Anda di halaman 1dari 1

LO 4 Memahami dan Menjelaskan Perbedaan Haid dan Istihadhah dan hukumnya

Haid adalah darah alami yang keluar dari seorang wanita pada waktu-waktu yang dimaklumi. Menurut pendapat yang shahih, tidak ada batasan yang pasti mengenai: umur minimal seorang wanita mendapatkan haid. waktu minimal dan maksimal. batasan minimal masa suci di antara dua haid.

Sedangkan Istihadhah adalah keluarnya darah terus menerus pada seorang wanita tanpa henti sama sekali atau berhenti sebentar sehari atau dua hari dalam sebulan. Hal ini dikarenakan suatu penyakit.

Cara membedakan apakah darah tersebut darah haid /darah istihadhah bisa dengan 3 cara berikut:

( 1 ) Apabila sebelum mengalami hal tersebut ia memiliki jadwal (adah ) haid maka ia kembali pada polanya, selebihnya berarti istihadhah. Selesai masa adah, mandi suci dan boleh melakukan ibadah puasa dan shalat (walau darahnya terus keluar. Karena wanita istihadhah hukumnya sama dengan wanita yang suci. ( 2 ) Bila ternyata si wanita tidak memiliki adah tetapi darahnya bisa dibedakan, di sebagian waktu darahnya pekat/kental dan diwaktu lain tipis/encer, atau di sebagian waktu darahnya berwarna hitam, di waktu lain merah, atau di sebagian waktu darahnya berbau busuk/tidak sedap dan di waktu lain tidak busuk, maka darah yang pekat/kental, berwarna hitam, dan berbau busuk itu adalah darah haid. Yang selainnya adalah darah istihadhah. (3) Apabila si wanita tidak memiliki 'adah dan tidak dapat membedakan darah yang keluar dari kemaluannya, maka di setiap bulannya ( di masa-masa keluarnya darah ) ia berhaid selama enam atau tujuh hari karena adanya hadits-hadits yang tsabit dalam hal ini. Kemudian ia mandi setelah selesai 6/7 hari tersebut walaupun darahnya masih terus keluar. Sedapat mungkin ia menyumpal tempat keluarnya darah ( bila darah terus mengalir ) dan berwudhu setiap kali ingin menunaikan shalat. ( Al-Irsyad ila Marifatil Ahkam, hal. 23-26 sebagaimana dinukil dalam Fatawa Al-Marah Al-Muslimah, hal. 263-265

Anda mungkin juga menyukai