Uji Hipotesa
Hipotesis
• Merupakan suatu asumsi atau anggapan yang bisa
benar atau bisa salah mengenai sesuatu hal, dan dibuat
untuk menjelaskan sesuatu hal tersebut sehingga
memerlukan pengecekan lebih lanjut.
• Asumsi atau anggapan itu seringkali dipakai sebagai
dasar dalam memutuskan atau menetapkan sesuatu
dalam rangka menyusun perencanaan atau
kepentingan lainnya baik dalam bidang ekonomi,
bisnis, pendidikan, dll.
• Bila hipotesis ini dikaitkan dengan parameter
populasi, maka hipotesis ini disebut hipotesis
statistik.
Langkah1.1.Merumuskan
Langkah MerumuskanHipotesa
Hipotesa
(Hipotesanol
(Hipotesa nol(H
(H0))dan
danHipotesa
HipotesaAlternatif
Alternatif(H
(H1))))
0 1
Langkah2.2.Menentukan
Langkah MenentukanTaraf
TarafNyata
Nyata
(Probabilitasmenolak
(Probabilitas menolakhipotesa)
hipotesa)
Langkah3.3.Menentukan
Langkah MenentukanUji Ujistatistik
statistik
(Alat uji statistik, uji Z, t, F, X22 dan lain-lain)
(Alat uji statistik, uji Z, t, F, X dan lain-lain)
Langkah4.4.Menentukan
Langkah MenentukanDaerah
DaerahKeputusan
Keputusan
(Daerahdi
(Daerah dimana
manahipotesa
hipotesanol
nolditerima
diterimaatau
atauditolak))
ditolak))
Langkah5.5.Mengambil
Langkah MengambilKeputusan
Keputusan
MenolakHH0
Menolak MenerimaHH0
Menerima
0 0
4
Pengujian statistik :
Daerah Penolakan
Tidak menolak H0
1,645
Nilai Kritis
Perhatikan dalam gambar di atas bahwa :
– Daerah di mana hipotesis nol tidak ditolak mencakup daerah
di sebelah kiri 1,645.
– Daerah penolakan adalah di sebelah kanan dari 1,645.
– Diterapkan suatu uji satu arah.
– Taraf nyata 0,05 dipilih.
– Nilai 1,645 memisahkan daerah-daerah dimana hipotesis nol
ditolak dan di mana hipotesis nol tidak ditolak.
– Nilai 1,645 dinamakan nilai kritis.
Langkah 5 : Mengambil keputusan
Daerah penolakan
Ho
Daerah tidak
menolak Ho
1,65 Skala z
Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,5
p P
p ( 1 P )
Z
n
Di mana:
Z : Nilai uji Z
p : Proporsi sampel
P : Proporsi populasi
n : Jumlah sampel
PENGERTIAN KESALAHAN
JENIS I DAN II
Kesalahan
Kesalahan Jenis
Jenis II
Apabila
Apabila keputusan
keputusan menolak
menolak H
H00,, padahal
padahal
seharusnya
seharusnya H
H00 benar"
benar"
Kesalahan
Kesalahan Jenis
Jenis II
II
Apabila
Apabila keputusan
keputusan menerima
menerima H
H00,, padahal
padahal
seharusnya
seharusnya H
H00 salah"
salah"
Situasi
Ho Ho
Benar Salah
Keputusan
Keputusan Kesalahan
Terima Ho tepat Jenis II ()
(1 – α )
Kesalahan Keputusan
Tolak Ho Jenis I (α) tepat
(1 – )
• Perusahaan reksa dan menyatakan bahwa
hasil investasinya rata-rata mencapai 26%
pada triwulan pertama 2008. untuk menguji
apakah pernyataan tersebut benar, maka
lembaga konsultan Humanika Consulindo
mengadakan penelitian pada 20 perusahaan
reksa dana dan didapatkan hasil bahwa rata-
rata investasi 33% dan standar deviasinya
5,09%. Ujilah apakah pernyataan perusahaan
tersebut benar dengan taraf nyata 5%?
• LANGKAH 1
• Hipotesis menyatakan baahwa rata-rata hasil
investasi sama dengan 26%, merupakan
hipotesis nol, dan hipotesis alternatifnya adalah
rata-rata hasil investasi tidak sama dengan 26%.
Hipotesis tersebut dirumuskan sebagai:
• Ho : µ = 26%
• H₁ : µ = 26%
• Apabila melihat tanda = dan ≠pada perumusan
hipotesa tersebut, maka menunjukkan adanya
pengujian dua arah.
• LNGKAH 2
• Taraf nyata ditentukan 5%. Apabila tidak ada
ketentuan , dapat digunakan taraf nyata lain.
Taraf nyata 5% merupakan probabilitas
menolak hipotesa yang benar 5%, sedangkan
probabilitas menerima hipotesa yang benar
95%
• Nilai Z kritis dapat diperoleh dengan cara
mengetahui probabilitas daerah keuputsan Ho
yaitu Zά/2= 0,5/2 = 0,025 dan nilai kritis Z dari
tabel normal adalah 1,96
• LANGKAH 3
• Diketahui rata-rata populasi sebesar 26%, rata-
rata sampel 33% dan standar deviasi 5,09%.
Menngingat bahwa standar deviasi populasi
tidak diketahui , maka diduga dengan standar
deviasi sampel dan standar eror sampel
adalah Sx =S/√n sehingga nilai Z adalah
• Z = X- µ = X- µ = 33 – 26 = -6,15
Sx S/√n 5,09/√20
Daerah
Penerimaan H0
Daerah Daerah
penolakan H0 penolakan H0
𝑍1ൗ(1−𝛼)
2
𝑍0,475 1,96
Lihat Tabel
Distribusi Nornal
• Contoh 2
• Pengusaha lampu pijar menyatakan bahwa lampunya bisa tahan
pakai sekitar 800 jam. Akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa
pakai lampu itu telah berubah. Untuk menentukan hal ini,
dilakukan penelitian dengan jalan menguji 50 lampu. Ternyata
rata-ratanya 792 jam. Dari pengalaman, diketahui bahwa
simpangan simpangan baku masa hidup lampu 60 jam. Periksalah
dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas lampu itu sudah berubah
atau belum.
• Ho : µ = 800 jam, berarti lampu itu masa pakainya sekitar 800 jam.
• H1 : µ ≠ 800 jam, berarti kualitas lampu teah berubah dan bukan
800 jam lagi.
• Simpangan baku δ = 60 jam
• n = 50
• α = 0,05
𝑿 − 𝝁𝟎 𝟕𝟗𝟐 − 𝟖𝟎𝟎
𝒁= 𝜶 𝒁= Z = -0,94
𝟔𝟎ൗ
ൗ𝒏 ξ 𝟓𝟎
ξ
Daerah
Penerimaan H0
Daerah Daerah
penolakan H0 penolakan H0
a erah H 0
D aan
eri m
Pen
Daerah
penolakan H0
zα = 1,64
Titik
kritis z
atau t
5. Lakukan uji statistik
Diketahui :
n = 100 ampul
μ0 = 4 ml
s = 0,2
_
x = 4,04 ml
_
Z = x - μ0 = 4,04 - 4 = 0,04 = 2
s/√n 0,2/ √100 0,02
6. Buatlah kesimpulan yang tepat pada populasi bersangkutan
menerima atau menolak H0
Contoh
Dari hasil penelitian yg sudah dilakukan dinyatakan bahwa 40%
kemasan kripik tempe di suatu industri rusak.
Pernyataan tersebut akan diuji dengan derajat kesalahan 5%.
Untuk itu diambil sampel sebanyak 250 kemasan dan dilakukan
pemeriksaan dan diperoleh 39% diantaranya rusak.
Diketahui :
H0 : p=0.4 H1 : p≠0.4
n = 250
_ _ _
p (rusak)= 39% q (tidak rusak) = 1 – p = 61%
α/2 = 0,05/2 = 0,025
zα /2 = 1,96
Jawab
1. H0 : p = 40% Ha : p ≠ 40%
3. Uji statistik : Z
5. Statistik hitung :
6. Kesimpulan :
Statistik hitung z = -0,333 > -1,96 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 diterima proporsi kemasan kripik tempe yang rusak adalah 40%.
Uji Hipotesis Selisih Dua Proporsi
Contoh
• Seorang ahli fermentasi mengadaan percobaan dua macam obat fermentasi.
• Obat pertama diberikan pada 100 gelas susu dan ternyata 60 gelas susu
menunjukkan perubahan. Obat kedua diberikan pada 150 gelas susu yang
lain dan ternyata 85 gelas susu berubah. Pengujian dilakukan dengan derajat
kemaknaan 5%.
Diketahui :
H0 : p1 = p2
Ha : p1 ≠ p2
n1 = 100 n2 = 150
p1 = 60/100 p2 = 85/150
q1 = 40/100 q2 = 65/150
1. H0 : p1 = p2 Ha : p1 ≠ p2
3. Uji statistik : Z
5. Statistik hitung :
6. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 0,52 < 1,96 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 diterima pada derajat kemaknaan 0,05 (p>0,05) tidak ada perbedaan
diantara kedua macam obat fermentasi tersebut.
Latihan :
Diketahui :
n1 = 90 n2 = 120
p1 = 45/90 p2 = 85/120
q1 = 45/90 q2 = 35/120
1. H0 : p1 = p2 Ha : p1 ≠ p2
3. Uji statistik : Z
5. Statistik hitung :
6. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 2,97 > 1,96 (berada di daerah penolakan H0).
H0 ditolak pada derajat kemaknaan 0,05 (p<0,05).
TERIMA KASIH
39
Uji menyangkut rata-rata:
H0 Uji Statistik H1 Daerah Kritis
= 0 < 0 Z < - z
X 0 > 0
Z Z > z
0 dan
n Z < - z/2 Z > z/2
, diketahui
= 0 ,v=n–1 < 0 T < - t,v
X 0
T tidak > 0
S T > t,v
n diketahui 0 dan T > t/2,v
T < - t/2,v
1 - 2 = d 0 1 - 2 < d0 Z < - z
( X1 X 2 ) d0
Z 1 - 2 > d0 Z > z
12 2
2 1 - 2 d0 dan
Z < - z/2 Z > z/2
n1 n2
1 dan 2 diketahui
2 2
2 (n 1) S1 (n 2 1) S 2
Sp 1
n1 n 2 2
v = n1 + n2 – 2
1 = 2 dan tidak diketahui
Uji menyangkut rata-rata:
H0 Uji Statistik H1 Daerah Kritis
2
S1 2 2
S2
n1 n 2
v 2 2
S1 2 S22
n1 n2
n1 1 n2 1
n D d0 T < - t/2,v
dan T > t/2,v
v=n–1
Pengamatan yang
dipasangkan
Uji Menyangkut Proporsi
H0 Uji Statistik H1 Daerah Kritis
q 1 p
x2 x1 x1 x2
p2 p1 p
n2 n1 n1 n2
Uji Menyangkut Variansi
H0 Uji Statistik H1 Daerah Kritis