Anda di halaman 1dari 31

.

Pengertian
Pengasuhan
• Pengasuhan anak adalah upaya untuk
memenuhi kebutuhan akan kasih sayang,
kelekatan, keselamatan dan kesejahteraan yang
menetap dan berkelanjutan demi kepentingan
terbaik anak, yang dilaksanakan baik oleh orang
tua atau keluarga sampai dengan derajat ketiga
maupun orang tua asuh, orang tua angkat, wali
serta pengasuhan berbasis residensial sebagai
alternatif terakhir. (Permensos No. 21 tahun
2013 tentang Pengasuhan Anak).
Pengasuhan
KERABAT (kinship care) Perwalian
ataupun tidak

PANTI KELUARGA ADOPSI


Institusional Domestik
and non Inter country
institutional
based care
KOMUNITAS (Non
kinship care)
Anak di Panti Asuhan
• Jumlah perkiraan Panti Asuhan di Indonesia:
8.000
• Jumlah anak di Panti Asuhan diperkirakan
500.000
• Jika pada tahun 1997-1998 terdapat 1.647 PSAA
dengan 91.051 anak (Laporan pelaksanaan KHA
tahun 2003), berarti jumlah PSAA meningkat
empat kali lipat dalam sepuluh tahun ini.
• Paling tinggi 10% dari anak-anak di panti asuhan
adalah yatim piatu atau 90% masih memiliki
orangtua.
• 3,4 juta hidup dengan ibu tetapi tidak dengan ayah.
(5,61 %)
• 1 juta hidup dengan ayah tanpa ibu (2,17 %)
• 2.15 juta tidak hidup dengan ayah dan ibu (10,25
%)

Artinya: Total 6.5 juta anak-anak di bawah 15 tahun


hidup dengan orangtua tunggal atau dalam
keluarga luas (kerabat). (BPS Survey 2000_Modul
Kependudukan)
Alasan anak terpisah dari keluarga
• Terpisah dalam bencana
 Perang, bencana alam
• Ditinggalkan orangtua
 Sengaja diserahkan ke orang lain, panti,
atau dibuang
• Diambil paksa
 Misal oleh negara, karena proses peradilan
• Dipisahkan untuk tujuan perlindungan
 Korban kekerasan oleh pengasuh
• Lari dari rumah
• ……………………….
Resiko Anak Terpisah /
Tanpa Pendamping

Akibat situasi rentan tanpa


pengasuh:
• Nutrisi dan kesehatan
• Kebutuhan Perlindungan
• Kebutuhan psikososial
• Hak-hak hukum
• Profesi Pekerja Sosial memandang
Pengasuhan ditujukan untuk
menjamin tumbuh kembang anak
yang optimal dalam rangka mencapai
kesejahteraan anak
Upaya Utama
untuk Anak terpisah/ Tanpa Pendamping

TRACING & REUNIFIKASI

TRACING:
upaya sistematis “melacak”
keberadaan keluarga anak

REUNIFIKASI:
Penyatuan kembali anak dengan
keluarganya
• Integrative View dalam pekerjaan sosial
bahwa upaya untuk mensejahterakan
individu adalah dengan fokus kepada
individu tersebut dalam
konteksnya/lingkungannya … dalam artian
kesejahteraan individu tidak bisa terlepas
dari lingkungannya

• Pandangan ini mendasari upaya


kesejahteraan anak yang selalu
dipengaruhi oleh lingkungannya
Pengasuhan terbaik untuk anak diberikan
oleh orang yang bertanggung jawab dalam
pengasuhan anak:

• Ibu bapak
• Keluarga
• Pengasuh
KEBUTUHAN PENGASUHAN ALTERNATIF

• Ada kalanya anak tak dapat disatukan


kembali dengan orangtuanya untuk jangka
pendek maupun panjang.
▫ Orangtua tak ditemukan
▫ Orangtua tak memiliki kemampuan
▫ Orangtua tak mampu melindungi
▫ ……..
• Unsur permanency dalam tujuan
pengasuhan terancam untuk tak dapat
dipenuhi
Siapa yang bertanggung jawab
melakukan pengasuhan?
Standar Nasional Pengasuhan
Anak (SNPA) di LKSA 
Permensos no 30/HUK/2011

1. Pengasuhan anak merupakan satu kontinum dari pengasuhan keluarga


sampai dengan pengasuhan yang dilakukan oleh pihak lain di luar keluarga
atau disebut dengan pengasuhan alternatif.
2. Jika ditentukan bahwa pengasuhan di dalam keluarga tidak dimungkinkan
atau tidak sesuai dengan kepentingan terbaik anak, maka pengasuhan anak
berbasis keluarga pengganti melalui orang tua asuh (fostering), perwalian,
dan pengangkatan anak harus menjadi prioritas sesuai dengan situasi dan
kebutuhan pengasuhan anak
Sistem Pengasuhan Anak
1. Family care (Pengasuhan Keluarga)
a. Keluarga inti
b. Keluarga besar
c. Kerabat; hubungan darah dan sosial,
budaya (marga, suku)

