STATISTIKA DESKRIPTIF :
Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian atau seluruh data
(pengamatan) untuk memberikan informasi tanpa pengambilan kesimpulan
dan fase
STATISTIKA INFERENSI :
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk
menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan.
Statistika inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif)
Statistik Deskriptif
Memberi deskripsi tentang subjek penelitian berdasar
data dari variabel penelitian yang tidak untuk
pengujian hipotesis:
Penyajian frekuensi dan persentase
Penyajian tabel dan gambar
Penyajian karakteristik data dengan nilai
statistik (mean, median, modus, SD,
variance, minimum, maksimum, range,
jumlah sampel) TENDENSI SENTRAL
Tendensi sentral
Tendensi sentral adalah pengukuran statistik untuk
menentukan skor tunggal yang menetapkan pusat
dari distribusi.
Tujuan tendensi sentral adalah untuk menentukan
skor single yang paling khusus atau paling
representatif dalam kelompok.
Ada 3 metode dalam pengukuran tendensi sentral
yakni : mean, median, modus
Mean
n
X + X2 + X3 + … + Xn
X= 1 Σ Xi
n i =1
n
Bila terdapat sekumpulan bilangan di mana masing-masing bilangannya memiliki frekuensi,
maka rata-rata hitung menjadi :
k
X f + X2 f2 + X3 f3 + … + Xkfk Σ Xifi
X= 1 1
f 1 + f 2 + f3 + … + f k i =1
k
Σ fi
Cara menghitung : i =1
MEDIAN : nilai tengah dari sekumpulan data setelah diurutkan yang fungsinya membantu
memperjelas kedudukan suatu data.
Contoh : diketahui rata-rata hitung/mean nilai ulangan dari sejumlah siswa adalah 6.55.
Pertanyaannya adalah apakah siswa yang memperoleh nilai 7
termasuk istimewa, baik, atau biasa-biasa saja ?
Jika sekumpulan data banyak bilangannya genap (tidak mempunyai bilangan tengah)
Maka mediannya adalah rerata dari dua bilangan yang ditengahnya.
Contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8 8 9 maka median (5+6) : 2 = 5.5
Modus
Modus adalah poin (titik nilai) pada skala
pengukuran dengan frekuensi terbanyak pada
suatu distribusi.
Modus menunjukkan titik dalam suatu penyebaran
yang paling padat/tinggi konsentrasinya.
Ada beberapa teknik pengukuran modus, yaitu :
Pengukuran modus kasar
Pengukuran modus sebenarnya
Modus
1/4
N
1/4
N
Qn = l + n/4N – fkb
1/4
N 1/4 fi
N
Q1 Q2 Q3
Qn = l + n/4N – fkb X i
fi
1/10
N
Untuk data tunggal
Dn = l + n/10N – fkb
fi
D2
D1 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9
Dn = l + n/10N – fkb X i
fi
Pn = l + n/100N – fkb
fi
P1 P25 P50 P75 P100
Pn = l + n/100N – fkb X i
fi
Contoh : A : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
X = 55
B : 100 100 100 100 100 10 10 10 10 10
r = 100 – 10 = 90
C : 100 100 100 90 80 30 20 10 10 10
Rata-rata
Deviasi rata-rata
Deviasi Rata-rata : penyebaran
Berdasarkan harga mutlak simpangan Kelompok A Kelompok B
bilangan-bilangan terhadap rata- Nilai X X-X |X – X| Nilai X X-X |X – X|
ratanya. 100 45 45 100 45 45
90 35 35 100 45 45
80 25 25 100 45 45
70 15 15 90 35 35
60 5 5 80 25 25
Rata-rata 50 -5 5 30 -25 25
40 -15 15 20 -35 35
30 -25 25 10 -45 45
20 -35 35 10 -45 45
10 -45 45 10 -45 45
Jumlah 0 250 Jumlah 0 390
DR = 250 = 25 DR = 390 = 39
10 10
n
|Xi – X|
Rata-rata DR = Σ
n
i=1
8250 15850
n s= √ 9 = 30.28 s= √ 9 = 41.97
√ Σ (Xi – X)
2
s=
i=1 n-1
Kesimpulan :
Kelompok A : rata-rata = 55 ; DR = 25 ; s = 30.28
Kelompok B : rata-rata = 55 ; DR = 39 ; s = 41.97
Maka data kelompok B lebih tersebar daripada kelompok A
3. Standar Error
Standar error adalah standar deviasi dari rata-rata.
Bila kita mempunyai beberapa kelompok data,
misalnya tiga maka kita akan memiliki tiga buah
nilai rata-rata.
Bila kita hitung nilai standar deviasi dari tiga buah
nilai rata-rata tersebut, maka nilai standar deviasi
dari nilai rata-rata tersebut di sebut nilai standar
error.
Rumus menghitung nilai standar error :
Kesimpulan
Tendensi sentral memberikan satu nilai yang dapat
mewakili/menggambarkan seluruh skor dalam
kelompok, merupakan deskripsi ringkas dari sejumlah
data kuantitatif yang didapat dari sampel dengan
ekonomis, praktis, dan ringkas.
Dengan tendensi sentral memungkinkan kita
melakukan perbandingan antar kelompok; serta
memungkinkan kita untuk melakukan proses statistik
berikutnya seperti melihat hubungan (korelasi),
perbedaan (t-test) antar kelompok, dan lain sebagainya
Terima
Kasih
KAPAN PENGUKURAN MEAN, MEDIAN
ATAU MODUS DIPERLUKAN?
Pengukuran Mean atau Rata-rata diperlukan untuk
perhitungan statistik lebih lanjut; apabila data yang dianalisa
memiliki penyebaran/distribusi frekuensi simetris dan tidak
skewed; atau apabila diinginkan suatu tendensi sentral yang
reliable.
pengukuran Median diperlukan apabila ada nilai ekstrim
dalam distribusi frekuensi yang mempengaruhi mean atau
apabila titik tengah dari distribusi frekuensi ingin diketahui.
Pengukuran Modus diperlukan dalam analisa statistika jika
diinginkan suatu ukuran pemusatan yang dapat dihitung
dengan cepat atau apabila ingin diketahui skor yang khas.