1. Seorang laki-laki usia 35 tahun memerlukan bantuan minimal dalam tindakan
keperawatan dan pengobatan. Klien melakukan aktivitas perawatan diri sendiri secara mandiri biasanya dibutuhkan waktu 1-2 jam dengan waktu rata-rata efektif 1,5 jam/24 jam. Apakah Kategori keperawatan klien menurut Swanburg dari kasus diatas ? a. Self-care (eusina) b. Minimal care c. Intermediate care d. Intensive care e. Mothfied intensive care 2. Seorang perawat bertanggung jawab merawat seorang pasien dengan acute miocard infarction. Pasien mampu melakukan ADL, mampu mandi, makan dan minum sendiri, ambulasi dengan pengawasan, pemantauan tanda-tanda vital setiap pergantian shift. Apakah tingkat ketergantungan perawatan pada pasien tersebut menurut Douglass ? a. Total care b. Partial care c. Minimal care (eusina) d. Mediate care e. Intermediate care 3. Seorang perawat pelaksana diruang bedah tugasnya dipagi hari memberikan pengobatan kepada klien kelolaan , tindakan keperawatan yang diberikan adalah pemberian obat dengan injeksi, pasang cairan infus, mengobservasi balance cairan ketat Apakah kategori tingkat ketergantungan klien pada kasus diatas? a. Minimal care b. Maksimal care c. Parsial care (eusina) d. Intermediate care e. Total care 4. Seorang perawat memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi karena dianggap memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan ruangan tempatnya bekerja. Apakah peran yang sedang dilakukan oleh Perawat? a. Follower b. Supervisor c. Leader d. Manajer e. Owner 5. Di ruangan intensif, seorang perawat merawat 1 orang pasien secara holistik pada dinas pagi, kegiatan yang dilakukannya seluruh kegiatan apapun yang dibutuhkan oleh pasien tersebut. Keesokan harinya perawat tersebut merawat pasien lainnya sama seperti pasien sebelumnya. Kemungkinan metode penugasan yang digunakan oleh perawat tersebut a. Tim (eusina) b. Primer c. Kasus d. Fungsional e. Modular 6. Di salah satu ruang rawat dengan jenis perawatan penyakit dalam, terdapat 18 orang perawat pelaksana dan 1 orang kepala ruangan. Jenjang pendidikan dan lama kerja serta keahlian dari perawat di ruangan tersebut bervariasi. Ruangan akan mencoba menerapkan model asuhan keperawatan profesional. Metode yang cocok untuk kondisi tersebut di atas adalah : a. Metode kasus b. Perawatan tim c. Perawatan primer d. Manajemen kasus e. Metode fungsional 7. Seorang perawat ditunjuk oleh rumah sakit untuk menjalankan model keperawatan primer, dalam melaksanakan kegiatannya perawat tersebut melakukan asuhan keperawatan kepada pasien kelolaannya. Pada saat pasien mengalami panas, tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh perawat primer tersebut a. Memberikan obat sesuai permintaan dokter b. Menghubungi dokter untuk pemberian obat c. Berdiskusi dengan dokter tentang obat yang akan diberikan d. Meminta pendapat dokter tentang tindakan yang harus dilakukan e. Meminta kepada perawat pelaksana untuk langsung memberikan obat 8. Pada satu ruangan untuk penanganan pasien di Ruang Bedah dibentuk suatu tim beranggotakan Perawat Primer, dokter, ahli gizi, fisioterapi dan farmasi yang bekerja bersama untuk menangani pasien tertentu. Dalam hal ini sudah dibuat aturan bersama diantara anggota tim kesehatan di atas untuk pengelolaan pasien. Jenis model asuhan keperawatan profesional yang diterapkan pada ruangan bedah tersebut a. Metode Tim b. Metode kasus c. Manajemen kasus d. Metode Fungsional e. Keperawatan Primer 9. Satu ruang rawat dengan metode tim, dimana untuk tim 1 beranggotakan 7 orang perawat (termasuk ketua tim), saat ini untuk dinas pagi yang bertugas adalah perawat A,B,C,D. Jika terdapat 15 orang pasien maka pasien yang nomor 10 dirawat oleh perawat: a. Ketua tim b. Perawat A dan B c. Perawat C dan D d. Hanya perawat A e. Seluruh perawat yang berdinas pagi 10. Di Ruang Perawatan Penyakit Dalam dewasa, dengan kapasitas 50 tempat tidur. BOR (tingkat Hunian) dalam 3 bulan terakhir 80%; sebaran tingkat ketergantungan sebagai berikut : Tingkat ketergantungan mandiri 30%, ketergantungan sebagian 50% dan ketergantungan total 20% dari BOR. Untuk meningkatkan kualitas pelayanannya ruang rawat berencana mengaplikasikan model asuhan keperawatan professional. Untuk dapat mengetahui kondisi internal ruang rawat yang akan dijadikan dasar penentuan jenis model yang cocok, analisis yang dilakukan berupa a. Menggali potensi pelaksanaan kegiatan b. Analisis kekuatan yang ada di ruang rawat c. Menggali peluang dan kebijakan dari rumah sakit d. Mengkaji tantangan yang muncul dari aplikasi model e. Telaah hambatan pelaksanaan model asuhan yang sudah ada 11. Seorang Kepala ruangan Penyakit Dalam di rumah sakit, kepala ruangan tersebut ingin lingkungan kerja di tempatnya nyaman dan kondusif dalam menghadapi tuntutan akreditasi rumah sakit. Dari analisa tenaga masih banyak berpendidikan SPK dan D3 keperawatan. Apakah tindakan utama yang harus dilakukan kepala ruangan tersebut? a. Selalu mengambil keputusan sendiri b. Memberi motivasi untuk lanjut studi (eusina) c. Mengerjakan semuanya di usahakan sendiri. d. Memberi beban keja yang sama antar anggota e. Menjadwalkan dinas sesuai dengan beban kerja 12. Pre-conference merupakan komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Apakah isi dari kegiatan tersebut? a. Waktu, tempat, penanggung jawab, dan kegiatan (eusina) b. Tempat, penanggung jawab, kegiatan c. Kegiatan, penanggung jawab d. Waktu, tempat, fasilitas e. Waktu, pasien 13. Pada shiff pagi ketua tim dan anggota tim sedang melaksanakan timbang terima, ditemukan masalah perawatan pada klien yang terpasang infus, terdapat kemerahan pada lokasi pemasangan, infus terpasang sudah 3 hari. Pada saat di ners station ketua Tim mengingatkan waktu pemasangan tidak boleh lebih dari 3 hari, disarankan untuk mengganti infus dengan yang baru agar tidak terjadi plebitis. Apakah Peran ketua Tim pada kasus tersebut ? a. Sebagai motivator b. Sebagai coordinator c. Sebagai kontroling d. Sebagai konsulor e. Sebagai evaluator 14. Ns. Z, kepala ruangan dibangsal Medical Surgical menghitung jumlah perawat yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan rata-rata lamanya pelayanan keperawatan untuk setiap pasien, jumlah pasien, dan jam kerja perawat dalam bangsal tersebut. Apa metode perhitungan jumlah perawat yang dilakukan oleh kepala ruangan tersebut? a. Depkes b. Douglas (eusina) c. Gillies d. Hurchinsan e. Minetti 15. Dari hasil pengkajian menggunakan teori orem, didapatkan data tingkat ketergantungan pasien di ruang neuroologi sebuah rumah sakit adalah sebagai berikut ; Total care : 9 0rang, Partial : 6 orang dan Minimal : 17 orang. Dari data tersebut kebutuhan perawat dinas pagi, siang, dan malam ; a. Pagi : 7 orang, Siang : 6 orang, Malam : 4 orang (eusina) b. Pagi : 6 orang, Siang : 5 orang, Malam : 3 orang c. Pagi : 5 orang, Siang : 4 orang, Malam : 2 orang d. Pagi : 7 orang, Siang : 3 orang, Malam : 2 orang e. Pagi : 7 orang, Siang : 3 orang, Malam : 3 orang