Anda di halaman 1dari 2

HAID

A. Pengertian Haid
Haid secara bahasa adalah mengalirnya sesuatu. Dalam munjid fi al lugah kata haid tanpa
menjelaskan asal usul dan padanan-nya berasal dari kata ḥaḍa-ḥaiḍan yang diartikan dengan
keluarnya darah dalam waktu dan jenis tertentu. Berbeda dengan pernyataan di atas, menurut
al Lihyani dan Ibnu Sukait dalam Lisan al ‟Arab kata ḥaḍa dan ḥasya mempunyai arti yang
sama yaitu mengalir dan menempel. Sedangkan menurut Abū Sa’id kata ḥaḍa mempunyai
arti yang sama dengan jaḍa.
B. Haid hadast besar
Secara syara’ haid adalah darah yang keluar dari rahim perempuan dalam keadaan sehat
dan tidak karena melahirkan atau sakit pada waktu tertentu. Dalam al-Qur'an lafad haid
disebutkan empat kali dalam dua ayat sekali dalam bentuk fi'il muḍāri‟ present and future
(yaḥīḍ) dan tiga kali dalam bentuk isim maṣdar (al-maḥīḍ). Masalah haid dijelaskan dalam
firman Allah surat Al Baqarah ayat 222.
Artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, ‘Haid itu adalah kotoran.’
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah
kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah
mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang-
orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (Q.S. Al – Baqarah :
222).
C. Waktu terjadinya haid
Waktu minimal haid adalah sehari semalam. Umumnya haid terjadi selama 6-7 hari dan
maksimal lama waktu haid adalah 15 hari 15 malam. Sementara itu, waktu minimal suci
antara dua haid adalah 15 hari 15 malam. Selain itu, usia wanita yang haid minimal 9 tahun
sampai ia menopause (sekitar 50 tahun).
Nah, melihat ketentuan waktu haid seperti di atas, jika ada seorang perempuan yang
mengeluarkan darah dalam waktu kurang dari 24 jam atau lebih dari 15 hari 15 malam, maka
darah yang keluar tidak bisa disebut darah haid. Begitu juga jika ada seorang wanita yang
suci dari haid belum mencapai 15 hari namun sudah mengeluarkan darah kembali maka darah
tersebut juga tidak bisa disebut darah haid. Lalu jika darah tersebut tidak bisa disebut sebagai
darah haid maka disebut darah apa?
Darah yang keluarnya kurang dari masa minimal haid atau lebih dari masa maksimal
haid disebut sebagai darah istihadhah. Darah istihadah adalah darah yang keluar dari
kemaluan wanita di luar kebiasaan haidnya atau di luar waktu haid, serta bukan disebabkan
karena melahirkan.
Nah jadi dapat kita simpulkan bahwa istihadhah terjadi dalam kondisi:
1. Darah keluar dalam waktu kurang dari 24 jam.
2. Darah keluar dalam waktu lebih dari 15 hari 15 malam.
3. Darah keluar sebelum 15 hari dari masa suci haid sebelumnya
D. Hal - hal yang dilarang ketika haid

1. Hukum Perempuan Haid


Dalam tradisi fiqh, terdapat lima hukum yang berkaitan dengan perempuan haid,
sebagaimana yang dirumuskan oleh para ahli fikih. Yakni:
a. Perempuan yang haid wajib mandi setelah selesai masa haidnya
b. Haid sebagai pertanda baligh.
c. Penentuan kosongnya rahim seorang perempuan pada masa iddah dengan haid.
Sebab, pada dasarnya hikmah iddah adalah untuk mengetahui kosongnya rahim.
d. Penghitungan mulainya masa iddah dengan haid, menurut madzab Hanafi dan
Hanbali. Karena mereka memaknai lafadh tslasata quru‟ dengan haid. Iddahnya
perempuan yang tidak hamil otomatis selesai dengan selesainya haid yang
ketiga dan haid yang terjadi ketika talak tidak terhitung. Sedangkan menurut
madzab maliki dan syafi‟i quru‟ berarti at thuhru, maka penghitungan iddah
dimulai dengan masa suci dan berakhirnya masa iddah dengan mulainya haid
yang ketiga. Masa suci saat jatuhnya talak terhitung dalam hitungan tsalasata
quru‟ walaupun cuma sebentar.
e. Ditetapkannya kafarah atau hukuman karena melakukan jima‟ pada masa haid.

2. Larangan-Larangan Bagi Perempuan Haid Ada delapan hal yang dilarang bagi
perempuan haid, yakni sebagai berikut:
 Shalat
 Sujud tilawah
 Menyentuh mushaf
 Masuk masjid
 Thawaf
 I‟tikaf
 Membaca al quran
 Thalak

Anda mungkin juga menyukai