Anda di halaman 1dari 30

Uji Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan keadaan yang akan


diuji kebenarannya menggunakan data/informasi
yang dikumpulkan melalui sampel.
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih
membutuhkan pengujian kebenarannya melalui
fakta-fakta.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan,
pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum,
kesimpulan yang masih sangat sementara.

Pengertian Hipotesis
Langkah-langkah Pokok dalam
Pengujian Hipotesis
 Menetapkan hipotesis
 Menentukan statistik uji
 Memilih suatu tingkat Signifikansi (nilai α)
 Menghitung nilai statistik uji
 Membandingkan nilai statistik uji dengan nilai
tabel
 Membuat keputusan uji (diterima / ditolak)
 Hipotesis Nol (H0) adalah hipotesis yang
menyatakan tidak adanya hubungan antara dua
variabel atau lebih atau tidak adanya perbedaan
antara dua kelompok atau lebih.
 Hipotesis Alternatif/Tandingan (H1) adalah
hipotesis yang menyatakan adanya hubungan
antara dua variabel atau lebih atau adanya
perbedaan antara dua kelompok atau lebih.

Tipe Hipotesis
Dalam membuat hipotesis selalu dikaitkan
dengan dua jenis kesalahan, yaitu:
1. Salah jenis I (α): terjadi saat kita menolak Ho
padahal Ho benar.
2. Salah jenis II (β): terjadi saat kita menerima Ho
padahal Ho salah.

Dua Tipe Kesalahan


Keputusan Ho benar Ho salah
Terima Ho Salah jenis II (β)
Tolak Ho Salah jenis I (α)

Kesalahan jenis I adalah kesalahan yg dibuat pada waktu menguji


hipotesis di mana kita menolak Ho padahal sesungguhnya Ho itu benar.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar.

Kesalahan jenis II adalah kesalahan yg dibuat pada waktu menguji


hipotesis di mana kita menerima Ho padahal sesungguhnya Ho itu
salah. Dengan kata lain adalah peluang menerima Ho yg salah.
UJI SATU ARAH (KANAN)
 H0: θ = θo
 H1: θ > θo
(daerah kritis)
penolakan H0

Daerah penerimaan H0

Hipotesis H0 diterima jika: z ≤ z1- α atau H0 ditolak


jika z > zα
UJI SATU ARAH (KIRI)
 H0: θ = θ0
 H1: θ < θ0

(daerah kritis)

penolakan H0

α daerah penerimaan H0

Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ z1-α atau H0 ditolak jika:


z < -zα
UJI DUA ARAH
 H0: θ = θo
 H1: θ ≠ θo

penolakan H0 penolakan H0

daerah penerimaan H0
½α ½α

Hipotesis H0 diterima jika: -Z1/2(1- α) < Z < Z1/2(1- α)


 Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:

x  0 x  0
Z0  
x / n

 Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:

x x
t 
0
 0 0

s s/ n
x
Pengujian Rata-rata Populasi
1. Ho: µ = µo
H1: µ < µo
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: µ = µo
H1: µ > µo
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: µ = µo
H1: µ ≠ µo
a. Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1
diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho
diterima dan H1 ditolak
 Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:

x  0 x  0
Z0  
x / n

 Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:

x  0 x  0
t0  
sx s/ n
Pengujian Proporsi
1. Ho: p = po
H1: p < po
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: p = po
H1: p > po
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: p = po
H1: p ≠ po
a. Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1
diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho
diterima dan H1 ditolak
Rumus yang digunakan adalah:

P  P0
t0 
P0 (1  P0 )
n
Pengujian Rata-rata Dua Populasi
(Bebas)
1. Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 < µ2
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 > µ2
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
a. Apabila Zo < -Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1
diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho
diterima dan H1 ditolak
 Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:

x1  x2 x1  x2
Z0  
 x x   12  22 
1 2
  
 n1 n2 
 Bila ragam tidak diketahui gunakan rumus:
a. Bila ragam sama
x1  x2 x1  x2
t0  
s x1  x2 n1  1s12  n2  1s22 x 1 1
  
n1  n2  2  n1 n2 
b. Bila ragam tidak sama 2
 s12 s22 
  
x1  x2 x1  x2  n1 n2 
t0   , dengan dbeff 
s x1  x2  s1   s2 
2 2   s 2 2  s 2 2 
      1   2  
 n1   n2    n1   n2  
  
 1 n  1 n2  1 
 
 
Pengujian Rata-rata Data
Berpasangan
1. Ho: µ1 - µ2 = d0
H1: µ1 - µ2 < d0
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: µ1 - µ2 = d0
H1: µ1 - µ2 > d0
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: µ1 - µ2 = d0
H1: µ1 - µ2 ≠ d0
a. Apabila Zo < -Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1
diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho
diterima dan H1 ditolak
 Bila ragam diketahui maka gunakan rumus:

d  d0 d  d0 d  d0
Z0   
d d n  d  d 
i
2
n  1 / n

 Bila
d d
ragam tidak
d d d d
diketahui gunakan rumus:
t0  0
 0
 0
sd sd n  (d  d )
i
2

(n  1) / n
Pengujian Perbedaan Dua Proporsi
1. Ho: p1 – p2 = 0
H1: p1 – p2 < 0
a. Apabila Zo < -Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≥ -Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
2. Ho: p1 – p2 = 0
H1: p1 – p2 > 0
a. Apabila Zo > Zα maka Ho ditolak dan H1 diterima
b. Apabila Zo ≤ Zα maka Ho diterima dan H1 ditolak
3. Ho: p1 – p2 = 0
H1: p1 – p2 ≠ 0
a. Apabila Zo < Zα/2 atau Zo > Zα/2 maka Ho ditolak dan H1
diterima
b. Apabila Zo terletak di antara –Zα/2 sampai Zα/2 maka Ho
diterima dan H1 ditolak
Rumus yang digunakan adalah:

P1  P2
t0 
 x1  x2  x1  x2  1 1 
 1    
 n1  n2  n1  n2  n1 n2 
Uji Homogenitas Ragam
Hipotesis H0 : σ1 = σ2 lawan H1 : σ1 ≠ σ2
2
s
FH  1
2
s2

Apabila FH < F(α0.05;db1=n-1,db2=n-2) maka Ho


diterima dan berarti Ragam Homogen
Contoh
Pada percobaan pengaruh penyinaran terhadap pertumbuhan
suatu tanaman, didapatkan hasil biomassa sebagai berikut:

Kelompok n s
Penyinaran Normal 9 5.3 1.10

Penyinaran dengan filter 10 2.1 0.69

Ujilah apakah ragam biomassa tanaman yang mendapatkan


penyinaran normal sama dengan tanaman yang mendapatkan
penyinaran dengan filter?
Suatu perusahaan memproduksi suatu
komponen dan menurut mereka
komponen tersebut dapat menahan beban
lebih dari 8 kg. Setelah diuji dengan 50
sampel didapatkan bahwa rata-rata daya
tahannya adalah 7,8 kg dengan standard
deviasi 0,5.
Kesimpulan apa yang dapat diambil
dengan taraf signifikan 5% dan 1%?

Contoh Uji satu arah


Jawaban
Hipotesis
H0 :   8
H1 :  > 8
8 Z Z

Diketahui 7,8  8
Z0   2,828
n = 50 0,5 / 50

= 7,8 Maka tidak menolak H0 dan


= 0,5 menyimpulkan tidak cukup bukti
Z  Z 0,05  1,65 untuk mendukung bahwa rata-
Z  Z 0, 01  2,33 rata daya tahan lebih dari 8
Suatu perusahaan memproduksi suatu
komponen dan menurut mereka komponen
tersebut dapat menahan beban 8 kg.
Setelah diuji dengan 50 sampel didapatkan
bahwa rata-rata daya tahannya adalah 7,8
kg dengan standard deviasi 0,5

Ujilah hipotesis bahwa  = 8 lawan


tandingan  ≠ 8 dengan taraf signifikan
0,01

Contoh Uji dua arah


Jawaban
Hipotesis
H0 :   8
H1 :  ≠ 8 Z/2 8 Z/2 Z

Diketahui 7,8  8
Z  2,828
n = 50 0,5 / 50
= 7,8 Maka tolak H0 dan menyimpulkan
= 0,5 bahwa rata-rata daya tahan tidak
Z / 2  Z 0,005  2,575
sama dengan 8.
Contoh
Lima sampel zat Sampel Analisis
yang mengandung ke
besi diuji untuk
menentukan Kimia Sinar-X
apakah ada
perbedaan 1 2,2 2,0
kandungan besi 2 1.9 2.0
antara analisis 3 2,5 2,3
secara kimia dan
analisis pendar 4 2,3 2,3
flour sinar-X 5 2,4 2,4
Jawaban
1) Hipotesis
H0 : 1  2
H1 : 1 ≠ 2
2)  = 0,05, v =…
3) Daerah kritis: T…
4) Perhitungan 
Perhitungan
Sampel Analisis x1  2.26 s12  0.053
ke Kimia(1) Sinar-X(2)
x2  2.2 s22  0.035
1 2,2 2,0
2 1.9 2.0 x1  x2
t0 
3 2,5 2,3
 s12   s22 
4 2,3 2,3     
 n1   n2 
5 2,4 2,4

2.26  2.2 0.06


t0    0.452
 0.053   0.035  0.0176
  
 5   5 
diperoleh t0  0.452
dan t  2.571

Kesimpulan?
t0 < t maka Terima H0 dan dapat disimpulkan
bahwa belum cukup bukti untuk menyatakan
bahwa ada perbedaan kandungan besi antara
analisis secara kimia dan analisis pendar flour
sinar-X

Anda mungkin juga menyukai