Anda di halaman 1dari 23

Manajemen kasus dalam

penanganan anak dan


keluarga
Apa itu manajemen kasus
Moxley, (1989) mengartikan manajemen kasus sebagai
suatu sistem pelayanan yang mengorganisasi,
mengkoordinasi, suatu jaringan dukungan-dukungan
formal dan informal, aktivitas-aktivitas yang
direncanakan untuk mengoptimalkan fungsi dan
kesejahteraan orang dengan kebutuhan-kebutuhan yang
beraneka ragam.

Tujuan MK :
agar klien yang mempunyai masalah ganda
dan kompleks dapat memperoleh semua
pelayanan yang dibutuhkannya secara tepat
dan komprehensif.
Manajemen kasus merupakan rangkaian
kegiatan untuk memanage/mengelola
setiap kasus yang masuk oleh manager
kasus sehingga kasus tersebut dapat
diselesaikan secara tepat dan
komprehensif.
Alur utama penanganan kasus
LEMBAGA PERUJUK
KASUS

KELUARGA &
MASTARAKAT T
E
PANTI R KELUARGA
M
LSM MANAJEMEN I
KASUS N ALTERNATIF
A PENGASUHAN
KEPOLISIAN S BERBASIS
I KELUARGA

RUMAH SAKIT
Implementasi MK di PDAK

Monitoring

I Pendampingan T
A N /pelayanan E E
Rencana
S T langsung V R
Intervensi
E E A M
&
Intake S R L I
Identifikasi Rujukan
kasus M V U N
sumber
E E A A
N N S S
S Koordinasi i I
Case I
Data Diri, Conference
Data kelg,
Kronologis
kasus, BPSS, Masalah,
Potensi anak Kebutuhan
TAHAP-TAHAP MANAJEMEN KASUS (Generik)
ASESMEN
• Asesmen adalah :
Proses mencari informasi dari klien (anak
terlantar, ABH) dan pihak lain yang mempunyai
hubungan dengan klien untuk rencana
penyelesaian suatu masalah atau perubahan
pada seseorang dan atau lingkungannya.

Proses ini akan menghasilkan profil yang


akurat tentang klien, masalah klien,
potensi/kekuatan klien serta sumber-
sumber di sekeliling klien.
Asesmen, proses yang berterusan yang
menghasilkan problem statement

Pengambilan
Pengumpulan keputusan
Informasi
Analisis
Analisis hasil asesmen
 Diketahui fokus masalah
 Diketahui prioritas masalah yang memerlukan
intervensi utama
 Penyebab masalah dan keterkaitan berbagai pihak
terhadap masalah
 Diketahui potensi dan sumber di sekeliling klien
 Perlu tidaknya rujukan, pada siapa dan bagaimana
prosesnya
Problem Statement
.
 Capai kesepakatan bersama tentang
hasil asesmen. Pekerja sosial
seharusnya tidak memiliki penilaian
rahasia dari kasus nya dan rencana
intervensinya.

 Semua hasil asesmen harus


disampaikan pada keluarga
Lingkup Asesmen

Teman Keluarga

Masyarakat
Tetangga sekolah

Layanan
Pemerintah
Lembaga Agama
Lingkup Asesmen
Feeling Behavior
SELF
Thingking
Rencana Intervensi dan Identifikasi sumber
Menyusun Sebuah Rencana
berdasarkan asesmen
Pernyataan Tujuan :
 
• S pecific (spesifik)
• M easurable (dapat diukur)
• A ction oriented (berorientasi tindakan)
• R ealistic (realistis)
• T ime (kapan waktu review)
SMART
• E thical (dilandasi etik)
• S ustainable (dapat berkelanjutan) SMARTEST

• T heory (dilandasi teori)


• S pecific: pernyataan tujuan berfokus pada
perilaku yang tepat.
• M easurable: dapat dengan mudah mengukur
ketercapaian tujuan.  Perilaku yang paling
mudah untuk diukur.
• A ction oriented: fokusnya adalah pada
tindakan
• R ealistic: dalam jangkauan, bukan "bintang di
langit“
• T ime-limited: Kerangka waktu-seberapa
sering, kapan, sampai kapan
• Ethical : dilandasi hak dan kesempatan klien
• Sustainable : dapat dilakukan apabila
pertolongan dihentikan
• Theory : dilandasi teory
KEGIATAN-KEGIATAN PERENCANAAN INTERVENSI

1
6
SKENARIO KONFERENSI KASUS
1. Manajer kasus beserta tim mempersiapkan berkas dan formulir yang diperlukan dalam kegiatan
pertemuan
2. Manajer kasus memulai pertemuan dan menjelaskan gambaran umum permasalahan yang dialami
klien dan keluarga serta menekankan bahwa pertemuan beserta hasil pertemuan bersifat rahasia.
3. Manajer kasus meminta pendamping untuk meyampaikan hasil asesmennya.
4. Manajer kasus memberikan kesempatan kepada orang tua/wali yang hadir untuk memberikan
komentar terhadap hasil asesmen case worker/pendamping.
5. Manajer kasus memberikan kesempatan kepada profesi/pihak lain untuk memberikan komentar
terhadap hasil asesmen case worker/pendamping
6. Manajer kasus memfaslitasi perumusan rencana pemecahan masalah menggunakan tabel berikut:
No Jenis Kegiatan Pihak yang Dilibatkan Waktu Pelaksanaan
       
       

7. Membuat komitmen dengan menandatangani berita acara pelaksanaan pertemuan. Rekomendasi


dapat diperbanyak sejumlah pihak yang hadir.
SIMULASI KONFERENSI KASUS

1. Bergabung kembali ke kelompok


2. Diskusikan siapa saja yang akan dilibatkan dalam konferensi
kasus, kapan, dan waktu pelaksanaan konferensi kasus
3. Rumuskan rencana intervensi sesuai tabel yang telah dijelaskan
sebelumnya.

1
8
HAL-HAL YANG PERLU DIPEHATIKAN DALAM
PERENCANAAN INTERVENSI
1. Melibatkan anggota keluarga
2. Mengidentifikasi dukungan keluarga
3. Mendengar aktif
4. Membangun relasi
5. Mencari alternatif rencana intervensi
6. Mengidentifikasi sistem sumber di masyarakat
7. Mengembangkan rencana secara tertulis
8. Terlibat dalam pengambilan keputusan
Sistem Rujukan dan Dukungan

Dinas Sosial Propinsi Jabar


Keluarga+
Masy. Working Group
Polisi Dinsos, Dinkes/RS,
Diknas/Sekolah, Polisi,
Pemda, ...

LSM
PDAK
Dinas Sosial Kota Bandung
Sistem Rujukan
Panti- Dinsos, Dinkes, Disdik,
panti Disdukcapil, BPPKB, P2TP2A,
Penyedia dan LSM (LPA, FKPS, LAHA,
Layanan JARI), Rumah Zakat
Sosial SK Walikota Bandung, No. 463/Kep.957-Dinsos/2011
Evaluasi

Terminasi
TUGAS Dua Minggu
• Studi satu kasus anak
• Lakukan asesmen dengan
menggunakan kerangka asesmen
terhadap kasus tadi -analisis focus
masalah &kebutuhan
• Rencana Intervensi apa yang dilakukan
• Gambarkan manajemen kasus pada
penanganan kasus tersebut.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai