Surveilen,
Dokumentasi dan
pelaporan hasil
penilaian bencana
Nurma Afiani
Management Support
Management Support merupakan satuan
tugas yang mengkoordinasi segala
kebutuhan yang berhubungan dengan
penanganan bencana yang
bersangkutan
Managemen Support terdiri atas medical
support dan non-medical support
Tugas Management Support
Menetukan lokasi pos komando
Menetukan lokasi rumah sakit lapangan
Menetukan daerah triage
Memilih incident commander
Petugas polisi
Petugas dinas kebakaran
Paramedik 118
Resource Managements
Tugas Polisi saat Bencana
Menjaga keamanan lingkungan
Memasang 2-3 yellow police line
Membuka jalan bagi AGD 118, dinas
kebakaran, dll ke tempat bencana atau
RS
Menjadi pemimpin penanggulangan
bencana pada fase awal, pada fase
berikutnya diambil alih oleh BPBD/BNPB
Tugas Damkar saat Bencana
Menentukan jenis hazard yang
mengancam
Memimpin cara mengatasi api
Mempersiapkan APD
Melakukan evakuasi korban ke tempat
yang aman (triage)
Menentukan apakah lokasi aman bagi
paramedik 118 dan petugas kepolisian
untuk memberikan pertolongan
Tugas Paramedik 118 Saat
Bencana
Berhubungan dengan RS rujukan
Mengatur ambulans
Memastikan bahwa tindakan di RS
Lapangan berupa ekstrikasi (A-B-C-D-E
dan Dispatch)
Mengarahkan kemana ambulans akan
membawa pasien
Data Pasien (Ambulans)
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Jenis Transportasi
Nomor Ambulans
Nama Paramedik 118
RS yang dituju
Warna Triage
Nomor kartu Triage
Obat yang telah diberikan, dosis, jam berapa,
jenis tindakan yang telah dilakukan
Management Support
Bantuan Medik (Medical Support)
America Serikat
• Hospital Emergency Incident Command
System (HEICS)
Data Data
Evaluation
Collection Analysis
1. Data Collection
Mengumpulkan data taksiran sementara
(rapid assessment) dari petugas
kesehatan lokal, ORARI, RAPI, security,
rescue
Tujuan: Untuk menentukan apakah
bencana mampu ditangani lokal atau
memerlukan bantuan dari luar serta jenis
bantuan yang dibutuhkan
2. Data Analysis
Apa masalahnya?
Apa yang harus segera dilakukan?
Maksimal 24-48 jam setelah kejadian
Pisahkan pengungsi sehat dengan special
needs people (BBL, Ibu melahirkan, ibu
hamil, balita, orang tua, pasien dengan
penyakit kronis, cacat mental, cacat fisik)
3. Evaluation
Lakukan evaluasi melalui pertemuan rutin
Evaluasi atas tindakan yang telah
dilakukan
Hospital Preparedness for
Emergencies and Disaster (HOPE)
1. Risk Assessment & Risk Management
2. Structural Collapse & Functional Support
3. Management Support & Medical
Support
4. Command & Control
5. Vertical Control & Horizontal Control
6. Disaster Plan
Prinsip Penanggulangan
Bencana (1)
Sarana kesehatan menuju tempat bencana,
bisa berupa ambulans AGD 118, sarana dari
lembaga security (polisi, rescue, dll)
Tidak memindahkan bencana ke RS. Lakukan
Triage & Dispatch, pemilahan korban mana
yg dpt ditangani di RS Lapangan, dan mana
yg harus dibawa ke RS.
The Right Patient to The Right Hospital by The
Right Ambulance at The Right Time
Prinsip Penanggulangan
Bencana (2)
Saat yang tepat untuk pengiriman tim ke
lokasi bencana (jika RS rusak secara struktural,
jika jumlah pasien melebihi kapasitas dan
SDM sudah kelelahan, jika kualitas pelayanan
medik dibawah standar nasional)
Mengirim tim dengan prinsip: The Right
People (Team) with The Right Skill and The
Right Equipment to Treat The Casualties at The
Scene, and The Right Transport to Move The
Casualties to The Right Hospital for Further
Care
Emergency Response
I
• Penilaian kondisi darurat
II
• Perencanaan Program/ Kegiatan
III
• Implementasi/ Pelaksanaan Kegiatan
IV
• Monitoring dan Evaluasi
V
• Pelaporan
1. Penilaian Kondisi Darurat
• Menilai kondisi, dilakukan secara
kontinue, untuk memastikan akar
permasalahan untuk dapat
menetapkan solusi yang tepat
• Dilakukan pendekatan dengan
tokoh masyarakat setempat
• Sumber informasi bisa berasal
dari dokumentasi, observasi,
wawancara, dll
2. Perencanaan
Kegiatan
•Tentukan prioritas respon
•Rumuskan mekanisme
kerja dan tim kerja
•Pembuatan rencana
kegiatan
3. Implementasi
•Managemen tim
kerja
•Managemen
keuangan
•Managemen logistik
4. Monitoring dan Evaluasi
• Mengukur kemajuan dan
efektivitas tindakan yang telah
dirumuskan
• Menilai ketercapaian tujuan
• Monitoring dilakukan secara
reguler
• Evaluasi dilakukan berdasarkan
indikator2 yang telah ditetapkan
pada tahap perencanaan
5. Pelaporan
• Laporan pada situasi darurat
tidak hanya berupa laporan
kegiatan
• Kejadian mendadak dan
perkembangan situasi yang
cepat memerlukan laporan yang
update
• Beberapa jenis laporan: Laporan
situasi, laporan kegiatan, laporan
perkembangan keamanan
SURVEILANS
KETIKA BENCANA
36
Pengertian Surveilans
Surveilans adalah kegiatan “analisis” yang
sistematis dan berkesinambungan melalui
kegiatan pengumpulan dan pengolahan
data serta penyebar luasan informasi untuk
pengambilan keputusan dan tindakan
segera.
37
Melakukan Analisis
1. Orientasi tidak cukup hanya penyakit
2. Pertimbangkan faktor resiko di luar sektor kesehatan
3. Ketajaman analisis
4. Pertimbangkan lintas batas wilayah, tidak cukup hanya
pertimbangan wilayah administrasi pemerintahan
38
Peran Surveilans
Pengendalian penyakit menular KLB
Mempelajari riwayat alamiah penyakit,
gambaran klinis, dan epidemiologi sehingga
dapat disusun program pencegahan dan
penanggulangannya
Mendapatkan data dasar penyakit dan faktor
risiko, sehingga dapat diteliti kemungkinan
pencegahan dan penanggulangan, dan
program nantinya dapat dikembangkan
39
Emergency(Situasi Bencana)
A. Situasi bencana dari sisi surveilans
Gempa
Tsunami
Gunung Meletus Ada Korban Langsung
Korban Tak Langsung
Banjir (meninggal, luka) (Pengungsian)
Kebakaran
Angin ribut
Kerusuhan
Kondisi Rentan
(Status Kesehatan)
40
Emergency(Situasi Bencana)
B. Situasi bencana dari sisi surveilans
Penyakit Menular
Ada Korban Langsung
Potensial Wabah
(sakit / meninggal dlm waktu singkat)
/ KLB
41
Emergency(Situasi Bencana)
C. Situasi bencana dari sisi surveilans
Pencemaran Bahan
Kimia :
- Udara Ada Korban Langsung
(sakit, meninggal dlm jangka panjang)
- Air
- Tanah
42
Bagaimana
Membangun Sistem Surveilans Situasi
Bencana
1. Sistem sangat tergantung situasi
bencana yang mana
2. Substansi sangat tergantung
situasi bencana yang mana
3. Proses surveilans berlaku umum
(pengumpulan, pengolahan,
analisis, interpretasi, penyebar
luasan informasi untuk respon
secara dini)
43
Penyelidikan,
Surveilans Respon Cepat Penanggulangan
& Surveilans
Rutin untuk SKD &
Surveilans Rutin untuk SKD
Surveilans
Intensif Intensif
Pengungsi Rentan
Padat
Jumlah Besar Satu Lokasi
Terisolir
Tanpa informasi
Tanpa Pengelola
Langkah‐langkah surveilans penyakit
di daerah bencana meliputi:
Pengumpulan Data
a. Data kesakitan dan kematian
b. Sumber data
c. Jenis data
No Nama
Penderita Umur L/P Alamat Penyakit
............................., .........................
Koordinator Poskes
(.......................................................)
50
Pos Kesehatan
Pos kesehatan di lokasi pengungsi adalah sarana
kesehatan sementara yang diberi tanggungjawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar
untuk masyarakat yang bertempat tinggal di lokasi
pengungsi dan sekitarnya