Anda di halaman 1dari 25

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAHAYA MENGKONSUMSI JUNK FOOD BAGI KESEHATAN

Dosen Pengampu :
Fitra Yeni, S.Kp,MA

Disusun oleh kelompok 3 :

Maghvirah (2011316021)
Prillisia Deazri (1811316022)
Tesa Sedana (2011316023)
Miftahul Jannah (2011316024)
Zita Inka Putri Mahira (2011316025)
Laras Hayuning Astuti (2011316026)
Septria Rossa (2011316027)
Putri Prihandini (2011316028)
Lili Resta Septiana (2011316029)
Aulia Tri Ananda (2011316030)

PROGRAM B STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BAHAYA MENGKONSUMSI JUNK FOOD BAGI KESEHATAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup. Jika tubuh sudah tidak
sehat, maka aktivitas sehari-hari kurang menjadi maksimal bahkan ada yang tidak
bisa melakukan aktivitas karena kendala kesehatan. Kesibukkan atau aktivitas padat
sering kali dapat membuat masyarakat mengenyampingkan pentingnya kesehatan.
Salah satunya memilih makanan yang akan dikonsumsi dengan cara sembarangan
memilih. Menurut Subarja (2012) seorang pemerhati kesehatan mengatakan bahwa
perubahan pada pola hidup dan pola makan telah menyebabkan maraknya muncul
makanan-makanan yang tidak sehat atau lebih dikenal dengan sebutan junk food.
Makanan yang termasuk dalam golonan junk food adalah semua makanan
yang kandungan garam, gula, lemak dan kalorinya tinggi tetapi kandungan gizinya
sedikit serta pengolahan yang menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti zat
aditif yaitu bahan yang ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat
atau bentuk pangan diberikan untuk meningkatkan kualitas, menambah rasa, dan
memantapkan kesegaran produk makanan. Makanan yang paling mudah termasuk
dalam jenis ini adalah keripik yang mengandung garam berlebih, permen yang
mengandung gula buatan, makanan cepat saji yang digoreng dan minuman soda
atau minuman berkarbonasi. Jenis junk food yang banyak disukai adalah makanan
cepat saji yang ada di restoran fast food karena jenis junk food ini memiliki cita rasa
yang lezat dan enak, penampilan luar yang menarik perhatian sehingga dapat
menggugah selera konsumen dan secara ekonomi harga junk food yang relative
terjangkau membuat masyarakat tergiur untuk mengkonsumsinya. Sedangkan nilai
gizi dan dampak negative mengkonsumsi junk food tidak diperhitungkan oleh para
konsumen. Keberadaan junk food yang beredar di restoran-restoran fast food ini
yang membuat junk food digemari masyarakat.
Mengkonsumsi junk food secara terus-menerus menurut ahli pakar kesehatan
Widianarko (2002) mengatakan “mengkonsumsi junk food beresiko terhadap
kesehatan dapat memicu penyakit-penyakit berbahaya seperti obesitas, kanker, dan
jantung yang dahulu banyak diderita oleh orangtua dan sekarang kemungkinan
besar penyakit-penyakit tersebut akan terjadi pada kaum muda apabila junk food
dijadikan sebagai makanan favorit dan menjadi makanan pokok sehari-hari”.
Selama ini banyak yang mengira bahwa jika masih muda, beraktivitas fisik teratur,
dan tidak merokok maka risiko untuk terkena penyakit jantung lebih rendah bahkan
meski terkadang masih mengkonsumsi junk food sekali atau dua kali dalam
seminggu.
Menurut ahli pakar kesehatan Widianarko (2002) memberikan pendapatnya
bahwa segala macam penyakit berbahaya akan menghampiri dengan mudah masuk
kedalam tubuh yang dikarenakan salah satu faktornya adalah pola makan yang
kurang baik. Sehingga pola konsumsi terlebih konsumsi junk food menjadi sangat
penting untuk diperhatikan dan dikurangi. Dengan demikian junk food menjadi
suatu permasalahan yang perlu diselesaikan setidaknya diminimalisir, sebab hal ini
dapat berbahaya bagi kesehatan masyarakat di masa yang akan datang. Penanganan
yang akan dilakukan oleh penulis untuk hal ini adalah membuat penyelesaian
masalah yang berisikan sebuah informasi tentang bahaya mengkonsumsi junk food
bagi kesehatan di masyarakat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat
dapat mengetahui dan memahami tentang bahaya mengkonsumsi junk food
bagi kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya mengkonsumsi junk food di
harapkan masyarakat dapat memahami :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian junk food
b. Peserta dapat menjelaskan nacam-macam junk food
c. Peserta dapat menjelaskan bahan-bahan yang terkandung di dalam junk
food
d. Peserta dapat menjelaskan bahaya junk food bagi kesehatan
e. Peserta dapat menjelaskan cara menyiasati dampak negatif junk food
f. Cara menerapkan pola makan yang sehat
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik : Bahaya mengkonsumsi junk food bagi kesehatan
2. Sasaran dan Target
a. Sasaran : Ibu Rumah Tangga
b. Target : Keluarga
3. Metode : a. Ceramah
b.Tanya jawab dan diskusi
4. Media dan alat : a. Leaflet
b. Infokus
c. Laptop
5. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Senin/30 November 2020
Jam : 14.00 WIB s/d selesai
Tempat : Rumah Ibu RT setempat
6. Pengorganisasian
a. Penyaji : Aulia Tri Ananda
Moderator : Zita Inka Putri Mahira
Observer : Putri Prihandini
Fasilitator : Lili Resta Septiana
Laras Hayuning Astuti
Maghvirah
Mifahul Jannah
Prilissia Deazri
Tessa Sedana
Septria Rosa
b. Setting Tempat Penyuluhan
Keterangan :

: Penyuluh
: Moderator
: Fasilitator
: Observer
: Peserta penyuluhan

D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Kegiatan
- Salam Pembuka - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menyampaikan topik & tujuan
- Memperhatikan
Pendahuluan penyuluhan
(5 menit) - Mengkaji pemahaman awal peserta - Memperhatikan dan
pendkes ttg bahaya junk food menjawab pertanyaan

1. Penyampaian materi penyaji - Mendengarkan


menjelaskan tentang: dengan penuh
a. Pengertian junk food perhatian
b. Macam-macam junk food
c. Bahan-bahan yang terkadnung
pada junk food
d. Bahaya junk food bagi kesehatan
e. Cara menyiasati dampak negatif
junk food
f. Cara menerapkan pola makan
Pelaksanaan yang sehat
(20 menit)
2. Tanya Jawab
- Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya - Bertanya
3. Evaluasi
- Memberikan pertanyaan kepada
minimal 2 audiens tentang:
- Menjawab pertanyaan
a. Pengertian junk food
b. Macam-macam junk food
c. Bahan-bahan yang terkandung
pada junk food
d. Bahaya junk food bagi kesehatan
e. Cara menyiasati dampak negaif
junk food
f. Cara menerapan pola makan yang
sehat
- Memberi kesempatan pada klien - Bertanya
untuk menanyakan materi yang - Mendengarkan dan
kurang jelas memperhatikan
Penutupan
- Menjawab pertanyaan klien - Menjawab
( 5 menit)
- Menyimpulkan materi bersama - Menjawab salam
klien
- Terminasi dan salam

E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kontrak waktu pertemuan dengan klien dan keluarga jelas
b. Penyuluh dan Media dari mahasiswa Ilmu Keperawatan angkatan 2020
Universitas Andalas kelompok 3 tersedia lengkap pada hari H pelaksanaan
2. Evaluasi proses
 Peserta
- 80% peserta pendkes mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Peserta aktif berdiskusi (min. 2 orang mengajukan pertanyaan)
 Penyuluh
- Mampu memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Mampu menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.
3. Evaluasi Hasil
a. Pada bagian akhir, peserta secara sukarela/ditunjuk mampu menyebutkan
ulang hal-hal berikut ini:
1) Pengertian junk food (kata kunci: berlemak, berminyak, instan, cepat
saji)
2) Macam-macam junk food (minimal 4 contoh)
3) Bahan-bahan yang terkandung pada junk food (minimal. 2 contoh)
4) Bahaya junk food bagi kesehatan (min. 3 masalah kesehatan)
5) Cara menyiasati dampak negatif junk food (min. 2 contoh)
6) Cara menerapkan pola makan sehat (menjelaskan cara pola makan)
Lampiran

