I. PENGERTIAN BUNGA
Bunga adalah pembayaran untuk sejumlah uang yang digunakan.
Bunga merupakan kelebihan kas (uang) yang diterima atau dibayarkan
dari sejumlah kas (uang) yang dipinjamkan atau dipinjam.
Rumus:
Interest = p x i x n
p = Principal
i = rate of interest for a single period
n = number of period
Contoh:
Dinda meminjam uang sebesar Rp10.000,- selama 3 tahun dengan tingkat bunga
18%.
Simpel interest: Interest = p x i x n --> Rp10.000 x (0,18 x 3) = Rp5.400,-
=======
Compound Interest adalah bunga yang dihitung berdasarkan principal dan bunga
yang diperoleh yang belum dibayarkan atau diterima.
Contoh:
ANDA menyimpan uang sebesar Rp10.000,- di BRI dengan simpel interest
sebesar 9%. Selain itu, ANDA juga menyimpan uang di Bank Niaga dengan
jumlah yang sama tetapi dengan compound interest sebesar 9%.
0 1 2 3 4 5
Number of period
IV. SINGLE SUM PROBLEMS
Contoh:
Berapakah future amount dari Rp50.000,- yang diinvestasikan selama 5 tahun
dengan tingkat bunga 11% ?
a = 50.000 ( 1 + 0,11 )5
P = presen value of 1
i = rate of interest for a single period
n = number of periods
Contoh:
Berapakah present value dari Rp84.253 yang akan diterima atau dibayarkan 5
tahun yang akan datang dengan tingkat bunga 11% ?
1
P = 84.253 = Rp
(1 + 0,11)5 ==============
V. ANNUITIES
1. Future Amount of an Ordinary Annuity
Rumus:
(1 + i)n - 1
i
A = future amount of ordinary annuity of 1 for n
periods at i rate of interest
i = rete of interest
n = number of compounding period
Contoh:
Berapakah nilai uang dimasa yang akan datang (future amount) pada akhir
tahun ke 5 dari suatu pembayaran atau penerimaan sebesar Rp5.000,- setiap
tahun (selanjutnya disebut Rent) yang dilakukan setiap akhir tahun tiap akhir
tahun selama 5 tahun tersebut pada tingkat bunga 12% yang dihitung setahun
sekali?.
1
1 - _____________
(1 + i)n
P = ___________________
i
Contoh:
Berapakah present value dari uang sewa sebesar Rp6.000,- per tahun yang
diterima setiap akhir tahun selama 5 tahun pada tingkat bunga 12% ?
Pengertian:
Bagi perusahaan yang mengeluarkannya, obligasi pada hakekatnya
merupakan surat pengakuan hutang. Ia berbentuk surat dengan mencantumkan
nilai nominal dan bunga yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengeluarkan
obligasi tersebut mengakui berhutang pada pemegang obligasi. Pada suatu
saat perusahaan harus membayar kembali obligasi yang ia keluarkan dan
secara berkala harus membayar pada pemegangnya.
Bagi perusahaan yang membeli disebut --> Investor.
Jadi surat obligasi merupakan suatu janji tertulis untuk membayar sejum
lah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang dan juga bunga
setiap waktu tertentu.
Masalah-masalah:
1. Penentuan harga (beli) Surat Obligasi dengan mempertimbangkan tingkat
bunga efektif.
4. Pelunasan obligasi.
a. Pada saat jatuh tempo.
b. Sebelum tanggal jatuh tempo.
5. Pertukaran obligasi.
Contoh 1.
Pada tanggal 1 Januari 1992 Tuan MIQDAD membeli obligasi dari
PT"JASAMARGA"
nominal Rp 10.000.000,- bunga 8% per tahun yang dibayar setiap tanggal 31
Desember. Jatuh tempo tanggal 31 Desember 1996, dengan tujuan untuk
memperoleh hasil yang sesungguhnya. Tingkat bunga efektif 10%.
Harga beli = NT dari NJT + NT dari B.
Keterangan:
NT dari NJT = Nilai tunai dari nilai jatuh tempo
NT dari B = Nilai Tunai dari bunga yang akan diterima selama masa peredaran
obligasi.
Tingkat bunga efektif 10%
1
NT dari Nilai JT = Rp10.000.000 x = Rp
(1 + 0,1)5
1
1-
NT dari Bunga = Rp 80.000 x (1 + 0,1)5 = Rp
0,1
Rp
==============
Contoh 2.
Seperti contoh 1 seandainya tingkat bunga efektif 6%.
Tingkat bunga efektif 6%
NT dari Nilai JT = Rp x =Rp
Jurnal
AMORTISASI TERHADAP PREMIUM/DISCOUNT INVESTASI OBLIGASI.
1. Amortisasi dengan metoda garis lurus.
2. Amortisasi dengan metoda bunga efektif.
Contoh:
Pada tanggal 1 Juni 2002 obligasi dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- bunga
dibayarkan setiap tanggal 1April 1 Oktober. Obligasi tersebut akan jatuh
tempo 1 April 2007. Obligasi tersebut dibeli dengan harga:
(a) Rp1.058.000,-.
(b) Rp 971.000,-.
