PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikemukakan perumusan
masalah Asuhan Keperawatan sebagai berikut : Bagaimanakah gambaran
Asuhan Keperawatan dengan terapi bermain (menyusun balok) pada anak
usia 1-3 tahun (toddler) dapat mengurangi stres Hospitalisasi di Ruang
Melati 5 RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. 2 Diagnosa
Diagnosa keperawatan bergantung pada kasus yang dijumpai, meliputi
anak dan orang tua (Nursalam, 2013).
Pada anak :
1) Cemas / takut berhubungan dengan:
a) Perpisahan dengan orang tua,
b) Lingkungan yang asing,
c) Prosedur-prosedur tindakan.
2) Kehilangan kontrol berhubungan dengan perawatan.
II. 1. 3 Perencanaan
Rencana keperawatan yang efektif pada anak yang dirawat haruslah
berdasarkan pada identifikasi kebutuhan anak—keluarga. Anggota
keluarga dan anak harus berperan aktif dalam mengembangkan suatu
rencana keperawatan (Nursalam, 2013). Tujuan dari asuhan keperawatan
adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan anak untuk hospitalisasi
2) Mencegah/ meminimalkan dampak dari perpisahan
3) Meminimalkan perasaan kehilangan kehendak
4) Mencegah/ meminimalkan perlukaan tubuh
5) Penanganan nyeri
6) Memenuhi kebutuhan bermain
7) Memaksimalkan manfaat dari hospitalisasi
II. 1. 4 Pelaksanaan
Menyiapkan anak untuk hospitalisasi. Ketakutan yang timbul biasanya
disebabkan karena tidak mempunyai pengalaman dirawat sebelumnya atau
7
orang lain. Selain itu, orang tua juga memperoleh kelompok sosial
baru dengan orang tua anak yang mempunyai masalah yang sama.
5) Bermain untuk mengurangi stres akibat hospitalisasi
a) Prinsip bermain
II. 1. 5 Evaluasi
Komponen dari Evaluasi yaitu SOAP / SOAPIER
S: Data Subjektif
Data Subjektif adalah data berdasarkan pengungkapan yang pertama
dikatakan oleh klien atau keluhan utama pasien yang masih dirasakan
setelah dilakukan tindakan keperawatan.
O: Data Objektif
Data Objektif adalah data berdasarkan hasil pengukuran atau observasi
perawat secara langsung kepada klien seperti apa yang terlihat dari
kondisi klien dan yang dirasakan klien setelah dilakukan tindakan
keperawatan.
A: Analisis
Analisis yaitu bentuk interpretasi dari data subjektif dan objektif.
Analisis merupakan suatu masalah atau diagnosa baru yang terjadi
akibat perubahan status kesehatan klien yang telah teridentifikasi
datanya dalam data subjektif dan objektif.
P: Planing
Planing adalah perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan,
dihentikan, dimodifikasi, atau ditambahkan dari rencana tindakan
keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya.
I: Implementasi
Implementasi adalah tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai
dengan instruksi yang telah teridentifikasi dalam komponen P
(Perencanaan). Jangan lupa menuliskan tanggal dan jam pelaksanaan.
E: Evaluasi
Evaluasi adalah respon klien setelah dilakukan tindakan keperawatan.
11
R: Reassesment
Reassesment adalah pengkajian ulang yang dilakukan terhadap
perencanaan setelah diketahui hasil evaluasi, apakah dari rencana
tindakan perlu dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan?
4) Respon Afektif
Secara afektif klien akan mengekspresikan dalam bentuk
kebingungan, gelisah, tegang, gugup, ketakutan, waspada, khawatir,
mati rasa, rasa bersalah atau malu, dan curiga berlebihan sebagai
reaksi emosi terhadap kecemasan.
Tabel 2. 1
Tahap Perkembangan anak usia 1-3 tahun
Usia Motorik/ Bermain Bahasa Sosial/ Kognisi
1 tahun Motorik kasar 1. Mengatakan empat 1. Menoleransi
1. Berjalan tanpa bantuan sampai enam kata perpisahan dengan
2. Memanjat tangga 2. Meminta objek orang tua
3. Berlutut tanpa dengan 2. Dapat meniru orang
sokongan menunjukkannya tua membersihkan
Motorik halus 3. Memahami rumah (menyapu,
1. Senang menjatuhkan perintah sederhana mengelap, melipat
benda ke lantai 4. Menggunakan kata pakaian)
2. Dapat membangun ‘’tidak’’ meskipun 3. Makan sendiri dan
menara dari dua kotak menyetujui sedikit tumpah
balok permintaan 4. Mencium dan
3. Melepaskan butir-butir memeluk orang tua,
ke dalam leher botol gambar dalam buku
yang sempit 5. Ekspresi emosi,
4. Mencorat-coret dengan tempertantrum
spontan
5. Menggunakan cangkir
dengan baik
20
BAB III
METODE STUDI KASUS