Anda di halaman 1dari 26

UNIVERSITAS SILIWANGI

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL

INFERENSI STATISTIK
UJI HIPOTESIS
STATISTIKA DAN PROBABILITAS
PENDAHULUAN

 Dalam statistika inferensia, sebelum diputuskan perlu uji hipotesis


 Hipotesis adalah asumsi yang bisa benar atau salah terhadap suatu masalah dan
perlu pengujian lebih lanjut
 Pengujian hipotesis adalah langkah-langkah yang dilakukan dengan tujuan untuk
memutuskan apakah hipotesa tersebut diterima atau ditolak
 Ada dua kemungkinan dalam pengujian hipotesis yaitu menolak atau menerima
hipotesis. Menolak hipotesis artinya bahwa hipotesis tidak benar. Menerima
hipotesis artinya tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis
UJI HIPOTESIS

 Model Matematis vs Pengukuran


 komparasi garis teoretik (prediksi menurut model) dan data pengukuran
 jika prediksi model sesuai dengan data pengukuran, maka model diterima
 jika prediksi model menyimpang dari data pengukuran, maka model ditolak
 Dalam sejumlah kasus, yang terjadi adalah
 hasil komparasi prediksi model dan data pengukuran tidak cukup jelas untuk
menyatakan bahwa model diterima atau ditolak
 uji hipotesis sebagai alat analisis dalam komparasi tersebut
PROSEDUR UJI HIPOTESIS

 Rumuskan hipotesis
 Rumuskan hipotesis alternatif
 Tetapkan statistika uji
 Tetapkan distribusi statistika uji
 Tentukan nilai kritis sebagai batas statistika uji harus ditolak
 Kumpulkan data untuk menyusun statistika uji
 Kontrol posisi statistika uji terhadap nilai kritik
PROSEDUR UJI HIPOTESIS

 Taraf nyata diberi tanda α (alpha), disebut juga tingkat resiko karena
menggambarkan resiko yang harus dipikul bila menolak hipotesis nol padahal
hipotesis nol sebetulnya benar.
 Tidak ada satu taraf nyata yang diterapkan untuk semua penelitian yang
menyangkut penarikan sampel. Kita harus mengambil suatu keputusan untuk
memakai taraf 0,05 (disebut taraf 5 persen), taraf 0,01, atau taraf yang lain
antara 0 dan 1.
 Pada umumnya pada proyek penelitian menggunakan taraf 0,05, sedangkan
untuk pengendalian mutu dipilih 0,01, dan untuk pengumpulan jajak pendapat
ilmu-ilmu sosial dipakai 0,10
PROSEDUR UJI HIPOTESIS

 Dalam pengujian hipotesis dikenal dua jenis kesalahan, yaitu Kesalahan Jenis I
dan Kesalahan Jenis II.
 Kesalahan Jenis I adalah kesalahan akibat menolak hipotesis nol, padahal
hipotesis nol benar, sehingga harus diterima.
 Kesalahan Jenis II adalah akibat kesalahan menerima hipotesis nol, padahal
hipotesis nol salah, sehingga harus ditolak.
 Probabilitas melakukan kesalahan jenis I disebut taraf signifakansi, =
P(kesalahan jenis I) = P(menolak Ho|Ho benar). Probabilitas melakukan
kesalahan jenis II disebut, = P(kesalahan jenis II) = P(menerima Ho|Ho salah)
Kemungkinan Melakukan Kesalahan

Keadaan nyata
Keputusan
Hipotesis benar Hipotesis salah
Menerima H0 Tidak salah Kesalahan tipe II  β
Menolak H0 Kesalahan tipe I  α Tidak salah
α dan β diinginkan bernilai kecil
α adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I α lebih penting daripada β
β adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe II
Notasi

 H0 = hipotesis (yang diuji)


 H1 = hipotesis alternatif  notasi lain yang kadang dipakai Ha
 1 − α = tingkat keyakinan (confidence level)
Uji Hipotesis Nilai Rata-rata

H0 : μ = μ1 Distribusi Normal
H1 : μ = μ2 σX2 diketahui

n
Z   
X  1 normal
Statistik uji: berdistribusi
x
x
Jika μ1 > μ2: H0 ditolak jika X  1  Z1 n  Z  Z1
x
X  1  Z1  Z  Z1
Jika μ1 < μ2: H0 ditolak jika n
Uji Hipotesis Nilai Rata-rata

H0 : μ = μ1 Distribusi Normal
H1 : μ = μ2 σX2 diketahui

n
T  
X  1 t
Statistik uji: berdistribusi
sx

sx
Jika μ1 > μ2: H0 ditolak jika X jika
1  t1 ,n1
μ1 > μ 2 n
 T   t1 ,n1

s
X  1  t1 ,n1 x  T   t1 ,n1
Jika μ1 < μ2: H0 ditolak jika jika μ1 < μ2 n
Uji Hipotesis Nilai Rata-rata

H0 : μ = μ1 Distribusi Normal
H1 : μ = μ2 σX2 diketahui

n
Z   
X  1 normal
Statistik uji: berdistribusi
x

n
 
H0 ditolak jika Z  s X  1  Z1 /2
x
Uji Hipotesis Nilai Rata-rata

H0 : μ = μ1 Distribusi Normal
H1 : μ = μ2 σX2 diketahui

n
T  X  1 t
Statistik uji: berdistribusi
sx

n
H0 ditolak jika T
sx
X  1   t1/2,n1
Uji Hipotesis Nilai Rata-rata

 Hasil uji hipotesis adalah


 menolak H atau
0
 tidak menolak H
0
 Artinya
 H :μ=μ
0 0
 Tidak menolak H

0 “menerima” H0 berarti bahwa μ tidak berbeda secara
signifikan dengan μ0
 Tetapi tidak dikatakan bahwa μ benar-benar sama dengan μ karena kita
0
tidak membuktikan bahwa μ = μ0
Uji hipotesis beda nilai rata-rata
dua buah distribusi normal
H0 :μ1 – μ2 = δ Distribusi Normal
H1 : μ1 – μ2 = δ σX12 σX22 dan diketahui

X1  X2  
Statistik uji: Zberdistribusi
 Normal
 
12
2 2
1 n1  2 n2

Z  z1 2
H0 ditolak jika
Uji hipotesis beda nilai rata-rata
dua buah distribusi normal
H0 :μ1 – μ2 = δ Distribusi Normal
H1 : μ1 – μ2 = δ σX12 σX22 dan tidak diketahui

X1  X2  
T 
Statistik uji: berdistribusi Normal 12
 n  n  n  1 s  n  1 s  
2 2
 1 of2freedom
(n1+n2−2) degrees  1 1 1 2 
 
  1 2  1 2 
 n n n  n  2  
 
T  t1 2,n1 n2 2
H0 ditolak jika
Uji Hipotesis Nilai Varian

H0 : σ2 = σ02
Distribusi Normal
H1 : σ2 ≠ σ02

2
2 
n X X
i 
Statistik uji: 
Xberdistribusi
c 
 2normal
i1 0

X  2,n1  Xc  X1 2,n1


H0 diterima (tidak ditolak) jika:
Contoh Soal

 Pemilik sebuah tambang batu granit mengatakan bahwa rata-rata perhari dapat
ditambang 4500 kg batu granit dari lahan tambang milik perusahaannya.
Seorang calon investor mencurigai angka tersebut sengaja dibesar-besarkan
untuk menarik minat investor baru. Kemudian ia mengambil sampel selama 40
hari dan mendapatkan bahwa rata-rata perhari batu granit yang dapat
ditambang adalah 4460 kg dengan standart deviasi 250 kg. tebuktikah
kecurigaan investor tersebut?
 Jawab
Perlu dipahami bahwa uji hipotesis yang harus dilakukan adalah uji salah satu
ujung untuk mengetahui apakah rata-rata yang sesungguhnya kurang dari rata-
rata yang diasumsikan.
Contoh Soal

 Asumsi
 H0 : μ = 4500
 H1 : μ < 4500
 n (jumlah sampel); n =40 >30 digunakan distribusi Z
 Penetapan taraf nyata (α)
 α = 0.01 (pengendaliah mutu)  Z0.01
 Dari tabel distribusi normal Z0.01= 2.325
 Aturan keputusan n
 Tolak H0 dan terima H1 jika
Z
x
 
X  1  Z1 /2
jika tidak demikian terima
H0
Contoh Soal

 Rasio Uji dari uji


40 1.012   2.325 atau 1.012  2.325 
Z  4460  4500 
250
maka tidak ditolak, dan H0 diterima
Z  1.012

 Pengambilan keputusan
 Tolak H0 dan terima H1 jika
n
Z
x
 
X  1  Z 

dipenuhi jika :
n n
x
 
X  1    Z   atau
x
 
X  1  Z  
Contoh Soal

 Berdasarkan informasi dari bagian pemasaran PLN di Kota Tasikmalaya, bahwa


sebelum ada perubahan tegangan listrik dari 110 volt menjadi 220 volt, rata-rata
konsumsi listrik langganan adalah 85 kWh/bulan. Setelah diadakan penelitian
terhadap 121 pelanggan dan ternyata menunjukkan suatu hasil yang meningkat,
yaitu rata-rata konsumsi setiap langganan 87.5 kWh/bulan dengan standar
deviasi 16 kWh. Berdasarkan data tersebut, ujilah pendapat bahwa perubahan
tegangan listrik berpengaruh yang kuat terhadap pertambahan pemakaian
listrik di Kota Tasikmalaya (gunakan α =0.05)
 Jawab
Contoh Soal
 Jawab  Kesimpulan
 n = 121, X = 87.5, α =0.05, μ = 85  Karena │Zα │ < │Zx| berada pada daerah
s 16 penolakan
x    1.455
n 121  Jadi : penaikkan tegangan listrik tidak
mempunyai pengaruh kuat terhadap
X   87.5  85 pertambahan pemakaian
Zx    1.719
x 1.455
H0 ;   85
H1; 85

 Uji satu arah


 Z0.05 = 0.5 – 0.05 = 0.450
 Z=1.645
Uji Hipotesis Nilai Varian

H0 : σ2 = σ02
2 Distribusi Normal
H1 : σ2 ≠ σ02

s12
Statistik uji : Fcberdistribusi
 F dengan
s22
(n1−1) dan n2 ( −1) degrees of freedom
s12 > s22

H0 ditolak jika: Fc > F1−α,n1−1,n2−1


Uji Hipotesis Nilai Varian

H0 : σ2 = σ02 =……….=σk2
Distribusi Normal
H1 : σ2 ≠ σ02 ≠………. ≠ σk2

Statistik uji : Q/h berdistribusi chi-kuadrat dengan (k – 1) degrees of freedom


k  k n  1 s 2  k
Q   n  1 ln   1 i
   n  1 lnsi2
i1  i1 N  k  i1

1 k  1  1 
h1    
3 k  1  i1  n  1  N  k 
H0 ditolak jika :Q h  X12 ,k 1
k
N   ni
i1
PR
 Ada anggapan mengenai harga beras di pasar bebas daerah kota “A” Rp. 600,-/Kg dengan
simpangan bakunya Rp. 25,-. Berangkat dari anggapan tersebut diatas, selanjutnya
diadakan penelitian terhadap 40 kios beras sebagai sampel yang diambil secara acak, dan
ternyata diperoleh informasi dari data tersebut rata-rata harga beras di pasar bebas
adalah sebesar Rp 594,-/kg. Pertanyaan uji kebenaran anggapan diatas dengan taraf
nyata 5% ?
 Sebuah perusahaan kontraktor ingin mengetahui apakah sejenis zat nutrisi dapat
mengurangi variasi berat badan pegawai perusahaan tersebut. Pimpinan perusahaan
beranggapan setelah pegawai diberi nutrisi tsb selama 3 bulan akan tercapai variasi
beratdinyatakan dalam variance sebesar 65 kg dengan alternatif lebih kecil dari itu.
Untuk menguji pendapatnya itu sebanyak 30 orang yang beratnya hampir sama
(homogen) dipilih sebagai sampel random, diberi nutrisi. Setelah 3 bulan dilakukan
penimbangan diperoleh variance sebesar 50 kg. Dengan menggunakan α = 0,025 (=2,5%).
Ujilah pendapat tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai