan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan haid, istihdah, nifas,

dan hal-hal lainnya yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh wanita baik muda ataupun tua.

 Dalam kitab Ianatun Nisa membahas beberapa bab diantaranya:


1) Bab I Haid
2) Bab II Nifas
3) Bab III Istihadah
4) Bab IV Hukum yang berkaitan dengan haid dan nifas
5) Bab V Melahirkan
6) Bab VI Iddah

14
BAB III
METODE
PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di TPQ Darul Mubtadi-ien Dusun VII RT/RW 027 /007 Desa Hargomulyo Kecamatan Sekampung

Kabupaten Lampung Timur.

Penelitian ini lakukan berdasarkan dengan juful yang dipilih, yang sebelumnya peneliti melakukan pengamatan terlebih

dahulu. Penelitian ini dilakukan di tempat ini karena santri putrid di TPQ Darul Mubtadi-ien masih banyak yang belum bisa

membedakan haid dan istihadhah. Maka dari itu, peneliti ingin melihat pemahaman santri tentang haid berdasarkan Kitab

Iantun Nisa.

15
BAB III
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu kajian dengan memberi batasan yang tegas

terhadap suatu objek dan subjek peneltian tertentu, melalui pemusatan perhatian pada suatu khasus secara intensif dan rinci.

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah pemahaman santri tentang haid dan istihadah dalam pembelajaran Kitab Iantun

Nisa di TPQ Darul Mubtadi-ien Hargomulyo.

16
BAB III
METODE
PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metodologi dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan karakteristik alami (natural

setting) sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil. Analisis dalam penelitian kualitatif

cenderung dilakukan secara analisa induktif dan ma’na merupakan hal yang esensial dalam penelitian kualitatif.

Adapun dalam penelitian ini yang digunakan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah studi kasus, yaitu suatu ekspresi

intensif dan analisis fenomena tertentu atau satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.

17
BAB III
METODE
PENELITIAN
Data dan Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen

dan lainnya. Untuk itu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berperan serta (participant observation),

wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi (document review).

18
BAB III
METODE
PENELITIAN
Teknnik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi memiliki makna lebih dari sekedar teknik pengumpulan data. Namun, dalam konteks ini observasi
difokuskan sebagai upaya peneliti pengumpulan data dan informasi dari sumber data primer dengan mengoptimalkan
pengamatan peneliti. Teknik pengamatan ini juga melibatkan aktifitas mendengar, membaca, mencium dan menyentuh.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan
pertanyaan kepada narasumber (informan atau onforman kunci) untuk mendapatkan informasi yang mendalam.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari
seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, skesta, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya
mislanya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain

19
BAB III
METODE
PENELITIAN
Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification,yang mana akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu
oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, kalau
peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki
pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data

20
BAB III
METODE
PENELITIAN
Teknik Analisis Data
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian
data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Keabsahan Data
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan
verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada awal tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel

21
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai