1. Sebutkan macam2 perikatan yg terjadi dalam dunia bisnis.
2. Buatlah contoh 1 (satu) perikatan atau perjanjian antara dua pihak Jawaban : 1. a. Perikatan Bersyarat Pasal 1253 KUHPerdata menyebutkan yang dimaksud dengan perikatan bersyarat sebagai berikut :”Suatu perikatan adalah bersyarat manakata ia digantungkan pada suatu peristiwa yang masih akan datang dan yang masih belum tentu akan terjadi, baik secara menangguhkan perikatan hingga terjadinya peristiwa semacam itu, maupun secara membatatkan perikatan menurut terjadi maupun tidak terjadinya peristiwa tersebut”Berdasarkan hal tersebut perikatan bersyarat adalah perikatan yang lahir atau hapusnya tergantung pada suatu peristiwa yang belum tentu terjadi. Dengan demikian, perikatan ini ada dan tidaknya digantungkan pada syaratnya. b. Perikatan dengan Ketetapan Waktu Pasal 1268 KUHPerdata menjelaskan bahwa suatu perikatan dengan ketetapan waktu tidak menangguhkan perikatan melainkan hanya menangguhkan pelaksanaannya. Perikatan dengan ketetapan waktu, adalah perikatan yang sudah ada, tetapi pelaksananya ditangguhkan sampai waktu tertentu. c. Perikatan Alternatif Dalam perikatan alternatif atau mana suka menurut Pasal 1272 KUH Perdata si debitur atau orang yang mempunyai kewajiban atau yang seharusnya berprestasi dalam perjanjian mempunyai kebebasan menyerahkan salah satu dari dua barang yang diserahkan dalam perikatan, tetapi ia tidak dapat memaksa si berpiutang untuk menerima sebagian dari barang yang satu dan menerima sebagian dari barang yang lain. d. Perikatan Tanggung-Menanggung Suatu perikatan tanggung-menanggung atau perikatan tanggung renteng terjadi antara beberapa orang berpiutang, jika di dalam perjanjian secara tegas kepada masing-masing diberikan hak untuk menuntut pemenuhan seluruh utang sedang pembayaran yang dilakukan oleh salah satu membebaskan orang yang berutang meskipun perikatan menurut sifatnya dapat dipecah dan dibagi di antara beberapa orang tadi (Pasal 1278 KUH Perdata). Dalam perikatan ini seorang kreditur mempunyai hubungan hukum dengan beberapa orang debitur. e. Perikatan yang Dapat Dibagi atau yang Tak Dapat Dibagi Perikatan ada yang dapat dibagi atau di subkontrakkan dan ada perikatan yang tidak dapat dibagi (Pasal 1296 KUH Perdata). Dapat dibagi atau tidaknya suatu perikatan tergantung dari jenis barang dan maksud atau isi perjanjian. Dilihat dari sifat barang yang menjadi obyek perjanjian, sebuah mobil adalah tidak dapat dibagi karena jika dibagi maka mobil tersebut kehilangan hakikatnya sebagai sebuah mobil. Lain halnya jika obyek perjanjiannya misalnya perlengkapan pemilu maka hal tersebut dapat dibagi kepada beberapa debitur dengan kewajibannya sendiri. f. Perikatan dengan Penetapan Hukuman Meskipun perikatan menimbulkan kewajiban di pihak lain dan dapat dituntut apabila debitur atau pihak yang punya kewajiban wanprestasi atau ingkar janji, dalam praktiknya para pihak sering kali memasukkan dalam klausul perjanjiannya suatu ancaman hukuman berupa pembatalan perjanjian atau denda jika debitur atau pihak yang seharusnya melakukan kewajiban ingkar janji atau wanprastasi. Perikatan dengan ancaman hukuman adalah perikatan yang menetapkan suatu ancaman hukuman bagi debitur jika debitur tidak melaksanakan kewajibannya.
2. Misalnya untuk perusahaan A menyediakan tanda gambar pemilu, perusahaan B
menyediakan tinta pemilu, perusahaan C menyediakan kotak pemilu, dan sebagainya, bahkan jika jumlahnya banyak, hal tersebut bisa dibagi lagi kepada perusahaan lainnya, misalnya Perusahaan A hanya menyediakan 50 juta tanda gambar pemilu dari 150 juta yang harus disediakan, sisanya dibagi atau di subkontrakkan kepada perusahaan D dan E.