Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PENDIDIKAN KOMUNITAS ASIA

TEMA : KONDISI GEOGRAFIS SERTA KONFLIK YANG TERJADI DI


KAWASAN ASIA TENGGARA

KELOMPOK 5

1. NAMIRAH NURUL ILMI ACHMAD (A12119056)


2. LANY ALIFIANI HAFIZA PUTERI (A12119052)
3. ASTRID MEYNAKSI (A12119085)
4. DEVI FEBRIANTI (A12119060)
5. BEBY ROSNIA SARI (A12119065)
6. GHITA AMALIA (A12119047)

KELAS : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

JURUSAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pendidikan Komunitas Asia dengan tema
‘Kondisi Geografis serta Konflik yang terjadi di Kawasan Asia Tenggara’ ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberi
oleh Bapak Dr. Sunarto Amus, M.Si. pada mata kuliah Pendidikan Komunitas Asia. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ‘Kondisi Geografis serta
Konflik yang terjadi di Kawasan Asia Tenggara’ bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen selaku yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat menambah pengetahuan dan wawasan. kami menyadari, makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 14 Februari 2021

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………….. i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………...…… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….…………………… 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………… 2

1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………...

2.1 Letak Astronomis dan Geografis Asia Tenggara……………………………………………...3

2.2 Profil ASEAN……………...………...………..……………………………………………....5

2.3 Profil dan Kondisi Geografis Negara-negara di Kawasan Asia Tenggara…………...……….7

2.4 Gambaran Umum Variabel dan Konflik Negara di Kawasan Asia Tenggara.…........……....15

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….……………………22

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………24
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nama untuk kawasan ini pertama kali dipakai pada abad ke-20. Sebelumnya, Asia Tenggara
dikenal dengan nama India Belakang (jika dibandingkan dengan anak benua India).
Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas negara, beberapa di antaranya berada di daratan
utama (mainland), yang juga dikenal sebagai Asia Tenggara Daratan (Indochina) dan sebagian
lagi seluruhnya merupakan kepulauan (Asia Tenggara Maritim), yang dikenal dengan istilah
beragam, seperti Kepulauan Selatan (Nan Yang, Tiongkok, dan Vietnam), Kepulauan Melayu
(Malay Archipelago menurut A.R. Wallace), Malayunesia (Logan), Indonesia (Logan, dan Adolf
Bastian), Hindia Timur (Oost-Indie, Belanda), Malaysia, Insulinde (oleh orang Hindia Belanda
di awal abad ke-20), atau Nusantara (oleh masyarakat Indonesia). Agak menarik
bahwa Semenanjung Malaya biasanya dimasukkan dalam wilayah kepulauan meskipun masih
tersambung dengan benua Asia.

Dengan ditemukannya Homo floresiensis di Pulau Flores pada 2003 menandakan bahwa


daerah kepulauan Asia Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia sejak 18.000
tahun lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang lalu. Sejarah Asia Tenggara
sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak. Beberapa kerajaan berawal di daratannya, yang
sekarang Myanmar, Kamboja, dan Vietnam. Kerajaan pertama yang berkembang di kepulauan
Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari sejak abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang,
merupakan pelabuhan utama antara India dan Tiongkok. Dan kemudian diikuti
oleh Majapahit, Sailendra, dan Mataram. Pedagang Muslim mulai memasuki daerah ini pada
abad ke-12. Pasai merupakan kesultanan pertama. Karena kondisi geografis yang berdekatan
dengan India dan Tiongkok, kawasan ini banyak terpengaruh oleh kebudayaan India, dan
China. Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang ramai sejak berabad-abad lalu, dan
masih bertahan hingga sekarang.

Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini


mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnya. Asia Tenggara
berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok di sebelah utara, Samudra Pasifik di
timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di
barat. Asia Tenggara biasa dipilah dalam dua kelompok: Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia
1
Tenggara Maritim (ATM). Negara-negara yang termasuk ke dalam ATD adalah Kamboja, Laos,
Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan negara-negara yang termasuk ATM
adalah Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste.

Meskipun terdapat bagian dari wilayah Malaysia yang tersambung dengan benua utama Asia,
Malaysia tetap dikategorikan sebagai negara ATM karena alasan budaya. Semua negara Asia
Tenggara terhimpun ke dalam organisasi ASEAN. Timor Leste yang sebelumnya merupakan
bagian dari Indonesia telah mengajukan diri menjadi anggota ASEAN walaupun oleh beberapa
pihak, atas alasan politis, negara ini dimasukkan ke kawasan Pasifik. Secara geografis (dan juga
secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga termasuk Asia Tenggara, sehingga
diikutkan pula. Namun, karena alasan politik Taiwan, dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan
ke kawasan Asia Timur. Kepulauan Cocos dan Pulau Natal, yang terletak di selatan Jawa, oleh
beberapa pihak dimasukkan sebagai Asia Tenggara meskipun secara politik berada di bawah
administrasi Australia. Sebaliknya, Pulau Papua dimasukkan sebagai Asia Tenggara secara
politik meskipun secara geologi sudah tidak termasuk benua Asia.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Letak Astronomis dan Geografis Asia Tenggara?

2. Apa Arti ASEAN?

3. Bagaimana Kondisi Geografis Negara-negara di Kawasan Asia Tenggara?

4. Bagaimana Gambaran Umum Variabel dan Konflik Negara di Kawasan Asia Tenggara?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Letak Astronomis dan Geografis Asia Tenggara.

2. Untuk mengetahui arti ASEAN.

3. Untuk mengetahui Kondisi Geografis Negara-negara di Kawasan Asia Tenggara.

4. Untuk mengetahui Gambaran Umum Variabel dan Konflik Negara di Kawasan Asia
Tenggara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Letak
Astronomis dan Geografis Asia Tenggara

Secara astronomis, kawasan Asia Tenggara terletak antara 29°LU - 11°LS dan 93°BT -
141°BT. Dilihat dari letak geografisnya, kawasan Asia Tenggara terletak antara Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia, serta antara Benua Asia dan Benua Australia. Letak geografis
Asia Tenggara ini sangat strategis, karena merupakan jalur lalu lintas perdagangan
internasional. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Cina dan laut Cina Timur
di sebelah utara; Samudra Pasifik dan negara Papua Nugini di timur; Samudra Hindia dan
Benua Australia di selatan; dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, Laut Andaman dan
Bangladesh di barat.

ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4,46 juta km2 atau setara dengan 3% total luas
daratan di Bumi. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. ASEAN
berbatasan darat dengan India, China, Bangladesh. Timor timur, dan Papua New Geinea, dan
berbatasan laut dengan India, China, dan Australia. Sebagaian besar Negara-negara di
kawasan Asia Tenggara terletak di belahan bumi Utara. Kawasan Asia Tenggara terletak
antara 280LU – 110LS dan 950BT – 1410BT. Secara geografis, Negara-negara di kawasan
Asia Tenggara terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australi, dan terletak
di antara dua samudra yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik. Luas wilayah Asia
Tenggara mencapai ±2.256.781 km2 atau 5% dari luas wilayah Benua Asia. Berikut ini
batas-batas wilayah di kawasan Asia Tenggara :

a) Kawasan Asia Timur dan Samudra Pasifik di sebelah Utara


b) Samudra Hindia dan Benua Australia di sebelah Selatan
c) Kawasan Asia Selatan dan Samudra Hindia di sebelah Barat
d) Samudra Pasifik dan Papua Nugini di sebalah Timur

Luas wilayah negara-negara di Asia Tenggara seluruhnya mencapai 4.165.107 km². Luas
daratan Asia Tenggara sekitar 2.257.784 km². Negara yang memiliki wilayah paling luas
adalah Indonesia (1.904.569 km²), sedangkan negara dengan wilayah paling sempit adalah
Singapura (660 km²). Asia Tenggara terletak pada pertemuan tiga lempeng besar bumi, yaitu
3
Eurasia; Indo-Australia; dan Pasifik, oleh karena itu dimungkinkan kawasan ini terkena
guncangan gempa bumi sebagai akibat dari aktivitas lempeng bumi tersebut. Pada kawasan
ini membentang pegunungan yang merupakan bagian dari Sirkum Mediterania dan Sirkum
Pasifik. Aktivitas vulkanik berdampak positif pada kesuburan tanah di kawasan ini. Tingkat
kesuburan tanah yang tinggi mendukung kegiatan pertanian, sehingga kawasan ini bercorak
agraris.

Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan


aktivitas kegempaan (seismik) dan gunung berapi (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD
relatif stabil, dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamis karena di sana bertemu dua
lempeng benua besar: lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, ditambah
dengan lempeng Filipina yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: Sumatra, Jawa,
dan Kalimantan baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya
muka air laut karena usainya Zaman Es terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam
benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu
bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat
Myanmar, dan Thailand, terus menuju sisi barat Sumatra, lalu membelok ke timur
membentuk Palung Jawa yang memanjang di selatan Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti Gempa bumi
Samudra Hindia 2004. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau
yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah
pulau dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia. Gunung Kerinci adalah gunung
berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao,
dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina, dan lempeng
Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi. Puncak tertinggi yang
berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya di Pulau Papua,
Indonesia (5.030 m). Terdapat beberapa klaim, dan perebutan wilayah, dan batas perairan di
kawasan ini, yang melibatkan negara-negara di kawasan ini maupun yang melibatkan negara
di luar Asia Tenggara (terutama Tiongkok dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly).

Geografi Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi dua bagian, daratan, dan kepulauan.
Negara-negara yang berada di daratan termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand,
dan Vietnam, sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan
termasuk Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Wilayah Asia Tenggara pada umumnya berada di daerah beriklim tropis karena terletak
di antara lintang 110LS – 23½0 LU. Hanya sebagian kecil kawasan Asia Tenggara yang
beriklim subtropics yang terletak di antara lintang 23½0 LU – 280 LU yaitu Myanmar bagian
utara. Ciri-ciri iklim tropis Asia Tenggara adalah sebagian berikut:

a) Curah hujan tinggi, karena pengaruh adanya angina muson barat.


b) Suhu udara panas, karena terletak di dekat garis ekuator.

Beberapa iklim fisis di kawasan Asia Tenggara adalah sebagai berikut :

a) Iklim laut atau maritime, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angina laut. Ini
disebabkan karena wilayah Asia Tenggara dikelilingi laut yang luas.
b) Iklim gunung, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh adanya gunung-gunung tinggi.
c) Iklim daratan rendah, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh adanya dataran rendah
yang tersebar di kawasan Asia Tenggara.

2.2. Profil ASEAN


Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan suatu organisasi goe-
politik dan ekonomi dari Negara-negara di kwasan Asia Tenggara, yang didirikan di
Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan social, dan pengembangan kebudayaan Negara-negara anggotanya,
memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, dan untuk menigkatkan
kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai.
ASEAN memilki tujuan yang tidak saja untuk menjaga stabilitas kawasan tetapi lebih
dari itu juga dalam bidang integrasi ekonomi serta dalam memperbaiki daya saing regional.
Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan negara
berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju. Ekonomi kawasan
Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan pengecualian Singapura.
Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-
negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. 5
Dalam lingkup agama dan kepercayaan yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat
beragam, dan tersebar di seluruh wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas
di Thailand, Myanmar, dan Laos serta Vietnam dan Kamboja. Agama Islam dianut oleh
mayoritas penduduk di Indonesia, Malaysia, dan Brunei dengan Indonesia menjadi negara
dengan penganut Islam terbanyak di dunia. Agama Kristen menjadi mayoritas
di Filipina dan Timor Leste. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama
yang dianut oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme. Walaupun
begitu, di beberapa daerah, ada kantong-kantong pemeluk agama yang bukan mayoritas
seperti Hindu di Bali dan Kristen di Maluku dan Papua atau Islam
di Thailand dan Filipina bagian selatan.
Sebagai kawasan yang memiliki letak geografis yang strategis, terdapat beraneka ragam
hewan hidup di Asia Tenggara; di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orang utan, Gajah
Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat
ditemukan di pulau Palawan. Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di
sepanjang Asia Tenggara, sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra, dan Kalimantan.
Kancil sendiri merupakan hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia,
dan banyak dikenal anak-anak. Burung-burung yang cantik seperti burung
merak dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan Asia ini hingga sejauh sebelah timur
Indonesia. Babirusa (babi dengan empat gading), anoa, dan komodo juga terdapat di
Indonesia. Burung Enggang banyak dicari untuk paruhnya, dan diperdagangkan ke
Tiongkok. Tanduk badak juga turut diperdagangkan.
Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis  Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah
perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia
(Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan, dan Papua yang membentuk kawasan
campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea. Perairan dangkal di terumbu
karang (coral reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat biodiversitas tertinggi untuk
ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan, dan moluska banyak dijumpai. Ikan hiu
paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut China Selatan. Pepohonan, dan tanaman lainnya di
kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara di mana terdapat gunung-gunung
yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat ditemukan. Wilayah-wilayah hutan
hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami penebangan liar, khususnya di Kalimantan.
6
Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora, dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan
hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies
terancam seperti orang utan, dan Harimau Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga
merupakan peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi berlangsung pada
tahun 1998 yang menyebabkan beberapa negara diselimuti kabut yang tebal. Menghadapi
masalah ini, beberapa negara di Asia Tenggara menandatangani
Persetujuan ASEAN mengenai Pencemaran Kabut Asap Lintas Perbatasan (ASEAN
Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan pencemaran yang diakibatkan
kabut asap.

2.3. Profil dan Kondisi Geografis Negara-negara di Kawasan Asia Tenggara


Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tahun 1967 dan
terdiri dari 10 negara anggota yaitu : Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos,
Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Namun, berdasarkan data,
Timor Leste yang juga berada di Asia Tenggara belum termasuk menjadi anggota ASEAN.
Berikut adalah kondisi geografis negara-negara tersebut:

1) Brunei Darussalam
Kondisi iklim di Brunei adalah Iklim Tropis dengan curah hujan yang tinggi.
Letak astronomis negara Brunei Darussalam di antara 4'LU – 5'LU dan 114'BT – 115'BT,
dan letak geografisnya adalah sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan,
Sebelah selatan, timur, dan barat berbatasan dengan Malaysia. Brunei terdiri atas pada
dua wilayah yang terpisah, yaitu wilayah barat dan timur. Wilayah Brunei dikelilingi oleh
wilayah Malaysia. Wilayah barat merupakan dataran rendah yang berawa-rawa. Pantai
bagian utara Brunei merupakan daerah dataran yang relatif luas dan di wilayah ini
terdapat Teluk Brunei. Letak geografis merupakan keberadaan posisi sebuah negara
berdasarkan letak dan bentuknya di muka bumi. Letak geografis biasanya di batasi
dengan nama daerah yang secara langsung bersebelahan dengan daerah tersebut. Secara
geografis, letak negara Brunei Darussalam yaitu berada di Benua Asia, tepatnya di Pulau
Kalimantan (Borneo) bagian utara.

2) Indonesia
Letak Astronomis Indonesia secara detail berada di antara 6°LU (Lintang Utara)-
11°LS (Lintang Selatan) dan 95°BT (Bujur Timur)-141°BT (Bujur Timur).
Berdasarkan letak astronomi tersebut berdampak atau berpengaruh bagi
wilayah Indonesia. Letak geografis merupakan lokasi berdasarkan posisi atau tempat
sebenarnya di permukaan bumi. Letak geografis Indonesia berdasarkan peta berada di
antara dua benua dan samudera. Letak Indonesia berada di antara Benua Asia dan Benua
Australia. Indonesia juga terletak di antara Samudera Hindia dan Pasifik. Akibat letak
geografis tersebut, Indonesia dipengaruhi angin muson barat dan timur. Hal ini membuat
Indonesia memiliki musim hujan dan kemarau. Selain itu, letak Indonesia juga berbatasan
dengan sejumlah wilayah seperti negara dan samudera. Berikut batas wilayah Indonesia :
- Sebelah Utara: Malaysia, Singapura, Filipina, Laut China Selatan
- Sebelah Selatan: Timor Leste, Australia, dan Samudera Hindia
- Sebelah Barat: Samudera Hindia
- Sebelah Timur: Papua Nugini dan Samudera Pasifik
Dengan letak wilayah tersebut, Indonesia memiliki keuntungan lokasi yang
strategis. Selain itu, Indonesia juga memiliki wilayah yang sangat luas. Bahkan,
Indonesia menjadi salah satu negara terluas di dunia. Berikut luas wilayah Indonesia:
- Total Luas: 5.180.083 km2 yang mencakup daratan dan lautan
- Luas Daratan: 1.922.570 km2
- Jumlah Pulau: 17.504 pulau
- Bentang Panjang Wilayah: 3.977 mil.
- Luas Lautan: 3.257.483 km²
- Batas Lautan 12 mil laut dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) 200 mil.
Dengan luas tersebut, Indonesia terbagi menjadi 34 provinsi, 416 kabupaten dan
98 kota atau 7.024 daerah setingkat kecamatan, serta 81.626 setingkat desa.

3) Kamboja
Letak astronomis negara Kamboja di antara 10oLU – 15oLU dan 102oBT –
108oBT, dan memiliki iklim tropis basah dan kering. Berdasarkan letak geologisnya,
Kamboja juga berada di lempeng Eurasia yang menghubungkan Eropa dan Asia.
Kamboja memiliki barisan pegunungan dengan ketinggian antara 700-900 meter
mengelilinginya yang terdapat di bagian utara yang dikenal dengan pegunungan Dong
8
Rek, sedangkan di bagian barat adalah pegunungan Cardamon. Tidak hanya pegunungan,
Kamboja juga dikelilingi oleh gunung setinggi kurang lebih 1.771 m bernama Gunung
Phnum Aoral. Di bagian timur Kamboja terdapat beberapa plato, yaitu Plato Mondol dan
Plato Rotanikri. Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2. Berbatasan dengan
Thailand di barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara.
Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang
terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung
Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Bentuk wilayah Kamboja menyerupai piring. Di bagian tengahnya terdapat
dataran besar Tonle Sap, sedangkan bagian tepi dibentuk oleh deretan pegunungan
Negara ini dilalui oleh DAS Mekong. Sampai sekarang, Sungai Mekong merupakan
sungai yang terpenting di Kamboja. Kerajaan Kamboja adalah sebuah negara berbentuk
monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran
Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan
14.

4) Laos
Negara Laos Secara astronomis, wilayah Laos terletak antara 14°LU – 22°LU dan
antara 100°BT – 108°BT. Luas total wilayah ini mencakup 236,800 km2 dan 2% dari
wilayah tersebut adalah berupa perairan. Adapun secara geografis wilayah Negara Laos
memiliki batas batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah utara: Republik Rakyat Tiongkok
- Sebelah selatan: Kamboja
- Sebelah barat: Myanmar dan Thailand
- Sebelah timur: Vietnam
Sedangkan secara geologis negara Laos masih termasuk dalam lempeng
eurasia yang menyatukan asia dengan eropa. Berdasarkan letak astronomisnya, Laos
beriklim tropis dengan suhu rata-rata tahunan antara 26 C-28 C. curah hujan rata-rata
a1.500 – 2.500 mm per tahun. Laos memiliki 3 musim. Musim hujan pada bulan Juni-
Oktober akibat pengaruh angin musim barat daya. Musim kemarau yang sejuk terjadi
pada bulan – Februari karena pengaruh angin musim timur. Pada bulan Maret – Mei
terjadi musim pancaroba yang kering. Laos adalah negara yang terhimpit oleh daratan
9 di
Asia Tenggara dan diselimuti hutan lebat yang kebanyakan bergunung-gunung, di mana
salah satunya yang tertinggi adalah Phou bia dengan ketinggian 2.817 m dari permukaan
laut. Laos juga memiliki beberapa dataran rendah dan dataran tinggi.

5) Malaysia
Malaysia merupakan negara yang letaknya paling dekat dengan Indonesia,
tepatnya di sebelah utara. Letak suatu negara berdasarkan posisinya dapat disebut sebagai
letak geografis. Letak tersebut dapat ditandai dengan batas geografi maupun negara
ataupun wilayah. Letak geografis suatu negara juga dapat dilihat berdasarkan tempat
sebenarnya di permukaan bumi. Memiliki luas sebesar 329.847 kilometer persegi
membuat Malaysia berbatasan langsung dengan suatu negara dan wilayah. Adapun
perbatasan Malaysia dalam letak geografisnya ditandai sebagai berikut.
- Sebelah Utara: Laut China Selatan, Brunei Darussalam dan Thailand
- Sebelah Selatan: Singapura dan Indonesia
- Sebelah Timur: Laut Sulawesi dan Laut Sulu
- Sebelah Barat: Selat Malaka
Letak geografis Malaysia juga diketahui berdekatan dengan garis khatulistiwa.
Hal itu yang menyebabkan iklim di Negeri Jiran menjadi lembab dan memiliki curah
hujan yang cukup tinggi. Malaysia mengalami pergantian musim angin muson barat daya
yang terjadi pada Mei hingga September. Sedangkan pada November hingga Maret,
negara dengan Ibu Kota Kuala Lumpur itu akan mengalami angin muson timur laut.
Akibat letak geografis pula, kondisi alam Malaysia memiliki pegunungan-pegunungan
rendah. Selain itu, sebagian besar wilayahnya masih ditutupi hutan. Wilayah Negeri Jiran
ini diliputi pegunungan dengan puncak tertinggi yang dimiliki Gunung Tahan setinggi
2.189 m. Selain itu, letak geografis Malaysia terdiri dari dua bagian besar wilayah daratan
yakni, Malaysia Barat yang sering disebut Semenanjung (Peninsula) Malaysia dan
Malaysia Timur meliputi Sabah serta Sarawak. Malaysia Timur sendiri memiliki
pegunungan tertinggi yang berada di puncak gunung Kinabalu. Gunung tersebut memiliki
tinggi sekitar 4.100 m. Sedangkan untuk kondisi pantai, Malaysia Timur umumnya
sempit, berawa-rawa serta mempunyai sungai yang pendek dan berkelok-kelok. 10

6) Myanmar
Myanmar merupakan bekas jajahan negara Prancis dan menjadi negara merdeka pada
tanggal 4 Januari 1948. Negara yang memiliki luas wilayah sekitar 676.578 km2 ini
diperintah oleh pemimpin militer sejak kudeta yang dilakukan tahun 1988. Kudeta junta
militer mempengaruhi perubahan nama negara ini dari Burma menjadi Myanmar.
Perubahan nama negara ini dilakukan secara resmi pada pada tanggal 18 Juni 1989 yang
bertujuan agar etnis non-Burma bisa menjadi bagian dari negara ini. Selain itu, ibukota
Myanmar yang awalnya terletak di Yangoon dipindahkan ke Naypyidaw. Myanmar
merupakan salah satu negara berkembang di asia tenggara. Kendati kaya akan sumber
daya alam, Myanmar masih menjadi negara berkembang karena ketimpangan pendapatan
di negara ini. Bahkan, Myanmar terdaftar dalam negara termiskin di Asia. Myanmar
sendiri merupakan negara yang berbentuk republik kesatuan yang terdiri dari 14 negara
bagian 67 distrik, 330 township, 64 sub-township, 377 kota kecil, 2,914 Ward, 14.220
kelompok desa dan 68.290 desa.
Letak geografis negara Myanmar di batasi dengan negara yang berbeda dan berbagai
keadaan alam. Berdasarkan dengan letak geografisnya, Myanmar terletak di teluk
Benggala. Negara ini secara letak geografis merupakan negara asia tenggara yang berada
di wilayah paling utara dan berbatasan langsung dengan negara asia timur dan asia
selatan. Berikut ini adalah batas-batas wilayah geografis negara Myanmar:
- Sebelah barat daya: Divisi Chittagong (Bangladesh) dan Mizoram, Manipur, Nagaland
serta Arunachai Pradesh (India).
- Sebelah barat : Teluk Benggala
- Sebelah timur : China (RRC)
- Sebelah tenggara: Laos dan Thailand
- Sebelah utara : China (RRC) dan kawasan otonomi Tibet
- Sebelah selatan : Laut Andaman

11
7) Filipina
Secara Astronomis, Filipina terletak di antara 4° 40′ LU – 21° 10′ LU dan
116°40’BT -126°34′ BT. Ini sekaligus menegaskan bahwa Filipina masih berada pada
negara equator bagian atas. Secara geografis Filipina berbatasan dengan beberapa
wilayah, yaitu pada sebelah Barat Filipina adalah Laut Cina Selatan, Sebelah Timur
adalah Laut Filipina sedangkan di sebelah Selatan adalah Laut Sulu dan Laut Sulawesi.
Pada dasarnya tidak ada negara yang berbatasan darat dengan Filipina yang memiliki
pulau sebanyak 7.107 ini. Filipina memiliki luas wilayah sebesar 300.000km2 dengan
jumlah penduduk sebanyak 102.624.209 jiwa. Mayoritas penduduk Filipina memeluk
agama Katolik (82,9%). Filipina menggunakan dua bahasa sebagai bahasa resminya yaitu
bahasa Inggris dan bahasa Filipina yang pada dasarnya adalah bahasa Tagalog. Negara
Filipina merupakan Negara Kepulauan Terbesar kelima di dunia dan juga negara yang
memiliki garis pantai terpanjang kelima di dunia. Filipina memiliki garis pantai
sepanjang 36.289km.

8) Singapura
Letak Singapura sangatlah strategis karena terletak di jalur silang pelayaran
internasional. Letak geografis Singapura adalah 1°22’N, 103°48’E. Singapura terdiri dari
63 pulau dan yang terbesar adalah pulau Ujong (Pulau Singapura). Saat ini pulau – pulau
tersebut sebagian besar sudah bersatu dengan daratan dengan cara ditimbun atau lebih
dikenal dengan nama proyek reklamasi yang menjadikan daratan Singapura semakin luas.
Oleh karena itu saat ini pulau – pulau tersebut hanya tersisa tiga pulau besar yaitu Pulau
Singapura, Pulau Sentosa, dan Pulau Ubin. Luas Singapura sendiri pada awalnya hanya
sekitar 697 km. Singapura memiliki batas negara sebagai berikut :
- Sebelah barat : Selat Malaka
- Sebelah selatan : Indonesia (Kepulauan Riau) dan Selat Singapura
- Sebelah utara : Malaysia yang dipisahkan dengan Selat Johor dan Laut China Selatan
- Sebelah timur : Malaysia berupa ujung Jazirah Malaya
Titik tertinggi negara Singapura terletak di Bukit Timah Hill dengan
ketinggian 166 m (545 kaki). Hampir dua pertiga wilayah Singapura memiliki ketinggian
kurang dari 15 meter di atas permukaan laut. Singapura sendiri memiliki bentuk
seperti sebuah ketupat jika dilihat dari atas. Tanahnya rendah dan bergelombang, dengan
beberapa bukit di sebelah barat laut dan daerah berawa di sebelah barat daya. Sungai
12 -
sungai kecil dan pendek mengalir dari daerah perbukitan ke pantai, kecuali di sebelah
selatan. Singapura terletak kira - kira 130 km di utara garis khatulistiwa. Hal tersebut
membuat negaranya memiliki suhu rata - rata tercatat 26 derajat celcius. Meskipun
demikian, negara ini mengalami tiga pergantian musim yang berbeda yaitu musim hujan
yang sejuk (November - Maret), musim kemarau yang panas (April - September), dan
musim pancaroba (September - November) yang diwarnai oleh perubahan cuaca yang
terjadi secara mendadak. Curah hujannya rata - rata 2.500 mm per tahun. Daerah yang
paling banyak menerima curah hujan adalah wilayah perbukitan tengah. Singapura juga
memiliki tingkat kelembaban yang lebih tinggi dibanding Indonesia. Penyebabnya adalah
karena posisi negaranya yang berada 1 derajat ke arah utara garis ekuator.

9) Thailand
Medan di Thailand kebanyakan merupakan dataran tinggi. Sebagian besar
Thailand utara terdiri dari pegunungan. Dataran rendah terdapat pada daerah di sekitar
aliran sungai Chao Phraya yang mengalir ke teluk Thailand. Terdapat teluk Bangkok di
sebelah selatannya. Gunung tertinggi di Thailand adalah gunung Doi Inthanon dengan
ketinggian 2.565 meter diatas permukaan laut. Pemerintah membagi Thailand menjadi
enam wilayah geografis. Keenam wilayah geografis berbeda dalam hal populasi, sumber
daya alam, kontur alam, dan tingkat pembangunan sosial dan ekonomi. Secara politis,
Thailand terdiri dari 77 provinsi termasuk Bangkok. Penamaan provinsi disesuaikan
dengan nama ibukota provinsi masing-masing. Luas Thailand mencapai 513.120
kilometer persegi. Menjadikannya sebagai negara terluas ke-51 di dunia. Sedikit lebih
kecil dari Yaman dan sedikit lebih luas dari Spanyol. Thailand memiliki panjang negara
1.609 km dan lebar 805 km. Thailand berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah
utara, dengan Malaysia di selatan, dan dengan Laos dan Kamboja di timur. Wilayah
Thailand memanjang sampai ke semenanjung Malaya.

10) Vietnam
Berdasarkan letak astronomis, Vietnam berada
diantara13
8oLU – 22oLU dan 104oBT – 108oBT. Vietnam bagian utara memiliki iklim sedang
sedangkan bagian selatan memiliki iklim tropis. Luas Vietnam 332 698 km2, hampir
setara dengan luas Jerman. Bagian Vietnam yang berbatasan dengan batas-batas
internasionalnya seluas 4 639 km[10] dan panjang pantainya adalah 3444 km.
Topografinya terdiri atas bukit-bukit dan gunung-gunung berhutan lebat, dengan dataran
rendah meliputi tidak lebih dari 20%. Pegunungan berkontribusi sebesar 40% dari total
luas Vietnam, dengan bukit-bukit kecil berkontribusi sebesar 40% dan hutan tropis 42%.
Bagian Utara kebanyakan terdiri atas pegunungan dan Delta Sungai Merah. Phan Xi
Pang, berlokasi di provinsi Lao Cai, adalah gunung tertinggi di Vietnam setinggi 3 143
m. Selatan dibagi menjadi dataran rendah tepi pantai, puncak Annamite Chain, hutan-
hutan luas dan tanah yang buruk. Terdiri dari lima dataran tinggi tanah basalt yang rata-
rata rata, pegunungan berkontribusi sebesar 16% bagi tanah olah budidaya dan 22% dari
total lahan berhutan Vietnam.
Delta Sungai Merah (juga dikenal sebagai Song Hong), adalah sebuah wilayah
rata berbentuk segitiga seluas 15 000 km²,[11] lebih kecil tetapi lebih berkembang dan
berpenduduk padat daripada Delta Sungai Mekong. Dahulu Delta Sungai Merah adalah
sebuah teluk kecil di kawasan Teluk Tonkin, diisi oleh deposit besar endapan sungai
selama periode millenium dan memanjang 100 meter ke Teluk Tonkin setiap
tahunnya. Delta Mekong meliputi sekitar 40.000 kilometer persegi, adalah dataran rendah
yang tidak lebih dari tiga meter di atas permukaan laut dari titik manapun dan saling
menyilang (crisscross) oleh sebuah maze (jaringan) kanal-kanal dan sungai-sungai.
Sangat banyak sedimen yang dibawa oleh cabang-cabang dan aliran-aliran Sungai
Mekong sehingga delta tersebut memanjang sekitar 60 hingga 80 meter ke arah laut
setiap tahunnya.

11) Timor Leste


Dalam situs resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu)
disebutkan, Timor Leste yang secara geografis terletak di wilayah Asia Tenggara secara
resmi telah mendaftarkan diri sebagai anggota ASEAN pada tahun 2011. Ihwal
keanggotaan Timor Leste tersebut masih dalam pembahasan sepuluh negara anggota
ASEAN. Negara Timor Leste disebut dengan negara Timor Timur merupakan negara
termuda di dunia, bekas provinsi ke -27 Indonesia, dengan ibukota bernama 14
Dili.Secara Astronomis negara Timor Leste atau Timor Timur terletak 8 derajat LS - 10
derajat LS dan 124 derajat BT - 127 derajat 30 BT.
Secara geografis, Timor Leste terletak di bagian timur Pulau Timor. Daerah
Timor Leste juga mencakup Pulau Kambing dan Kantong Ambeno dengan luas wilayah
14.874 km2. Negara ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah utara: Pulau Alor dan Pulau Wetar.
- Sebelah timur: Kepulauan Leti.
- Sebelah selatan: Laut Timor.
- Sebelah barat: Provinsi Nusa Tenggara Timur.

2.4. Gambaran Umum Variabel dan Konflik Negara di Kawasan Asia Tenggara
Angka kemiskinana di kawasan Asia Tenggara masih terus tinggi. Kesejahteraan
masyarakat berusaha dicapai oleh pemerintah lewat pembangunan. Dengan pembangunan
di berbagai sektor, diharapkan akan meningkatkan output berkualitas dalam bentuk
barang dan jasa. Angka kemiskinan tertinggi yaitu pada Negara Myanmar, pada tahun
2012 kemiskinan Negara Myanmar mencapai 60,1 persen. Kemudian diiringi dengan
Negara Laos dengan kemiskinan tinggi pada tahun 2011 yakni mencapai 39,1 persen.
Kemudian untuk Negara Indonesia kemiskinannya dari tahun 2011-2015 menunjukan
angka yang konstan yaitu dibawah 15 persen tiap tahunnya.
Tak hanya angka kemiskinan, korupsi juga terjadi di semua Negara, terlepas dari
tingkatan sosial dan pembangunan ekonominya. Biasanya, korupsi terjadi ketika sector
public dan sector swasta bertemu dan khususnya dimana pejabat publik memiliki
tanggung jawab langsung atas ketetapan-ketetapan tentang pelayanan publik atau
penerapan pelayanan rugulasi khusus.Transparancy International yang mengeluarkan
Indeks Persepsi Korupsi melakukan survey tiap tahun di setiap Negara. Indeks persepsi
korupsi yang tertinggi pada tahun 2015 diduduki oleh Negara Thailand yaitu sebesar 38
dari 100. Kemudian IPK yang paling rendah pada 2015 diduduki Negara kamboja dengan
nilai indeks sebesar 21 dari 100 pada tahun 2015. Artinya semakin tinggi nilai IPK nya
maka akan menunjukan semakin bersih Negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi yaitu proses peningkatan pendapatan (PDB) tanpa
mengaitkan dengan peningkatan penduduk. Tingkat perekonomianyang semakin tumbuh
15
ataupun menurun biasanya dihitung menggunakan angka presentase. Misalnya jika
presentase maningkat 1 persen maka PDB juga naik sebesar 1 persen juga. Pertumbuhan
presentase tersebut disebut laju pertumbuhan sekonomi dalam satu tahun. Pertumbuhan
ekonomi di Negara ASEAN yang paling tinggi di duduki oleh Negara laos dengan 7,6
pada tahun 2015. Untuk Negara Kamboja dan Myanmar memiliki angka pertumbuhan
ekonomi yang sama pada tahun 2015 sebesar 7.1. Sementara itu Negara Thailand
merupakan Negara ASEAN yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling rendah yaitu
2,8.
Sumber daya yang berkualitas sangat penting dalam mendukung percepatan
pertumbuhan dan perluasan pembangunan ekonomi daerah. Semakin tinggi kualitas
sumber daya manusia di suatu daerah, semakin produktif angkatan kerja dan semakin
tinggi peluang melahirkan inovasi menjadi kunci pertumbuhan secara berkelanjutan.
Indeks pembangunan manusia bertujuan untuk membandingkan kinerja pembangunan
manusia baik antar daerah maupun antar Negara. Pembangunan manusia menjadi penting
karena apabila suatu Negara tidak memiliki sumber daya alam (SDA) yang potensial
maka dapat menggunakan sumber daya manusia (SDM) untuk membangun dan
memajukan Negara nya. Sumber daya manusia sangat berperan penting dalam
pembangunan suatu Negara. IPM yang tertinggi diduduki Negara Thailand dengan indeks
pembangunan manusia sebesar 0,740. Sementara itu, Myanmar merupakan Negara
ASEAN yang memiliki indeks pembangunan manusia terendah sebesar 0,556. Data
tersebut menunjukan semakin tinggi indeks pembangunan manusia nya maka semakin
berhasil Negara tersebut dalam membangun masyarakat dari sudut pandang standar
hidup, lama hidup, dan pendidikan.
Berdasarkan beberapa catatan kasus, terdapat beberapa konflik yang pernah
terjadi pada negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, diantaranya :

A. Peredaran Narkotika dan Obat Bius di Filipina


Perkembangan narkotika dan obat bius di Filipina menjadi persoalan yang serius
karena dari tahun ke tahun cenderung tidak terselesaikan akibat persoalan, teknis ataupun
political will yang lemah. Peredaran narkotika dan obat bius di Filipina merupakan
bagian dari dinamika peredaran di wilayah Asia Tenggara. Sebelum era kepemimpinan
Duterte, persoalan tentang peredaran narkotika dan obat bius hanya dijalankan melalui
16
kebijakan-kebijakan sektoral yaitu dengan mengoptimalisasi fungsi kepolisian nasional
Filipina, serta Drug Enforcement Agency Filipina (PDEA) yang di dukung oleh institusi
terkait. Sedangkan regulasi (payung hukum) yang selama ini dijalankan adalah Republic
Act Nomor 9165 Tahun 2002 yang mengatur tentang bahaya dan kewaspadaan bagi
narkotika dan obat bius dalam skala nasional. Undang-undang ini berisi tiga belas pasal,
yaitu definisi tentang definisi narkotika dan obat bius, tindakan penegakan hukum,
partisipasi pemerintah daerah,penerapan perundang-undangan hingga
pengelompokan kasus berbahaya dan beberapa poin penting lainnya. Sejak dekade 1990-
an, pemerintah Filipina terus menekankan peredaran narkotika dan obat bius, namun
seiring dengan kemajuan teknologi informasi berbagai upaya tersebut tidak mampu
menangani perkembangan peredaran narkotika dan obat bius yang terjadi. Kemudian
kegagalan penanganan peredaran narkotika dan obat bius, juga disebabkan karena
lemahnya political will, serta banyaknya persoalan yang harus dihadapi oleh pemerintah
Filipina, termasuk terorisme, sengketa antara pemerintah dan oposisi dan lain-lainnya.
Penggunaan narkotika ganja (kanabis) sudah lama dikenal di berbagai negara
ASEAN sejak sebelum perang kemerdekaan, khususnya di Filipina dan beberapa negara
ASEAN lainnya. Penggunaan dan penyalahgunaan ganja tersebut dapat dianggap sebagai
gelombang pertama epidemi narkotika. Gelombang pertama epidemi narkotika ganja
tidak menunjukkan keadaan eksplosif, karena pasokannya dapat diperoleh dari tanaman
perdu di dalam negeri. Penggunaan obat-obatan jenis opium sudah lama dikenal di
beberapa negara Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam,
jauh sebelum pecahnya Perang Dunia ke-2 sebelum zaman penjajahan kolonialis Eropa.

B. Konflik Thailand Selatan


Konflik di Thailand Selatan disebabkan karena masyarakat di wilayah tersebut
tidak mendapatkan pengakuan dari pemerintah dan kaum mayoritas Thailand,
termasuknya cara penyelesaian konflik oleh pemerintah pusat yang masih belum sesuai
dengan keinginan masyarakat lokal. Adanya ketimpangan sosial, ekonomi dan politik
hingga munculnya sebagian kelompok orang yang ingin memisahkan diri. Keinginan
tersebut ditunjukan dengan adanya gerakan-gerakan separatisme dan pemberontakan dari
masyarakat yang merasa dirugikan. 17

C. Persaingan Global dan Pasar Gelap Indonesia


Persaingan global yang tidak sehat yang terjadi di Indonesia diakibatkann posisi
Indonesia yang strategis dengan perairan yang luas, maka negara ini juga diberkahi
kekayaan laut. Namun negara-negara lain bisa saja mencoba mencuri sumber daya laut
yang dimiliki Indonesia melalui cara illegal. Tak hanya itu, Adanya pasar gelap di
Indonesia juga disebabkan karena berada di jalur perdagangan internasional, lalu lintas
perdagangan Indonesia akan selalu ramai. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh para
penyelundup untuk memasukkan barang barang secara illegal.

D. Konflik Indonesia-Vietnam ‘Terancam terus terulang’ selama belum ada


kesepakatan Zona Ekonomi Ekslusif
Konflik di perairan Natuna berpotensi terus berulang selama Indonesia dan
Vietnam tidak mencapai kesepakatan terkait batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Konflik di perairan Natuna terjadi karena belum terciptanya kesepakatan antara Indonesia
dan Vietnam terkait ZEE di perairan itu.
- Indonesia bantah tembak kapal Vietnam di Laut Cina Selatan
- 'Kegaduhan' timbul antara Menko Luhut dan Menteri Susi soal penenggelaman kapal
- Cara Indonesia turut mendeteksi penangkapan ikan ilegal
Kepulauan Natuna dianggap penting karena memiliki sumber daya minyak, gas
alam, dan pasokan ikan. Dalam konflik ini ditemukan kasus yang baru saja terjadi yaitu :
Dua kapal pengawas milik pemerintah Vietnam dilaporkan menabrak lambung kapal TNI
AL KRI Tjiptadi-381 di Laut Natuna Utara, wilayah yang diakui Indonesia sebagai ZEE
Indonesia. Menurut keterangan TNI AL, kapal Indonesia ditabrak saat mencoba
menghalau kapal ikan berbedera Vietnam yang diduga tengah mengambil ikan di
perairan itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan
pemerintah Indonesia sudah menyampaikan protes kepada pemerintah Vietnam atas
penyerempetan kapal itu secara resmi. "Kementerian Luar Negeri menunggu laporan
lengkap dari Panglima TNI terkait kejadian tersebut, yang akan menjadi dasar bagi
Pemerintah Indonesia untuk menindaklanjuti masalah ini dengan Pemerintah Vietnam,"
ujar Arrmanatha. Tak sampai di situ, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
18
mengatakan pemerintah akan menenggelamkan 51 Kapal Ikan Asing (KIA), yang paling
banyak berasal dari Vietnam. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP), kementerian itu telah menangkap 15 kapal Vietnam dan 14 kapal Malaysia di
perairan Indonesia sejak awal tahun ini.

E. Residu Konflik Indochina Laos


Laos mempunyai potensi besar di bidang energi (hydropower), pertambangan,
pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Kendala yang dihadapi dalam mengembangkan
dan memanfaatkan potensi tersebut adalah kurangnya dana dan minimnya infrastruktur,
rendahnya kualitas SDM dan lambatnya birokrasi pemerintah. Wilayah Laos, khususnya
di bagian Selatan di sepanjang Sungai Mekong sangat potensial untuk dikembangkan di
bidang pertanian, terutama tanaman padi, kopi, dan karet. Sementara wilayah bagian
Utara umumnya adalah daerah pegunungan dan mempunyai potensi kayu dan
kerajinan. Di sejumlah daerah, seperti Xiengkhouang dan Savannakhet, potensi tersebut
sulit dimanfaatkan karena masih banyak terdapat unexploded ordnance (UXO) atawa
amunisi yang belum meledak, yang merupakan residu konflik Indochina. 

F. Perang Vietnam
Sesudah Perang Dunia II, maka salah satu perang yang terkenal dari periode ini
adalah Perang Vietnam. Perang Vietnam memang terkenal sebagai akibat dari seringnya
perang ini diangkat dalam media-media hiburan (salah satunya film "Rambo" pertama) &
efek yang ditimbulkannya bagi negara-negara yang terlibat. Dalam perang yang
berlangsung dari tahun 1955 hingga 1975 ini, kubu komunis yang terdiri dari Vietnam
Utara, Cina, Uni Soviet, Korea Utara, & milisi-milisi komunis Kamboja serta Laos
terlibat perang melawan kubu non-komunis yang terdiri dari Vietnam Selatan, Amerika
Serikat (AS), Kamboja, Laos, Thailand, Korea Selatan, Australia, & Selandia Baru.
Perang Vietnam juga dikenal dengan sebutan "Perang Indocina ke-2" untuk
membedakannya dari perang-perang yang juga mengambil tempat di Indocina, daerah di
Asia Tenggara yang mencakup Laos, Kamboja, & Vietnam itu sendiri. Perang Vietnam
bermula ketika milisi-milisi komunis Vietkong yang disokong oleh pemerintah Vietnam
Utara melakukan pemberotakan di wilayah Vietnam Selatan. Ketika intensitas perang
19
semakin meningkat, negara-negara luar yang salah satunya adalah AS pun ikut
mengirimkan pasukannya ke Vietnam. Perang berakhir pada tahun 1975 dengan
keberhasilan pasukan Vietnam Utara menaklukkan ibukota Vietnam Selatan &
menyatukan kedua negara.

G. Perang Sipil Laos


Laos memperoleh kemerdekaan dari Perancis dan berhak memerintah dengan
sistem monarki konstitusional. Akan tetapi persaingan antara kelompok komunis Pathet
Lao dengan pemerintah Kerajaan Lao justru meruncing. Keduanya berebut kekuasaan
hingga hampir dua dekade ke depan. Pathet Lao adalah gerakan nasionalis-komunis yang
berdiri pada 1950. Sebelum Perjanjian Jenewa diteken, Pathet Lao menyusun gerakan
bawah tanah untuk menggulingkan pemerintah kolonial Perancis yang menjajah Laos
sejak 1893. Situasi bertambah rumit dengan kehadiran pasukan Vietnam Utara di wilayah
tenggara Laos. Dalam Laos: War and Revolution (1970), Nina Adams dan Alfred McCoy
menuturkan bahwa kehadiran pasukan Vietnam Utara di Laos bertujuan memastikan
pasokan logistik dari Ho Chi Minh berlangsung lancar serta mendukung kelompok Pathet
Lao.
Sebelumnya, pasukan Vietnam Utara melakukan upaya serupa untuk membantu
Front Pembebasan Nasional (NLF) ketika konflik di Vietnam meletus. Front Pembebasan
Nasional merupakan kelompok politik yang terdiri dari gerilyawan dan tentara komunis
semasa Perang Vietnam. Monarki Laos bukannya tanpa sikap. Sejak tahun 1954, mereka
sudah berusaha menyingkirkan pengaruh militer dan ideologis Vietnam Utara. Terlepas
dari kesepakatan apa pun, Vietnam Utara tak berniat meninggalkan sekutunya termasuk
Laos yang oleh Vietnam sudah dianggap saudara sedarah.

H. Konflik Timor Leste Memisahkan Diri dari Indonesia


Sejak tahun 1945, perang sipil atau konflik internal lebih banyak terjadi di dunia daripada
konflik antar negara atau internasional. Dalam konflik di Timor Leste ini melibatkan
pemerintah Indonesia dengan masyarakat Timor Leste yang menginginkan kemerdekaan.
Australia yang pada awalnya berperan sebagai mediator, namun dalam perjalanannya,
justru terlibat dalam konflik secara tidak langsung dengan membantu pihak Timor 20
Leste
untuk mendapat kemerdekaan. Namun Timor Leste pasca kemerdekaan mengalami
kondisi ekonomi yang memburuk, degardasi sumberdaya alam, dan sistem politik yang
represif. Sebelum Kemerdekaannya, Timor Timur (sekarang Timor Leste) selalu terjebak
dalam situasi konflik. Konflik-konflik seperti ini membuat Timor Timur sulit untuk
melepaskan dirinya dari kemiskinan dan keresahan (kekacauan) politik. Sampai akhirnya
pergolakan internal tersebut membawa kemerdekaan kepada negeri bekas provinsi ke-27
Indonesia itu. Ada empat faktor yang terlibat dalam konflik di Timor Timur sebelum
kemerdekannya dari Indonesia. Mereka adalah: Timor Timur Sendiri, Indonesia,
Portugal, dan Australia. Insiden di Santa Cruz dan Liquica semakin memprovokasi rakyat
Timor Timur untuk berjuang demi kemerdekaannya, sampai kemerdekaan itu akhirnya
datang di tahun 1999. Selain dua insiden tadi, terdapat empat faktor yang mendasari
mengapa rakyat Timor Timur berjuang demi kemerdekaannya. Faktor-faktor tersebut
adalah: kemiskinan, keragaman etnis, sistem politik yang represif,d an degradasi sumber
daya.
BAB III 21

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Menurut Dr. Agus Suwignyo, Asia Tenggara sebagai sebuah kawasan dirasa belum
terlalu dikenal. Indikator yang juga menjadi perhatian beliau adalah saat masyarakat Eropa
seringkali menyebut orang – orang Asia Tenggara yang berasal dari negara berbeda di
identifikasikan sebagai satu kelompok yang sama. Asia Tenggara sebagai konsep politik dan
pertahanan yang sengaja diciptakan oleh dan untuk kepentingan pihak yang secara historis
bukan berasal dari wilayah “Asia Tenggara”. Konsep “Asia Tenggara” dimulai sejak
adanya Southeast Asia Command (di bawah Admiral Lord Louis Mountbatten) yang
diciptakan bersama oleh presiden Franklin D. Roosevelt dan perdana Menteri Inggris,
Winston Churchill pada First Quebec Conference (Agustus 1943) telah melahirkan dimensi
politik militer pada wilayah Asia Tenggara. Southeast Asia Command digunakan untuk
melawan tentara Jepang yang menguasai Asia Tenggara untuk pertama kali dalam sejarah.
Dilanjutkan kemudian dengan perang di Indocina dan adanya teori domino serta
dekolonisasi dalam pengertian legal yang sempit, dan memegang peranan penting dalam
diterimanya konsep kawasan Asia Tenggara. Asia Tenggara juga digunakan sebagai
geopolitik perang dingin yang melahirkan The Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) pada tahun 1967. Kelompok regional ini kemudian mempromosikan kerja
sama ekonomi, politik, dan kerja keamanan sebagai bentuk wacana tandingan dari
Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Sampai saat ini ASEAN sudah (masih) memiliki
sepuluh anggota yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei
Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja. Timur Leste tidak (belum) bergabung
menjadi negara anggota ASEAN, tetapi masuk ke dalam kawasan Asia Tenggara.
Kedua, sebagai realitas historis, jauh sebelum adanya konsep kesatuan dan pemerintahan,
masyarakat di kawasan Asia Tenggara sudah saling bersinggungan. Terlihat dari beberapa
bahasa, sosial politik dan kultural yang mirip antar negara. Salah satu contoh adalah tradisi
gotong royong yang tercemin baik itu level pedesaan hingga level yang lebih besar seperti
institusi sosial dan kepemerintahan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat irisan kesamaan
dari sistem nilai, institusi sosial, dan pemerintahan, serta moda ekonomi. Hal tersebut juga
dipengaruhi oleh sumber pengaruh “luar” yang relatif sama yaitu dari China, India, Arab dan
Eropa. Hal tersebut dijelaskan lebih lanjut di dalam buku berjudul Sejarah Asia Tenggara
22
Modern oleh Leonard Y. Andaya seorang Guru Besar Sejarah Asia Tenggara di University of
Hawaii at Manoa dan Barbara Watson Andaya Sejarawan Australia.
Terakhir, status Asia Tenggara sebagai sebuah area studies nyatanya sudah dimulai
sebelum Perang Dunia ke – II. Yaitu ketika kelompok ilmuwan yang terdiri dari orientalist
dan epigrafer, botanis, zoolog, filolog, sejarawan dan arkeolog meneliti Asia Tenggara.
Sedangkan pasca Perang Dunia ke  II Ilmuwan Asia Tenggara menjamur selama Perang
Dingin, namun fokus kajianya sebagian besar hanya pada satu area tertentu di Asia Tenggara.
Fenomena ini menyebabkan berbagai tantangan epistimologis seperti keajegan konsep
“ruang” dan “waktu” dalam batasan “Asia Tenggara”, kebijakan keilmuwan dan
Perspektif difusionist dalam penulisan tentang Asia Tenggara. Sayangnya kajian Asia
Tenggara lebih menarik bagi orang “luar” yang berarti bahwa saat ini cukup sedikit ahli,
peneliti maupun orang-orang yang tertarik pada bidang Asia Tenggara yang merupakan
penduduk asli “Asia Tenggara”.
DAFTAR PUSTAKA 23

2020. Kondisi geografis dan masalah geografis Malaysia. (Online). https://kumparan.com/berita-


hari-ini/kondisi-dan-letak-geografis-malaysia-1tssEfTwLtO. (Diakses 13 Februari 2021).

Letak Astronomis dan Geografis Myanmar Beserta Perbatasannya. (Online).


https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/letak-astronomis-dan-geografis-myanmar. (Diakses 13
Februari 2021).

2016. Asia Tenggara. (Online). https://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara. (Diakses 14


Februari 2021).

2014. ASEAN (Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara). (Online).


https://jakarta.diplo.de/id-id/themen/politik/02-asean. (Diakses 14 Februari 2021).

Jaliki, Abu. 2017. Bagaimana Kondisi Geografis Wilayah Laos. (Online).


https://brainly.co.id/tugas/11195679abujaliki7444 . (Diakses 14 Februari 2021).
2016. Mengenal Asia Tenggara. (Online). https://pssat.ugm.ac.id/id/mengenal-asia-tenggara/ .
(Diakses 14 Februari 2021).

2015. Perang Vietnam, Kemenangan Blok Timur di Asia Tenggara. (Online). https://www.re-
tawon.com/2015/08/perang-vietnam-kemenangan-blok-timur-di.html. (Diakses 14 Februari
2021).

Irfan, M Faisal Reza. 2017. Perang Sipil Laos: Komunis Menang, CIA ganti taktik. (Online).
https://tirto.id/perang-sipil-laos-komunis-menang-cia-ganti-taktik-cu9s. (Diakses 14 Februari
2021).

Dinamika Konflik Timor Leste: Analisa Aktor dan Penyebab Konflik. (Online).
http://www.politik.lipi.go.id/in/kolom/politik-internasional/901-dinamika-konflik-timor-leste-
analisa-aktor-dan-penyebab-konflik.html . (Diakses 14 Februari 2021).

Indrawan, Jerry. 2015. Analisis Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik di Timor Timur
Sebelum Kemerdekaannya dari Indonesia. (Online).
http://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalIlmiahHubunganInternasiona/article/view/1616 .
(Diakses 14 Februari 2021).

Laos. (Online). https://id.wikipedia.org/wiki/Laos. (Diakses 14 Februari 2021).

Ratriani, Virdita. 2020. Profil Laos, Satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang tidak Memiliki
Laut. (Online). https://internasional.kontan.co.id/news/profil-laos-satu-satunya-negara-di-asia-
tenggara-yang-tidak-memiliki-laut?page=3. (Diakses 14 Februari 2021).

Vietnam. (Online). https://id.wikipedia.org/wiki/Vietnam. (Diakses 14 Februari 2021).

24

Anda mungkin juga menyukai