Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

PROSEDUR TINDAKAN
DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

Prosedur : WEANING (PENYAPIHAN) DARI VENTILATOR


ICD9CM:93.90
1. Pengertian (Definisi) Tindakan pelepasan bantuan ventilasi mekanik.

2. Indikasi 1. Penyebab dasar gagal nafas telah teratasi.


2. Perbaikan fungsi respirasidan hemodinamik.
3. Kontraindikasi Tidak Ada
4. Persiapan 1. Pasien :
- Pastikan sedasi telah dihentikan dan tidak ada
lagi efek pelumpuh otot.
- Pastikan dilengkapi pemeriksaan analisis gas
darah dan kadar elektrolit dengan rasio
PaO2/FiO2> 200.
- Pastikan adanya perbaikan fungsi nafas.
- Pasien mampu bernafas spontan dan adekuat.
- Kesadaran pasien GCS>13.
- Pasien telah lepas atau menggunakan dosis
rendah vasopressor (Dopamin<5mcg/kg,
Dobutamin <5 mcg/Kg atau Norepinefrin <0,1
mcg/kg.
- Hemodinamik pasien stabil.
2. Alat :
- Siapkan suction set(1 buah).
- Persiapkan prosedur intubasi jika gagal
disapih.
- Laringoskop (1 buah) uk standart No.3
- Pipa endotrakheal (1 buah) No. ID 7,0
- Sulfast atropin 0,25 mg (4 ampul)
- Lidokain 20 mg (3 ampul)
- Dexamethason 4 mg (2ampul)
- Handschoen steril 2 pasang.
- Masker oksigen NRM dewasa (1 buah)
- Oksigen
3. Dokter :
- Memberikan informasi kepada keluarga
mengenai rencana penyapihan ventilator dan
resiko yang dapat terjadi.
5. Prosedur Tindakan 1. Persiapkan semua perlengkapan
dilakukannya intubasi ulang.
2. Pastikan pasien bernafas spontan adekuat dan
refleks batuk telah ada.
3. Percobaan nafas spontan selama 30 – 120 menit.
4. Amati kondisi pasien. Jika :
- Respiratory Rate> 35
- SaO2< 90%
- Nadi > 140 atau ↑ ≥ 20%
- TD Sistolik> 180 mmHg atau < 90 mmHg
- Agitasi, berkeringat, gelisah
- RR/TV > 105
Menandakan pasien belum dapat di weaning dari
ventilasi mekanik.
5. Jika tidak ada, dan pasien dapat batuk secara
efektif, dapat dilakukan ekstubasi.
6. Lakukan suctioning jalan nafas, pastikan bebas
dari sekret dan lendir sebelum dilakukan
ekstubasi.
6. Pasca Prosedur Tindakan 1. Observasi ketat hemodinamik.
2. Pemeriksaan AGD konfirmasi setelah 30 menit
pasca ekstubasi.
3. Terapi oksigen dengan O2 lewat masker NRM
4. Tetap siap jika dibutuhkan tindakan intubasi ulang.
7. Tingkat Evidensi IV

8. Tingkat Rekomendasi C

9. Penelaah Kritis 1. Prof. dr. A Husni Tanra Ph.D, Sp.An-


KIC-KMN.
2. DR. dr. Syafri K Arif, Sp.An-KIC-KAKV.
3. dr. Hisbullah, Sp.An-KIC-KAKV.
4. dr. Frans Manibuy, Sp.An-KIC.
5. dr. Faisal Muchtar, Sp.An-KIC.
6. dr. Haizah Nurdin, Sp.An-KIC.
10. Indikator Prosedur Tindakan 80 % dari pasien dengan gagal nafas yang di sapih
dari ventilator berhasil tanpa komplikasi.
11. Kepustakaan 1. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ.
Critical Care. In: Clinical anesthesiology. 4th
Edition. New York: Lange Medical Books; 2006.
p.1452-96.
2. Kacmareck RM, Hess DR. Mechanical
Ventilation For The Surgical Patient. In:
Longnecker DE, Brown DDL, Newman MF, Zapol
WM, editors. Anesthesiology. New York: Mc Graw
Hill; 2008. p.2072-91.

Palembang,

Ka Departemen
Anestesiologi dan Terapi Intensif

Dr. H. Zulkifli, SpAn, M.Kes. MARS


NIP. 196503301995031001

Anda mungkin juga menyukai