Anda di halaman 1dari 9

RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH

Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211


Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614

SATUAN ACARA PENYULUHAN


STUNTING DAN WASTING

Pokok Bahasan : Gizi seimbang untuk


pencegahan stunting

Sasaran : Balita dan Ibu Balita

Waktu : 20 Menit

Tempat : Posyandu Kalipawon,


Ambarawa

Hari / Tanggal : Kamis, 14 Juli 2022

1. Latar Belakang
Stunting merupakan istilah untuk penyebutan anak yang tumbuh tidak sesuai
dengan ukuran yang semestinya (bayi pendek). Stunting (tubuh pendek) adalah
keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD dibawah
median panjang atau tinggi badan populasi yang menjadi referensi internasional.
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur rendah, atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak – anak lain
seusianya (MCN,2009).
Stunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (<-2SD), ditandai
dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted merupakan
kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan
digunakansebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada anak. Stunting
dapat didiagnosis melalui indeks antropometrik tinggi badan menurut umur yang
mencerminkan pertumbuhan linier yang dicapai pada pra dan pasca persalinan
dengan indikasi kekurangan gizi jangka panjang, akibat dari gizi yang tidak
memadaidan atau kesehatan.
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614

Sekitar 8,8 juta anak Indonesia menderita stunting (tubuh pendek) karenakurang
gizi. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) mencatat angka kejadian
stunting nasional mencapai 37,2 persen. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG)
tahun2016 menunjukkan prevalensi balita pendek 29.0%, balita gizi kurang 17.8%
danbalita kurus 11.1%. Dalam rangka mengatasi permasalahan gizi tersebut diatas,
makasalah satu prioritas pembangunan kesehatan Indonesia dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 adalah
perbaikan gizi khususnya stunting. Oleh karena itu dalam hal ini diperlukan upaya
pencegahan stunting salah satunya dengan penyuluhan bagaimana cara mencegah
stunting diberikan pada orang tua anak.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan orangtua anak dapat mengetahui dan
memahami bagaimana mencegah stunting
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 20 menit, diharapkan sasaran dapat:
1.Memahami Definisi stunting
2.Mengetahui Penyebab stunting
3.Mengetahui ciri-ciri stunting
4.Mengetahui dampak stunting
5.Mengetahui cara mencegah stunting
6.Memahami zat gizi mikro yang berperan untuk menghindari stunting
3. Materi
(Terlampir)
4. Metode

Ceramah dan tanya jawab.

5. Media

- Leaflet
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614

6. Kriteria hasil

a. Kriteria evaluasi

i. Peserta hadir ditempat penyuluhan

ii. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Posyandu setempat


iii. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.

b. Evaluasi proses

i. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

ii. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

iii. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara


benar

c. Evaluasi hasil

Peserta dapat menyebutkan pengertian, dampak, serta pencegahan


stunting pada anak yang tepat.
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614

7. Kegiatan penyuluhan

No. Fase Kegiatan Waktu

1. Orientasi - Membuka kegiatan dengan 3 menit


mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan maksud dan
tujuan dari penyuluhan
2. Kerja - Penyampaian masalah 15 menit
- Diskusi dan tanya jawab
3. Terminasi - Evaluasi 5 menit
- Mengucapkan terima kasih
atas peran serta peserta
- Mengucapkan salam penutup

8. Materi Penyuluhan
Stunting adalah bila tinggi badan anak dibandingkan dengan
umurnya berada di bawah minus dua standar defiasi pada kurva WHO
yang ada di KMS. Anak stuting umumnya bertubuh lebih pendek
dibanding anak seusianya. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi
yang berkepanjangan, berarti pendek belum tentu stunting, harus dilihat
dari penyebabnya dulu. karena pendek bisa juga berasal dari varian
pendek. Pencegahan stunting  adalah dari awal kehamilan sampai umur 2
tahun atau yang di sebut 1000 hari pertama kehidupan, kenapa 1000 hari
pertama kehidupan? Karena di 1000 HPK otak sangat berkembang cepat,
maka di masa masa itu harus diperhatikan asupan gizinya. Pada masa
kehamilan yang harus dilakukan perbaikan gizi, pemeriksaan kehamilan
minimal empat kali selama hamil. Jarak kehamilan juga harus
diperhatikan, minimal dua tahun. Pada saat melahirkan di fasilitas
kesehatan, bayi hanya diberi air susu ibu saja sampai usia enam bulan,
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614

setelah enam bulan bayi diberi makanan pendamping air susu Ibu ( MP
ASI ) hingga usia dua tahun. Dalam pemberian MP ASI yang baik dan
benar adalah yang pertama tepat waktu, yang kedua menu lengkap terdiri
dari karbonhidrat, protein hewani, protein nabati, buah dan sayur, yang
ketiga anak diajarkan makan seperti orang dewasa yaitu sambil duduk.

- Cara Mencegah Stunting


Mencegah Stunting pada Balita
Berbagai upaya telah kita lakukan dalam mencegah dan menangani
masalah gizi di masyarakat. Memang ada hasilnya, tetapi kita masih
harus bekerja keras untuk menurunkan prevalensi balita pendek sebesar
2,9% agar target MD’s tahun 2014 tercapai yang berdampak pada
turunnya prevalensi gizi kurang pada balita kita. Dalam keadaan normal,
tinggi badan tumbuh bersamaan dengan bertambahnya umur, namun
pertambahan tinggi badan relatif kurang sensitive terhadap kurang gizi
dalam waktu singkat. Jika terjadi gangguan pertumbuhan tinggi badan
pada balita, maka untuk mengejar pertumbuhan tinggi badan optimalnya
masih bisa diupayakan, sedangkan anak usia sekolah sampai remaja
relatif kecil kemungkinannya. Maka peluang besar untuk mencegah
stunting dilakukan sedini mungkin. dengan mencegah faktor resiko gizi
kurang baik pada remaja putri, wanita usia subur (WUS), ibu hamil
maupun pada balita. Selain itu, menangani balita yang dengan tinggi dan
berat badan rendah yang beresiko terjadi stunting, serta terhadap balita
yang telah stunting agar tidak semakin berat.
Kejadian balita stunting dapat diputus mata rantainya sejak janindalam
kandungan dengan cara melakukan pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi
ibu hamil, artinya setiap ibu hamil harus mendapatkan makanan yang
cukup gizi, mendapatkan suplementasi zat gizi (tablet Fe), dan terpantau
kesehatannya. Selain itu setiap bayi baru lahir hanya mendapat ASI saja
sampai umur 6 bulan (eksklusif) dan setelah umur 6 bulan diberi
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614

makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya.


Ibu nifas selain mendapat makanan cukup gizi, juga diberi suplementasi
zat gizi berupa kapsul vitamin A. Kejadian stunting pada balita yang
bersifat kronis seharusnya dapat dipantau dan dicegah apabila
pemantauan pertumbuhan balita dilaksanakan secara rutin dan benar.
Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya yang
sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan,
sehingga dapat dilakukan pencegahan terjadinya balita stunting. Bersama
dengan sektor lain meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan dan
penyediaan sarana prasarana dan akses keluarga terhadap sumber air
terlindung, serta pemukiman yang layak. Juga meningkatkan akses
keluarga terhadap daya beli pangan dan biaya berobat bila sakit melalui
penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. Peningkatan
pendidikan ayah dan ibu yang berdampak pada pengetahuan dan
kemampuan dalam penerapan kesehatan dan gizi keluarganya, sehingga
anak berada dalam keadaan status gizi yang baik. Mempermudah akses
keluarga terhadap informasi dan penyediaan informasi tentang kesehatan
dan gizi anak yang mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap
keluarga juga merupakan cara yang efektif dalam mencegah terjadinya

- Penanggulangan stunting pada pertumbuhan bayi


Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu
hari pertama kehidupan, yaitu:
Pada ibu hamil
Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik
dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat makanan yang baik,
sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah
mengalami KurangEnergiKronis (KEK), maka perlu diberikan makanan
tambahan kepada ibu hamil tersebut. Setiap ibu hamil perlu mendapat
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614

tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama kehamilan. Kesehatan ibu


harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit.

- Pada saat bayi lahir


Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi
lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Bayi sampai dengan usia
6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif).
Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun. Mulai usia 6 bulan,
selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian
ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan
anak memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap
rumah tangga.
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/
lemak.sahabat.ballita/001/001/45/47/-/4
2. http://www.mail-archive.com/balitaanda@indoglobal.com/msg34730.html
3. Path,Erna Francin.2004.Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Jakarta:EGC
4. Handout mata kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi
5. Adinda. 2014. Masalah Gizi penyebab Stunting (Pendek).
6. (http://adindascabiosa.blogspot.co.id/2014/04/-masalah-gizi-penyebab-
stunting.html).
7. Laporan Tahunan Indonesia. 2017. Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset
Kesehatan Dasar 2017.
8. Rizma. 2016. 8,8 Juta Anak Indonesia Bertubuh Kerdil.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/01/26/o1k24o385-
88-juta-anak-indonesia-bertubuh-kerdil-part1)
RUMAH SAKIT UMUM BINA KASIH
Jl. Naryo Atmajan 27 ATelp (0298) 591281Fax (0298) 591211
Email: rsubinakasih@yahoo.co.id
AMBARAWA - 50614

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai