Anda di halaman 1dari 19

FIKH KESEHATAN KONTEMPORER WANITA

Haid dan Nifas

Batas Maksimal dan Minimal Haid


Secara medis, periode waktu haid bisa memanjang atau memendek karena gangguan hormon atau
penyakit tertentu.

Normal lama haid adalah 3-7 hari  memanjang dan memendek

panjang satu siklus haid adalah 28 hari atau sebulan, memendek menjadi 15 hari, maka dalam satu
bulan dia bisa mengalami 2x haid, atau siklus memanjang sehingga 2 bulan sekali ia dapat haid.

Tidak pernah haid sama sekali setahun karena menyusui

ilmu kedokteran: Menoragi: haid memanjang dari normal,Brakimenore: Haid memendek dari
normal,Polimenore: siklus haid memendek dari normal, Oligomenore: siklus haid memanjang dari
normal

Ulama berbeda pendapat, pendapat yang kuat adalah tidak ada batasan maksimal dan minimal haid
dan ini juga didukung oleh fakta secara medis.

Beriku beberapa alasannya:

1. Syariat tidak menetapkan dengan pasti lama waktunya (tidak ada dalil qath’i/ dalil tegas angka atau
batas waktunya)  KAIDAH AL-ADAH MUHAKKAMAH

2. Syariat menetapkan illat/alasan bersih haid yaitu bersih dari “kotoran”, maka kapan bersih darah
haid, itulah masa berhentinya haid

3. Ulama berselisih pendapat batasan lama dan periode waktu haid dengan beberapa angka/jangka
waktu dan angka-angka yang mereka tetapkan tidak konsisten, sehingga mana yang benar tidak bisa
dipastikan

Berikut beberapa pendapat ulama mengenai batas maksimal dan minimal haid

Dalam Matan Abi Syuja’ Asy-Syaf’iyyah,

‫ ست أو سبع‬: ‫ خمسة عشر يوما وغالبه‬: ‫ يوم وليلة وأكثره‬: ‫وأقل الحيض‬
“Batas minimal waktu haid adalah sehari-semalam, batas maksimalnya adalah 15 hari dan umumnya
6-7 hari.”1

Imam Abu Hanifah berkata,

1
Lihat Matan Abi Syuja’ (Ghayah wat taqrib)
‫ عشرة أيام‬:‫ وأكثره‬،‫ ثالثة أيام ولياليهن‬:‫أقله‬.
“Batas minimal adalah 3 hari-malam dan maksimalnya 10 hari.”2

Imam Malik berkata,

‫ وأكثره خمسة عشر يوما‬،‫ فلو رأت دفعة كان حيضا‬،‫ال حد ألقله‬.
“Tidak ada batas waktu minimal, jika ia melihat satu tetes darah maka itu haid, dan maksimalnya
adalah 15 hari.”3

Dalam kitab Al-Mugni karang Ibnu Qudamah mazhab Hambali,

‫مذهب أبي عبد هللا ال اختالف فيه إن أقل الحيض يوم وأكثره خمسة عشر يوما وقيل عنه أكثره‬
‫سبعة عشر يوما‬
“Dalam mazhad Imam Ahmad (Abu Abdillah) tidak ada perselisihan bahwa minimal haid adalah sehari
sedangkan maksimalnya adalah 15 hari ada juga yang berkata 17 hari.”4

Sedangkan pendapat yang lebih rajih -wallahu a’lam- bahwa haid tidak ada batasan maksimal dan
minimalnya

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,

‫ وال الطهر‬،‫ ولم يُقَدِّر ال أقله وال أكثره‬،‫ علق هللا به أحكاما متعددة في الكتاب والسنة‬،‫ال َحيض‬
‫ واحتياجهم إليه‬،‫بين الحيضتين مع عموم بلوي األمة بذلك‬
“Mengenai Haid, Allah mengkaitkan banyak hukum yang berlaku ketika haid. Allah tidak memberikan
batasan Baik minimal dan maksimal. Tidak pula batas hari suci antara dua masa haid, padahal hal
tersebut suatu yang umum di masyarakat dan mereka butuh penjelasan mengenai batasan itu. Secara
bahasa juga tidak menetapkan batasan tertentu, jika menetapkannya berarti menyelesihi Al-quran dan
sunnah.5

Kesimpulan:

Tidak ada batasan waktu maksimal dan minimal haid, kapan terlihat berhenti tanda-tanda haid maka
itulah waktu berhentinya haid.

Tanda berhentinya haid adalah salah satu dari dua tanda berikut:

2
Fathul Qadir 1/111-112
3
Asy-Syarhul As-Shagir 1/75
4
Al-Mughni hal. 325
5
Majmu’ Fatawa 4/251
1. Keluarna cairan putih (Qashshatul baidha) yaitu cairan berwarna putih bening yang keluar dari farji
sebagai tanda berhentinya haid dan darah haid maupun flek kehitaman sudah berhenti

2. Berhenti haid dengan keringnya farji, yaitu sudah tidak keluar darah sama sekali. Tanda ini bisa
digunakan bagi wanita yang tidak memiliki kebiasaan keluarnya cairan putih (Qashshatul baidha) di
akhir masa haid

Membedakan darah haid dan istihadhah


istihadhah tetap beribadah

Para ulama mendefinisikan istihadhah sebagai berikut:

Imam An-Nawawi menjelaskan,

‫جريان الدم من فرج المرأة في غير اوانه وأنه يخرج من عرق‬


“Isihadhah adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita yang bukan pada waktunya dan keluar
dari urat/pembuluh (bukan dari proses peluruhan dinding rahim).”6

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan,

‫استمرار الدم على المرأة بحيث ال ينقط ُع عنها أبدا أو ينقط ُع عنها مدة يسيرة كاليوم واليومين في‬
‫الشهر‬
“Darah yang terus-menerus keluar dari seorang wanita dan tidak terputus selamanya atau terputus
(sebentar) sehari dua hari dalam sebulan.”7

keluar dari kemaluan wanita terus-menerus tanpa berhenti (kondisi pertama)

atau keluar terus menerus dan berhenti sebentar (kondisi kedua)

Dalil kondisi pertama:

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha bahwa Fatimah binti Abu Hubaisy berkata kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam,

‫اض فَالَ أ َ ْط ُهر‬ ُ ‫س ْو َل هللا ِّإ ِّني أ ُ ْستَ َح‬


ْ ُ ‫ أ‬:‫ وفي رواية‬.‫اض‬
ُ ‫ست َ َح‬ ُ ‫َيا َر‬
“Ya Rasulullah, sungguh aku ini tak pemah suci”.8 Dalam riwayat lain “Aku mengalami istihadhah maka
tak pemah suci. ”

6
Syarh Shahih Muslim 4/17
7
Risalah fid Dimaa’ At-thabi’iyyah hal. 39
Dalil kondisi kedua:

Yaitu darah terus-menerus keluar dan berhenti sebentar. Dari Hamnah binti Jahsy ketika datang kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata,

ً‫ضةً َك ِب ْي َرة‬ ُ ‫س ْو َل هللا ِّإ ِّني أ ُ ْستَ َح‬


َ ‫اض َح ْي‬ ُ ‫يَا َر‬
“Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami Istihadhah yang deras sekali.”9

Secara medis Dysfunctional uterine bleeding (DUP) atau perdarahan uterus disfungsional yaitu
perdarahan tidak normal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus menstruasi, karena
gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon tanpa kelainan organ. Menurut penelitian sekitar 90%
terjadi bukan pada siklus haid dan 10% pada siklus haid.

Penyebabnya masih belum diketahui secara jelas bisa jadi karena:

-Stres dan tekanan jiwa  anak stres karena ibu stres, ibu stres krna ayah orang stres, bahagiakan

-kegemukan atau terlalu kurus

-Pengginaan alat kontrasepsi atau alat kontrasepsi dalam rahim (spiral)

-Penyakit yang terkait rahim semisal tumor, infeksi dan kelainan pembekuan darah

dua cara membedakannya yaitu dengan tamyiz (membedakan ciri darah hadi dan darah istihadhah) dan
dengan ‘aadah (mengetahui dari kebiasaan haid)

Berikut cara membedakan darah haid dan istihadhah dengan metode tamyiz (membedakan)10:

-Warnanya: Darah haid umumnya hitam sedangkan darah istihadhah umumnya merah segar.
-Konsistensinya: Darah haid sifatnya keras dan kaku sedangkan istihadhah lunak/empuk.
-Baunya: Darah haid beraroma busuk/tidak enak sedangkan istihadhah tidak busuk karena merupakan
darah biasa karena terputusnya urat/pembuluh

-Membeku: Darah haid tidak membeku sedangkan darah istihadah membeku ketika keluar seperti
darah biasa

-Kekentalannya: Darah haid kental sedangkan darah istihadlah kurang kental

Untuk membedakan dengan metoda ‘aadah (kebiasaan haid), maka perlu tahu tiga keadaan wanita
istihadhah11

8
HR. Bukhari
9
HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi dan menshahihkannya
10
AL-Istihadhah karya syaikh Abdullah Hamud Al-Farih
Kondisi pertama:

Dia tahu kebiasaan siklus haid sebelumnya dan lama haidnya dengan teratur, maka dia berpatokan
dengan kebiasaan tersebut.

Misalnya: setiap bulan biasa haid teratur haid setiap tanggal 5 selama 7 hari, maka ketika mengalami
istihadhah dan tetap keluar darah terus-menerus, maka ia berpatokan haidnya tanggal 5 pada bulan
tersebut selama 7 hari.

Dari Aisyah radihallahu ‘anha bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam,

َ‫صالَة‬ َّ ‫ َولَ ِك ْن َد ِعي ال‬،‫ ِّإ َّن ذَلَ َك ِّع ْر ٌق‬،َ‫ ال‬:‫صالَة َ؟ قَا َل‬ ُ ‫س ْو َل هللا ِّإ ِّني أ ُ ْستَ َح‬
ْ َ ‫اض فَالَ أ‬
َّ ‫ط ُهر أَفَأَدَعُ ال‬ ُ ‫َيا َر‬
‫ص ِل ْي‬ ِ َ ‫قَد َْر األَيَّ ِام الَّتِ ْي ُك ْنتَ ت َ ِح ْي ِض ْي َن فِ ْي َها ث ُ َّم ا ْغت‬
َ ‫س ِل ْي َو‬
“Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci, apakah aku meninggalkan
shalat? Nabi menjawab: Tidak, itu adalah darah penyakit. Namun tinggalkan shalat sebanyak hari
yang biasanya kamu haid sebelum itu, kemudian mandilah dan lakukan shalat. “12

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ummu Habibah binti Jahsy,

َ ‫ضت ُ ِّك ث ُ َّم ا ْغت َ ِّس ِّل ْي َو‬


‫ص ِّل ْي‬ ْ ‫ْام ُك ِّث ْي قَد َْر َما َكان‬
ُ ‫َت تَ ْح ِّب‬
َ ‫س ِّك َح ْي‬
“Diamlah (jalani haid) selama masa haid yang biasa menghalangimu, lalu mandilah dan lakukan shalat.
”13

Kondisi kedua:

Tidak diketahui kebiasaan siklus haid sebelumnya, kemudian mengalami istihadhah, maka gunakan
tamyiz (membedakan) ciri darah haid dan istihadhah sebagaimana di atas

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Fatimah binti Abu Hubaisy,

‫ فَإِّذَا َكانَ اآلخ َُر‬،ِّ‫صالَة‬ َّ ‫عن ال‬ َ ‫ فَإِّذَا َكانَ ذَ ِّل َك فَأ َ ْم ِّس ِّك ْي‬،‫ف‬ ْ َ ‫ض ِة فَ ِإنَّهُ أ‬
ُ ‫س َو ُد يُ ْع َر‬ َ ‫إِذَا ك‬
َ ‫َان َد ُم ال َح ْي‬
‫ص ِّل ْي فَإِّنَّ َما ُه َو ِّع ْر ٌق‬
َ ‫ض ِّئ ْي َو‬َّ ‫فَت َ َو‬
“Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui, Maka tinggalkan shalat, tetapi jika
selain itu cirinya maka berwudhulah dan lakukan shalat karena itu darah penyakit.”14

