Disusun Oleh :
Dian Mawardiani
Ghita Sania
Muhammad Ridwan
Neng Syera Oktavani
Nurhasanah
Rosita Dewiyan
Tatan Setia S
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya Makalah dengan judul Komunikasi Terapeutik pada Pasien
Lansia. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Keperawatan Keluarga
dan Gerontik serta membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca
terhadap Komunikasi Terapeutik pada pasien Lansia. Pemahaman tersebut dapat di
pahami melalui pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikkan garis
kesimpulan dalam makalah ini.
Makalah ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat
membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dalam menyusun makalah ini,
kami banyak mendapatkan bantuan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu
melalui kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
Didalam makalah ini dapat kami temukan informasi yang berguna untuk
mengetahui dan menambah wawasan masyarakat tentang Komunikasi Terapeutik
pada Pasien Lansia. Makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
membutuhkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . ............................................................................. ii
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang
memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan
meningkatkan kontrak dengan oran lain karena komunikasi dilakukan oleh
seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bawa komunikasi adalah
sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang
melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu
berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu
merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang maknanya
dipacu dan ditransmisikan. Untuk memperbaiki interpretasi pasien terhadap
pesan, perawat harus tidak terburu-buru dan mengurangi kebisingan dan
distraksi. Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk
menyampaikan pesan karena arti suatu kata sering kali telah lupa atau ada
kesulitan dalam mengorganisasi dan mengekspresikan pikiran. Instruksi yang
berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk mengingatkan pasien dan sering
sangat membantu. (Bruner & Suddart, 2001: 188).
Mengingat usia individu tidak dapat dielakkan terus bertambah dan
berlangsung konstan dari lahir sampai mati, sedangkan penuaan dalam
masyarakat tidak seperti itu, proporsi populasi lansia relatif meningat di banding
populasi usia muda. Pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di
Indonesia tercatat sebagai paling pesat di dunia. Jumlah lansia yang kini sekitar
16 juta orang, akan menjadi 25,5 juta pada tahun 2020, atau sebesar 11,37
persen dari jumlah penduduk. Itu berarti jumlah lansia di Indonesia akan berada
di peringkat empat dunia, di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat. Terdapat
banyak bukti bahwa kesehatan yang optimal pada pasien lanjut usia tidak hanya
bergantung pada kebutuhan biomedis akan tetapi juga tergantung dari perhatian
terhadap keadaan sosial, ekonomi, kultural dan psikologis pasien tersebut.
Walaupun pelayanan kesehatan secara medis pada pasien lanjut usia telah
cukup baik tetapi mereka tetap memerlukan komunikasi yang baik serta empati
sebagai bagian penting dalam penanganan persoalan kesehatan mereka.
Komunikasi yang baik ini akan sangat membantu dalam keterbatasan kapasitas
fungsional, sosial, ekonomi, perilaku emosi yang labil pada pasien lanjut usia
(William et al., 2007).
Seseorang yang mengalami kepikunan, mungkin mengalami kesulitan
untuk mengerti apa yang dikatakan orang lain atau untuk mengatakan apa yang
pasien pikirkan dan inginkan. Hal ini sangat mengecewakan dan
membingungkan pasien dan pemberi asuhan. oleh karena itu, perawat perlu
menciptakan komunikasi yang mudah. (Wahjudi Nugroho, 2008)
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas, dalam pembahasan makalah komunikasi
keperawatan ini, kita akan membahas tentang Komunikasi Terapeuik pada
lansia dan konsep dasar gerontik (lansia), baik itu dari segi definisi sampai pada
contoh-contohnya dan aspek-aspek yang terkait dengan materi tersebut serta
contoh kasus penerapan Komunikasi Terapeutik pada Lansia.
C. Tujuan Penulisan
1) Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah agar kita sebagai
mahasiswa keperawatan dapat menerapkan Komunikasi Terapeutik Pada
Lansia. Sehingga kita dapat mengaplikasikannya dalam praktik klinik
ataupun di dunia kerja nanti.
2) Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari penulisan makalah ini adalah:
1) Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Komunikasi Terapeutik
pada Lansia
2) Mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Dasar Keperawatan
Gerontik
3) Mahasiswa dapat menerapkan dan mempraktekan Komunikasi
Terapeutik pada Lansia
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi pada lansia membutuhkan perhatian khusus. Perawat harus
waspada terhadap perubahan fisik psikologi, emosi, dan social yang
mempengaruhi pola komunikasi. Perubahan pada telinga bagian dalam dan
telinga menghalangi proses pendengaran pada lansia sehingga tidak toleran
terhadap suara. Komunikasi yang biasa dilakukan lansia bukan hanya
sebatas tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman, tetapi
juga hubungan intim yang terapeutik. Manfaat komunikasi terapeutik
adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat dan
pasien melalui hubungan perawat dan pasien serta mengidentifikasi.
mengungkap perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang
dilakukan oleh perawat. Teknik komunikasi yang baik akan memperbaiki
outcome pasien lanjut usia dan caregiver-nya. Bukti mengindikasikan
bahwa outcome perawatan kesehatan untuk orang tua tidak hanya
tergantung pada perawatan kebutuhan biomedis tetapi juga tergantung pada
hubungan perawatan yang diciptakan melalui komunikasi yang efektif.
Dengan komunikasi yang efektif antara perawat – pasien lanjut usia :
1) Pasien dan keluarganya dapat menceritakan gejala dan masalahnya, yang
akan memungkinkan perawat memberikan pelayanan sesuai dengan
masalah dan kebutuhan pasien lansia.
2) Instruksi dan saran perawat akan lebih mungkin untuk ditaati.
B. SARAN
Bagi perawat harus memahami tentang aplikasi komunikasi terapeutik
pada lansia agar pemeriksaan pasien lansia di rumah sakit berjalan dengan
lancar dan Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini sangat
banyak sekali kesalahan. Besar harapan kami kepada para pembaca untuk
bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah
ini menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA