Anda di halaman 1dari 7

1 Pemburu Syafaat

RUMUS DARAH HAID (BUYA YAHYA)


1. Darah keluar dari wanita yang mencapai umur 9 tahun hijriyah.
Jika suatu saat seorang wanita keluar darah 17 hari maka jangan langsung memutuskan 15 hari
haid dan 2 hari istiqadhoh. Tapi berapa hari haid terakhir bulan yang lalu. Jika pada bulan yang
lalu darah haid keluar 7 hari, maka dari 17 hari darah yang keluar 7 hari merupakan darah haid
dan 10 hari merupakan darah istiqadhoh (adat)
2. Darah haid tidak boleh kurang dari 24 jam dalam tempo 15 hari.
Jika darah keluar kurang dari 24 jam maka bukan haid, jika suatu saat dalam 15 hari darah haid
hanya keluar 18 jam maka bukan termasuk darah haid dan wanita wajib qodlo’ sholat tersebut.
3. Darah haid tidak boleh melebihi 15 hari.
Jika melebihi 15 hari maka termasuk darah bermasalah.
4. Darah harus didahalui oleh suci 15 hari.
Harus pernah didahului 15 hari atau lebih. Jika suci belum genap 15 hari maka belum termasuk
darah haid. Misal seorang wanita haid selama 14 hari dan kemudian berhenti, setelah berhenti
10 hari keluar darah lagi, maka darah tersebut bukan darah haid tapi darah istiqadhoh. Karena
belum genap 15 hari.
5. Darah tidak boleh didahului oleh kelahiran

Istihadhah Haid Ada 2:


1. Istihadhah ringan
Istihadhah ringan ada 3 syarat yaitu:
▪ Disaat seorang anak gadis keluar darah sebelum umur 9 tahun.
▪ Disaat darah keluar sebelum didahului 15 hari suci.
Jika suatu ketika wanita keluar darah setelah didahului 10 hari suci maka darah tersebut
buka darah haid. Dan kemudian wanita tersebut mengeluarkan darah 10 hari. Maka yang
dihitung darah istihadhah adalah 5 hari yang digunakan untuk menggenapi 15 hari suci dan
5 hari sisanya termasuk darah haid.
▪ Darah kurang dari 24 jam terhitung selama 15 hari.
Suatu ketika wanita keluar darah pada hari senin dari waktu duhur sampai jam 5 sore
(terhitung 5 jam darah keluar), berarti wanita tersebut tidak shalat duhur dan asar karena
darah masih keluar. Kemudian darah tersebut berhenti dari waktu magrib sampai besoknya
lagi hingga melebihi 15 hari, maka darah yang terhitung 5 jam tersebut dihukumi darah
istihadhah dan wanita tersebut wajib mengqodlo shalat duhur dan asarnya.
2. Istihadhah berat
Istihadhah berat ada2 syarat yaitu:
▪ Darah keluar melebihi 15 hari.
▪ Antara hari ke 15 dan 16 harus sambung.
2 Pemburu Syafaat

Wanita Mutakhayyirah adalah seorang wanita yang tidak bisa menentukan apakah dia sudah suci
dari haid ataukah masih mendapatkan darah haid.
Wanita Mu’tadah adalah seorang wanita yang sudah mempunyai kebiasaan/adat bahwa ketika
dia haid pasti harinya sekian dan tidak mungkin kurang atau bertambah.
Contoh: wanita sudah biasa/punya adat haidnya selama 7 hari. Ketika dihari ke 8-22 ada darah
yang keluar, dia sudah bisa memastikan bahwa ini bukan darah haid tapi darah istihadhah.
Sehingga ketika sudah selesai mandi besar (mandi wajib) dia tetap melaksanakan shalat walaupun
darah masih keluar.

Wanita Ghoiru Mu’tadah adalah seorang wanita yang tidak memiliki kebiasaan/adat haid yang pasti,
terkadang haidnya selama 7, 8, 9, 6, 15 dan sebagainya. Yang begini ini, para Ulama kemudian
membuat batasan maksimal. Maksudnya seorang wanita yang dikatakan bisa haid itu ada batas
maksimalnya yaitu 15 hari 15 malam. Ketika darah masih keluar di rentang 1-15 hari dianggap sebagai
darah haid, akan tetapi ketika sudah melewati dari 15 hari itu dipastikan bukan darah haid tapi darah
istihadhah.
3 Pemburu Syafaat

CARA QADHA SHOLAT UNTUK WANITA HAID

Seperti telah jelas diketahui, bahwa di waktu haid, seorang wanita tidak wajib sholat, bahkan
dilarang sholat dan tidak perlu mengqadhanya. Namun demikian, ada beberapa kondisi dimana
wanita yang haid wajib mengqadha sholatnya, yang tentu hal ini menjadi penting dan wajib
diketahui oleh para wanita.

1. TIDAK WAJIB MENGQADHA SHOLAT


Jika seorang wanita haidnya memenuhi keseluruhan waktu shalat fardhu, maka ia tidak wajib
untuk mengqadha sholat apapun. Maksudnya, jika datangnya haid atau berhentinya haid
tepat dibatas akhir waktu sholat fardhu, maka ia tidak dituntut untuk mengqadha sholat
apapun, sebab haidnya memenuhi keseluruhan waktu daei awalnya hingga akhirnya. Berikut
batas akhir waktu sholat fardhu (Safinatun Najah, Salim Ibn Sumair al-Hadrami):
a. Batas akhir sholat subuh: saat terbitnya matahari.
b. Batas akhir sholat dzhuru: saat panjang bayangan suatu benda yang terkena sinar
matahari sama panjangnya dengan ukuran bendanya.
c. Batas akhir sholat asar: saat terbenamnya matahari.
d. Batas akhir sholat maghrib: saat menghilangnya mega/sinar merah di ufuk barat.
e. Batas akhir sholat isya: saat terbitnya fajar.

2. WAJIB MENGQADHA SATU SHALAT (waktu mulai haid/‫)جاء المانع‬


KASUS 1
Jika seorang wanita mendapati waktu sholat fardhu, kemudian datangnya haid sebelum ia
sempat mengerjakan sholat. Maka dalam kondisi ini ia wajib mengqadha sholat tersebut. Hal
tersebut dikarenakan ia telah terhitung mendapati waktu sholat dalam keadaan suci, sehingga
dengan itu ia terkena kewajiban untuk mengerjakannya. Seperti keterngan dibawah ini:

‫ (إجملموع رشح‬.‫َون ََّص ِفميَا إ َذإ أَد َْر َك ْت ِم ْن أَ َّولِ إلْ َوقْ ِت قَدْ َر ْإْل ْم ََك ِن م َُّث َحاضَ ْت أَن َّ مه يَلْ َز ممهَا إلْقَضَ ا مء‬
ِ
)‫ للنووي‬،‫إملهذب‬
Nash dari Imam Syafii, bahwa perempuan jika mendapati awal waktu shalat dan dia bisa shalat
seharusnya, lantas haid. Maka nanti jika suci dia wajib qadha’. (al-Majmu’ syarah muhadzab, An
Nawawi, hal. 4/368).

Maksud mendapati waktu sholat disini adalah ia mendapati waktu yang sekiranya cukup untuk
mengerjakan sholat beserta bersucinya (wudhu atau tayamum) dengan secepat mungkin.
4 Pemburu Syafaat

KASUS 2
Jika seorang wanita haidnya berhenti di akhir waktu subuh, dzuhur atau maghrib,
sementara masih tersisa waktu untuk sekedar takbiratul ikhram sholat. Maka dalam kondisi
ini ia wajib mengqadha shalat tersebut. Hal tersebut dikarenakan ia telah terhitung mendapati
waktu shalat dalam keadaan suci, sehingga dengan itu ia terkena kewajiban untuk
mengerjakannya.

3. WAJIB MENGQADHA DUA SHOLAT (waktu selesai haid/‫)زال المانع‬


Jika seorang wanita haidnya berhenti di akhir waktu ashar dan isya, sementara masih tersisa
waktu untuk sekedar melaksanakan takbiratul ihram sholat. Maka dalam kondisi ini ia wajib
mengqadha sholatnya dan juga sholat sebelumnya. Maksudnya, jika haidnya berhenti di
akhir waktu ashar, maka ia wajib mengqadha shalat ashar dan sholat sebelumnya yakni sholat
dzuhur. Atau jika haidnya berhenti di akhir waktu isya, maka ia wajib mengqadha sholat isya
dan sholat sebelumnya yakni sholat maghrib. Jadi ia wajib mengqadha dua shalat.
Hal tersebut dikarenakan sholat dzuhur dan ashar ataupun shalat maghrib dan isya adalah dua
shalat yang boleh dijama’ ketika ada udur/di perjalanan. Nah, wanita yang haid disini dihukumi
darurat saat sedang mengeluarkan darah haid. Sebagaimana keterangan dibawah ini:

