Anda di halaman 1dari 9

Uji Hipotesis Komparatif

Lingkup Materi:

Pengertian Uji Hipotesis Komparatif


Uji Komparatif Dua Sampel
Pengertian Uji Hipotesis Komparatif
Pengujian hipotesis komparatif berarti pengujian parameter
populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel
yang juga berbentuk perbandingan.
Bila Ho dalam pengujian diterima berarti nilai perbandingan
dua sampel atau lebih tersebut dapat digeneralisasikan untuk
seluruh populasi dimana sampel-sampel diambil dengan taraf
kesalahan tertentu.
Desain penelitian masih menggunakan variabel mandiri (satu
variabel) seperti halnya dalam penelitian deskriptif, tetapi
variabel tersebut berada pada populasi dan sampel yang
berbeda, atau pada populasi dan sampel yang sama tetapi
pada waktu yang berbeda.
Terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua
sampel dan komparasi antara lebih dari dua sampel (k
sampel). Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi
menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkorelasi dan sampel
yang tidak berkorelasi disebut dengan sampel independen.
Sampel yang berkorelasi biasanya terdapat dalam desain
penelitian eksperimen. Sebagai contoh dalam membuat
perbandingan kemampuan kerja pegawai sebelum dilatih
dengan yang sudah dilatih, membandingkan nilai pretest dan
postest dan membandingkan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol (pegawai yang diberi latihan dan yang tidak).
Sampel independen adalah sampel yang tidak berkaitan satu
sama lain, misalnya akan membandingkan kemampuan kerja
lulusan SMU dan SMK, membandingkan penghasilan petani,
nelayan dan sebagainya. Bentuk komparasi sampel dapat
dipahami melalui tabel berikut.
Komparatif Dua Sampel (Korelasi)
1) t-test
Statistik parametrik yang digunakan untuk menguji
hipotesis rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk
interval atau rasio adalah t-test dengan rumus:
NILAI PRODUKTIVITAS 25 KARYAWAN
SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI KENDARAAN DINAS
Contoh:
Produktivitas Kerja
No. Responden
Dilakukan penelitian untuk Sebelum (X1) Sesudah (X2)
1 75 85
mengetahui ada tidaknya 2 80 90
perbedaan produktivitas kerja 3 65 75
4 70 75
pegawai sebelum dan setelah 5 75 75
diberi kendaraan dinas. 6 80 90
7 65 70
Berdasarkan 25 sampel pegawai 8 80 85
9 90 95
yang dipilih secara random dapat 10 75 70
diketahui bahwa produktivitas 11 60 65
12 70 75
pegawai sebelum dan sesudah 13 75 85
diberi kendaraan dinas adalah 14 70 65
15 80 95
seperti ditunjukkan pada tabel 16 65 65
berikut. 17 75 80
18 70 80
19 80 90
20 65 60
21 75 75
22 80 85
23 70 80
24 90 95
25 70 75
Rata-rata 74,00 79,20
Simpangan Baku 7,50 10,17
Varians 56,25 103,50
Korelasi 0,863
Penyelesaian:
1. Rumusan Hipotesis:
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja
pegawai antara sebelum mendapat kendaraan dinas
dan setelah mendapat kendaraan dinas.
Ha : Terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai
antara sebelum mendapat kendaraan dinas dan setelah
mendapat kendaraan dinas
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
2. Diketahui:

Korelasi antara nilai sebelum mendapat kendaraan dinas


dan sesudah mendapat kendaraan dinas : rx1x2 = 0,863
3. Statistik hitung:
4. Pengujian:
Harga t hitung = −4,906 kemudian dibandingkan dengan
harga t tabel dengan dk = n1 + n2 – 2 = 25 + 25 – 2 = 48.
Dengan dk =48, dan taraf kesalahan diterapkan sebesar 5%,
(α = 0,05), maka didapat t tabel = 2,010.
Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel (4,906 > 2,042), maka
Ho ditolak dan Ha diterima.
5. Kesimpulan:
Terdapat perbedaan secara signifikan, nilai produktivitas kerja
pegawai antara sebelum mendapat kendaraan dinas dan
setelah mendapat kendaraan dinas.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai