Anda di halaman 1dari 21

COMPOUND INTEREST CONCEPTS

I. PENGERTIAN BUNGA
Bunga adalah pembayaran untuk sejumlah uang yang digunakan.
Bunga merupakan kelebihan kas (uang) yang diterima atau dibayarkan
dari sejumlah kas (uang) yang dipinjamkan atau dipinjam.

Jumlah bunga dalam pembelanjaan merupakan fungsi variabel: (Kieso p. 217)


a. Prinsipal -------> Jumlah yang dipinjam atau diinvestasikan.
b. Interest rate ---> Tarip bunga dalam prosentase.
c. Time -----------> Periode waktu.

II.SIMPLE DAN COMPOUND INTEREST.


Simple Interest adalah bunga yang hanya dihitung dari prinsipal saja.

Rumus:
Interest = p x i x n
p = Principal
i = rate of interest for a single period
n = number of period

Contoh:
Dinda meminjam uang sebesar Rp10.000,- selama 3 tahun dengan tingkat bunga
18%.
Simpel interest: Interest = p x i x n --> Rp10.000 x (0,18 x 3) = Rp5.400,-
=======

Compound Interest adalah bunga yang dihitung berdasarkan principal dan bunga
yang diperoleh yang belum dibayarkan atau diterima.
Contoh:
ANDA menyimpan uang sebesar Rp10.000,- di BRI dengan simpel interest
sebesar 9%. Selain itu, ANDA juga menyimpan uang di Bank Niaga dengan
jumlah yang sama tetapi dengan compound interest sebesar 9%.

BANK REPUBLIK INDONESIA BANK NIAGA

Tahun Perhitungan Simple Saldo akhir Perhitungan Coumpound Saldo


interest tahun interest akhir tahun
Th.1. 10.000 x 9%= 900 10.900 10.000 x 9%= 900 10.900
Th.2. 10.000 x 9%= 900 11.800 10.900 x 9%= 981 11.881
Th.3. 10.000 x 9%= 900 12.700 11.881 x 9%=1.069,29 12.950,29
2.700 2.950,29
===== =======

III. FUNDAMINTAL VARIABLES


Variabel-variabel dasar yang selalu terkait dengan masalah compound interest:
a. Rate of interest. c. Future amount.
b. Number of time periods. d. Present value.

Present Interest Future


Value amount

0 1 2 3 4 5
Number of period
IV. SINGLE SUM PROBLEMS

1. Future Amount of a Single Sum


Rumus:
a = (1 + i)n
a. = future amount of 1
i. = rete of interest for a single period
n. = number of periods

Contoh:
Berapakah future amount dari Rp50.000,- yang diinvestasikan selama 5 tahun
dengan tingkat bunga 11% ?

a = 50.000 ( 1 + 0,11 )5

2. Present Value of a Single Sum


Rumus:
1
P = -------
(1 + i)n

P = presen value of 1
i = rate of interest for a single period
n = number of periods

Contoh:
Berapakah present value dari Rp84.253 yang akan diterima atau dibayarkan 5
tahun yang akan datang dengan tingkat bunga 11% ?
1
P = 84.253 = Rp
(1 + 0,11)5 ==============
V. ANNUITIES
1. Future Amount of an Ordinary Annuity
Rumus:

(1 + i)n - 1
i
A = future amount of ordinary annuity of 1 for n
periods at i rate of interest
i = rete of interest
n = number of compounding period

Contoh:
Berapakah nilai uang dimasa yang akan datang (future amount) pada akhir
tahun ke 5 dari suatu pembayaran atau penerimaan sebesar Rp5.000,- setiap
tahun (selanjutnya disebut Rent) yang dilakukan setiap akhir tahun tiap akhir
tahun selama 5 tahun tersebut pada tingkat bunga 12% yang dihitung setahun
sekali?.

2. Future Amount of an Annuity Due


Hasyim memutuskan untuk menyimpan uangnya di Bank selama 8 tahun
untuk dana pensiun. Hasyim menyimpan sebesar Rp800,- setiap tahun yang
dimulai pada hari ini pada tingkat bunga 12% Berapakah jumlah uang yang
akan terkumpul selama 8 tahun tersebut?

Future amount of an Ordinary annuity of 9 periods =


Last Rent =
Future amount of an an annuity due of 8 periods =
==========
3. Present Value of an Ordinary Annuity
Rumus:

1
1 - _____________
(1 + i)n
P = ___________________
i

P = Presen value of an Ordinary annuity


i = rate of interest per period
n = number of compounding periods

Contoh:
Berapakah present value dari uang sewa sebesar Rp6.000,- per tahun yang
diterima setiap akhir tahun selama 5 tahun pada tingkat bunga 12% ?

4. Present Value of annuity Due


Contoh:
PT "A" menyewa gedung selama 4 tahun dengan uang sewa sebesar
Rp4.800.000,- per tahun yang dibayar setiap awal tahun. Apabila tingkat bunga
yang berlaku adalah 11%, Berapakah present value uang yang dibayarkan
selama 4 tahun tsb?

Present value of an ordinary annuity for 3 periods=


First payment =
Present value of an annuity due for 4 periods =
============
5. Deferred Annuities
a. Future Amount of Deferred Annuities
Contoh:
Raniah berencana untuk membeli Tanah 6 tahun yang akan datang. Oleh
karena
itu, Raniah mendepositokan uangnya sebesar Rp8.000.000,- per tahun mulai
akhir tahun ke 4 dengan tingkat bunga 12% per tahun. Berapakah jumlah
yang akan dikumpulkan pada akhir tahun ke 6.

b. Present Value of Deferred Annuities


Contoh:
PT "Amat Computer" memutuskan untuk menjual suatu copyright computer
Sofware
kepada PT "EDO". Untuk itu PT "Amat Computer" akan menerima uang
sebesar
Rp5.000,- sebanyak 6 kali yang akan mulai diterima pada akhir tahun ke 5 dari
sekarang. Apabila tingkat bunga yang berlaku adalah 8%, berapakah present
value dari uang yang akan diterima tersebut?
INVESTASI DALAM SURAT OBLIGASI

Pengertian:
Bagi perusahaan yang mengeluarkannya, obligasi pada hakekatnya
merupakan surat pengakuan hutang. Ia berbentuk surat dengan mencantumkan
nilai nominal dan bunga yang telah ditetapkan. Perusahaan yang mengeluarkan
obligasi tersebut mengakui berhutang pada pemegang obligasi. Pada suatu
saat perusahaan harus membayar kembali obligasi yang ia keluarkan dan
secara berkala harus membayar pada pemegangnya.
Bagi perusahaan yang membeli disebut --> Investor.
Jadi surat obligasi merupakan suatu janji tertulis untuk membayar sejum
lah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang dan juga bunga
setiap waktu tertentu.

Masalah-masalah:
1. Penentuan harga (beli) Surat Obligasi dengan mempertimbangkan tingkat
bunga efektif.

2. Akuntansi perolehan surat obligasi.


a. Perolehan surat obligasi bertepatan dengan tanggal pembayaran bunga.
b. Perolehan surat obligasi diantara tanggal pembayaran bunga.

3. Amortisasi terhadap premium/diskonto investasi obligasi.


a. Metoda Garis lurus.
b. Metoda Bunga efektif.

4. Pelunasan obligasi.
a. Pada saat jatuh tempo.
b. Sebelum tanggal jatuh tempo.
5. Pertukaran obligasi.
Contoh 1.
Pada tanggal 1 Januari 1992 Tuan MIQDAD membeli obligasi dari
PT"JASAMARGA"
nominal Rp 10.000.000,- bunga 8% per tahun yang dibayar setiap tanggal 31
Desember. Jatuh tempo tanggal 31 Desember 1996, dengan tujuan untuk
memperoleh hasil yang sesungguhnya. Tingkat bunga efektif 10%.
Harga beli = NT dari NJT + NT dari B.

Keterangan:
NT dari NJT = Nilai tunai dari nilai jatuh tempo
NT dari B = Nilai Tunai dari bunga yang akan diterima selama masa peredaran
obligasi.
Tingkat bunga efektif 10%
1
NT dari Nilai JT = Rp10.000.000 x = Rp
(1 + 0,1)5
1
1-
NT dari Bunga = Rp 80.000 x (1 + 0,1)5 = Rp
0,1
Rp
==============
Contoh 2.
Seperti contoh 1 seandainya tingkat bunga efektif 6%.
Tingkat bunga efektif 6%
NT dari Nilai JT = Rp x =Rp

NT dari Bunga = Rp x =Rp


Rp
==============
Latihan:
Dari bursa efek ditawarkan obligasi dengan tingkat bunga nominal 12% per tahun
nominal Rp5.000.000,-. Obligasi tersebut berumur 3 tahun, tingkat bunga umum
yang berlaku adalah 18% per tahun.
- Dari segi investor obligasi tersebut akan laku dijual dengan .........
- Dengan harga berapakah saudara bersedia membeli obligasi tersebut?
- Berapakah kurs teoritis obligasi tersebut?

AKUNTANSI PEROLEHAN OBLIGASI


12% obligasi tertanggal 1 April 1993, nilai nominal Rp1.000.000,- dibeli
tanggal 1 April 1993 dengan kurs 102. Bunga dibayarkan setiap tanggal 1
April dan 1 Oktober
Harga beli = Rp
Jurnal:

Jika obligasi tersebut dibeli tanggal 1 Juni 1993


Harga beli = Rp
Bunga berjalan (Accrued interest) = Rp

Jumlah kas yang harus dibayar Rp


=============

Jurnal
AMORTISASI TERHADAP PREMIUM/DISCOUNT INVESTASI OBLIGASI.
1. Amortisasi dengan metoda garis lurus.
2. Amortisasi dengan metoda bunga efektif.

Contoh:
Pada tanggal 1 Juni 2002 obligasi dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- bunga
dibayarkan setiap tanggal 1April 1 Oktober. Obligasi tersebut akan jatuh
tempo 1 April 2007. Obligasi tersebut dibeli dengan harga:
(a) Rp1.058.000,-.
(b) Rp 971.000,-.

Jawab (a):
Harga perolehan obligasi Rp1.058.000,-
Nilai nominal obligasi Rp1.000.000,-
Premium obligasi Rp 58.000,-
============

Jangka waktu peredaran obligasi = bulan (1 Juni 2002 sampai dengan


1 April 2007)
Jadi amortisasi premium obligasi per bulan = Rp

Jurnal 1 Juni 2002

Jurnal 1 Oktober 2002

Jurnal 31 Desember 2002

Jawab (b):
Harga perolehan obligasi Rp
Nilai nominal obligasi Rp
Discount investasi obligasi Rp
=============

Jangka waktu peredaran obligasi = bulan


(1 Juni 2002 sampai dengan 1 April 2007)
Jadi amortisasi Discount obligasi per bulan = Rp

Buat jurnal yang diperlukan, jika amortisasi dengan bunga efektif:

Jurnal 1 Juni 2002

Jurnal 1 Oktober 2002

Jurnal 31 Desember 2002


INVESTASI SAHAM

1. Saham yang dibeli secara tunai, harga perolehan meliputi harga beli, komisi
broker, biaya materai dan biaya lainnya sehubungan dengan pembelian saham
tersebut.

2. Saham yang dibeli secara lump-sum, harga perolehan dialokasikan berdasar


harga pasar relatif.

3. Saham yang diperoleh melalui transaksi pertukaran non kas, harga perolehan
saham dicatat sebesar harga pasar dari aktiva yang diserahkan atau harga
pasar dari saham yang dibeli.

4. Metode pencatatan untuk Investasi Saham:

% Pemilikan Saham Metoda

Lebih dari 50% Laporan Konsolidasi

20% s/d 50% Equity

Kurang dari 20% Cost/LCOM

COST METHOD (METODA HARGA POKOK)


* Pada saat dibeli, akun Investasi dicatat sebesar harga perole
hannya.
* Pada saat diterima dividen, rekening yang di kredit adalah pendapatan
deviden.

CONTOH 1.
Pada tanggal 2 Januari 1996 PT "A" membeli 600 lembar Saham PT "X" dengan
harga Rp10.000,- per lembar. Jumlah lembar saham yang dibeli tersebut
sebesar 18% dari saham PT "X" yang beredar. Pada tanggal 28 Januari 1997

13 hh
13 PT "X" mengumumkan Deviden tunai sebesar Rp2.000.000,-.

2 Januari 1996:
Jurnal 2 Januari 1996

Jurnal 28 Januari 1996

EQUITY METHOD
- Pada saat dibeli, Rekening Investasi dicatat sebesar harga perolehannya.
- Pada akhir tahun buku, berdasar laporan keuangan perusahaan yang menge-
luarkan saham, mencatat pertambahan/pengurangan terhadap rekening Inves-
tasi secara proporsional dengan R/L yang dilaporkan.
- Deviden yang diterima dicatat sebagai pengurang atas rekening investasi.

CONTOH 2.
Pada tanggal 2 Januari 2006 PT "A" membeli 600 lembar saham PT "X" dengan
harga Rp10.000,- per lembar. Jumlah saham yang dibeli tersebut adalah se-
besar 25% dari jumlah lembar saham PT "X" yang beredar. Pada tanggal 28
Januari 2007 PT "X" mengumumkan Deviden sebesar Rp2.000.000,-. Deviden
tersebut dibayar pada tanggal 5 Februari 1997. PT "X" melaporkan bahwa
pada tahun 2006 memperoleh laba sebesar Rp4.000.000,- dan pada tahun 2007
mengalami kerugian Rp1.000.000,-.

Jurnal: 2 Januari 2006:


Jurnal: 31 Desember 2006:

Jurnal: 28 Januari 2007:

Jurnal: 5 Februari 2007: 14

Jurnal: 31 Desember 2007:

Pada tanggal 1 Januari 2005 PT "A" membeli 2.500 lembar Saham PT "X" yang
beredar dengan harga Rp8.500.000,-. PT "X" mengumumkan sekaligus membayar
deviden tunai sebesar Rp600.000,- pada tanggal 30 Juni 2005 dan 31 Desember
2005. Untuk tahun 2005 PT "X" melaporkan laba bersih Rp2.800.000,- termasuk
rugi luar biasa Rp400.000,-. Berikut ini adalah informasi yang berhubungan
dengan posisi keuangan PT "X" pada tanggal 1 Januari 2005:

Aktiva Lancar ....... Rp 10.000.000,- Rp 10.000.000,-


Aktiva Tetap......... 25.000.000,- 27.400.000,-
(Sisa Umur Ek. 10 th.).
Total Hutang ........ 5.000.000,- -

Jurnal: 01 Januari 2005

Jurnal: 30 Juni 2005

Jurnal: 31 Desember 2005:

Jurnal: 31 Desember 2005:

LOWER COST OR MARKET METHOD (LCOM)


15 Januari 2005: Dibeli 2000 lembar saham PT"Cibinong" dengan harga

Rp1.446.000,- termasuk komisi broker.

22 J u l i 2005: Dibeli 500 lembar Saham Biasa PT"Barito" dengan harga

Rp2.340.000,- termasuk komisi broker.

31 Desember 2005: Harga Pasar Saham Biasa:

PT "Cibinong" Rp7.390,- per lembar.

PT "Barito" Rp3.800,- per lembar.

31 Desember 2005

Harga Perolehan Harga Pasar Laba/Rugi

S. B. PT"Cibinong" Rp Rp Rp
S. B. PT"Barito" Rp Rp Rp

Rp Rp Rp
============= =========== ==========

Buatlah Jurnal yang diperlukan:

DEVIDEN DALAM BENTUK SAHAM (STOCK DIVIDEND).


Penerima dividen dalam bentuk SAHAM dari perusahaan yang membagi saham ter-
sebut, Disebut DEVIDEN SAHAM. Bagi pemegang saham, Dividen
seperti ini berarti penambahan jumlah lembar saham tanpa adanya pengeluaran yang
baru. --> Jadi jumlah lembarnya berubah tetapi total harga perolehannya tetap.

Contoh:
PT "A" mempunyai 100 lembar saham biasa PT "B" dengan Harga beli Rp9.600.000,-
(total). Satu tahun kemudian PT "B" membagikan deviden dalam bentuk Saham
Biasa, dimana untuk Dua lembar saham biasa yang dimiliki akan memperoleh Satu
lembar saham biasa. Setelah diterima pembagian deviden saham tersebut sebanyak
60 lembar saham dijual dengan harga total Rp4.300.000,- (PT "A" menggunakan
metoda kost (Cost Method).

Mencatat penerimaan deviden saham:


Perhitungan laba/rugi penjualan saham:
Cost 100 lembar ........................Rp
Cost tambahan .......Rp

Rp

Cost 150 lembar saham:


..........
Cost per lembar ---------- Rp
..........

Harga jual 60 lembar saham .............Rp


Cost 60 lembar saham ...... x 60 lembar Rp

Laba penjualan Investasi Saham ........ Rp


=============
Mencatat penjualan saham (jurnal):
HAK BELI SAHAM (HBS)
HBS adalah hak yang diberikan kepada para pemegang saham untuk membeli Saham
baru dari perusahaan dengan harga tertentu dan dalam batas waktu tertentu.
Suatu perusahaan apabila bermaksud akan menjual tambahan saham baru, biasanya
akan memberikan semacam hak untuk membeli saham baru tersebut karena pemegang
saham lama. Hak semacam ini disebut "HAK BELI SAHAM" -----> STOCK RIGHTS.
Pemegang HBS biasanya dapat membeli saham tersebut dengan harga yang lebih
rendah dari harga pasar saham.

Contoh:
PT "A" memiliki 100 lembar saham PT "X" dengan harga perolehan Rp50.000,- per
lembar. PT "X" mengumumkan akan memberi HBS kepada pemegang saham, yaitu
setiap lembar saham yang dimiliki akan memperoleh 1 memperoleh 1 HBS, dimana 2
HBS dapat dipergunakan untuk membeli 1 lembar saham baru dengan harga
Rp50.000,- per lembar dengan batas waktu 5 bulan sejak diumumkan pemberian Hak
Beli Saham (HBS).
Harga pasar saham dan HBS PT "X" pada saat itu:
Harga pasar saham Rp60.000,- per lembar.
Harga pasar HBS Rp 4.000,- per lembar.
Harga perolehan saham .............. = Rp
==============

Jumlah HBS. yang diperoleh = lembar

Total harga pasar saham .................. Rp


Total harga pasar HBS. .................. Rp

Rp
==============
Alokasi harga perolehan saham:

Saham = = Rp
Cost per lembar saham = Rp

HBS. = x = Rp

Cost HBS. per lembar = Rp

Jurnal:

1 Bulan setelah pemberian HBS.:


10 lembar saham yang dimiliki PT "A" dijual dengan
harga Rp 58.000,- per lembar.

Harga jual saham = Rp


Cost saham = Rp

Laba ....................... Rp
================
Jurnal:
2 Bulan setelah pemberian HBS.:

40 HBS. dijual dengan harga Rp 3.000,- per HBS.

Harga jual HBS. = Rp


Cost HBS. = Rp
Rugi ...........................= Rp
================
Jurnal:

Debit Kredit

Rp
Rp

3 Bulan setelah pemberian HBS.:

40 HBS. dipergunakan untuk membeli saham dengan harga

Rp50.000,- per lembar

Kas yang dibayar = Rp


Cost HBS. = Rp

Cost saham dibeli Rp


===============

Jurnal:

Debit Kredit
Rp Rp
Rp

Sampai dengan batas waktu yang ditetapkan (5 bulan)


habis, sisa HBS. tidak dimanfaatkan
Sisa HBS. Rp
===============

Jurnal:
Debit Kredit
Rp

Rp
Bank "BMT" memberi pinjaman kepada salah satu stafnya yaitu kepada AIMAN
sebesar Rp15.000,- untuk membeli sebuah kendaraan bermotor. Bank menerima
selembar wesel yang akan jatuh tempo 5 tahun kemudian dengan tingkat bunga
10% majemuk per setengah tahunan. Berapakah jumlah uang kas yang diharapkan
oleh bank apabila dibayarkan pada saat jatuh tempo?

Penyelesaian:
Hal tersebut melibatkan pembayaran secara bulat yang akan diakumulasikan
selama 5 tahun ke masa yang akan datang.

Present Interest Future


Value amount
.lh8
(10% majemuk setengah tahun)

15.000 ----------------------------------------------Rp
Tahun ke
0 1 2 3 4 5
Number of period

15.000 x 1

Anda mungkin juga menyukai