Dosen Pembimbing :
Ns. Yulia Rizka, M.Kep
Kelompok 2 (A 2016 1)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2019/2020
KATA PENGANTAR
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Defenisi Uji T ............................................................................................................ 3
B. Jenis-Jenis Uji T ......................................................................................................... 3
a. Uji T Independen Varian sama dan Varian tidak sama ........................................... 3
b. Uji T Dependen ....................................................................................................... 5
C. Soal Skenario ............................................................................................................. 6
a. Skenario 1 ............................................................................................................ 6
b. Skenario 2 ............................................................................................................ 9
c. Skenario 3 .......................................................................................................... 12
D. Contoh Soal Baru dan Jawaban ............................................................................... 15
a. Contoh Soal Uji T Independen Varian sama ..................................................... 15
b. Contoh Soal Uji T Independen Varian tidak sama ............................................ 18
c. Contoh Soal Uji T Dependen ............................................................................. 20
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 24
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 24
B. Saran .......................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam uji statistik parametrik terdapat beberapa uji yang dapat
digunakan untuk mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel yang
diambil. Seandainya sampel yang diambil merupakan sampel yang saling
berhubungan, maka akan timbul suatu permasalahan bagaimana cara
(metode) menganalisisnya dan uji statistik apa yang digunakan. Salah satu uji
statistik parametrik digunakan adalah uji T-test dependent.
Uji T atau T test adalah suatu salah satu test statistik yang
dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang
menyetakan bahwa diantara dua buah mean sampel yag diambil secara
random darii populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan signifikan. Uji t
dikenal dengan uji parsial yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-
masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.
Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau
dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung.
Uji t dapat dibagi 2, yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2
sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan (independent) sampel yang
digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi lagi menjadi
2 yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan ui t untuk sampel
berpasangan (paired).
Uji t – test dependent adlah pengujian yang mana tidak adanya
perbedaan yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang
berpasangan atau berkorelasi. Fungsi dari t- test dependent adalah untuk
membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel
berpasangan dapat diartikan sebagai sebeuah sampel dengan subyek yang
sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengkuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan. Syarat jenis uji
1
t- test dependet adalah (a) data berdistribusi normal, (b) kedua kelompok data
adalah dependent (saling berhubungan/berpasangan), dan (c) jenis data yang
digunakan adalah numerik dan kategorik (dua kelompok).
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji model/uji anova, yaitu uji
untuk melihat bagaimana kah pengaruh semua variabel bebasnya secara
bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah
model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan.
Jika model signifikan maka mode ini bisa digunakan untuk
prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi
tidak dapat digunakan untuk peramalan.
Penggunaan uji Anova diperlukan dalam sebuah penelitian, terkadang
kita ingin membandingkan hasil perlakuan (treatment) pada sebuah populasi
dengan populasi yang lain dengan metode uji hipotesis yang ada (Distribusi
Z, Chi Kuadrat, atau Distribusi-T). Membandingkan suatu rata-rata populasi
dengan satu rata-rata populasi yang lain, selain memakan waktu, juga
beresiko mengandung kesalahan yang besar. Untuk itu kita juga memerlukan
sebuah metode yang cepat dan beresiko mengandung kesalahan yang kecil,
yakni Anova (Analysis of Variance).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu uji t- test dependent dan independent ?
2. Apa saja jenis-jenis dari uji t- test dependent dan independent ?
3. Bagaimana contoh soal dalam uji t- test dependent dan independent ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui uji t- test dependent dan independent ?
2. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis dari uji t- test dependent dan
independent ?
3. Untuk memahami contoh soal dalam uji t- test dependent dan
independent?
2
BAB II
A. Defenisi Uji T
3
Secara perhitungan manual ada dua formula (rumus) uji T
independen, yaitu uji T yang variannya sama dan uji T yang variannya
tidak sama.
Untuk varian sama gunakan formulasi berikut :
Dimana Sp :
Keterangan :
Xa = Rata-rata kelompok a
Xb = Rata-rata kelompok b
Sp = Standar Deviasi gabungan
Sa = Standar deviasi kelompok a
Sb = Standar deviasi kelompok b
na = Banyaknya sampel di kelompok a
nb = Banyaknya sampel di kelompok b
DF = na + nb -2
4
Untuk DF (degrre of freedom) uji T independen yang variannya
tidak sama itu berbeda dengan yang di atas (DF= Na + Nb -2), tetapi
menggunakan rumus :
Bila nilai P > α , maka variannya sama, namun bila nilai P <= α,
berarti variannya berbeda.
2. Uji T Dependen
Uji ini untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data
yang dependen. Misalnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan berat
badan sebelum mengikuti proram diet dan berat badan setelah mengikuti
program diet.
Sama seperti uji T independen, uji T dependen memiliki asumsi yang
harus dipenuhi, yaitu :
5
Rumus yang digunakan, sebagai berikut :
Keterangan :
δ = Rata-rata deviasi (selisih sampel sebelum dan sampel sesudah)
SDδ = Standar deviasi dari δ (selisih sampel sebelum dan sampel
sesudah)
n = Banyaknya sampel
DF = n-1
C. Soal Skenario
1. Skenario 1
Seorang pejabat kemenkes berpendapat bahwa rata-rata nikotin yang
dikandung rokok jarim lebih tinggi dibandingkan rokok wismilak. Untuk
membuktikan pendapatknya, di lakukan penelitian dengan mengambil
sample secara random 10 batang rokok jarum dan 8 batang rokok
wismilak. Dari hasil pengolahan data didapatkan bahwa rata-rata kadar
nikotin rokok jarum adalah 23,1 mg dengan standar deviasi 1,5 mg,
sementara itu kadar nikotin rokok wismilak rata-rata 20,0 mg dengan
standar deviasi 1,7 mg. Berdasarkan data tersebut ujilah pendapat pejabat
kemenkes tersebut dengan menggunakan alpha 5%.
Pertanyaan
Buktikan bahwa itu adalah contoh uji T independet varian sama
Ujilah dengan uji T independent varian sama dengan langkah-
langkah uji statistik
6
Penyelesaian:
(1,7) 2
𝑈𝑗𝑖 𝐹 = = 1,28
(1,5)2
f denominator
𝑑𝑓1 = 𝑛₁ − 1
𝑑𝑓1 = 10 − 1
=9
f nominator
𝑑𝑓1 = 𝑛₂ − 1
𝑑𝑓1 = 8 − 1
=7
Kesimpulan
nilai F tabel = 3,21, F hitung < F tabel 1,28 < 3,2 artinya H0 gagal ditolak,
lakukan uji independent variant sama.
7
Ha = ada perbedaan rata-rata nilai variant rokok jarum dan rokok
wismilak
b. α = 5% (0,05)
c. Rumus uji T varian sama
n1+n2-2
n1+n2-2
(10+8)-2
= 20,25 + 20, 23
16
= 2, 53
=√2,53
= 1,59
t= X1 - X2
sp √(1/n1) + (1/n2)
= 23,1 - 20
1,59√(1/10) + (1/8)
= 3,1
1,59 √0,225
= 4,111
8
Menentukan df tabel T
df t = n1 + n2 – 2
= 10 + 8 – 2
=16
HO gagal di tolak
e. Interpretasi dari hasil uji statistik p value < alpha (α), ada perbedaan
rata-rata rokok jarum dan rokok wismilak.
f. Keterangan:
2. Skenario 2
9
Pertanyaan:
Buktikan bahwa itu adalah contoh uji T independen varian tidak sama
Diketahui :
𝑆1 ² 4,5 ² 20,25
F= = 1,5 ² = =9
𝑆2 ² 2,25
𝑑𝑓1 = 𝑛1 – 1 𝑑𝑓2 = 𝑛2 - 1
= 12 – 1 =9-1
= 11 (numerator) = 8 (deminator)
10
Nilai F = 9 dan terlihat pada area < 0,005 artinya nilai p < 0,005 . sehingga
keputusannya H0 ditolak yang artinya varian kadar nikotin jarum berbeda
dengan varian kadar nikotin wismilak.
𝑋1 − 𝑋2
T= 𝑆 ² 𝑆 ²
√ 1 + 2
𝑛1 𝑛2
25,2− 20
=
√ 4,5 ² + 1,5 ²
12 9
5,2
= 20,25 2,25
√ +
12 9
5,2
=
√ 1,6875 + 0,25
5,2
=
√1,9375
5,2
= 1,391
= 3,738
Degree of freedom = df
2
𝑆 ² 𝑆 ²
[ 1 ⁄𝑛1 + 2 ⁄𝑛2 ]
df = 2 2 =
𝑆 ² 𝑆 ²
( 1 ⁄𝑛1 ) ( 2 ⁄𝑛2 )
+
𝑛1 −1 𝑛2 −1
11
2
4,5 ² 1,5 ²
[ + ]
12 9
= 2 2
4,5 ² 1,5 ²
( ) ( )
12 9
+
11 8
20,25 2,25 2
[ + ]
12 9
= 20,25 2 2,25 2
( ) ( )
12
+ 9
11 8
[ 1,9375]2
= (1,6875 )2 (0,25 )2
+
11 8
3,7593
= 0,258+ 0,0078
3,7593
= 0,266
= 14,07
Lihat di tabel T
Diperoleh nilai t = 3,738 dan df= 14,07, maka nilainya disebelah kanan
dari nilai tabel 2,977 yang berarti nilai P<0,005 kecil dari nilai α= 0,05.
Maka P<0,05 dengan hasil H0 ditolak yakni varian kadar nikotin jarum
berbeda dengan varian kadar nikotin wismilak.
3. Skenario 3
Sebelum 12,2 11,3 14,7 11,4 11,5 12,7 11,2 12,1 13,3 10,8
Sesudah 13,0 13,4 16,0 13,6 14,0 13,8 13,5 13,8 15,5 13,2
Pertanyaan:
12
Ujilah menggunakan Uji T Dependen!
Jawab:
Hipotesis:
Sebelum Sesudah D= D2
(X1) (X2) X1-X2
12,2 13,0 -0,8 0,64
11,3 13,4 -2,1 4,41
14,7 16,0 -1,3 1,69
11,4 13,6 -2,2 4,84
11,5 14,0 -2,5 6,25
12,7 13,8 -1,1 1,21
11,2 13,5 -2,3 5,29
12,1 13,8 -1,7 2,89
13,3 15,5 -2,2 4,84
10,8 13,2 -2,4 5,76
Jumlah -18,6 37,82
18,6
a. Deviasi = 10
= 1,86
b. Standar Deviasi
1 (∑⋅ D)2
S = √n−1 (∑D − )
n
13
1 (−18,6) 2
S = √10−1 [31,82 − ]
10
1 (345.96)
S = √9 [37,82 − ]
10
1
S = √9 (37,82 − 34.596)
1
S = √9 (3,224)
S = √0.35
S = 0,60
c. Uji T
1,86
t = 0,60⁄
√10
t = 9,80
df = n1-1
= 10-1
=9
Hasil uji statistic menghasilkan nilai p < 0,01 yang lebih kecil daripada
nilai alpha (0,05), maka dapat diputuskan Ho ditolak. Jadi, dengan
menggunakan alpha 5% dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada
perbedaan kadar Hb antara sebelum dan sesudah diberi suntikan vitamin
B12 (p<0,01).
14
g. Contoh Soal Baru dan Jawaban
1. Uji T Independen Varian Sama
Jawab:
Diket : n1 = 12 S1 = 2.5 mg X1 = 61
n2 = 11 S2 = 1,5 mg X2 = 51
Hipotesis
Ho : σ12 = σ22 (varian kadar vitamin C jeruk bali sama dengan varian
vitamin C jeruk mandarin)
Ha : σ12 = σ22 (varian kadar vitamin C jeruk bali berbeda dengan variana
vitamin C jeruk mandarin)
Perhitungan uji F
15
Dari nilai F dan kedua df tersebut kemudian dilihat pada table F, df1=11
sebagai numerator dan df2=10 sebagai denominator. Adapun cara
mencarinya adalah sebagai berikut:
Numerator DF
Denomi DF Area 1 2 3 4 5 6 7 8 12 Dsb
10
0,100 2,28
0,050 2,91
0,025 3,62
0,010 4,71
0,005 5,66
0,001 8,45
Tabel distribusi F
Hipotesis:
Ho: 𝜇 1 = 𝜇2 (mean kadar vitamin C jeruk bali sama dengan kadar vitamin
C jeruk mandarin)
Ha: 𝜇 1 > 𝜇2 (mean kadar vitamin C jeruk bali lebih btinggi dari kadar
vitamin C jeruk mandarin)
16
Dengan Ha seperti di atas berarti ujinya dengan one tail (satu arah/satu
sisi).
Perhitungan Uji t
Sp = 2,08
61−58
t= 1 1
2,08√ +
12 11
3
t = 0.85 = 3,52
df = 12 + 11 – 2 = 21
Pada soal diatas diperoleh nilai t=3,52, dengan df=21, maka nilai
tersebut terletak disebelah kanan dari nilai 2.831. Berarti nilai p-nya
adalah < 0,0005 (karena ujinya one tail, nilai p langsung digunakan tidak
perlu dikalikan dua).
17
Keputusan Uji Statistik
Hasil perhitungan menghasilkan nilai P < 0,0005 yang lebih kecil dari
nilai alpha (0,05), maka dapat diputuskan Ho ditolak. Dengan
menggunakan alpha 5% dapat disimpulkan bahwa secara statistic kadar
vitamin C jeruk bali memang lebih tinggi dibandingkan kadar vitamin C
jeruk mandarin (P < 0,0005).
Penyelesaian
Diket :
S¹ = 4,2 mg X¹ = 25,1 mg
S² = 1,4 mg X² = 20,2
N¹ = 10
N² = 9
Dit : df ? dan T ?
Jawab :
F = (S¹)²/( S²)²
= (4,2)²/(1,4)²
= 17,64/1,96
= 9
df¹ = S¹-1 df² = S²-1
= 10-1 = 9-1
18
=9 =8
Pada soal diatas diperoleh nilai F = 9 dan terlihat angka tersebut diatas
angka 10,37 pada area 0.001 artinya p < 0,05 sehingga keputusannya Ho
ditolak ini berarti varian kadar kafein coklat silverqueen berbeda dengan
varian kadar kafein coklat chungky bar.
𝒙𝟏−𝒙𝟐
T= 𝟐 𝟐
√(𝒔𝟏) +(𝒔𝟐)
𝒏𝟏 𝒏𝟐
25,1−20,2
= 17,64 1,96
√ +
10 9
4,9
=
√1,76+0,21
4,9
=
√1.91
4,9
= = 3,5
1,4
(𝒔𝟏)𝟐 (𝒔𝟐)𝟐
+
𝒏𝟏 𝒏𝟐
Df= 𝟐
(𝒔𝟏)𝟐 (𝒔𝟐)𝟐 𝟐
( ) ( )
𝒏𝟏 𝒏𝟐
+ 𝒏𝟐−𝟏
𝒏𝟏−𝟏
17,64 1,96
+
10 9
= 17,64 1,96
10 9 )
( 10−1 )+( 9−1
1,76 +0,21
= 1,76 0,21
+
9 8
1,76+0,21
=
0,19+0,02
1,97
=
0,21
= 9,38
19
Pada soal diatas diperoleh nilai T = 3,5 df = 9,38. Maka nilai
tersebut terletak disebelah kanan dari nilai 3,250 pada area < 0.0005. hasil
perhitungan menghasilkan nilai p < 0,005 yang lebih kecil dari alpha
(0,05), maka dapat diputuskan bahwa secara statistik kadar kafein coklat
silverqueen memang lebih tinggi dibandingkan kadar kafein coklat
chungky bar (p < 0,005)
Hipotesis
Ho : δ = 0 (Tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik pria antara sebelum dan
sesudah pemberian Catopril)
Ha : δ = 0 (Ada perbedaan tekanan darah sistolik pria antara sebelum dan sesudah
diberikan Catopril)
X1 X2 D = x 1 – x2 D2
175 140 35 1225
179 143 36 1296
165 135 30 900
170 133 37 1369
162 162 0 0
180 150 30 900
182 177 5 25
178 150 28 784
20
Jumlah 201 6499
𝐷 201
𝑑= = = 25,125
𝑛 8
Df = n – 1
=8-1=7
√ ΣD² – (ΣD)² / n
SD_d =
𝑛−1
√ 6499 – (201)² / 8
=
8−1
√ 6499 – 40401 / 8
=
7
√ 6499 – 40401 / 8
=
7
√ 6499 – 5050,125
=
7
√ 1488,875
=
7
= √207
=14,38 14,38
Ket :
n : jumlah sampel
T : uji T
21
Dari soal diatas diperoleh t = 4,93 dan df = 8-1 = 7, maka nilainya di
sebelah kanan dari nilai table 3,250 (p = 0,005) berarti nilai p < 0,005. Maka
dapat diputuskan Ho ditolak. Jadi, dengan menggunakan alpha 5% dapat
disimpulkan bahwa captopril efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Soal 2
Sebelum : 175 179 165 170 162 180 177 178 140 176
Sesudah : 140 143 135 133 162 150 182 150 175 160
Hipotesis
Uji Statistik
Perhitungan :
Diperoleh :
D (X1 - X2) : -35, -36, -30, -37, 0, -30, 5, -28, 35, -16
D2 : 17,2
S : 23,62
n : 10
𝛿 −17,2 −17,2
t = 𝑆/ = 23,62/√10 =23,62/3,162 = -2,302
√𝑛
Df = n-1 = 10-1 = 9
22
Dilihat pada tabel t pada Df = 9, t = 2,302 diperoleh P-value < 0,0253
Keputusan
Kesimpulan
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji T atau T test adalah salah satu test statistik yang dipergunakan
untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan
bahwa diantara dua buah mean sampel yag diambil secara random dari
populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan signifikan.
Uji t dikenal dengan uji parsial yaitu untuk menguji bagaimana
pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap
variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung
dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t
hitung.
Uji t – test dependent adalah pengujian yang mana tidak adanya
perbedaan yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang
berpasangan atau berkorelasi. Fungsi dari t- test dependent adalah untuk
membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Syarat jenis uji
t- test dependet adalah (a) data berdistribusi normal, (b) kedua kelompok data
adalah dependent (saling berhubungan/berpasangan), dan (c) jenis data yang
digunakan adalah numerik dan kategorik (dua kelompok).
Uji Anova atau disebut juga uji F adalah uji untuk melihat
bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama
terhadap vaiabel terikat. Penggunaan uji Anova diperlukan dalam sebuah
penelitian untuk membandingkan hasil perlakuan (treatmeant) pada sebuah
populasi dengan populasi lain dengan metode uji hipotesis yang ada.
B. Saran
Pembuatan makalah ini ditujukan untuk memudahkan pembaca dalam
mempelajari konsep dasar tentang uji T, terkhusus untuk mahasiswa
keperawatan universitas Riau kelompok 2 A 2016 1. Jadi diharapkan agar
mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta mampu
24
memahami konsep dasar teori tentang uji T sehingga memudahkan
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan (skripsi).
25
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS.
Yogyakarta:Universitas Diponegoro.