Anda di halaman 1dari 16

Materi 3

Start
1. Pendahuluan
• Hipotesis  pernyataan yang merupakan pendugaan berkaitan
dengan nilai suatu parameter populasi (satu atau lebih populasi)
• Kebenaran suatu hipotesis diuji dengan menggunakan statistik
sampel
 hipotesis diterima atau ditolak
• Jenis Hipotesis :
1. Hipotesis Nol (H0)
Merupakan hipotesis yang dirumuskan ingin diuji
2. Hipotesis Alternatif (H1)
Pernyataan tentang parameter yang ‘benar’ jika H0 salah
• Galat dalam pengujian hipotesis :
1. Galat tipe I (galat )  terjadi bila H0 benar tetapi ditolak
= P(H0 ditolak | H0 benar) ;  juga menunjukkan taraf uji
2. Galat tipe II (galat β)  terjadi bila H0 salah tetapi diterima
β = P(H0 diterima | H0 salah) ;  Nilai (1- β) = peluang tidak terjadinya galat β

2
2. Uji satu arah – Dua arah
• Uji dua arah  bila memiliki daerah ‘penolakan’ pada dua sisi kurva
distribusi, yaitu sebelah kiri dan kanan kurva

/2 Daerah /2
H0 : µ = 3.16 Penerimaan H0
H1 : µ ≠ 3.16
µ= 3.16
Daerah z1 z2 Daerah
Penolakan Ho Penolakan H0
Nilai kritis

• Uji satu arah  bila memiliki satu daerah ‘penolakan’ pada salah
satu sisi kurva distribusi, yaitu sebelah kiri atau kanan kurva

Daerah
H0 : µ = 12 gram Penerimaan H0
H1 : µ < 12 gram
µ= 12
Daerah z1
Penolakan H0
Nilai kritis

3
• Uji satu arah vs dua arah

Uji 1 Arah Uji 1 Arah


Kriteria Uji 2 Arah
(Kiri) (Kanan)
Tanda pada H0 = = atau ≥ = atau ≤
Tanda pada H1 ≠ < >
Daerah Penalakan 2 sisi kurva Sisi kiri kurva Sisi kanan kurva

• Tahapan dalam pengujian hipotesis :


1. Menentukan H0 dan H1
2. Menentukan taraf uji ( ) yang digunakan
3. Menentukan uji statistik
~ Hipotesis rata-rata populasi diuji dengan rata-rata suatu
random sampling
~ Distribusi sampling  normal  nilai rata-rata sampel
ditransformasikan ke nilai z
4. Menentukan daerah penolakan dan penerimaan
5. Menentukan nilai uji statistik
6. Membuat keputusan

4
3. Uji Hipotesis Rata-rata
• Nilai statistik yang biasa digunakan adalah sbb :

H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritis

x - μ0 µ < µ0 z < -z
 z=
µ = µ0 σ n µ > µ0 z>z
Jika known dan n ≥ 30 µ ≠ µ0 z <-z /2 & z > z /2

x - μ0 µ < µ0 t < -t
 t= ; v= n -1
µ = µ0 s n µ > µ0 t>t
Jika unknown dan n < 30 µ ≠ µ0 t <-t /2 & t > t /2

• Contoh:
Seorang manager produksi menyatakan bahwa isi sebuah susu
kaleng sekurang-kurangnya 32 ons. Ujilah hipotesis dengan
tingkat signifikansi 1 persen jika sampel acak 60 kaleng susu
diperoleh isi rata-rata 31.98 ons dan simpangan baku 0.10 ons !

5
• Jawab :
1. Tentukan hipotesis nol dan alternatif
Anggapan bahwa isi rata-rata sekurang-kurangnya 32 ons
merupakan H0  µ ≥ 32
H0 : µ = 32 H1 : µ < 32
2. taraf uji ( ) = 0.01 = 0.01
3. n = 60  nilai z sebagai statistik uji
4. Menentukan daerah kritis  z0.01 < - 2.33
µ= 32
5. Hitung nilai statistik uji z -2.33
x - μ0 31.98 - 32 Nilai kritis Z
z= = = - 1.55
s n 0.1 60
karena nilai uji statistik z = -1.55 lebih besar dari nilai z0.01= -2.33
maka H0 diterima.
Ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata sampel berada di daerah
penerimaan H0. Dengan demikian kita menerima hipotesis H0 bahwa
isi susu kaleng sekurang-kurangnya 32 ons.

