Waktu : 20 Menit
1. Latar Belakang
Stunting merupakan istilah untuk penyebutan anak yang tumbuh tidak sesuai
dengan ukuran yang semestinya (bayi pendek). Stunting (tubuh pendek) adalah
keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD dibawah
median panjang atau tinggi badan populasi yang menjadi referensi internasional.
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain
seusianya (MCN,2009).
Stunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (<-2SD), ditandai
dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted merupakan
kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan
digunakansebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak. Stunting
dapat didiagnosis melalui indeks antropometrik tinggi badan menurut umur yang
mencerminkan pertumbuhan linier yang dicapai pada pra dan pasca persalinan
dengan indikasi kekurangan gizi jangka panjang, akibat dari gizi yang tidak
memadaidan atau kesehatan.
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614
Sekitar 8,8 juta anak Indonesia menderita stunting (tubuh pendek) karenakurang
gizi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) mencatat angka kejadian
stunting nasional mencapai 37,2 persen. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG)
tahun2016 menunjukkan prevalensi balita pendek 29.0%, balita gizi kurang 17.8%
danbalita kurus 11.1%. Dalam rangka mengatasi permasalahan gizi tersebut diatas,
makasalah satu prioritas pembangunan kesehatan Indonesia dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 adalah
perbaikan gizi khususnya stunting. Oleh karena itu dalam hal ini diperlukan upaya
pencegahan stunting salah satunya dengan penyuluhan bagaimana cara mencegah
stunting diberikan pada orang tua anak.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orangtua anak dapat mengetahui dan
memahami bagaimana mencegah stunting
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan sasaran dapat:
1.Memahami Definisi stunting
2.Mengetahui Penyebab stunting
3.Mengetahui ciri-ciri stunting
4.Mengetahui dampak stunting
5.Mengetahui cara mencegah stunting
6.Memahami zat gizi mikro yang berperan untuk menghindari stunting
3. Materi
(Terlampir)
4. Metode
5. Media
- Leaflet
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614
6. Kriteria hasil
a. Kriteria evaluasi
b. Evaluasi proses
c. Evaluasi hasil
7. Kegiatan penyuluhan
8. Materi Penyuluhan
Stunting adalah bila tinggi badan anak dibandingkan dengan
umurnya berada di bawah minus dua standar defiasi pada kurva WHO
yang ada di KMS. Anak stuting umumnya bertubuh lebih pendek
dibanding anak seusianya. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi
yang berkepanjangan, berarti pendek belum tentu stunting, harus dilihat
dari penyebabnya dulu. karena pendek bisa juga berasal dari varian
pendek. Pencegahan stunting adalah dari awal kehamilan sampai umur 2
tahun atau yang di sebut 1000 hari pertama kehidupan, kenapa 1000 hari
pertama kehidupan? Karena di 1000 HPK otak sangat berkembang cepat,
maka di masa masa itu harus diperhatikan asupan gizinya. Pada masa
kehamilan yang harus dilakukan perbaikan gizi, pemeriksaan kehamilan
minimal empat kali selama hamil. Jarak kehamilan juga harus
diperhatikan, minimal dua tahun. Pada saat melahirkan di fasilitas
kesehatan, bayi hanya diberi air susu ibu saja sampai usia enam bulan,
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614
setelah enam bulan bayi diberi makanan pendamping air susu Ibu ( MP
ASI ) hingga usia dua tahun. Dalam pemberian MP ASI yang baik dan
benar adalah yang pertama tepat waktu, yang kedua menu lengkap terdiri
dari karbonhidrat, protein hewani, protein nabati, buah dan sayur, yang
ketiga anak diajarkan makan seperti orang dewasa yaitu sambil duduk.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/
lemak.sahabat.ballita/001/001/45/47/-/4
2. http://www.mail-archive.com/balitaanda@indoglobal.com/msg34730.html
3. Path,Erna Francin.2004.Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Jakarta:EGC
4. Handout mata kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi
5. Adinda. 2014. Masalah Gizi penyebab Stunting (Pendek).
6. (http://adindascabiosa.blogspot.co.id/2014/04/-masalah-gizi-penyebab-
stunting.html).
7. Laporan Tahunan Indonesia. 2017. Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset
Kesehatan Dasar 2017.
8. Rizma. 2016. 8,8 Juta Anak Indonesia Bertubuh Kerdil.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/01/26/o1k24o385-
88-juta-anak-indonesia-bertubuh-kerdil-part1)
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614
DOKUMENTASI