11
Rangkuman Risalah fid Dimaa’ At-thabi’iyyah hal. 40
12
HR. Bukhari
13
HR. Muslim
14
HR. Abu Dawud, An-Nasa’i dan dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim
Kondisi ketiga:
Tidak diketahui waktu yang jelas kebiasaan haid sebelumnya (mungkin karena haid tidak teratur) dan
tidak bisa juga membedakan apakah darah haid atau darah istihadhah. Maka ia mengikuti siklus
kebiasaan haid wanita di keluarganya dan sekitarnya. Umumnya adalah 6-7 hari

Berdasarkan hadits Hamnah binti Jahsy radhiallahu ‘anha bahwa ia berkata kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam,

:‫ فَقَا َل‬،‫ام‬ ِّ ‫صالَة َ َو‬


َ َ‫الصي‬ َّ ‫ش ِّد ْيدَة فَ َما ت َ َرى ِّف ْي َها قَ ْد َم َنعَتْنِّي ال‬َ ‫ضة َك ِّبي َْرة‬ َ ‫اض َح ْي‬ُ ‫س ْو َل هللا ِّإ ِّني أ ُ ْستَ َح‬ ُ ‫يَا َر‬
‫ب الد ََّم‬ ُ ‫علَى الفَرجِّ فَإِّنَّهُ يُ ْذ ِّه‬ َ َ ‫ف (وهو القطن) ت‬
َ ُ‫ض ِّع ْينَه‬ َ ‫س‬ ُ ‫ف لَ ِّك ا ْستِّ ْع َما َل) ال ُك ْر‬ ُ ‫ص‬ ِّ َ ‫( أ َ ْن َعتُ لَ ِّك (أ‬
‫ستَّةَ أ َ َّي ٍام أ َ ْو‬
ِ ‫ فَت َ ِح ْي ِض ْي‬،‫طان‬ َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ت ال‬ ِّ ‫ضا‬ َ ‫ضةٌ ِّم ْن َر َك‬ َ ‫ ِّإنَّ َما َهذَا َر ْك‬:‫ َو ِّف ْي ِّه قَا َل‬.‫ ُه َو أ َ ْكث َ ُر ِّم ْن ذَ ِّل َك‬:‫ت‬ ْ َ‫قَال‬
‫ص ِّلي أ َ ْر َبعا‬ َ َ‫ت ف‬ ِّ ‫ت َوا ْستَ ْن َق ْي‬ِّ ‫ط ُه ْر‬ َ ‫ت أَنَّ ِّك قَ ْد‬ ِّ ‫ ث ُ َّم ا ْغت َ ِّس ِّل ْي َحتَّى ِّإذَا َرأ َ ْي‬،‫س ْبعَةَ فِ ْي ِع ْل ِم هللا تَعَالَى‬ َ
‫ص ْو ِّم ْي‬ُ ‫ َو ِّع ْش ِّريْنَ أ َ ْو ثَالَثا َو ِّع ْش ِّريْنَ لَ ْيلَة َوأَيَّا َم َها َو‬.
“Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami istihadah yang deras sekali. Lalu bagaimana
pendapatmu tentangnya karena ia telah menghalangiku shalat dan berpuasa? Beliau bersabda: “Aku
beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas dengan melekatkannya pada farji, karena hal itu
dapat menyerap darah”. Hamnah berkata: “Darahnya lebih banyak dari itu”. Nabipun bersabda: “Ini
hanyalah salah satu usikan syetan. Maka hitunglah haidmu 6 atau 7 hari menurut ilmu Allah Ta’ala lalu
mandilah sampai kamu merasa telah bersih dan suci, kemudian shalatlah selama 24 atau 3 hari, dan
puasalah.”15

Catatan: perhatikan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan pilihan 6 atau 7 hari,
maksudnya agar ia berijtihad dan menyesuaikan dengan adat kebiasaan wanita sekitarnya. Jika
mereka umumnya biasa 6 hari maka 6 hari, jadi bukan dipilih seenaknya.

Darah wanita setelah operasi rahim

Wanita bisa menjalani operasi rahim karena keadaan tertentu. Operasi ini bisa berbentuk pengangkatan
rahim secara total atau operasi lainnya yang bisa mempengaruhi haid seseorang wanita. Hal Ini dibahas
oleh syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dan beliau merincinya16:

1. Wanita tidak mungkin lagi haid, misalnya menjalani operasi pengangkatan rahim secara total

15
HR. Ahmad,Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Menurut Ahmad dan At-Tirmidzi hadits ini shahih, sedang menurut Al-
Bukhari : Hasan
16
Rangkuman Risalah fid Dimaa’ At-thabi’iyyah hal. 45
Secara medis memang tidak mungkin haid karena rahim sudah tidak ada, maka hukum darah yang
keluar adalah darah flek dan bukan darah istihadhah

2. Darah keluar terus-menerus setelah operasi (bukan operasi pengangkatan total rahim)

Maka ini berlaku hukum darah istihadhah karena darah keluar secara terus-menerus.

