Anda di halaman 1dari 15

BERSUCI DARI HAID

MATA PELAJARAN FIQIH


KELAS V AL – HUDA
MIN SEKADAU
INDIKATOR
3.1.1. Menjelaskan pengertian haid
3.1.2. Menyebutkan batas waktu Haid
3.1.3. Menyebutkan hal-hal yang dilarang bagi orang
yang sedang Haid
3.1.4. Menjelaskan hukum mandi wajib setelah
haid
3.1.5. Menjelaskan tata cara mandi setelah haid
4.1.1. Menyusun langkah-langkah simulasi tata cara
mandi wajib setelah haid
4.1.2. Mensimulasikan tata cara mandi wajib setelah haid
1. PENGERTIAN HAID
 Menurut bahasa, haid berarti sesuatu yang mengalir.

 Menurut istilah syara’ yaitu darah yang terjadi pada wanita secara
alami bukan karena suatu sebab atau penyakit, dan keluar pada waktu
tertentu (memiliki siklus).

 Darah Haid disebut juga darah kotoran , menstruasi atau datang


bulan.

 Ciri-ciri darah haid berwarna merah kehitam-hitaman.

seorang perempuan mengalami haid secara rutin setiap bulan dan


akan berhenti dengan sendirinya setelah usia 60 tahun.
2. Batas waktu haid

 Kebanyakan ulama berpendapat bahwa haid tidak akan terjadi sebelum


anak perempuan usia 9 tahun. Bila keluar darah sebelum berusia 9 tahun
maka itu dianggap darah penyakit (istihadah), bukan darah haid.
Darah haid normalnya keluar pada setiap satu bulan sekali sampai seseorang
mengalami menopause (tidak keluarnya darah haid).
 Menurut para ulama, darah haid keluar paling sedikit selama 1 malam,
dan sebanyak-banyaknya 15 hari 15 malam, dan yang sedang pada
umumnya adalah 7 hari 7 malam atau satu minggu. Bila seseorang
perempuan mengeluarkan darah dari farjinya lebih dari 15 hari disebut
darah istihadah ( darah penyakit).
3. Hal-hal yang dilarang bagi
orang yang sedang haid
A. SHALAT
Wanita yang sedang haid, dilarang mengerjakan
shalat wajib atau shalat sunnah.
B. PUASA
Wanita yang sedang haid dilarang melaksanakan
puasa baik puasa wajib maupun puasa sunah. Namun perlu
diingat, apabila telah suci dari haid, wajib untuk meng-qada
atau mengganti puasa wajibnya setelah haid.
C. THAWAF (BERKELILING KA’BAH)
Wanita yang sedang haid di larang melaksanakan
thawaf ketika menunaikan ibadah haji atau umrah.
D. MENYENTUH DAN MEMBACA MUSHAF AL-QUR’AN
Perempuan yang sedang menjalani masa haid dan orang
yang sedang dalam keadaan junub tidak boleh sama sekali
membaca Al-qur’an.” (H. R. At-Tirmizi)
E. I’TIKAF (BERDIAM DIRI DI MASJID)
Bagi wanita haid juga orang junub dilarang
masuk masjid atau melakukan i’tikaf (berdiam diri di
dalam masjid untuk beribadah)
F. JIMA’ (HUBUNGAN SUAMI ISTRI)
Pasangan suami istri haram melakukan hubungan
suami istri (jima’) saat istri sedang haid. Suami harus
menunggu sampai istri kembali suci.
G. BERCERAI (TALAK)
Suami tidak boleh menceraikan istrinya
saat sedang haid, suami harus menahan dulu
talaknya sampai istrinya selesai haid.
4. Hukum mandi wajib

Hukum bersuci setelah haid adalah wajib sesuai dengan perintah agama.

 Tanda bahwa seorang wanita telah suci dari haid apabila sudah tidak ada
darah yang mengalir yang mengalir, sudah tidak ada bercak darah berwarna
kecokelatan.
A. Sebab-sebab diwajibkannya
seseorang mandi hadats
besar

 Keluar mani/sperma atau mimpi basah bagi laki-laki


 Selesai nifas, darah yang keluar setelah melahirkan dengan masa keuar
paling lama 60 hari, dan umumnya adalah 40 hari.
 Selesai jima’ (berhubungan antara suami istri) baik keluar mani ataupun
tidak
 Keluar haid
5. Tata cara bersuci (mandi
wajib) setelah haid

KLIK DI
SINI

Anda mungkin juga menyukai