2. Alternative care (Pengasuhan Alternatif)


a. Perwalian
b. Fostering
c. Adopsi
d. Panti
Kontinum Pengasuhan
Di Dalam
Keluarga Di Luar Keluarga Sendiri/Inti
Sendiri/Inti

Keluarga Keluarga Kinship Foster Wali Adopsi Panti


inti besar Care Care Anak Asuhan
SISTEM PENGASUHAN

Orang Tua &


Keluarga Lembaga
Keluarga Kerabat Komunitas
pengganti

Orang Tua/ LKSA/PSAA


Keluarga Orang Tua TBS/TPA/KB PSBR
Asuh Adopsi RUMAH
Biologis PSMP
SINGGAH RPSA
KPRSA PSADK
FKKDACLPA BOARDING
Keluarga Wali PDK ANAK HOUSE
Kerabat Anak CERIA
Upaya untuk menentukan kebutuhan anak
terhadap pengasuhan baik yang berbasis
keluarga maupun pengasuhan alternatif
dilakukan melalui tahapan yang bersifat
berkelanjutan mulai dari pendekatan awal,
asesmen, perencanaan, pelaksanaan rencana
pengasuhan sampai dengan evaluasi, dan
pengakhiran pelayanan
1. Penempatan anak dalam pengasuhan alternatif harus
dilakukan atas keputusan formal sesuai peraturan
perundang-undangan bersama instansi sosial yang
berwenang berdasarkan asesmen kebutuhan anak dan
keluarga.
2. Setiap Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus
memiliki izin untuk menyelenggarakan pengasuhan
alternatlf sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pengasuhan oleh orang tua asuh
(fostering)

Pengasuhan melalui orang tua asuh bersifat


sementara, dimana anak harus segera kembali dalam
pengasuhan orang tua, keluarga besar, atau kerabat
anak apabila berdasarkan hasil asesmen mereka
dianggap sudah dapat melakukan pengasuhan kembali
atau anak telah memperoleh solusi pengasuhan yang
lebih permanen.
 Fostering dalam prakteknya di Indonesia banyak dilakukan
misalnya ketika bencana terjadi anak diasuh oleh suatu
keluarga. Misalnya anak Aceh masih banyak yg di Jawa.
 Atau anak yang orang tuanya menjadi TKW suaminya kerja ke
luar kota anaknya dititip di keluarga lain.

 Di luar negeri keluarga foster diberikan gaji…pertanyaannnya


di Indonesia haruskah di kembangkan ??.. bagaimana dengan
posisi anaknya ..
 Siapakah yg bertanggung jawab mengawasi anak ??
Perwalian

Pengasuhan melalui perwalian anak


bersifat sementara, dimana kuasa asuh
terhadap anak dialihkan secara legal
kepada seseorang yang ditunjuk
Pengadilan sesuai dengan UU No. 23
Tahun 2002 tentang PerlindunganAnak
Pengangkatan Anak

Pengasuhan melalui pengangkatan anak bersifat


permanen, dimana kuasa asuh terhadap
anak dialihkan secara tetap dan legal
kepada keluarga angkat dan pelaksanaannya
diatur melalui Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 54 tahun 2007 tentang
Pelaksanaan Pengangkatan Anak
Adopsi – Pengangkatan anak
Perbuatan hukum yang mengalihkan seorang
anak dari lingkungan kekuasaan orang tua, wali
yang sah, atau orang lain yang bertanggung
jawab atas perawatan, pendidikan dan
membesarkan anak tersebut, ke dalam
lingkungan keluarga orang tua angkat.
PP no 54 tahun 2007, ttg pelaksanaan
pengangkatan anak
4 prinsip dasar
1. Kepentingan terbaik anak
2. Tidak memutuskan hubungan darah
3. Calon orang tua angkat harus seagama *
4. Pengangkatan anak oleh WNA dapat dilakukan
sebagai upaya terakhir

*(dalam hal asal usul anak tidak diketahui, maka


agama anak disesuaikan dengan agama
mayoritas penduduk setempat)
Pasal 6
• Orang tua angkat wajib memberitahukan
kepada anak angkatnya mengenai asal
usulnya dan orang tua kandungnya

• Pemberitahuan asal usul dan orang tua


kandungnya, dilakukan dengan
memperhatikan kesiapan anak yang
bersangkutan
Pengangkatan anak bisa berdasarkan :
1. Adat kebiasaan setempat *
2. Peraturan perundang-undangan

* Pengangkatan anak berdasarkan adat


kebiasaan setempat dapat dimohonkan
penetapan pengadilan
Syarat anak yang akan diangkat
meliputi :

• Belum berusia 18 tahun


• Merupakan anak terlantar atau
ditelantarkan
• Berada dalam asuhan keluarga atau
dalam lembaga pengasuhan anak
• Memerlukan perlindungan khusus
• Anak belum berusia enam tahun
merupakan prioritas utama
• Anak enam sampai belum 12 tahun
sepanjang ada alasan mendesak
• Anak 12 tahun sampai belum berusia 18
tahun sepanjang anak memerlukan
perlindungan khusus
Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai