Lalu kenapa kita beramal, kenapa kita dating ke Masjid, kenapa kita ketika sampai tua renta masih
berdzikir, masih meminta kepada Allah Jalla jalaluh, kalau Allah tidak butuh dengan ibadah kita. Allah
memberikan segalanya kepada kita, allah mengatakan :
“Innama hiya a’malukum” : (itu amalan kalian, buat kalian) gak ada buat Allah, itu buat kita.
“Uhsii haalakum” : (Aku catat, kata Allah), Aku kumpulin buat kalian.
“Faman wajada khoiron, fal yahmadhillah” : ( Barang siapa yang mendapatkan kebaikan dalam
catatannya, dalam catatan kehidupan dia, hendaklah dia memuji Allah). yang membuat kita bisa
rukuk itu Allah, yang membuat kita bisa datang ke masjid itu Allah, yang membuat kita bisa berdzikir itu
Allah. Maka siapa yang pantas di puji? Hanya Allah Subhanahu Wata’ala, maka puji lah Allah
sebanyak-banyaknya.
”Waman wajada ghoira dzalika fala yalu manna ila nafsah” : (Dan barang siapa mendapati
keburukan dalam catatannya, jangan mencela siapa-siapa, jangan mencela orang lain, jangan
mencela kelompok, jangan mencela organisasi, jangan mencela kecuali dirinya sendiri.
Kita yang Allah berikan segala sarananya, lalu kita tidak mengabdi kepada Allah, maka jangan
meyalahkan apalagi mencela siapa-siapa kecuali dirinya sendiri.
Ma’asyiral Muslimin…
Amalan seperti apa yang Allah inginkan? Tidak semua shalat diterima, tidak semua puasa diterima, tidak
semua sedekah diterima,. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tabrani, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam mengatakan :
“Innarrajula, layu sholli sholaata sittina hasanah” : (Ada orang yang sholat selama 60 tahun),
“Lamtuk ballahu shola” : (Satupun sholatnya tidak ada yang diterima), kenapa tidak diterima, kata
Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam Wahai manusia-manusia yang beriman, wahai orang-orang yang
beriman, semua yang hadir di tempat ini, beriman kepada Allah dan hari akhir, Allah perintahkan kepada
kita untuk bertakwa :
Ittaqillaah : bertakwalah kalian kepada Allah, takwa yang merupakan wasiat semua Nabi kepada ummatnya,
yang Allah wasiatkan kepada kita semuanya, takwa yang sebenarnya , yakni menjalankan semua perintah-Nya
dan menjauhi segala apa-apa yang di larang-Nya, dan jangan kalian mati kecuali dalam kondisi Islam.