Kesimpulan:

Ada tiga cara membedakan darah haid dan istihadhah

1. Jika haidnya teratur dan ia sudah mengetahui kebiasaan sebelumnya, maka patokan haid sesuai
dengan kebiasaan bulanan ia menjalani haid

2. Jika tidak teratur dan tidak diketahui kebiasaan sebelumnya, maka denga metode tamyiz
(membedakan) ciri-ciri darah haid dan istihadah yang masing-masing punya ciri tersendiri

3. Jika dua poin di atas tidak bisa, maka ia mengikuti kebiasaan haid wanita di keluarganya atau di
sekitarnya

Catatan:

Wanita istihadah tetap boleh melakukan semua ibadah karena bukan haid, khusus ketika akan shalat
dan bersuci hendaknya:

1. Berwudhu setiap kali akan shalat

Perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepada Fatimah bintu Abu Hubaisy, saat bertanya kepada
Nabi mengenai istihadah yang dialaminya,

ُ‫ص َال ٍة َحتَّى يَ ِجي َء ذَ ِلكَ ا ْل َو ْقت‬ َّ ‫ث ُ َّم ت َ َو‬


َ ‫ضئِي ِل ُك ِل‬
“Berwudhulah kamu setiap kali shalat hingga waktu itu tiba.”17

2. Membersihkan darah yang keluar dan memakai pembalut setiap kali akan shalat

Flek Darah pada Wanita


Flek yang keluar pada wanita terkadang membingungkan,

Warna flek juga bermacam-macam, bisa merah-kehitaman atau jernih kekuningan.

17
HR. Bukhari no. 226
Flek adalah bercak-bercak kecoklatan (setetes- dua tetes) yang biasa muncul sebelum atau sesudah
haid. Flek bisa juga berwarna kuning atau kuning jernih.

Secara medis flek muncul secara normal, umumnya pada awal atau akhir haid atau muncul ketika
hamil. Flek juga bisa muncul karena faktor stres dan kelelahan atau penyebab lain yang menyebabkan
gangguan hormon

Demikain juga penjelasan ulama bahwa flek itu bisa keluar sebelum dan sesudah haid, syaikh Al-
Ustaimin rahimahullah menjelaskan,

‫ وأحيانا ً بعد الحيض‬،‫ أحيانا ً قبل الحيض‬،‫صفرة والكُدرة سائالن يخرجان من المرأة‬
ُّ ‫ال‬.
“Flek adalah semacam (tetes) cairan yang keluar dari (kemaluan) wanita, terkadang sebelum haid dan
terkadang sesudah haid.”18

Proses secara medis: Awal-awal peluruhan, darah keluar sedikit sehingga bisa saja muncul flek, begitu
juga akhir-akhir haid darah keluar mulai sedikit sehingga bisa saja muncul flek. KARENA FLEK SUSAH
DIBEDAKAN APAKAH TETESAN HAID ATAU ISTIHADAH

Ulama membahas flek berdasarkan tiga waktu keluarnya:

1. Flek yang keluar sebelum haid

Dirinci:

a) Jika flek keluar dalam masa-masa haid kebiasaan wanita dan apalagi disertai rasa nyeri maka
terhitung darah haid

b) Jika diluar masa-masa haid kebiasaan wanita, maka bukan darah haid

2. Flek yang keluar setelah darah haid (masih menyambung dengan darah haid yaitu di akhir-akhir haid
akan berhenti yang keluar adalah flek)

Kondisi Ini masih terhitung haid, apalagi masih bersambung dengan masa-masa waktu kebiasaan keluar
darah haid

3. Flek yang keluar setelah suci (Flek keluar setelah berhenti haid total kemudian setelah berapa jeda
keluar flek lagi)

Kondisi Ini tidak terhitung darah haid

Berikut kami sajikan pembahasa dan dalilnya:

1. Flek yang keluar sebelum haid

18
Syarhul mumti’ 1/498
Perlu diketahui bahwa flek sebelum haid bisa jadi itu adalah permulaan darah di awal-awal haid (tetes
awal-awal) ATAU bisa juga bukan darah haid tetapi ada gangguan kesehatan yang lain semisal sisa
perdarahan pada mulut rahim atau gangguan hormon.

Sehingga sebagian ulama menjelaskan flek BUKAN darah haid secara mutlak, Al-Mawardi menukil
perkataan syaikh Taqiyuddin,

‫أن الصفرة والكدرة ليستا بحيض مطلقا‬


“Flek bukanlah darah haid secara mutlak.”19

Karenanya pada kasus ini keadaannya dirinci:

a) Jika flek keluar dalam masa-masa haid kebiasaan wanita dan disertai rasa nyeri maka ini terhitung
sebagai darah haid

Umumnya wanita bisa memperkirakan masa haid yang menjadi kebiasaannya, apalagi ada rasa nyeri
haid maka ini terhitung darah haid, yaitu awal peluruhan dinding rahim sehingga darah yang keluar baru
beberapa tetes dan sudah termasuk haid.

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa flek yang keluar diwaktu-waktu kebiasan haid, maka terhitung
darah haid, beliau berkata,

‫ قد ذكرنا أن الصحيح في مذهبنا أنهما في زمن اإلمكان‬:‫في مذاهب العلماء في الصفرة والكدرة‬
‫حيض‬

“Dalam mazhab kami mengenai flek, telah kami sebutkan bahwa yang shahih jika keluar pada waktu
memungkinkan (waktu kebiasaan haid wanita) maka termasuk darah haid.”20

b) Jika diluar masa-masa haid kebiasaan wanita, maka bukan darah haid

Karena bisa saja flek yang keluar adalah darah karena penyakit, terlebih-lebih tidak disertai rasa khas
nyeri haid. Syaikh Al-‘Utsaimin menjelaskan,

‫ ولم‬،‫ السيَّما إذا كانت أتت قبل العادة‬،‫فهذه الكدْرة التي سبقت الحيض ال يظهر لي أنَّها حيض‬
،‫يكن عالمات للحيض من المغص ووجع الظهر ونحو ذلك‬
“Flek yang sebelum haid seperti ini (tidak di waktu kebiasaan haid wanita), bukanlah termasuk haid,
lebih-lebih jika datang sebelum masa kebiasaan wanita, tidak ada tanda-tanda haid seperti nyeri haid
atau sakit punggung/panggul atau sejenisnya.”21

19
AL-Inshaf hal. 376
20
Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzzab 2/395
2. Flek yang keluar setelah darah haid (masih menyambung dengan darah haid yaitu di akhir-akhir haid
akan berhenti yang keluar adalah flek)

Ummu ‘Alqamah, bahwa ‘Aisyah pernah ditanya flek setelah haid, maka ‘Aisyah menjelaskan agar
jangan tergesa-gesa sampai muncul cairan kuning putih kejernihan, karena cairan putih kejernihan
adalah tanda sucinya wanita dari haid

Ummu’Alqamah berkata,

‫ض ِة‬َ ‫ص ْف َرةُ ِم ْن د َِم ا ْل َح ْي‬ ُّ ‫ف فِي ِه ال‬ُ ‫س‬ ُ ‫شةَ أ ُ ِّم ْال ُمؤْ ِّمنِّينَ بِّالد ُّْر َج ِّة فِّي َها ا ْلك ُْر‬ َ ‫سا ُء يَ ْبعَثْنَ إِّلَى‬
َ ‫عا ِّئ‬ َ ِّ‫َكانَ الن‬
ُّ ‫ضاء ََ ت ُ ِّريد ُ ِّبذَ ِّل َك‬
‫الط ْه َر ِّم ْن‬ َ ‫ص َة ا ْلبَ ْي‬
َّ َ‫ص َالةِّ فَتَقُو ُل لَ ُه َّن َال ت َ ْع َج ْل َن َحتَّى ت َ َر ْي َن ا ْلق‬ َّ ‫ع ْن ال‬ َ ‫َيسْأ َ ْلنَ َها‬
َ ‫ْال َحي‬
‫ْض‬
“Dahulu para wanita mengirimkan kepada ‘Aisyah, ibunda kaum mukminin radhiallahu’anha dengan
membawa wadah yang berisi kapas yang terdapat flek kekuningan karena darah haid. Mereka
bertanya hukum shalat ketika keluar flek tersebut. Maka’Aisyah radhiyallahu’anha menjawab untuk
mereka,
‘Janganlah kalian tergesa-gesa sampai kalian melihat cairan putih sebagai tanda berhenti dari haid.”22

3.Flek yang keluar setelah suci (setelah berhenti haid total kemudian keluar flek lagi)

Kondisi ini tidak terhitung darah haid, berdasarkan hadits Ummu ‘Athiyyah bahwa flek keruh maupun
kekuningan tidak teranggap haid setelah suci. Ummu’Athiyab radhiallahu’anha berkata

‫كنا ال نعد الكدرة والصفرة بعد الطهر شيئا‬


“ Dahulu kami sama sekali tidak menganggap sebagai haid flek keruh dan kekuningan yang keluar
setelah suci.”23

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan,

ً ‫إذا كان الذي ينزل عليك بعد الطهارة صفرة أو كدرة فإنه ال يعتبر شيئا‬
“Jika keluar flek darah setelah suci (terputus dari masa haid) maka tidak teranggap haid.”24

Kesimpulan:

Hukum flek dirinci berdasarkan tiga waktu keluarnya:

21
Majmu’ Fatawa wa Rasa’il 11/280, syamilah
22
HR. Bukhari dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil No. 198
23
HR. Bukhari
24
Majmu’ Fatawa 10/214, syamilah
1. Flek yang keluar sebelum haid

Dirinci lagi:

a) Jika flek keluar dalam masa-masa haid kebiasaan wanita dan apalagi disertai rasa nyeri maka
terhitung darah haid

b) Jika diluar masa-masa haid kebiasaan wanita, maka bukan darah haid

2. Flek yang keluar setelah darah haid (masih menyambung dengan darah haid yaitu di akhir-akhir haid
akan berhenti yang keluar adalah flek), maka masih terhitung haid

3. Flek yang keluar setelah suci (Flek keluar setelah berhenti haid total kemudian setelah berapa jeda
keluar flek lagi), Kondisi Ini tidak terhitung darah haid

Hukum Keputihan dan Lendir yang Keluar dari Kemaluan Wanita


Yang sering menjadi pertanyaan bagi para wanita terkait keputihan dan lendir ini adalah

[1] Apakah keputihan dan lendir ini najis?

[2] Apakah membatalkan wudhu jika keluar?

Secara medis  “flour Albus” yaitu semacam cairan yang keluar dari vagina wanita. Keputihan ini ada
dua jenis:

[1] Normal (fisiologis) yaitu keluar keluar menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun
masa subur

[2] Keputihan penyakit (patologis) yang disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus atau jamur) disertai
dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina.

Ulama dahulu membahas hal ini dengan istilah “ruthuubah” (‫ )رطوبة‬yaitu lendir yang keluar dari
kemaluan wanita dan sekarang dikenal juga dengan istilah “ifraazaat” (‫ )إفرازات‬yaitu keputihan. Para
ulama menjelaskan hukum ifrazat/keputihan ini sebagaimana hukum ruthubah/lendir yang keluar dari
kemaluan wanita.

Terdapat perbedaan pendapat ulama terkait pembahasan hal ini:

[1] Apakah keputihan najis atau tidak, pendapat terkuat adalah tidak najis

[2] Jika keluar apakah membatalkan wudhu atau tidak, pendapat terkuat tidak membatalkan wudhu

Pembahasan pertama: keputihan tidak najis

Imam An-Nanawi menjelaskan mengenai ikhtilaf ulama dan merajihkan bahwa keputihan adalah suci,
beliau menjelaskan,
‫وقال صاحب الحاوى في‬... ‫رطوبة الفرج ماء أبيض متردد بين المذى والعرق فلهذا اختلف فيها‬
‫باب ما يوجب الغسل نص الشافعي رحمه هللا في بعض كتبه علي طهارة رطوبة الفرج‬
“Keputihan yang keluar dari kemaluan wanita yaitu cairan putih. Diperselisihkan sifatnya apakah
disamakan dengan madzi dan cairan kemaluan. Karenanya ulama berbeda pendapat mengenai
hukumnya... Penulis kitab al-Hawi mengatakan, Imam as-Syafii menegaskan dalam sebagian kitab-
kitabnya bahwa keputihan wanita hukumnya adalah suci.”25

Demikian juga Al-Mawardi menjelaskan,

‫ إحداهما هو طاهر وهو الصحيح من‬... ‫قوله وفي رطوبة فرج المرأة روايتان‬
‫المذهب مطلقا‬
“Pendapat mengenai keputihan/lendir dari kemaluan wanita ada dua pendapat, salah satunya adalah
suci dan inilah yang shahih dalam mazhab kami secara mutlak.”26

Dalil sucinya keputihan adalah hadits ‘Aisyah yang mengerik sisa mani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang menempel pada baju, sedangkan mani tersebut sudah bercampur dengan cairan lendir
kemaluan wanita karena keluar akibat berhubungan badan. Mani tersebut pasti akibat berhubungan
badan, karena para Nabi tidak pernah mimpi basah. Baju tersebut digunakan shalat dan sisa kerikan
tersebut masih menempel pada baju tersebut.

‘Aisyah berkata,

‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬


َ ‫علَ ْي ِّه َو‬ َ ِّ‫سو ِّل هللا‬ ِّ ‫ُك ْنتُ أ َ ْف ُر ُكهُ ِّم ْن ثَ ْو‬
ُ ‫ب َر‬
“Aku mengerik mani itu dari baju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”27

Ibnu Qudamah menjelaskan mengenai hadits ini,

‫طهارته ألن عائشة كانت تفرك المني من ثوب رسول هللا صلى هللا عليه و سلم هو من جماع‬
“Hukumnya adalah suci, karena ‘Aisyah mengerik mani dari baju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang keluar karena berhubungan badan.”28

KAIDAH HUKUM ASAL SESUAI SUCI

25
Al-Majmu’, 2/570

26
Al-Inshaf 1/341
27
HR. Muslim 288
28
Al-Mughni 1/767, Darul Fikr, Syamilah
Pembahasan kedua: Jika keluar tidak membatalkan wudhu

Pendapat jumhur ulama mengatakan bahwa ini membatalkan wudhu. Mereka berdalil dengan hadits
agar wanita yang istihadhah, yaitu keluar darah terus-menerus agar berwudhu setiap kali akan shalat.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin juga berpendapat membatalkan wudhu, akan tetapi jika
keluar terus-menerus, maka tidak membatalkan wudhu, beliau berkata,

‫ فإنه ال ينقض الوضوء‬،ً‫ فإن كان مستمرا‬،‫فإنه ينقض الوضوء وعليها تجديده‬
“Keluarnya keputihan membatalkan wudhu dan wajib baginya mengulangi wudhu, jika keluar terus-
menerus, maka tidak membatalkan wudhu.”29

Ini juga diperselihkan ulama, Ibnu Hazm dan Ibnu Taimiyyah memilih pendapat yang tidak membatalkan
wudhu. Akan tetapi pendapat terkuat adalah tidak membatalkan wudhu dengan beberapa alasan,
sebagaimana dalam kitab “Hukmu Ar-Ruthubah”30, kami tuliskan rangkuman alasannya:

[1] Tidak ada dalil satupun baik shahih, hasan bahkan dhaif mengharuskan berwudhu jika keluar
keputihan

[2] Keputihan adalah hal yang biasa terjadi pada wanita baik di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, suatu hal yang biasa tentu akan ditanyakan oleh para sahabat wanita atau dijelaskan syariat

[3] Pembebanan harus wudhu setiap keluar keputihan akan memberatkan bagi para wanita

[4] Allah menyebut haid adalah “kotoran” dalam Al-Quran dan lainnya suci, maka hukum asalnya
keputihan adalah suci

[5] Dalam hadits dijelaskan bahwa “flek” yang keluar setelah suci adalah suci, maka apalagi sekedar
keputihan yang tidak berkaitan dengan haid?

Jadi keputihan adalah suci dan keluarnya tidak membatalkan wudhu

Kesimpulan:

[1] Keputihan bukan najis

[2] Jika keputihan keluar tidak membatalkan wudhu

Hukum Wanita Menopouse Yang Bisa Haid Dengan Pil Hormon

Syaikh Muhammad bin shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah ditanya,

29
Majmu’ Fatawa 1/284-286
30
Ditulis oleh DR. Ruqayyah bin Muhammad Al-Muharib, sumber: http://www.saaid.net/female/f19.htm
Sebagian wanita yang sudah menopuse membutuhkan hormon penganti untuk mencegah osteoporosis
atau penyakit-penyakit jantung-pembuluh
Syaikh menjawab,
‫وهذا معلوم السبب فيكون عرقا ً ليس له حكم الحيض‬
maka darah karena urat tidak sama hukumnya dengan darah haidh.31

Kesimpulan: Wanita menopuase yang keluar darah karena pengaruh terapi hormon atau lainnya, maka
darah yang keluar adalah darah istihadhah, bukan darah haid

Batasan lama Waktu Nifas


Darah nifas adalah darah yang keluar setelah wanita melahirkan. Ibnu Qudamah menjelaskan,

‫وهو الدم الخارج بسبب الوالدة وحكمها حكم الحيض‬


“Nifas adalah darah yang keluar karena melahirkan dan hukumnya sama dengan hukum haid.”32

Perngertian di atas adalah pengertian secara umum dan pengertian yang lebih rinci lagi adalah darah
nifas itu bisa keluar sebelum melahirkan, sesudah melahirkan atau sesudah keguguran.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan,

‫ إما معها أو بعدها أو قبلها بيومين أو ثالثة مع‬، ‫دم يرخيه الرحم بسبب الوالدة‬
َّ ‫ال‬
‫طلق‬
“Darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan, bisa bersamaan dengan lahir, sesudahnya atau
sebelumnya 2 atau 3 hari bersamaan dengan rasa sakit menjelang persalinan.”33

Secara Medis, darah yang keluar sebelum melahirkan sekitar 2-3 hari disebut dengan bloody show yaitu
darah bercampur lendir yang keluar ketika wanita akan melahirkan. Tetapi harus disertai dengan rasa
“nyeri khas” sebelum persalinan. Jika tidak ada rasa khas nyeri ini, maka bukanlah darah nifas.