Jawab (a):
Harga perolehan obligasi Rp1.058.000,-
Nilai nominal obligasi Rp1.000.000,-
Premium obligasi Rp 58.000,-
============
Jawab (b):
Harga perolehan obligasi Rp
Nilai nominal obligasi Rp
Discount investasi obligasi Rp
=============
1. Saham yang dibeli secara tunai, harga perolehan meliputi harga beli, komisi
broker, biaya materai dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian saham
tersebut.
3. Saham yang diperoleh melalui transaksi pertukaran non kas, harga perolehan
saham dicatat sebesar harga pasar dari aktiva yang diserahkan atau harga
pasar dari saham yang dibeli.
CONTOH 1.
Pada tanggal 2 Januari 1996 PT "A" membeli 600 lembar Saham PT "X" dengan
harga Rp10.000,- per lembar. Jumlah lembar saham yang dibeli tersebut
sebesar 18% dari saham PT "X" yang beredar. Pada tanggal 28 Januari 1997
13 hh
13 PT "X" mengumumkan Deviden tunai sebesar Rp2.000.000,-.
2 Januari 1996:
Jurnal 2 Januari 1996
EQUITY METHOD
- Pada saat dibeli, Rekening Investasi dicatat sebesar harga perolehannya.
- Pada akhir tahun buku, berdasar laporan keuangan perusahaan yang menge-
luarkan saham, mencatat pertambahan/pengurangan terhadap rekening Inves-
tasi secara proporsional dengan R/L yang dilaporkan.
- Deviden yang diterima dicatat sebagai pengurang atas rekening investasi.
CONTOH 2.
Pada tanggal 2 Januari 2006 PT "A" membeli 600 lembar saham PT "X" dengan
harga Rp10.000,- per lembar. Jumlah saham yang dibeli tersebut adalah se-
besar 25% dari jumlah lembar saham PT "X" yang beredar. Pada tanggal 28
Januari 2007 PT "X" mengumumkan Deviden sebesar Rp2.000.000,-. Deviden
tersebut dibayar pada tanggal 5 Februari 1997. PT "X" melaporkan bahwa
pada tahun 2006 memperoleh laba sebesar Rp4.000.000,- dan pada tahun 2007
mengalami kerugian Rp1.000.000,-.
Pada tanggal 1 Januari 2005 PT "A" membeli 2.500 lembar Saham PT "X" yang
beredar dengan harga Rp8.500.000,-. PT "X" mengumumkan sekaligus membayar
deviden tunai sebesar Rp600.000,- pada tanggal 30 Juni 2005 dan 31 Desember
2005. Untuk tahun 2005 PT "X" melaporkan laba bersih Rp2.800.000,- termasuk
rugi luar biasa Rp400.000,-. Berikut ini adalah informasi yang berhubungan
dengan posisi keuangan PT "X" pada tanggal 1 Januari 2005:
31 Desember 2005
S. B. PT"Cibinong" Rp Rp Rp
S. B. PT"Barito" Rp Rp Rp
Rp Rp Rp
============= =========== ==========
Contoh:
PT "A" mempunyai 100 lembar saham biasa PT "B" dengan Harga beli Rp9.600.000,-
(total). Satu tahun kemudian PT "B" membagikan deviden dalam bentuk Saham
Biasa, dimana untuk Dua lembar saham biasa yang dimiliki akan memperoleh Satu
lembar saham biasa. Setelah diterima pembagian deviden saham tersebut sebanyak
60 lembar saham dijual dengan harga total Rp4.300.000,- (PT "A" menggunakan
metoda kost (Cost Method).
Rp
Contoh:
PT "A" memiliki 100 lembar saham PT "X" dengan harga perolehan Rp50.000,- per
lembar. PT "X" mengumumkan akan memberi HBS kepada pemegang saham, yaitu
setiap lembar saham yang dimiliki akan memperoleh 1 memperoleh 1 HBS, dimana 2
HBS dapat dipergunakan untuk membeli 1 lembar saham baru dengan harga
Rp50.000,- per lembar dengan batas waktu 5 bulan sejak diumumkan pemberian Hak
Beli Saham (HBS).
Harga pasar saham dan HBS PT "X" pada saat itu:
Harga pasar saham Rp60.000,- per lembar.
Harga pasar HBS Rp 4.000,- per lembar.
Harga perolehan saham .............. = Rp
==============
Rp
==============
Alokasi harga perolehan saham:
Saham = = Rp
Cost per lembar saham = Rp
HBS. = x = Rp
Jurnal:
Laba ....................... Rp
================
Jurnal:
2 Bulan setelah pemberian HBS.:
Debit Kredit
Rp
Rp
Jurnal:
Debit Kredit
Rp Rp
Rp
Jurnal:
Debit Kredit
Rp
Rp
Bank "BMT" memberi pinjaman kepada salah satu stafnya yaitu kepada AIMAN
sebesar Rp15.000,- untuk membeli sebuah kendaraan bermotor. Bank menerima
selembar wesel yang akan jatuh tempo 5 tahun kemudian dengan tingkat bunga
10% majemuk per setengah tahunan. Berapakah jumlah uang kas yang diharapkan
oleh bank apabila dibayarkan pada saat jatuh tempo?
Penyelesaian:
Hal tersebut melibatkan pembayaran secara bulat yang akan diakumulasikan
selama 5 tahun ke masa yang akan datang.
15.000 ----------------------------------------------Rp
Tahun ke
0 1 2 3 4 5
Number of period
15.000 x 1