Pertemuan 10
Hipotesis :
Merupakan suatu asumsi atau anggapan
yang bisa benar atau bisa salah mengenai
sesuatu hal, dan dibuat untuk menjelaskan
sesuatu hal tersebut sehingga memerlukan
pengecekan lebih lanjut.
Asumsi atau anggapan itu seringkali dipakai
sebagai dasar dalam memutuskan atau
menetapkan sesuatu dalam rangka
menyusun perencanaan atau kepentingan
lainnya baik dalam bidang ekonomi, bisnis,
pendidikan, dll.
Bila hipotesis ini dikaitkan dengan
parameter populasi, maka hipotesis ini
disebut hipotesis statistik.
Daerah Penolakan
Tidak menolak H0
1,645
Nilai Kritis
Perhatikan dalam gambar di atas bahwa :
Daerah di mana hipotesis nol tidak ditolak
mencakup daerah di sebelah kiri 1,645.
Daerah penolakan adalah di sebelah kanan dari
1,645.
Diterapkan suatu uji satu arah.
Taraf nyata 0,05 dipilih.
Nilai 1,645 memisahkan daerah-daerah dimana
hipotesis nol ditolak dan di mana hipotesis nol
tidak ditolak.
Nilai 1,645 dinamakan nilai kritis.
Langkah 5 : Mengambil keputusan
hipotesis alternatif H1 : 0 .
Uji dua arah ditandai dengan adanya dua
daerah penolakan hipotesis nol yang juga
bergantung pada nilai kritis tertentu.
Nilai kritis ini diperoleh dari tabel untuk nilai
/2 yang telah dipilih sebelumnya.
Uji menyangkut rata-rata:
H0 Uji Statistik H1 Daerah Kritis
= 0 < 0 Z < - z
X 0 > 0 Z > z
Z
0 Z < - z/2
dan Z > z/2
n
, diketahui
1 - 2 = d 0 1 - 2 < d0 Z < - z
( X1 X 2 ) d0
Z 1 - 2 > d0 Z > z
2 2
1 2 1 - 2 d0 dan
Z < - z/2 Z > z/2
n1 n2
1 dan 2 diketahui
2 2
2 (n 1) S1 (n 2 1) S 2
Sp 1
n1 n 2 2
v = n1 + n2 – 2
1 = 2 dan tidak diketahui
Uji menyangkut rata-rata:
H0 Uji Statistik H1 Daerah Kritis
2
S1 2 2
S2
n1 n 2
v 2 2
S1 2 S22
n1 n2
n1 1 n2 1
v=n–1
Pengamatan yang
dipasangkan
Uji Menyangkut Proporsi
H0 Uji Statistik H1 Daerah Kritis
P p0 Z < - z/2
dan Z > z/2
Untuk sampel besar
P 1 = P2 P1 < P2 Z < - z
p1 p2 P1 > P2
Z P1 P2
Z > z
1 1 dan Z > z/2
pq Z < - z/2
n1 n2
dimana :
q 1 p
x2 x1 x1 x2
p2 p1 p
n2 n1 n1 n2
Uji Menyangkut Variansi