MATERI
Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan

A. Definisi Junk Food


Secara harfiah junk (sampah/rongsokan), food (makanan) bisa diartikan
sebagai „makanan sampah‟, „makanan rongsokan‟ atau makanan tidak bergizi
atau makanan tidak berguna. Istilah ini mengemukakan atau menunjukkan
makanan-makanan yang dianggap tidak memiliki nutrisi yang baik. Jadi junk
food adalah makanan yang mempunyai kalori tinggi tapi nilai gizinya sedikit
alias minim atau sama sekali tidak ada nilai gizinya.
Makanan rendah gizi (Junk food) adalah istilah yang mendeskripsikan
makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junk food
merupakan makanan yang lebih mengutamakan cita rasa daripada kandungan
gizi. Misalnya keripik kentang yang mengandung garam. Beberapa junk food
juga mengandung banyak gula misalnya, minuman bersoda, permen dan kue tar.
Gula, tertutama gula buatan sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh kita karena
dapatmenyebabkan penyakit diabetes, kerusakan pada gigi kita dan
menyebabkan obesitas. Minuman bersoda mengandung paling banyak gula,
sementara kebutuhan gula dalamtubuh tidak boleh lebih dari 4 gram atau satu
sendok teh sehari (Griffindors, 2013).
Menurut Hendriani (dalam Anggraini, 2013) secara garis besar junk food
adalah kata lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas.
Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang
kandungan garam, gula, lemak, dan kalorinya tinggi tetapi kandungan gizinya
sedikit yang paling gampang masuk dalam jenis ini adalah keripik kentang yang
banyak mengandung garam, permen, semua dessert manis, makanan fast food
yang digoreng, dan minuman soda atau minuman berkarbonasi. Pada makanan
yang mempunyai label junk food biasanya kandungan vitamin, protein, dan
mineralnya sangat sedikit. Junk food mengandung lebih banyak sodium,
saturatedfat dan kolesterol. Bila jumlah ini terlalu banyak dalam tubuh, maka
akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai berat seperti
darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
B. Macam-macam Junk Food
World Health Organization (WHO) secara serius membahas mengenai dampak
buruk makanan junk food. WHO menyebutkan 10 golongan yang termasuk
dalam makanan junk food, yaitu:
1. Makanan asinan mengandung kadar garam sangat tinggi dapat
memeberatkan kerja ginjal, mengiritasi lambung dan usus.
2. Makanan kalengan, yaitu makanan yang dikemas dalam kaleng, bisa berupa
buah-buahan atau daging. Makanan kaleng tidak sehat karena biasanya
mengandung bahan pengawet mengakibatkan menurunnya kandungan gizi
dan nutrisi.
3. Makanan gorengan mengandung kalori, lemak dan minyak yang banyak
mengakibatkan kegemukan dan jantung koroner. Pada proses menggoreng
muncul zat karsinogenuk yang dapat memicu kanker.
4. Makanan daging yang diproses seperti sosis, ham, dan lain-lain,
mengandung bahan pewarna dan pengawet yang membahayakan organ hati.
Selain itu kadar natrium yang tinggi menyebabkan hipertensi dan gangguan
ginjal hingga bisa memicu kanker.
5. Mie instant mengandung bahan pengawet serta kadar garam di dalam mie
instan menyebabkan kerja ginjal menjadi berat. Mie instant juga
mengandung trans lipid yang mengandung trans lipid yang beresiko buruk
pada pembuluh darah jantung.
6. Makanan yang dibakar atau dipanggang dapat mengakibatkan makanan
menjadi gosong sehingga muncul zat yang memicu penyakit kanker.
7. Keju olahan dapat meningkatkan berat badan dan meningkatkan gula darah.
8. Makanan asing kering mengandung garam nitrat yang memicu munculnya
zat karsiogenik di dalam tubuh, mengakibatkan tingginya risiko gangguan
pada fungsi hati, serta memberatkan kerja ginjal.
9. Makanan manisan beku seperti ice cream, cake beku, dan lain-lain,
umumnya mengandung mamentega tinggi yang dapat mengakibatkan
obesitas dan kadar gula tinggi
10. Makanan daging berlemak dan jeroan mengandung lemak jenuh dan
kolesterol yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, kanker usus
besar, dan kanker payudara.

C. Bahan yang Terkandung di Dalam Junk Food


1) Gula
Kandungan gula yang terdapat dalam junk food dapat merusak gigi dan
menyebabkan terjadinya kavitas atau gigi berlubang. Selain itu sering
mengonsumsi makanan yang mengandung gula juga membuat kadar insulin
dalam tubuh tidak stabil dan memicu terjadinya penyakit diabetes di
kemudian hari.
2) Kalori
Junk food menyebabkan terjadinya obesitas atau kegemukan karenna nilai
kalori yang tinggi. Obesitas juga akan meningkatkan resiko terjadinya
penyaki diabetes, jantung, pembuluh darah dan stroke.
3) Lemak
Makanan tinggi lemak terutama lemak jahat yang terdapat dalam junk food
dapat meningkatkan kadar lemak darah dan meningkatkan resiko terjadinya
penyumbatan pembuluh darah oleh plak lemak (aterosklerosis), tekanan
darah tinggi (hipertensi), jantung dan kanker di kemudian hari.
4) Garam
Terlalu banyak mengkonsumsi garam dapat memicu terjadinya penyakit
tekanan darah tinggi (hipertensi).
5) Pengawet atau pewarna buatan dan MSG
Zat pewarna dan pengawet buatan dapat merusak persayarafan dan
meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker, juga dapat membuat anak
menjadi hiperkatif. Sedangkan pemakaian MSG (mono sodium glutamat)
atau penyedap rasa yang biasanya terdapat dalam junk food dapat
memberikan efek samping seperti : kemerahan pada kulit, sakit kepala, mual
muntah, gejala asma, sesak nafas, panik, jantung berdebar, kejang atau
depresi.
6) Antibiotik
Antibiotik yang terkandung dalam daging junk food dapat mengganggu
keseimbangan kesehatan tubuh, sistem reproduksi bahkan dapat
menyebabkan kanker.

D. Bahaya Junk Food bagi Kesehatan


1. Junk food yag mengandung banyak gula dapat merusak gigi dan
menyebabkan kavitas (gigi berlubang)
2. Terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula juga membuat
kadar insulin dalam tubuh tidak stabil dan memicu terjadinya penyakit
diabetes di kemudian hari.
3. Junk food menyebabkan obesitas (kegemukan) karena nilai kalori yang
tinggi. Obesitas akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit diabetes
melitus/kencing manis, penyakit jantung, pembuluh darah, stroke dan
menyebabkan masalah sosial-psikologis
4. Makan makanan tinggi lemak (terutama lemak jahat yang terdapat dalam
junk food dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah dan meningkatkan
resiko terjadinya asterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah oleh plak
lemak), penyakit hipertensi, jantung dan kanker dikemudian hari.
5. Terlalu banyak garam dapat memicu terjadinya penyakit hipertensi di masa
yang akan datang
6. Pengawet, pewarna dapat merusak persyarafan, meningkatkan faktor resiko
kanker
7. Makanan yang mengandung MSG (mono sodium glutamat) atau zat
penyedap rasa (biasanya terdapat dalam junk food) dapat memberikan efek
samping seperti : kemerahan pada kulit, sakit kepala, mual muntah, gejala
asma, sesak nafas, panik, jantung berdebar, kejang atau depresi. Efek jangka
penjang yaitu dapat merusak otak, susunan saraf dan retina.

E. Cara Menyiasati Dampak Negatif Junk Food


Perlu menyiasati pola makanan junk food dengan cara sebagai berikut :
1. Jangan terlalu sering mengkonsumsi junk food, maksimal 1 bulan sekali
2. Apabila ingin menyantap junk food, sebaiknya ketahui dulu kandungan
nutrisinya jika perlu cari tahu di situs produsen junk food
3. Jangan hanya menyantap burger, kentang goreng atau ayam goreng akan
tetapi santap juga paket salad atau sup sayur yang disediakan di restoran junk
food
4. Hindari memesan minuman dengan kandungan gula tinggi seperti minuman
berkarbonasi, cola ataupun rootbeer. Ganti minuman dengan air mineral atau
jus buah

F. Cara Menerapkan Pola Makan Sehat


Ada cara yang bisa ditempuh untuk melakukan pola makan yang sehat, cara itu
adalah :
1. Kunyah makanan secara perlahan.
Anda bisa memulai dengan mengunyah makanan secara perlahan agar
mengasup rendah kalori. Sebab, orang yang mengunyah perlahan cenderung
tidak mengalami obesitas atau tak punya masalah metabolisme, penyakit
jantung, diabetes dan risiko stroke. "Mengunyah lebih lambat mungkin
merupakan perubahan gaya hidup yang penting untuk membantu mencegah
sindrom metabolik," kata Takayuki Yamaji, seorang ahli jantung di
Universitas Hiroshima di Jepang dan penulis studi tersebut.
2. Kurangi makan camilan
Industri makanan camilan di Amerika Serikat fantastis, nilainya 33 milliar
dollar AS, dengan rata-rata setiap rumah menghabiskan 133 dollar AS setiap
tahun untuk camilan di sela makan makanan utama, menurut data yang
dirilis Nielsen. Hampir seperempat (24 persen) orang makan camilan di sela-
sela makan utama dibanding lima tahun lalu, atau 21 persen jika menurut
riset lain dari NPD Group
3. Hindari terlalu sering makan junk food
Seperti yang sudah dibahas diatas, junk food memiliki beragam bahaya yang
mengancam kelangsungan hidup sehat kita.
4. Kurangi konsumsi garam.
Garam tersusun dari natrium yang bersifat mengikat air. Karena adanya
ikatan ini, garam membuat tubuh lebih sering dehidrasi.
5. Hindari minum soda.
Minuman soda mengandung banyak gula yang bisa memicu penyakit
diabetes. Sehingga konsumsi minuman soda harus dikurangi bahkan
dihindari agar bisa hidup sehat.
6. Hati-hati dengan minuman alkohol.
Alkohol harus dihindari karena bisa menyebabkan kerusakan hati. Hal ini
karena hati berfungsi untuk menetralisir racun, jika konsumsi alkohol
berlebihan maka hati akan bekerja lebih keras untuk membersihan tubuh dari
paparan alkohol.
RANCANGAN KEGIATAN

A. Bulan 1-2
1. TAHAP PRE CONTEMPLATION
(Persiapan pada bulan ke 1 minggu 1 dan 2)
Pada tahap ini orang – oarang masih berfikir jika perilaku mereka baik –
baik saja. Mereka kerap menyangkal (denial), tidak menganggap perilaku
yang ingin diubah sebagai masalah.
2. TAHAP CONTEMPLATION
(Persiapan pada bulan ke 1 minggu 3 dan 4, bulan ke 2 minggu 1 – 4)
Pada tahp ini orang – orang mulai menyadari akan perilaku yang hendak
diubah. Hanya saja akan terjadi konflik diri yang cukup berat. Karena
ketidak pastian ini tahap contemplation dapat berlangsung berbulan bulan
atau bertahun – tahun.

Tahap Bulan/Tahun Tanggal No Kegiatan Keterangan

Pre November Minggu 1 1 Penyuluhan tentang Ceramah, Tanya


Contemplation 2020 1.Penyuluhan pengaruh jawab, diskusi
(Bulan makanan cepat saji/ junk
Pertama) food terhadap kesehatan.

Minggu 2 2 1.Meminta pendapat masing - Diskusi, Tanya


masing mahasiswa terkait jawab.
pengalamannya dalam
mengkonsumsi jank food
dan kaitan nya dengan
kesehatan tubuh
2.Memberikan motivasi dan
pendapat

Contemplation November Minggu 3 3 1.Sharing dengan mahasiswa Diskusi, Tanya


2020 kesehatan (kedokteran, jawab.
(Bulan keperawatan, gizi) terkait
Pertama) pengaruh makanan cepat
saji/ junk food terhadap
kesehatan.

Minggu 4 1.Sharing dengan orang yang Diskusi, Tanya


ke 4 pernah mengalami obesitas
bahan topic sharing bisa jawab.
mengenai dampak obesitas
dan resiko komplikasi dari
obesitas dan hal hal yang
dapat membahayakan tubuh
lainnya pada penderita
obesitas.
Desember Minggu 1 1.Sharing dengan orang orang Diskusi, Tanya
2021 ke 1 yang bisa keluar dari jawab.
(Bulan kebiasaan mengonsumsi
Kedua) junkfood dan melakukan
healthy life. Hal yang bisa
dijadikan topic sharing
disini bisa saja seperti
langkah awal memulai
healthy life dan manfaat
healthy life yang sudah
dirasakan.

Minggu 2 1.Mencari referensi mengenai Diskusi, Tanya


ke 2 makanan apa saja yang jawab.
kira-kira sehat tetapi tidak
membosankan sebanyak
mungkin.

Minggu 3 1.Sharing dengan dosen gizi Diskusi, Tanya


ke 3 tentang pemilihan makanan jawab.
sehat, murah dan mudah di
dapat. (Hasil referensi
makanan didapat pada
minggu ke-5 bisa dijadikan
bahan sharing)

Minggu 4 1. Sharing dengan orang di Diskusi, Tanya


ke 4 lingkungan sekitar (baik jawab
orangtua, teman dan orang
terdekat) apakah bisa
memberikan support dalam
menjalankan healthy life.
(support yang diberikan
bisa seperti mengingatkan/
memberikan alarm jika
individu tersebut lupa akan
planning).

B. Bulan 3-4
1. Tahap Preparation
Di tahap ini, individu mulai berniat untuk merubah perilakunya. Rencana
dibuat untuk mengurangi perilaku yang menjadi masalah dimana individu
dapat memilih beberapa solusi yang potensial. Individu dapat lanjut pada
tahap selanjutnya ketika individu telah menetapkan rencananya dan yakin
bahwa dia dapat mengikutinya.

2. Tahap Action

Merupakan tahap di mana individu membuat modifikasi spesifik dalam


perilakunya untuk menghadapi masalahnya dalam kata lain untuk mencapai
target behavior. Tindakan memerlukan komitmen waktu dan energy untuk
dapat benar-benar mengubah perilakunya. Termasuk dalam menghentikan
perilaku lama dan memodifikasi gaya hidup serta lingkungan yang bisa
membuatnya kembali ke perilaku lamanya.

Tahap Bulan/Tahun Tanggal No Kegiatan Keterangan

Preparation Januari 2020 1 Januari 1 Pentingnya makanan Membahas mengenai


sehat pentingnya
mengonsumsi
makanan sehat

2 Membuat menu Membuat daftar menu


makanan harian yang yang akan dimasak
akan di buat setiap harinya.

Januari 2020 15 Januari 3 Membahas Membahas mengenai


kemampuan kemampuan dalam
memasak mengolah makanan

4 Membahas kendala Membahas kendala


dalam memasak dan
menemukan solusinya

Februari 2021 1 Februari 1 Membuat daftar Menu harian yang


menu makanan telah dibuat di
Action harian kombinasikan 2
minggu sekali agar
tidak bosan

4 Februari 2 Menentukan menu Setelah dibuat menu


yang cocok untuk harian, ditentukan
kondisi keluarga menu makanan apa
yang cocok untuk
anggota keluarga

7 Februari 3 Melakukan kegiatan Menuntun keluarga


sesuai kondisi untuk memasak menu
keluarga yang telah ditentukan.
Misalnya menu untuk
diet HT karena ada
anggota keluarga
yang HT.

10 Februari 4 Melakukan kegiatan Memfasilitasi


yang terfokus keluarga untuk
melakukan kegiatan
terfokus seperti
membaca literatur
terkait menu yang
cocok untuk penderita
HT, membaca buku
resep makanan dan
menonton video
tutorial memasak
aneka makanan.

13 Februari 5 Membuat jadwal Membuat jadwal


harian keluarga kegiatan harian
keluarga agar lebih
terstruktur, seperti
membaca 1 literatur
terkait makanan untuk
pasien HT.

16 Februari 6 Memantau Masih memantau


perkembangan perkembangan
kegiatan kegiatan membaca
keluarga

19 Februari 7 Masih memantau


perkembangan
kegiatan membaca
dan memasak
keluarga

22 Februari 8 Masih memantau


perkembangan
kegiatan membaca
dan memasak
keluarga

25 Februari 9 Sarankan keluarga Setelah 2 minggu,


untuk memasak mulai sarankan
menu yang belum keluarga untuk
pernah di masak memasak menu baru
agar anggota keluarga
tidak bosan

28 Februari 10 Lanjutkan kegiatan Lanjutkan kegiatan


mengembangkan memasak untuk
makanan mengembangkan
menu diet HT yang
lebih variatif

C. Bulan 5-6

1. TAHAP MAINTANANCE

(Persiapan pada bulan ke 5)

Yaitu tahap dimana individu telah membuat perubahan yang terlihat dalam
gaya hidupnya dan juga berusaha untuk mencegah perilaku lamanya
kembali, tetapi tidak mengaplikasikan proses sebanyak Ketika tahapan
action. Ditahap ini individu akan kurang tergoda untuk kembali ke perilaku
lamanya dan kepercayaan diri akan bertambah untuk meneruskan perubahan.
2. TAHAP TERMINATION

(Aksi pada bulan ke 6)

Yaitu tahap dimana seseoarng telah berada pada tahap ini memiliki
kepercayaan 100% dan terhindar dari godaan. Sekalipun mereka depresi,
cemas, bosan, kesepian, marah atau stress, individual tahap ini yakin
bahwwa mereka tidak akan kembali ke gaya hidup tidak sehat sebagai salah
satu cara coping. Dimana perilaku baru ini sudah menjadi kebiasaan.

Tahap Bulan/Tahun Tanggal No Kegiatan Keterangan

Manintanance Maret 2021 1 Maret 1 Membuat menu Induvidu


harian sesuai dengan membuat menu
harian makanan
kebutuhan
yang dibutuhkan
oleh keluarga,
memperhatikan
umur dan
kesehatan yang
ada di keluarga

Maret 2021 15 Maret 2 Memasak makanan Individu memasak


yang sehat, di rumah makanannya
sendiri di rumah,
supaya lebih
terjaminnya
kebersihatan dan
cara pengolahan
yang baik.

3 Mengkonsumsi Individu sudah


makanan yang sehat mengkonsumsi
makanan sehat
yang sesuai
kebutuhan dan
gizi seimbang,
dengan
memperhatikan
kebutuhan serat,
karbohidrat,
lemak, protein, air
dan mineral
keluarga.

Termination April 2021 1 April 1 Membuat menu Induvidu


harian sesuai dengan membuat menu
kebutuhan harian makanan
yang dibutuhkan
oleh keluarga,
memperhatikan
umur dan
kesehatan yang
ada di keluarga

6 April 2 Memasak makanan Individu memasak


yang sehat, di rumah makanannya
sendiri di rumah,
supaya lebih
terjaminnya
kebersihatan dan
cara pengolahan
yang baik.

12 April 3 Mengkonsumsi Individu sudah


makanan yang sehat mengkonsumsi
makanan sehat
yang sesuai
kebutuhan dan
gizi seimbang,
dengan
memperhatikan
kebutuhan serat,
karbohidrat,
lemak, protein, air
dan mineral
keluarga.

18 April 4 Mengelola makanan Individu mampu


sehat sendiri mengelola atau
membuat
makanan yang
bervariasi, untuk
memenuhi
kebutuhan sehari-
hari.

24 April 5 Mengatur pola Individu sudah


makan setiap mengatur pola
harinya makan sesuai
dengan waktu
yang telah di
anjurkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, A.K. 2013. Hubungan Kejadian Obesitas pada Anak dengan Kebiasaan
Mengkonsumsi Makanan Siap Saji di SDIT. Ulul Albab Bekasi. Jurnal
Kesehatan.
Boenga.2011. Fenomena Makanan Siap Saji dan Dampaknya Bagi Kesehatan.
www.unpad.ac.id
Griffindors, A. 2013. Mengenal JunkFood (Makanan Sampah)
Cahya, K.D. 2017. 6 Pola Makan untuk Gaya Hidup Sehat Agar Usia Lebih Panjang.
https://lifestyle.kompas.com/read/2017/12/29/134456820/6-pola-makan-untuk-
gaya-hidup-sehat-agar-usia-lebih-panjang.

Parengkuan. 2017. Bahaya Mengonsumsi Junk Food bagi Kesehatan Masyarakat Kota
Bandung. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/701/jbptunikompp-gdl-trianisapu-
35017-9-unikom_t-i.pdf

Subarja, L. M. 2012. Buku Pintar Panduan Terlengkap Hidup Sehat. Yogyakarta:

Aulya Publishing.

WHO.Health topics: Physical activity.World Health Organization.2013.

Widianarko B dkk. 2002. Tips Pangan “Teknologi, Nutrisi, dan Keamanan

Pangan. Jakarta: Grasindo


Lampiran

Laporan Hasil Kegiatan


Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan

A. Persiapan
Kegiatan penyuluhan dimulai dari tahap persiapan sampai berakhirnya kegiatan
pada tanggal 30 November 2020

B. Pelaksanaan
1. Kegiatan dilakukan pada hari Senin, 30 November 2020 pada pukul 14.00
WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB.
2. Kegiatan dilakukan di rumah Ibu RT setempat
3. Kegiatan dimulai dengan melakukan kontrak dengan ketua RT setempat,
khususnya pada ibu-ibu rumah tangga, lalu mempersiapkan alat dan tempat
4. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai rencana, peserta yang hadir sebanyak
15 orang.
5. Moderator telah membuka kegiatan dengan mengucapkan salam mukadimah
pada pukul 14.00 WIB.

C. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta kegiatan penyuluhan datang sesuai waktu yang telah disepakati.
Peserta yang hadir hanya berjumlah 15 orang, dimana peserta yang hadir
yaitu ibu-ibu rumah tangga
b. Penyaji mampu menampilkan materi tentang bahaya mengkonsumsi junk
food bagi kesehatan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
c. Terjalin hubungan komunikasi dua arah yang baik, karena antara penyaji
dan masyarakat saling berperan aktif dalam mendiskusikan tentang
bahaya mengkonsumsi junk food bagi kesehatan
d. Panitia pelaksanaan penyuluhan dapat berperan dengan baik sesuai
pengorganisasian.

2. Evaluasi proses
a. Panitia menyiapkan sasaran dengan melakukan kontrak dengan ibu-ibu
setempat
b. Tempat, media dan materi yang akan disampaikan dalam kondisi siap
untuk digunakan
c. Penyaji sudah menyajikan materi sesuai yang diharapkan
d. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
e. Peserta berperan dan kooperatif selama penyuluhan berlangsung sampai
selesai
f. Selama acara berlangsung suasana kondusif

3. Evaluasi hasil
a. Peserta berjumlah 15 orang
b. Peserta menerima semua jawaban yang disampaikan oleh penyaji atas
jawaban yang diberikan.
c. Peserta dapat memahami 80% materi yang disampaikan, karena peserta
mengungkapkan mengerti dan bisa mengulang beberapa materi yang
disampaikan penyaji.
d. Peserta dapat mengulang kembali pengertian, macam-macam, bahan
yang terkandung dalam junk food, bahaya junk food, cara menyiasati
dampak negatif junk food serta cara menerapkan pola makan sehat.

Anda mungkin juga menyukai