PATOKAN NIFAS BAGI WANITA KEGUGURAN:wanita keguguran, para wanita sering bertanya kapan
dianggap darah nifas jika terjadi keguguran. Ulama menjelaskan bahwa keguguran terhitung sebagain
darah nifas dengan keadaaan berikut:

1. Jika pada janin keguguran sudah nampak organ bayi seperti kepala dan anggota tubuh, tangan atau
kaki

31
Irsyadaat litthabibil Muslim, pertanyaan no.6
32
‘Umdatul Fikh Ibnu Qudamah 1/12, Maktabah Tharafain, syamilah
33
Risalah fid dima’ At-thabi’iyyah hal.49, syamilah
2. Terbentuk organ Umumnya setelah 80 hari umur janin sebagaimana dalam hadist 40 hari gumpalan
darah dan 40 hari kedua (80 hari) berbentuk gumpakan daging

Patokan utama adalah tampaknya organ janin, karena secara medis kita agak sulit memastikan dengan
pasti umur janin dengan angka, metode selama ini hanya perkiraan pendekatan saja, karena kita tidak
tahu pasti kapan sel sperma bertemu dengan sel ovum sehingga menjadi dasar awal perhitungan

Pendapat terkuat lama nifas adalah 40 hari

Ulama berbeda pendapat mengenai lama waktu nifas, ada yang berpendapat:

[1] 40 hari

[2] 60 hari

[3]Tidak ada batasannya, kapan berhenti darah nifas itulah berhentinya.

Pendapat yang menyatakan tidak ada batasan sebagaiman pendapat syaikh Taqiyuddin, beliau
menjelaskan,

‫والنفاس ال ح َّد ألقله وال ألكثره فلو قدر أن امرأة رأتْ الدم كثر من أربعين أو ستين أو سبعين‬
‫وانقطع فهو نفاس‬
“Nifas tidak ada batasan minimal dan maksimalnya jika wanita meilhat darah lebih dari 40 hari atau 60
hari atau 70 hari kemudian berhenti, inilah masa nifas.”34

Pendapat terkuat –wallahu a’lam- adalah waktu minimal yaitu kapan berhenti itulah berhentinya nifas
dan waktu maksimal adalah 40 hari. Jadi misalnya pada hari ke-25 darah nifas berhenti secara total dan
bersih, maka inilah waktu berhenti nifas dan waktu maskimalnya adalah 40 hari, jika masih keluar darah
setelah 40 hari, bisa jadi ini adalah darah haid (nifas langsung bersambung dengan haid) atau bisa jadi
darah istihadhah. Pendapat 40 hari Ini didukung oleh beberapa nash dan dalil

Dalam kitab Mausu’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah,

، ‫ وهي طاهر‬، ‫ فأي وقت رأت المرأة الطهر اغتسلت‬، ‫اتفق الفقهاء على أنه ال حد ألقل النفاس‬
‫ فيرى جمع من العلماء أن أكثر النفاس أربعون يوما‬: ‫واختلفوا في أكثره‬
“Ahli fikh bersepakat bawah tidak ada batas minimal nifas, kapanpun wanita melihat darah sudah bersih
(dari darah) maka hendaknya dia mandi besar dan telah suci (nifas selesai), dan ulama berselisih
mengenai batas maksimalnya. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa batas maksimalnya adalah 40
hari.”35

34
Risalah fid dima’ At-thabi’iyyah hal.45
35
Al-Mausu’ah Al-Fikhiyyah Al-Kuwaitiyyah 2/15
40 hari juga berdasarkan hadits Ummu Salamah ia berkata,

‫ين يَ ْو ًما أ َ ْو‬


َ ‫س َها أ َ ْربَ ِع‬
ِ ‫ تَ ْقعُ ُد بَ ْع َد نِ َفا‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِّ‫ّللا‬ ُ ‫علَى َع ْه ِّد َر‬
َّ ‫سو ِّل‬ َ َ‫ت النُّف‬
َ ‫سا ُء‬ ِّ َ‫َكان‬
ً‫ين لَ ْي َلة‬
َ ‫أ َ ْربَ ِع‬
“Dahulu di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, wanita menunggu masa nifasnya selesai hingga
40 hari atau 40 malam.”36

Demikian juga keterangan dari Ibnu Abbas, beliau berkata

‫تمسك النفساء عن الصالة أربعين يوما‬


“Wanita nifas tidak boleh melaksanakan shalat selama 40 hari.”37

Hal ini juga diperkuat dalam ilmu kedokteran bahwa masa nifas itu 40 hari dengan berbagai fase:

1.Fase lochia rubra (berwarna merah segar) biasanya minggu pertama

2.Fase lochia sanguinolenta (berwarna kecoklatan dan kekuningan) biasa selama 2 minggu

3.Fase lochi alba (lendir kuning berwarna putih kekuningan) sampai berhenti

Kesimpulan:

[1] Patokan utama nifas wanita yang keguguran adalah sudah terlihat organ seperti kepala atau anggota
tubuh, umumnya setelah 80 hari umur janin

[2] Batasan maksimal waktu nifas adalah 40 hari, kapanpun darah nifas berhenti total sebelum 40 hari,
maka nifas terhitung telah selesai. Jika lebih dari 40 hari bisa jadi darah haid atau darah istihadhah

Darah Menjelang Melahirkan Disertai Rasa Nyeri adalah Darah Nifas


Seperti yang kami jelaskan sebelumnya, dalam ilmu kedokteran dikenal istilah bloody show yaitu darah
bercampur lendir yang keluar ketika wanita akan melahirkan. Ini adalah salah satu tanda akan
melahirkan yaitu terjadi pembukaan mulut rahim. Umumnya disertai rasa nyeri yang mengawali
kelahiran sebagaimana yang terjadi pada wanita melahirkan umumnya.

Terdapat perbedaan pendapat ulama mengenai status darah ini, pendapat terkuat adalah termasuk
darah nifas, sehingga wanita hamil tidak boleh shalat, puasa dan ibadah lainnya yang tidak boleh

36
HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani

37
HR. Ibnul Jarud dalam al-Muntaqa hal 112
dilakukan bagi wanita nifas. Hal ini merupakan kemudahan dari Allah bagi Ibu hamil yang sedang
menjalani proses kelahiran yang penuh perjuangan.

Keluar darah tidak disertai rasa sakit akan melahirkan bukan darah nifas

Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin rahimahullah ditanya

‫ إذا رأت الحامل دما قبل الوالدة بيوم أو يومين فهل تترك الصوم والصالة من أجله أم ماذا؟‬:‫س‬
Jika seorang wanita hamil melihat darah satu atau dua hari sebelum melahirkan, apakah ia
meninggalkan puasa dan shalat karena ini (sudah masuk nifas, pent)?

‫ إذا رأت الحامل الدم قبل الوالدة بيوم أو يومين ومعها طلق فإنه‬:‫جـ‬
‫ وإذا لم يكن معه طلق فإنه دم‬،‫نفاس تترك من أجله الصالة والصيام‬
.‫فساد ال عبرة فيه وال يمنعها من صيام وال صالة‬
Beliau menjawab,

[1] Jika seorang wanita hamil melihat darah satu atau dua hari sebelum melahirkan dan ada rasa nyeri
akan melahirkan, maka ia meninggalkan shalat dan puasa (masuk nifas).

[2] jika tidak bersama rasa sakit maka dianggap darah rusak (istihadhah), tidak mencegahnya dari shalat
dan puasa.38

Berapa lama jarak keluar darah tersebut

Berapa hari umumnya darah sebelum melahirkan keluar? Apakah satu dua hari sebelum melahirkan?
Atau bisa saja lima hari? Karena tidak ada dalam nash syariat (Al-Quran dan Sunnah) maka kita kita
kembalikan ke adat/kebiasaan yang sering terjadi dalam masyarakat.

Kaidah mengembalikan ke adat dan kebiasaan ini dijelaskan dalam kaidah fikhiyyah,

ٌ‫ا َ ْل َعادَة ُ ُم َج َّك َمة‬


”Adat/kebiasaan dapat dijadikan (patokan dasar ) hukum“

Ilmu kedokteran menyatakan bahwa ini darah serta rasa sakit (inisiasi melahirkan) keluar satu atau dua
hari sebelum melahirkan. Karena akan terjadi pembukaan (terdiri dari fase laten dan aktif yang
memakan waktu satu atau dua hari). Jadi kaidahnya adalah jika disertai rasa nyeri maka itu adalah darah
nifas, karena memang demikian kondisinya dan diperkuat dengan ilmu kedokteran.

38
As-Sualu fil haidh wan nifas hal. 8, pertanyaan 22, syamilah
Berikut fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (semacam MUI di Saudi).

‫ هل يكون دم حيض أو‬، ‫امرأة جاءها دم أثناء الحمل قبل نفاسها بخمسة أيام في شهر رمضان‬
‫نفاس ؟ وما يجب عليها؟‬
‫الجواب‬: ‫تر‬
َ ‫ فإن لم‬، ‫إذا كان األمر كما ذكر من رؤيتها الدم وهي حامل قبل الوالدة بخمسة أيام‬
‫ بل دم فساد على‬، ‫عالمة على قرب الوضع كالمخاض وهو الطلق فليس بدم حيض وال نفاس‬
‫ وإن كان مع هذا الدم أمارة من‬، ‫ بل تصوم وتصلي‬، ‫ وعلى ذلك ال تترك العبادات‬، ‫الصحيح‬
‫ ثم‬، ‫ فهو دم نفاس تدع من أجله الصالة والصوم‬، ‫أمارات قرب وضع الحمل من الطلق ونحوه‬
‫إذا طهرت منه بعد الوالدة قضت الصوم دون الصالة‬
Pertanyaan:

Seorang wanita hamil keluar darah dari kemaluannya lima hari sebelum melahirkan di bulan Ramadhan.
Apakah darahnya tersebut darah haid atau darah nifas? Apa yang harus dilakukan ketika itu?

Jawaban:
Bila perkaranya sebagaimana yang disebutkan yakni wanita yang sedang hamil melihat keluarnya darah
lima hari sebelum melahirkan:

Jika ia tidak melihat adanya tanda-tanda dekatnya saat kelahiran seperti rasa sakit karena ingin
melahirkan/kontraksi, maka darah tersebut bukanlah darah haid dan bukan pula darah nifas, melainkan
darah fasad (rusak) menurut pendapat yang shahih. Karenanya, ia tidak meninggalkan ibadah, tetap
mengerjakan shalat dan puasa.

Apabila bersamaan dengan keluarnya darah tersebut didapatkan tanda-tanda dekatnya saat kelahiran
berupa rasa sakit dan semisalnya maka darahnya itu adalah darah nifas, sehingga ia tidak mengerjakan
shalat dan puasa. Bila ia telah selesai/suci dari nifasnya setelah melahirkan, ia mengqadha puasanya
saja, tidak mengadha shalat.39

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

‫فإن خرج قبل الوالدة بيومين أو ثالثة فهو دم نفاس ألن سبب خروجه الوالدة وإن خرج قبل ذلك‬
‫فهو دم فساد ألنه ليس بنفاس لبعده من الوالدة وال حيض ألن الحامل ال تحيض‬
“jika darah keluar dua hari atau tiga hari sebelum melahirkan, maka itu adalah darah nifas karena
sebab keluarnya adalah proses melahirkan. Jika keluar sebelumnya lagi, maka itu adalah darah rusak,

39
Sumber: http://www.alifta.net/fatawa/FatawaDetails.aspx
bukan darah nifas karena masih jauh dari proses melahirkan. Ini bukan darah haidh karena wanita hamil
tidak mengalami haidh.”40

Kesimpulan:

Darah yang keluar 2-3 hari menjelang melahirkan disertai dengan “rasa nyeri khas persalinan” maka
terhitung darah nifas. Jika tidak ada rasa nyeri maka terhitung “darah rusak” yaitu istihadhah

40
Al-Kafiy fii fiqhi Ibni Hambal hal. 85

Anda mungkin juga menyukai