0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
99 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis komparatif untuk menguji perbedaan produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah diberi kendaraan dinas berdasarkan sampel 25 pegawai. Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, sehingga hipotesis nol ditolak dan disimpulkan terdapat perbedaan signifikan produktivitas kerja sebelum dan sesudah diberi fasilitas kendaraan dinas.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis komparatif untuk menguji perbedaan produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah diberi kendaraan dinas berdasarkan sampel 25 pegawai. Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, sehingga hipotesis nol ditolak dan disimpulkan terdapat perbedaan signifikan produktivitas kerja sebelum dan sesudah diberi fasilitas kendaraan dinas.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis komparatif untuk menguji perbedaan produktivitas kerja pegawai sebelum dan sesudah diberi kendaraan dinas berdasarkan sampel 25 pegawai. Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, sehingga hipotesis nol ditolak dan disimpulkan terdapat perbedaan signifikan produktivitas kerja sebelum dan sesudah diberi fasilitas kendaraan dinas.
Uji Komparatif Dua Sampel Pengertian Uji Hipotesis Komparatif Pengujian hipotesis komparatif berarti pengujian parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan. Bila Ho dalam pengujian diterima berarti nilai perbandingan dua sampel atau lebih tersebut dapat digeneralisasikan untuk seluruh populasi dimana sampel-sampel diambil dengan taraf kesalahan tertentu. Desain penelitian masih menggunakan variabel mandiri (satu variabel) seperti halnya dalam penelitian deskriptif, tetapi variabel tersebut berada pada populasi dan sampel yang berbeda, atau pada populasi dan sampel yang sama tetapi pada waktu yang berbeda. Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sampel dan komparasi antara lebih dari dua sampel (k sampel). Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel yang tidak berkorelasi disebut dengan sampel independen. Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain penelitian eksperimen. Sebagai contoh dalam membuat perbandingan kemampuan kerja pegawai sebelum dilatih dengan yang sudah dilatih, membandingkan nilai pretest dan postest dan membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pegawai yang diberi latihan dan yang tidak). Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain, misalnya akan membandingkan kemampuan kerja lulusan SMU dan SMK, membandingkan penghasilan petani, nelayan dan sebagainya. Bentuk komparasi sampel dapat dipahami melalui tabel berikut. Komparatif Dua Sampel (Korelasi) 1) t-test Statistik parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau rasio adalah t-test dengan rumus: NILAI PRODUKTIVITAS 25 KARYAWAN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI KENDARAAN DINAS Contoh: Produktivitas Kerja No. Responden Dilakukan penelitian untuk Sebelum (X1) Sesudah (X2) 1 75 85 mengetahui ada tidaknya 2 80 90 perbedaan produktivitas kerja 3 65 75 4 70 75 pegawai sebelum dan setelah 5 75 75 diberi kendaraan dinas. 6 80 90 7 65 70 Berdasarkan 25 sampel pegawai 8 80 85 9 90 95 yang dipilih secara random dapat 10 75 70 diketahui bahwa produktivitas 11 60 65 12 70 75 pegawai sebelum dan sesudah 13 75 85 diberi kendaraan dinas adalah 14 70 65 15 80 95 seperti ditunjukkan pada tabel 16 65 65 berikut. 17 75 80 18 70 80 19 80 90 20 65 60 21 75 75 22 80 85 23 70 80 24 90 95 25 70 75 Rata-rata 74,00 79,20 Simpangan Baku 7,50 10,17 Varians 56,25 103,50 Korelasi 0,863 Penyelesaian: 1. Rumusan Hipotesis: Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum mendapat kendaraan dinas dan setelah mendapat kendaraan dinas. Ha : Terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum mendapat kendaraan dinas dan setelah mendapat kendaraan dinas Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 2. Diketahui:
Korelasi antara nilai sebelum mendapat kendaraan dinas
dan sesudah mendapat kendaraan dinas : rx1x2 = 0,863 3. Statistik hitung: 4. Pengujian: Harga t hitung = −4,906 kemudian dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 = 25 + 25 – 2 = 48. Dengan dk =48, dan taraf kesalahan diterapkan sebesar 5%, (α = 0,05), maka didapat t tabel = 2,010. Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel (4,906 > 2,042), maka Ho ditolak dan Ha diterima. 5. Kesimpulan: Terdapat perbedaan secara signifikan, nilai produktivitas kerja pegawai antara sebelum mendapat kendaraan dinas dan setelah mendapat kendaraan dinas. Thank You