6
• Contoh:
Setelah diadakan perbaikan, sebuah mesin produksi baut diameter 25 mm , dilakukan
pengujian, apakah masih bagus atau tidak. Anggap ukuran diametrer baut tersebut
terdistribusi normal. Diambil sampel acak 10 mesin produksi, diperoleh rata-rata
sampel 25.02 mm dengan simpangan baku 0.24 mm. lakukan pengujian dengan taraf
nyata 5 persen !
• Jawab :
1. Tentukan hipotesis nol dan alternatif
Mesin masih bagus jika rata-rata diameter baut yg diproduksi = 25 mm,  µ = 25
H0 : µ = 25 mm ; H1 : µ ≠ 25 mm
2. Taraf uji ( ) = 0.05 Daerah
/2 /2
3. n = 10  nilai t sebagai statistik uji  v = n – 1 = 9 Penerimaan H0

4. Menentukan daerah kritis  t 0.025 = 2.26


µ= 25
5. Hitung nilai statistik uji t
-2.26 2.26
x - μ0 25.02- 25
t=   - 2.64 Nilai kritis
s n 0.24 10
Karena nilai uji statistik t = -2.64 jatuh pada daerah penolakan H0, sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima.

7
4. Uji Hipotesis Beda 2 Nilai Rata-rata
• Nilai statistik yang biasa digunakan adalah sbb :
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritis

(x1 - x 2 ) - d0 µ1 - µ2 < d 0 z < -z


 z=
µ1 - µ2 = d 0 (σ 12 n1 ) + (σ 22 n2 ) µ1 - µ2 > d 0 z>z
µ1 - µ2 ≠ d 0 z <-z /2 & z > z
Jika 1 dan 2 known dan n ≥ 30 /2

(x1 - x2 ) - d0
t= ; v = n1 + n2 - 2
sp ( 1
n1 ) +( 1
n2 )
µ1 - µ2 < d 0 t < -t
µ1 - µ2 = d 0 Jika 1= 2 unknown µ1 - µ2 > d 0 t>t
µ1 - µ2 ≠ d 0 t <-t /2 & t > t /2
(n1 - 1)s12 +(n2 - 1)s22
sp =
n1 + n2 - 2

• Contoh:
Sebuah pelajaran A diberikan pd 12 siswa dgn metode biasa, nilai ujian rata-rata = 85
dan simpangan baku 4. Kelas lain 10 siswa dengan metode komputer, nilai ujian 81
dan simpangan baku 5. Uji hipotesis bahwa kedua metode adalah sama, dgn taraf
nyata 10% jika diasumsikan kedua populasi menyebar normal dengan ragam sama !

8
• Jawab :
µ1 dan µ2 = rata-rata nilai semua siswa
1. H0 : µ1 = µ2 ; H1 : µ1 ≠ µ2
2. Taraf uji ( ) = 0.10
3. n1 = 12 ; n2 = 10  nilai t statistik uji  v = 12+10 – 2 = 20
4. Menentukan daerah kritis  t 0.05 = 1.725 /2 Daerah /2
5. Hitung nilai statistik uji t Penerimaan H0

(x1 - x2 ) - d0
t= µ= 25
sp ( 1
n1 ) +( 1
n2 ) -1.725 1.725
Nilai kritis
(n1 - 1)s12 +(n2 - 1)s22 (11 . 16)+(9 . 25)
sp = = = 4.478
n1 + n2 - 2 20
(85 - 81) - 0
Sehingga : t = = 2.07
4.478 ( 1
12 ) +( 1
10 )
Karena nilai uji statistik t = 2.07 jatuh pada daerah penolakan H0, sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima.

9
5. Uji Hipotesis Proporsi : Sampel Besar
• Sering dijumpai uji hipotesis tentang proporsi populasi
• Pada populasi yang besar, digunanakan statistik uji z

p-p p .q
z= dimana σp =
σp n

• Contoh:
Suatu obat penenang ketegangan syaraf diduga hanya 60% efektif . Kemudian
dicobakan obat baru terhadap 100 pasien yang diambil acak, dan menunjukkan bahwa
obat baru tersebut 70% efektif. Apakah ini menunjukkan bukti yang cukup untuk
menyimpulkan bahwa obat baru tersebut lebih efektif daripada obat yang sekarang
beredar? Gunakan taraf uji nyata 5% !
• Jawab :
1. H0 : p = 0.6 ; H1 : p > 0.6 p-p 0.7 - 0.6
z= = = 2.04
σp (0.6 * 0.4)
2. Taraf uji ( ) = 0.05
100
3. n = 100  nilai z statistik uji
6. Keputusan : Tolak H0 karena nilai z
4. Menentukan daerah kritis  z 0.05 > 1.65 jatuh pada daerah kritis dan
5. Hitung nilai statistik uji z disimpulkan bahwa obat baru tsb
memang lebih efektif
10
6. Pengujian Selisih Dua Proporsi
• Pada sampel besar uji hipotesis selisih dua proporsi populasi,
digunanakan statistik uji z
p1 - p2 x1 + x 2
z= ; dimana p =
p . q [ n11 + n12 ] n1 + n2

• Contoh:
Suatu pemungutan suara hendak dilakukan diantara penduduk suatu kota dan
sekitarnya thd rencana pembangunan GOR di pinggiran kota. Diambil contoh acak,
diperoleh 120 diantara 200 penduduk kota dan 240 diantara 500 penduduk sekitar
kota, setuju dgn rencana tersebut. Apakah dapat dikatakan bahwa proporsi penduduk
kota yg setuju dgn rencana tsb lebih tinggi dari proporsi penduduk sekitar kota yg
menyetujui rencana tsb ? Gunakan taraf nyata 0.025 !

• Jawab :
1. H0 : p1 = p2; H1 : p1 > p2
2. Taraf uji ( ) = 0.025
3. n1 dan n2 besar  nilai z statistik uji
4. Menentukan daerah kritis  z 0.025 > 1.96

11
5. Hitung nilai statistik uji z
p1 - p2 x1 + x 2
z= ; dimana p =
p . q [ n11 + 1
n2 ] n1 + n2

120 + 240 x x2
p= = 0.51 ; p1 = n11 = 120
200 = 0.60 ; p2 = n =
240 = 0.48
500
200 + 500 2

0.60 - 0.48
Oleh karena itu z = = 2.90
1 1
0.51 * 0.49 [ 200 + 500 ]

6. Keputusan : karena nilai z hitung jatuh pada daerah kritis, maka tolak H0, dan kita
setuju bahwa proporsi penduduk kota lebih tinggi dari proporsi penduduk sekitar kota
yg menyetujui rencana tsb

12
• Sebuah mesin mampu menghasilkan
gelas plastik dengan diameter 5 cm. Untuk
mengetahui apakah mesin masih bekerja
optimal, dilakukan pengujian. Sampel acak
diambil sebanyak 25 mesin, diperoleh
rata-rata sampel 5.5 cm dengan
simpangan baku 1 cm. Lakukan pengujian
dengan taraf nyata 5 persen.

13
• Suatu perusahaan menyatakan bahwa
bobot coklat yang diproduksinnya
sekurang-kurangnya adalah 100 gram.
Ujilah hipotesis dengan α=5 %, jika
sampel acak 80 buah coklat diperoleh
bobot rata-rata sebesar 102.8 gram dan
simpangan baku 5.2 gram.

14
• Diketahui obat demam diduga hanya 65%
efektif. Obat baru untuk penyakit demam
dicobakan kepada 81 pasien yang diambil acak,
dan menunjukkan bahwa obat baru tersebut
70% efektif. Ujilah hipotesis pada taraf 1 %
bahwa obat baru tersebut lebih efektif daripada
obat sebelumnya?

15
• Dalam penentuan pelayanan administrasi
dengan sistem baru yang akan diterapkan,
dilakukan voting diantara mahsiswa dari dua
fakultas. Diperoleh data bahwa sebanyak 150
setuju dari 200 mahsiswa fakultas A dan 250
setuju dari 600 mahsiswa fakultas B, setuju
dgn rencana tersebut. Ujilah hipotesis pada
taraf 5%, apakah dapat dikatakan bahwa
proporsi yang setuju dari mahasiswa fakultas
A lebih tinggi dari proporsi mahasiswa dari
fakultas B?
16

Anda mungkin juga menyukai