ِ ‫ َوإ َذإ َطه َمر ْت قَ ْب َل غم مر‬.‫إ َّن إلْ َم ْرأَ َة إلْ َحائِ َض إ َذإ َطه َمر ْت قَ ْب َل مطلمو ِع إلْفَ ْج ِر َصل َّ ْت إلْ َم ْغ ِر َب َوإلْ ِعشَ ا َء‬
‫وب‬
)‫ وهذإ مذهب مجهور إلفقهاء كامكل وإلشافعي ِ(مجموع إلفتاوى‬.‫ص‬ َ ْ ‫إلظه َْر َوإلْ َع‬
ُّ ‫إلشَّ ْم ِس َصل َّ ْت‬
Seorang wanita yang haidh ketika sudah suci sebelum fajar (akhir waktu isya', sebelum masuk shubuh),
maka ia wajib shalat maghrib dan isya. Dan apabila ia suci sebelum terbenamnya matahari (akhir
waktu ashar sebelum masuk maghib), maka wajib baginya shalat Dzuhur dan Ashar. Inilah pendapat
jumhur ahli fiqh seperti Imam Malik dam Imam Syafi’i (Majmu' Fatawa, Ibnu Taimiyah, hal. 2/347).

‫ يلزمه إلظهر مبا يلزم به‬:‫ قال يف إجلديد‬،‫وإن اكن ذكل (إلطهر) يف وقت إلعص أو يف وقت إلعشاء‬
)‫ للنووي‬،‫ (إجملموع رشح إملهذب‬.‫إلعص ويلزم إملغرب مبا يلزم به إلعشاء‬
Jika sucinya di waktu ashar atau waktu isya, maka Imam Syafii dalam qaul jadidnya mewajibkan
perempuan untuk qadha’ dzuhur lantas shalat ashar, atau qadha’ maghrib lalu shalat isya’. (al-Majmu’
syarah muhadzab, An Nawawi, hal. 3/64).

4. WAJIB MENGQADHA SHOLAT SECUKUPNYA WAKTU


Jika di akhir waktu ashar atau isya haidnya berhenti, dan beberapa menit kemudian ia
kembali mengeluarkan darah haid, maka dalam kondisi ini ia wajib mengqadha sholat
secukupnya waktu. Sebagai contoh:
5 Pemburu Syafaat

Waktu maghrib kurang satu menit haidnya berhenti. Setelah beberapa menit, haidnya
kembali keluar. Maka jika diantara berhentinya haid dan keluarnya itu cukup untuk bersuci,
shalat dzuhur, ashar dan magrhib, maka ia wajib mengerjakan semuanya. Jika hanya cukup
untuk ashar dan maghrib saja, maka ia hanya wajib sholat ashar dan maghrib dan JIKA TIDAK
CUKUP UNTUK SHOLAT SAMA SEKALI, MAKA IA TIDAK WAJIB MENJALANKANNYA.

NIAT QADHA SHALAT


Niat Qadha Subuh
‫أصيل فرض إلصبح ركعتني مس تقبل إلقبةل قضاء هلل تعاىل‬
Usholli fardhos subhi rok’ataini mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta’ala
“Saya niat shalat fardu Subuh dua rakaat menghadap kiblat qodho karena Allah ta’ala”

Niat Qadha Zuhur


‫أصيل فرض إلظهر أربع ركعات مس تقبل إلقبةل قضاء هلل تعاىل‬
Usholli fardhoz zuhri arba’a roka’atin mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta’ala
“Saya niat shalat fardu Zuhur empat rakaat menghadap kiblat qodho karena Allah ta’ala”

Niat Qadha Asar


‫أصيل فرض إلعص أربع ركعات مس تقبل إلقبةل قضاء هلل تعاىل‬
Usholli fardhol ‘ashri arba’a roka’atin mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta’ala
“Saya niat shalat fardu Asar empat rakaat menghadap kiblat qodho karena Allah ta’ala”

Niat Qadha Magrib


‫أصيل فرض إملغرب ثالث ركعات مس تقبل إلقبةل قضاء هلل تعاىل‬
Usholli fardhol maghribi tsalatsa roka’atin mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta’ala
“Saya niat shalat fardu Magrib tiga rakaat menghadap kiblat qodho karena Allah ta’ala”

Niat Qadha Isya


‫أصيل فرض إلعشاء أربع ركعات مس تقبل إلقبةل قضاء هلل تعاىل‬
Usholli fardhol isya’i arba’a roka’atin mustaqbilal qiblati qodho’an lillahi ta’ala
“Saya niat shalat fardu Isya empat rakaat menghadap kiblat qodho karena Allah ta’ala”
6 Pemburu Syafaat

RUMUS DARAH NIFAS (BUYA YAHYA)


1. Darah keluar setelah tuntas kelahiran janin atau bakal janin.
Jika darah keluar sebelum keluar janin maka belum bisa dikatakan nifas.
2. Tuntasnya rahim dari janin.
3. Darah keluar sebelum berlalunya bersih 15 hari dari saat melahirkan.
Artinya wanita ketika melahirkan mungkin tidak langsung mengeluarkan darah (bersih) baru
keluar setelah 7 hari (seminggu) maka setelah seminggu merupakan darah nifas kecuali
setelah melewati 15 hari maka bukan darah nifas.
4. Darah tidak boleh melebihi 60 hari.
Sepanjang waktu terbentang 60 hari, jika darah terputus dan saat terputus tidak boleh lebih
dari 15 hari. Artinya setelah 15 hari itu berarti berpisah dari yang namanya nifas.
5. Setelah tuntasnya bayi.
Bayi yang pertama dan kedua terpisah 2 bulan maka darah pertama bukan dikatakan nifas
karena kelahiran belum tuntas

Syekh Muhammad Nawawi dalam Kitab Riyadhul Badi‘ah.

‫وإلنفاس هو إدلم إخلارج مهنا) أى من إملرأة (بعد متام وْلدهتا) وقبل مىض أقل إلطهر فلو مل تر إدلم إْل‬
‫بعد مىض مخسة عرش يوما من إلوْلدة فال نفاس لها فان رأهتا قبل ذكل وبعد إلوْلدة بأن تأخر خروجه‬
‫عهنا فبتدإئه من رؤية إدلم وزمان إلنقاء ْل نفاس فيه لكنه حمسوب من إلس تني فيجب قضاء إلصالة إليت‬
‫فاتت فيه وجيوز لزوهجا أن يس متتع هبا فيه‬
“Nifas adalah darah yang keluar dari perempuan pascamelahirkan, tepatnya sebelum masa suci
minimal haidh. Seandainya, ia melihat darah setelah lima belas hari pascamelahirkan maka tidak
ada nifas. Namun, jika ia melihatnya sebelum itu dan pascamelahirkan, seperti keluar darahnya
terlambat, maka mulai nifasnya sejak terlihatnya darah. Sementara waktu bersihnya tidak
dianggap nifas. Namun, waktu bersih tersebut dihitung masuk ke dalam masa enam puluh hari
sehingga pada waktu tersebut ia wajib mengqadha shalat yang tertinggal. Bahkan, pada waktu itu
suaminya diperbolehkan bersenang-senang dengannya,”

Dari petikan di atas, dapat ditarik beberapa simpulan:


1. Nifas adalah darah yang keluar dari perempuan yang telah melahirkan sebelum lewat masa
suci minimal antara dua haidh, yakni 15 hari.
2. Jika perempuan yang melahirkan melihat darah keluar setelah berlalu masa minimal suci, yakni
15 hari, maka ia tidak dianggap nifas. Artinya, itu darah haidh saja. Ketentuan ini berlaku juga
pada perempuan haidh.
3. Jika darah keluar sebelum masa minimal suci, seperti terlambat keluarnya, maka nifasnya
diitung sejak ia melihat darah tersebut.
4. Shalat-shalat yang terlewat pada masa suci sebelum nifas wajib diqadha.
7 Pemburu Syafaat

5. Karena tidak keluarnya darah sebelum nifas dianggap masa suci, seorang istri boleh menerima
ajakan hubungan intim suaminya. Namun, semua ini merupakan kebolehan menurut
ketentuan fiqih karena pada praktiknya suami mempertimbangkan kondisi istri yang secara
psikologis masih berat usai melahirkan.

Istihadhah nifas hanya ada istihadhah berat. syaratnya:


1. Darah harus melampaui 60 hari.
2. Antara hari 60 ke 61 sambung. Yang jelas hari ke 60 harus mandi, maka dari 60 hari yang
dijadikan darah nifas. Telah tercampur darah nifas, haid, istiqadhoh.

Anda mungkin juga menyukai