Anda di halaman 1dari 2

Darah Istihadhah

Defenisi istihadhah
Istihadhah adalah darah yang keluar bukan terjadi pada waktu haid ataupun
nifas, atau yang bersambungdengan keduanya. Bukan juga darah yang
biasa keluar atau terjadi secara alami ataupun karena sesuatu hal (misalnya
luka) yang kucuran darahnya dapat dihentikan. Melainkan istihadhah adalah
darah merah yang mengalir tanpa henti kecuali jika sudah terbebas/selesai
darinya. [1]
Hukumnya : Para ulama sepakat bahwa wanita yang mengalami
istihadhah tetap dinyatakan suci dan wajib baginya untuk tidak meninggalkan
shalat dan puasa.

Waktu istihadhah
Darah tersebut keluar bukan pada waktu haid ataupun nifas, dan bukan pada
masa sesudah haid dan nifas, maka tidak berbentuk seperti ini. Namun
bagaimana apabila darah tersebut keluar bersambung dengan waktu haid?
Bagaimana mendeteksinya? Jawabannya ada empat keadaaan, yaitu:
1. Apabila wanita tersebut mengenali kebiasaan dan kadar haidnya, maka
istihadhah bisa ditentukan dengan kadar kebiasaan haid wanita tersebut. Apabila
sudah selesai batas

[1] Selesainya disebut dengan bersih

kebiasaannya maka mandilah kemudian shalat. Adapun darah yang keluar merupakan
darah istihadhah bukan darah haid. Dari Aisyah bahwa dia berkata, Ummu
Habibah bertanya kepada rasulullah tentang darah. Lalau Aisyah berkata lagi,
saya melihat baskom besarnya penuh darah, maka rasulullah bersabda
padanya, tahanlah dirimu selama kadar haidmu menahanmu, kemudian
mandilah dan shalatlah
2. Apabila seorang wanita tidak mengetahui kebiasaan haidnya dan dapat
membedakan antara darah istihadhah dan darah haid, maka cukup dengan melihat
perbedaan darahnya. Jika darah tersebut telah berubah warna maka bersucilah dan
shalatlah.
Dari Aisyah, bahwa ia berkata Fatimah binti Hubaisy berkata kepada
rasulullah Wahai Rasulullah, aku dalam keadaan tidak suci. Apakah aku
boleh meninggalkan shalat? rasulullah menjawab sesungguhnya itu
adalah darah penyakit bukan darah haid. Jika haid kamu datang maka
tinggalkanlah shalat, dan jika telah selesai haid maka bersihkanlah dan
shalatlah.

3. Jika seorang wanita merupakan pemula dalam artian dia belum pernah haid
sebelumnya dan tidak dapat membedakan darah haid dan darah istihadhah, maka
melihat kebiasaan wanita terdekatnya. Seumpama kebiasaaan lama haid wanita
terdekatnya dalam satu bulan adalah 6-7 hari, maka dia memulai haid pertamanya
dengan batas waktu 6-7 hari. Maka apabila selesai dari hari tersebut, darah yang
keluar adalah darah istihadhah (abu daud, ibnu majah)
4. Keadaan yang terakhir adalah apabila seorang wanita lupa hitungan hari dan
kadarnya dan tidak dapat membedakan antara darah haid dan darah istihadhah,
maka hukumnya sama seperti wanita yang baru haid dan tidak tapat membedakan
darah istihadhah dan darah haid. Wallahualam

Anda mungkin juga menyukai