Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kebijakan Keperawatan
yang diampu oleh Nina Pamela Sari M. Kep
Disusun Oleh:
Arip Lutpi
Aryani Fitri Agustina
Deri Gumilar
Elsa Lutfhi M
Fauzi Abdul Gofar
Laela Rachmach
Mimma Noor Amalia
Dian Mawardiani
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmatnya kepada penulis sehingga atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan tugas.
Terima kasih penulis sampaikan juga kepada dosen pengajar keperawatan medical
bedah yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengerjakan tugas ini, tak
lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak
yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya
penyelesaian makalah ini baik mendukung secara moril maupun materil.
Walaupun penulis telah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi penulis menyadari
bahwa masih banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan kehilapan dalam penulisan
makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap penulis harapkan demi perbaikan makalah ini
kedepan.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) adalah salah satu riset skala nasional yang
berbasis komunitas dan telah dilaksanakan secara berkala oleh Badan Litbangkes
Kemenkes RI, yaitu di tahun 2007, 2010 dan 2013. Hasil Riskesdas telah banyak
dimanfaatkan baik itu untuk tujuan perencanaan, maupun pemantauan dan evaluasi
program pembangunan kesehatan baik di tingkat nasional, provinsi maupun
kabupaten/kota.
Mengawali sambutannya pada Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis)
tingkat pusat dalam rangka persiapan pelaksanaan Riskesdas 2018 tersebut, Menteri
Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, mengingatkan bahwa banyaknya informasi yang
akan dihasilkan dari Riskesdas 2018, maka menjelang pelaksanaannya, perlu
persiapan yang sangat matang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori Riskesdas 2018 ?
2. Bagaimana hasil Riskesdas 2018 ?
C. Tujuan
1. Mengetahui teori Riskesdas 2018.
2. Mengetahui hasil Rsikesdas 2018.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori
Tahun 2018, Kementerian Kesehatan RI melalui Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan kembali mengadakan Riskesdas, yakni survei lima tahunan
yang hasilnya dapat digunakan menilai perkembangan status kesehatan masyarakat,
faktor risiko, dan perkembangan upaya pembangunan kesehatan.
Tujuan dilaksanakannya Riskesdas 2018, antara lain: a) Menilai status
kesehatan masyarakat dan determinan yang mempengaruhinya; b) Menilai perubahan
indikator status kesehatan masyarakat dan determinan yang mempengaruhinya; serta
c) Menilai perubahan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) hasil
pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota.
Riskesdas 2018 rencananya akan dilakukan pada bulan April-Mei 2018.
Desain penelitian yang digunakan potong lintang (cross sectional) dengan kerangka
sampel bloksensus dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bulan Maret 2018
dari Badan Pusat Statistik (BPS). Populasi adalah rumah tangga di Indonesia di
seluruh provinsi dan kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota).
Adapun jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 300.000 rumah tangga yang diperoleh
dari 30.000 blok survei (masing-masing blok survey terdiri dari 10 rumah tangga).
Merupakan sebuah kemajuan, karena pada tahun ini pelaksanaan Riskesdas
Kemenkes terintegrasi Susenas BPS.
Adapun metode pengumpulan data Riskesdas 2018 dilakukan melalui metode
wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan. Kegiatan yang dilakukan yaitu:
1. Wawancara indicator kesehatan masyarakat kepada semua anggota keluarga yang
terpilih (sampel);
2. Pemeriksaan bio medis; dan
3. Pemeriksaan gigi oleh dokter gigi (bekerjasama dengan Persatuan Dokter Gigi
Indonesia/PDGI).
Indikator Riskesdas berbasis komunitas dengan unit analisis RumahTangga/
Anggota Rumah Tangga. Indikator Riskesdas 2018 merupakan indicator prioritas
(SPM, RPJMN, Renstra, IPKM, PIS-PK, Germas dan program).
Indikator Riskesdas 2018, mencakup:
4
1. Pelayanan Kesehatan meliputi akses pelayanan kesehatan, JKN, pengobatan,
pemanfaatan pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan tradisional;
2. Perilaku Kesehatan meliputi merokok, aktivitas fisik, minuman beralkohol,
konsumsi makanan, pencegahan penyakit tular nyamuk, penggunaan helm;
3. Lingkungan meliputi penyedian dan penggunaan air, penggunaan jamban,
pembuangan sampah, pembuangan limbah, rumah sehat, penggunaan bahan
bakar;
4. Biomedis meliputi pemeriksaan malaria, HB, glukosa darah, kolesterol,
trigleliserida, antibody (PD3I); serta
5. Status kesehatan meliputi penyakit menular, penyakit tidak menular, gangguan
jiwa-defresi-emosi, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan ibu-bayi-balita dan anak
remaja, status gizi, cedera dan disabilitas.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) adalah salah satu riset skala nasional yang
berbasis komunitas dan telah dilaksanakan secara berkala oleh Badan Litbangkes
Kemenkes RI, yaitu di tahun 2007, 2010 dan 2013. Hasil Riskesdas telah banyak
dimanfaatkan baik itu untuk tujuan perencanaan, maupun pemantauan dan evaluasi
program pembangunan kesehatan baik di tingkat nasional, provinsi maupun
kabupaten/kota.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://kominfo.go.id/content/detail/12793/riset-kesehatan-dasar-2018-tampil-beda-
dengan-revolusi-kebijakan-one-data/0/artikel_gpr
http://www.depkes.go.id/article/view/18110200003/potret-sehat-indonesia-dari-
riskesdas-2018.html
http://www.depkes.go.id/article/print/18013000002/menkes-persiapkan-riskesdas-
2018-secara-matang.html