Anda di halaman 1dari 6

A. Uji T-Test satu sampel (One sampel t- test).

1. Dasar teori.
Pengujian rata-rata satu sampel dimaksudkan untuk menguji nilai tengah atau
rata-rata populasi µ sama dengan nilai tertentu µo, lawan hipotesis alternatifnya
bahwa nilai tengah atau rata-rata populasi µ tidak sama dengan µo. Pengujian satu
sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan
sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah
sampel. Nilai tertentu di sini pada umumnya adalah sebuah nilai parameter untuk
mengukur suatu populasi.
Jadi kita akan menguji :
Ho : μ= μₒ lawan H1 : μ ≠ μₒ
Ho merupakan hipotesa awal sedangkan H1 merupakan hipotesis alternatif
atau hipotesis kerja
2. Rumus one sampel t-tes
X−μₒ
t=
s
√n
Dimana :
t = nilai t yang dihitung
X = nilai rata-rata
μₒ = nilai yang di hipotesiskan
S = simpangan baku sampel
N = jumlah anggota sampel
3. Interpretasi
a. Untuk menginterpretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan :
a) Nilai signifikansi α
b) Df (degree of freedom)= N-k, khusus untuk one sample t-tesf =N- 1
a
b. Bandingkan nilai thit dengan ttab, dimana ttab ¿ t ; N-1
2
c. Apabila :
Thit> ttab : berbeda secara signifikansi (H0 ditolak)
Thit< ttab : Tidak berbeda secara signifikansi (H0 diterima)
Contoh soal:
1. Pengusahan lampu pijar A mengatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar 800
jam. Akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu telah berubah. Untuk
menentukan hal itu, dilakukan penelitian dengan jalan uji coba 50 lampu. Ternyata
rata-ratanya 792 jam. Selidikilah dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas lampu itu
sudah berubah atau belum.
Jawab :
Dengan memisalkan masa hidup lampu berdistribusi normal, kita akan menguji :
H0: μ = 800 jam, berarti lampu itu masa pakainya sekitar 800 jam
H0: μ ≠ 800 jam, berarti kualitas lampu telah berubah dan bukan 800 jam lagi.
Simpangan baku (s) = 60 jam.
2. Seorang mahasiswa melakuan penelitian mengenai galon susu murni yang rata-rata
isinya 10 liter. Telah diambil sampel secara acak dari 10 botol yang telah diukur
isinya, dengan hasil sebagai berikut :
Galon
Volume
Ke
1 10,2
2 9,7
3 10,1
4 10,3
5 10,1
6 9,8
7 9,9
8 10,4
9 10,3
10 9,8

Dengan taraf signifikasnsi α = 0,01. Apakah galon susu murni rata-rata isinya
10 liter. Penyelesaian :
Analisa secara manual :
1) Hipotesis Ho : µ = 10 lawan H1 : µ # 10
2) Uji statistik t (karena α tidak diketahui atau n < 30).
3) α = 0.01
4) wilayah kritik : thit < ttab atau thit > ttab
5) Perhitungan, dari data : X = 10.06 dan simpangan baku sampel s = 0.2459.
X−μₒ 10,06−10
t= = =0,772
s 0,2459
√n √ 10
ttab = 3,259
karena thit= 0,772 < ttab = 3,259, maka H0 diterima. Atau untuk menguji Hipotesis nol
menggunakan interval Confidence dengan ketentuan apabila terletak diantara -0,1927
dan 0,3127 disimpulkan untuk menerima Ho, artinya pernyataan bahwa rata-rata isi
galon susu murni 10 liter dapat diterima.

B. Independent Sample t-test.


1. Dasar teori
Uji ini untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua populasi/kelompok data
yang independen. Contoh kasus suatu penelitian ingin mengetahui hubungan
status merokok ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan. Respondan
terbagi dalam dua kelompok, yaitu mereka yang merokok dan yang tidak
merokok.
Uji T independen ini memiliki asumsi/syarat yang mesti dipenuhi, yaitu :
a. Datanya berdistribusi normal.
b. Kedua kelompok data independen (bebas)
c. variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (dengan
hanya 2 kelompok).
2. Rumus Independent Sample t-test
X 1−X 2
t=


2 2
S1 S 2
+
n1 n 2

X 1 −X 2
t= ¿
√ ( n −1 ) S + n −1 ¿ S
[ ]
2 2
1 1 2 2 1 1
+ +
n1 +n 2−2 n1 n 2

Contohnya:
Dosen statistik ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai ujian
matakuliah statistic antara prodi fisika kelas 4A dan 4B. penelitian ini
menggunakan sempel sebanyak 15 mahasiswa pada masing-masing kelas.
Mahasiswa Nilai Kelas 4A Nilai Kelas 4B
1 75 85
2 85 65
3 60 65
4 80 63
5 58 30
6 92 55
7 80 90
8 70 85
9 65 80
10 75 60
11 60 30
12 85 42
13 80 70
14 70 75
15 55 75

Ujilah apakah ada perbedaan nilai ujian mata kuliah statistik fisika kelas
4A dan 4B dengan taraf signifikan 5%?
1. Membuat hipotesis penelitian H0 dan H1
H0 : Tidak ada perbedaan nilai ujian statistik antara FISIKA kelas 4A dan
4B.
H1 : Ada perbedaan nilai ujian statistik antara FISIKA kelas 4A dan 4B.
2. Membuat hipotesis statistik
H0 : : µA = µB Uji dua pihak (two tails)
H1 : µA ≠ µB
3. Menentukan taraf singnifikansi
taraf singnifikansi α = 5%
4. Menentukan uji yang digunakan
Uji t sampel bebas
5. Kaidah Pengujian
Jika thit > ttab maka H0 ditolak
Jika –ttab ≤ thit ≤ ttab, maka H0 diterima.
6. Menentukan thit dan ttab
a. Membuat tabel penolong

Mahasiswa Nilai Kelas 4A Nilai Kelas 4B (X1-X1)2 (X2-X2)2


(X1) (X2)
1 75 85 5,4 413,4
2 85 65 152,1 0,1
3 60 65 160,4 0,1
4 80 63 53,8 2,8
5 58 30 215,1 1201,8
6 92 55 373,8 93,4
7 80 90 53,8 641,8
8 70 85 7,1 413,4
9 65 80 58,8 235,1
10 75 60 5,4 21,8
11 60 30 160,4 1201,8
12 85 42 152,1 513,8
13 80 70 53,8 28,4
14 70 75 7,1 106,8
15 55 75 312,1 106,8
Ʃ 1090 970 1771,3 4981,3
b. Menghitung nilai rata-rata ( X ¿
n1 = banyaknya mahasiswa PGMI 4A
n2 = banyaknya mahasiswa PGMI 4B
Ʃ X 1 1090
X1= = = 72,7
n1 15
Ʃ X 2 970
X2 = = = 64,7
n2 15
c. Menghitung nilai varians (s2)
Ʃ( X 1− X 1) ² 1771,3
s21 = = = 126,5
n1−1 14
Ʃ( X 2− X 2)² 4981,3
s22 = = = 355,8
n2−1 14

d. Menghitung Nilai thitung


X 1− X 2
t hitung = ¿
√ ( n1−1 ) S21 +n 2−1¿ S22
n1 +n2−2 [
+
1 1
+
n1 n2 ]
72,7−64,7
t hitung = ¿ 8
[ ]
√ ( 15−1 ) 126,5+15−1 ¿ 355,8 + 1 + 1 = 5,7 = 1,411
15+15−2 15 15
e. Menentukan Nilai ttabel
ttabel : taraf signifikansi α =5% = 0,05 karena uji dua pihak (two talis),
maka nilai α/2 = 0,05/2=0,025
db = n – 2 = 30-2=28.
Sehingga t t(a,bd) = t(0,025;28) = 2,048
7. Menarik kesimpulan
thitung = 1,411
ttabel = 2,048
thitung < ttabel maka H0 diterima artinya tidak ada perbedaan nilai ujian
statistic antara PGMI kelas 4A dan 4B

Anda mungkin juga menyukai