Anda di halaman 1dari 13

Perlindungan

Informe
Keamanan dan Komplain
d
keselamatan
consent
pasien dan Barang Second
milik pasien opinion Pulang End Of Life
General Edukasi Perlindungan APS
consent HPK Privasi dan DNR
Rahasia pasien

PELAYANAN FOKUS PASIEN: HPK

Skrining/ Edukas
Rencana Tindakan/
Registrasi i
Asesmen asuhan Prosedur
awal RISTI

Lab,
Rad Penjelasan rencana
Pelayanan
Termasuk
Hasil yang tidak
diharapkan
Keyakinan & Nilai
Keamanan
Kerahasiaan & Privasi
Edukasi HAK Perlindungan barang
Persetujuan Pasien risti 
umum identifikasi
Spiritual  BINROH
Registras TTD Pengkajian Awal
i

Pelayanan fokus pasien :


HPK

RAWA
Ceklist pasien baru

T
Perkenalan PPA

INAP
Orientasi
Edukasi
Tatalaksana Pelayanan kerohanian Rutin:
1. Petugas rohaniwan mengunjungi pasien-pasien yang kondisinya
tidak berdaya (tidak bisa menjalankan ibadah seperti biasa);
khususnya di ruangan intensif.
2. Tugas rohaniwan memberikan dukungan dan support kepada
keluarga pasien dan mengingatkan untuk berdoa.
3. Ruangan akan menyiapkan data pasien yang beragama non
muslim jika diperlukan.
4. Terdapat jadwal pemberi layanan rohani non muslim yang bisa
dihubungi melalui telepon jika diminta.
5. Apabila pasien tidak ingin didoakan, pasien berhak untuk
menolak pelayanan tersebut.
Tatalaksana Pelayanan Kerohanian sesuai permintaan pasien :
1.Petugas RS menginformasikan kepada pasien dan keluarga tentang
pelayanan kerohanian. Pasien / keluarga mengisi Formulir
Permintaan Pelayanan Kerohanian  Staf keperawatan datang ke
pasien untuk konfirmasi ulang jenis pelayanan kerohanian yang
dibutuhkan.
2.Untuk pasien non muslim (pihak ke 3) , membuat janji dan
berkoordinasi dengan perawat ruangan untuk waktu pelaksanaan
agar tidak mengganggu proses pelayanan & perawatan di ruangan
3.Bila ada kebutuhan pelayanan dari lembaga lain diluar MoU RS
dengan pihak luar, maka keluarga dapat menginformasikan ke
kantor perawat untuk membantu menghubungi.
4.Petugas rohaniawan mendokumentasikan pelayanan kerohanian
dalam buku catatan pendampingan pasien.
5.Perawat ruangan memasukan formulir Permintaan Pelayanan
Kerohanian ke dalam status medis pasien.
Pelayanan Privasi Pasien & Kerahasiaan Rekam Medis
Rawat Jalan, Ruang Tindakan
• memastikan privacy pasien terlindungi dengan menutup pintu / tirai
ruang pemeriksaan.
• Memastikan saat pasien di anamnesa dan diperiksa oleh dokter,
tidak ada pasien lain yang menunggu di dalam satu ruangan yang
sama
• Rumah sakit memastikan seluruh staff tidak membicarakan hal-hal
yang menyangkut pasien rumah sakit di area umum
Perlindungan Barang Milik Pasien
• Rumah Sakit bertanggung jawab terhadap barang
milik pasien yang tidak mampu melindungi harta
bendanya yang dibawa masuk ke rumah sakit.
• Rumah sakit memiliki proses untuk
mengidentifikasi dan melindungi barang milik
pasien yang dititipkan
• Rumah sakit mengingatkan kepada pasien /
keluarga pasien untuk tetap berhati – hati dalam
melindungi barang milik pribadi
Upaya perlindungan barang milik pasien yang tidak
sadar yang tidak didampingi oleh keluarga
• Pasien emergency di IGD yang tidak didampingi
oleh keluarga
1. Petugas pelaksana pengambil alihan barang
milik pasien adalah petugas perawat IGD
yang sedang bertugas atau pak satpam yang
bertugas
2. Petugas pengambil alih barang harus
melibatkan saksi minimal 2 orang yaitu 1
orang dari pihak rumah sakit dan 1 orang dari
pihak pasien atau
3. Pihak pasien yang dapat menjadi saksi adalah ;
orang lain yang mengantar pasien pada saat
pasien datang pertama ke rumah sakit
4. Ada bukti pengambil alihan barang
ditandatangani oleh petugas dan saksi. Di
dokumentasikan dalam Berita Acara Penitipan
barang milik pasien
5. Barang dimasukan ke plastik dan diberi label
pasien barkode identitas. disimpan di lemari /
laci di pos 3 satpam.
6. Pengamanan terhadap kunci setiap harinya
adalah di otorisasikan pada pak satpam
sedang bertugas
PERLINDUNGAN DARI KEKERASAN FISIK BAGI
PASIEN POPULASI KHUSUS
• Kelompok pasien berisiko adalah sebagai berikut :
1. Pasien dengan cacat fisik dan cacat mental.
2. Pasien usia lanjut
3. Pasien bayi dan anak-anak
4. Pasien bedah tanpa pendamping
5. Korban kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT)
6. Orang dengan gangguan jiwa
7. Pasien Napi, korban dan tersangka tindak pidana.
8. Pasien resiko bunuh diri
9. Ibu Hamil
Keyakinan & Nilai
Keamanan
Kerahasiaan & Privasi
Edukasi HAK Perlindungan barang
Persetujuan Pasien risti 
umum identifikasi
TTD Spiritual  BINROH Implementasi
Registras Pengkajian Awal Asuhan
i

Pelayanan fokus pasien :


HPK

RAWA Penjelasan Penjelasan


Ceklist pasien baru

Informed Consent
T Rencana hasil
Perkenalan PPA

INAP Asuhan termasuk


hasil yang
Orientasi

 TTD tidak
Edukasi

 TTD
diharapka
n
DNR atau do-not-resuscitate
• DNR atau do-not-resuscitate adalah suatu hasil
diskusi bersama antara dokter dan perawat untuk
tidak melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Hal
ini berarti bahwa dokter, perawat, dan tenaga
emergensi medis tidak akan melakukan usaha RJP
emergensi bila pernapasan maupun jantung pasien
berhenti.
• Pertimbangan dilakukan DNR :
Kasus-kasus dimana angka harapan keberhasilan
pengobatan rendah atau RJP hanya menunda
proses kematian yang alami
Pasien tidak sadar secara permanen
Pasien berada pada kondisi penyakit terminal
Ada kelainan atau disfungsi kronik dimana lebih
banyak kerugian dibanding keuntungan jika
resusitasi dilakukan
Pelayanan Pasien Tahap Terminal
• Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak dapat
disembuhkan lagi dan penyakit keganasan yang tidak dapat
disembuhkan atau diterapi secara adekuat dan akan menjadi
penyebab kematian pada pasien.
• Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai kebutuhan
yang unik dalam pelayanan yang penuh hormat dan kasih sayang.
Perhatian terhadap kenyamanan dan martabat pasien mengarahkan
semua aspek pelayanan pada tahap akhir kehidupan.
• Kebutuhan ini meliputi
pengobatan terhadap gejala
primer dan sekunder,
manajemen nyeri, respon
terhadap aspek psikologi,
sosial, emosional, agama,
budaya pasien dan keluarga
serta keterlibatannya dalam
keputusan pelayanan.
• Dokumentasikan dalam :
“Asesmen Awal Pasien Tahap
Terminal “ dan “ Asesmen
Lanjutan Pasien tahap Terminal”
• Pengkajian lanjutan pasien
tahap terminal dikaji setiap shift
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai