Anda di halaman 1dari 19

Uji Hipotesis Beda

Dua Rata-Rata
Uji Beda Dua Rata-Rata
Berpasangan (Paired Test)
Uji Beda Dua Rata-Rata Sampel
Berpasangan (Paired Test)

 Dibutuhkan untuk mencek perbedaan yang bermakna


antara dua nilai rata-rata ketika sampel-sampel
tersebut tidak independen :

 Seperti  - sebelum dan sesudah perlakuan


- beda perlakuan
- dengan atau tanpa perlakuan
Contoh 1
 Dilakukan uji klinis untuk mengetahui efektivitas obat tidur yang baru pada 10
orang penderita insomnia. Setiap penderita diterapi dengan plasebo selama
seminggu dilanjutkan seminggu dengan obat baru. Setiap akhir terapi dievaluasi
dengan skor rasa kantuk dengan nilai 0-30.

Skor Rasa Kantuk


Selisih _ _
No urut (d=x2-x1)
Plasebo (x1) Obat (x2) [d-d] [d-d]2

1 22 19 -3 -1,7 2,89
2 18 11 -7 -5,7 32,49
3 17 14 -3 -1,7 2,89
4 19 17 -2 -0,7 0,49
5 22 23 1 2,3 5,29
6 12 11 -1 0,3 0,09
7 14 15 1 2,3 5,29
8 11 19 8 9,3 86,49
9 19 11 -8 -6,7 44,89
_
d = -1,3 10 7 8 1 2,3 5,29
-13 186,1
Jawab 
1. H0 : [µ1-µ2] = 0 Ha : [µ1-µ2] ≠ 0
2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 2 arah  titik kritis t(18;0,025) = 2,101

3. Uji statistik : t  karena sampel kecil


4. Daerah penolakan H0 berada pada t<-2,101 atau t>2,101.
5. Statistik hitung :
_
 ∑d=-13  d = -1,3
_
 ∑[d-d]2 = 186,1  s2 = 186,1/9 = 20,68  s = √20,68 = 4,5

d - d0 -1,3 - 0 -1,3 - 0,9


t= = = =
s/√n 4,5/√10 1.438
6. Kesimpulan :
Statistik hitung t = -0,9 > -2,262 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 diterima  tidak ada perbedaan bermakna keampuhan obat dan
plasebo pada derajat kemaknaan 5% (p>0,05).
Contoh 2

 Dosen Statistik Industri II UTM menguji coba


metoda pengajaran baru pada mahasiswanya dalam
upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa.
 Nilaiujian per mahasiswa sebelum dan sesudah
perubahan metoda terlihat pada tabel.
 Apakah metoda pengajaran baru menunjukkan
peningkatan yang bermakna pada nilai ujian
mahasiswa?
Nilai Mahasiswa Shubungan dengan
Perubahan Metoda Ajar
Nilai Mahasiswa

Nomor Sebelum Setelah Selisih


Mahasisw Perubahan Perubahan d = x2 - x1
a (i) (x1 ) (x2 ) (d = deviasi)
1 80 90 10
2 75 80 5
3 75 76 1
4 80 75 -5
5 76 80 4
6 98 100 2
7 75 70 -5
8 85 95 10
9 70 90 20
10 82 90 8
Total 50
Jawab
1. Uji hipotesis satu sisi:

H0: d = 0 (2- 1 = 0)
Ha: d  0

2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 1 arah  titik kritis t(18;0,05) = 1,734


3. Uji statistik : t  karena sampel kecil
4. Daerah penolakan H0 berada pada t>1,734
Jawab
5. Statistik hitung :
_
• ∑d=50  d = 50/10 = 5
_
• ∑[d-d]2 = 510  s2 = 510/9 = 56,7  s = √56,7 = 7,53
d - d0 5-0 5 2,13
t= = = =
s/√n 7,53/√10 2,35

6. Kesimpulan :
Statistik hitung t = 2,13 > 1,83  H0 ditolak  artinya perubahan nilai
ujian per mahasiswa secara bermakna lebih besar dari nol pada
derajat kemaknaan 5% (p<0,05).
Uji Hipotesis Perbedaan Nilai Mahasiswa
Sebelum dan Sesudah Metoda Pengajaran Baru
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-
Rata Independen
Uji Beda Dua Rata-Rata
Sampel Independen
 Dibutuhkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat
rata-rata dua sampelnya.
 Tidak ada hubungan antara dua sampel yang akan diuji.
 Pada uji sampel berpasangan, satu kasus diobservasi
lebih dari sekali, dalam uji independent sample ini ,
satu kasus hanya didata sekali saja.
Contoh 1
 Berikut adalah data nilai prestasi kerja karyawan yang mendapat
training dengan yang tidak mendapat training.

Tanpa training Dengan training

Rata2 nilai _ _
prestasi X1 = 300 X2 = 302
Varians S12 = 4 S22 = 4,5

Ukuran sampel n1 = 40 n2 = 30

Dengan taraf nyata 5 % ujilah :


a. Apakah perbedaan rata2 nilai prestasi kerja [μ2-μ1] >0?
b. Apakah ada perbedaan rata2 prestasi kerja [μ2-μ1]≠ 0?
Jawab a)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] > 0

2. Derajat kemaknaan = 5%  titik kritis Zα = 1,645

3. Uji statistik : Z  karena sampel besar

4. Statistik hitung :

[ x1 -x2 ] - d0 [ 300 - 302 ] - 0 2 4


z= = = =
√ (s12/n1) + (s12/n1) √ (4/40) + (4,5/30) 0,5

5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 4 > 1,645 (berada di daerah penolakan H0).
H0 ditolak  beda rata-rata prestasi kerja > 0.
Jawab b)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] ≠ 0

2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 2 arah  titik kritis zα/2 = z2,5% = 1,96

3. Uji statistik : Z  karena sampel besar

4. Statistik hitung :

( x2 -x1 ) - d0 [ 302 - 300 ] - 0 2 4


z= = = =
√ (s12/n1) + (s12/n1) √ (4/40) + (4,5/30) 0,5

5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = 4 > 1,96 (berada di daerah penolakan H0).
H0 ditolak  beda rata-rata prestasi kerja ≠ 0.
Contoh 2
 Berikut adalah data nilai UTS mahasiswa angkatan 2013
dan 2014:

2013 2014
_ _
Rata2 kelas X1 = 78,9 X2 = 79,0
Varians S12 = 129,5 S22 = 197

Ukuran sampel n1 = 48 n2 = 48

Dengan taraf nyata 5 % ujilah :


a. Apakah ada perbedaan rata2 nilai UTS kedua angkatan / [μ1-μ2]≠ 0?
b. Apakah beda rata2 nilai UTS kedua angkatan tersebut >0 / [μ1-μ2] >0?
Jawab a)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] ≠ 0

2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 2 arah  titik kritis zα/2 = z2,5% = 1,96

3. Uji statistik : Z  karena sampel besar

4. Statistik hitung :

[ x1 -x2 ] - d0 [ 78,9 - 79 ] - 0 -0,1 -0,04


z= = = =
√ (s12/n1) + (s12/n1) √ (129,5/48) + (197/48) 2,6

5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = -0,04 > -1,96 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 gagal ditolak  beda rata-rata nilai UTS kedua angkatan = 0.
Jawab b)
1. H0 : [μ1-μ2] = 0 Ha : [μ1-μ2] >0

2. Derajat kemaknaan = 5%  uji 1arah  titik kritis zα = z5% = 1,645

3. Uji statistik : Z  karena sampel besar

4. Statistik hitung :

[ x1 -x2 ] - d0 [ 78,9 - 79 ] - 0 -0,1 -0,04


z= = = =
√ (s12/n1) + (s12/n1) √ (129,5/48) + (197/48) 2,6

5. Kesimpulan :
Statistik hitung z = -0,04 < 1,645 (berada di daerah penerimaan H0).
H0 gagal ditolak  beda rata-rata nilai UTS kedua angkatan tidak >0.
Latihan

 Contoh kasus: Sebuah penelitian bertujuan


melihat apakah rata-rata kadar nikotin rokok
jarum lebih tinggi dibandingkan rokok
wismilak. Dari ambil sampel secara random,
10 batang rokok jarum dan 8 batang
wismilak. Dilaporkan rata-rata kadar nikotin
rokok jarum 23,1 mg dengan standar deviasi
1,5 mg sedangkan rokok wismilak 20,0 mg
dengan standar deviasi 1,7 mg. Ujilah
pernyataan tsb, dengan alpha 5%.

Anda mungkin juga menyukai