“DARAH”
Syekh Abu Syuja’ menyebutkan dalam matan Taqrib, bahwa darah kewanitaan
ada tiga:
Artinya, “Darah yang keluar dari kelamin wanita ada tiga: darah haid, darah
nifas, dan darah istihadlah.”
Dari ketiga jenis darah tersebut, dua di antaranya, yaitu darah haid dan nifas,
adalah darah yang keluar sebagai proses kerja normal fungsi reproduksi
perempuan. Dapat dikatakan secara medis, keluarnya darah ini merupakan
kondisi yang fisiologis bagi tubuh.
A. HAID
Secara bahasa/etimologi, kata haid bermakna aliran/mengalir, diambil dari akar kata يـــحوض-حاـض
Sedangkan menurut istilah atau syara adalah :
Darah haid diartikan sebagai “darah yang keluar dari kemaluan perempuan, dalam kondisi sehat,
bukan disebabkan melahirkan”.
Darah haid atau darah menstruasi ini merupakan mekanisme terkait kerja hormonal dalam tubuh,
dan muncul dalam siklus rutin. Berdasarkan keterangan fiqih, masa haid ini umumnya terjadi
enam sampai tujuh hari. Lalu sedikitnya masa menstruasi ini adalah sehari semalam, dan paling
lama lima belas hari. Keluarnya darah ini dikarenakan meluruhnya dinding rahim yang dipicu oleh
kerja hormon dalam tubuh, terutama hormon estrogen dan progesteron, berkaitan dengan
produksi sel telur. Masa haid ini akan berakhir, sebagaimana dalam keterangan medis, ketika
seorang perempuan telah mencapai masa menopause yang mana fase produksi sel telur (ovum)
oleh organ ovarium telah berhenti.
Kaidah Haid
Artinya, “Darah istihadlah ini adalah darah yang keluar di luar masa rutin
haid, serta bukan disebabkan setelah melahirkan.”
Ia bisa keluar sewaktu-waktu, serta dalam syarah Kifayatul Akhyar misalnya,
disebutkan sebab penyakit. Perempuan yang mengeluarkan darah istihadlah
ini tetap memiliki kewajiban untuk berpuasa, shalat, dan berwudhu ketika
hendak shalat, thawaf, atau memegang mushaf. Ia berstatus sebagaimana
orang berhadats kecil.
Ketentuan Istihadlah
1. Istihadlah Kubra 2. Istihadlah Sughra
Darah kurang dari 24 jam • Darah keluar sebelum usia 9 th H
• Seorang gadis keluar darah jam
Contoh kasus Istihadlah Kubra: 12.15 sampai jam 6 sore, besoknya
• Seorang gadis keluar darah selama 15 hari, tidak keluar darah sampai
tetapi ketika dikalkulasi tidak sampai 24 seterusnya dan meninggalkan shalat
jam
karena menduga haid dan keluar
maka harus mengganti shalat yang darah, harus mengqadha shalat.
ditinggalkan karena menduga haid
• Seorang gadis yg baru pertama kali haid
• Berhenti haid tanggal 10, suci
tetapi haidnya lebih dari 15 hari, maka sampai tanggal 20, keluar darah lagi
diambil kebiasaan umum haid yaitu 6-7 21,22,23, maka 3 hari terakhir
hari, selebihnya istihadlah. istihadlah.
C. Nifas
• Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua
telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk
shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya
ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan
cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau
mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
Thank you for listening