Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

PROSEDUR TINDAKAN
DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG

Prosedur : KOMBINASI ANESTESI UMUM DENGAN INTUBASI DAN REGIONAL


ANESTESI DENGAN EPIDURAL

1. Pengertian (Definisi) Kombinasi tindakan anestesi dengan menggunakan


anestesi inhalasi yang dihantarkan pada pasien dengan
menggunakan pipa endotrakheal tube yang
dimasukkan ke dalam trakhea dan anestesi dengan
menginjeksikan obat lokal anestesi ke ruang epidural
melalui kateter epidural yang diberikan secara
intermitten.
2. Indikasi 1. Pembedahan di daerah abdomen.
2. Pembedahan di daerah thoraks.
3. Pembedahan di daerah urogenital.
4. Pembedahan yang membutuhkan relaksasi.
5. Pembedahan yang membutuhkan Post
Op pain Epidural analgesia
3. Kontraindikasi 1. Gangguan faal koagulasi
2. Kelainan Tulang belakang
3. Terdapat inefeksi ditempat insersi kateter epidural
4. Pasien menolak
5. Syok.
4. Persiapan 1. Pasien :
- Mendapat penjelasan mengenai tindakan yang
akan dilakukan dan resiko yang dapat terjadi.
- Puasa.
- Penjelasan rencana dan resiko komplikasi
tindakan Kombinasi baik General anestesia
dan Epidural anestesi.
- Ijin persetujuan tindakan CEGA anestesi
- Puasa.
- Medikasi sesuai resiko anestesi.
- Premedikasi pra anestesi.
- Kelengkapan pemeriksaan penunjang.
2. Alat dan Bahan:
- Sulfas Atropin 0,25 mg (2 ampul)
- Lidokain 2 % (3 ampul)
- Efedrin 50 mg (1 ampul)
- Midazolam 5 mg (2 ampul)
- Fentanyl 100µg atau Pethidin 100mg(2 ampul)
- Propofol 200 mg (1 ampul)
- Atracurium 50 mg (1 ampul).
- Laringoskop 1 buah
- Sungkup muka
- Set Suction 1 buah
- Pipa endotrakheal 1 buah
- Selotip 1 buah
- Oksigen
- Mesin anestesi
- Isofluran/Sevofluran/Halotan (1 botol)
- Epidural set (1 buah).
- Hipafix sebagai fiksassi kateter peidural
- Lidokain 2% (10 ampul).
- Epinefrin 1:1000 (1 ampul).
- Bupivacain 0,5% 20cc isobarik (1 vial).
- Spuit 1 cc (1 buah)
- Spuit 5 cc(1 buah)
- Spuit 3 cc(1 buah)
- Spuit 10 cc (1 buah)
- Kassa steril (10 lembar)
- Doek steril (1 buah)
- Betadine (10cc)
- Oksigen
3. Dokter :
- Visite perioperatif.
- Perencanaan kesiapan anestesi dan pasca
bedah.
5. Prosedur Tindakan 1. Pasang monitor standar berupa,
Tekanan darah, EKG, Saturasi oksigen.
2. Dilakukan prosedur premedikasi.
3. Loading menggunakan cairan kristaloid sebanyak
500cc.
4. Posisikan pasien duduk atau tidur miring.
5. Indentifikasi tempat insersi jarum touchy epidural
dan berikan penanda.
6. Desinfeksi daerah insersi jarum touchy dan
lakukan penyuntikan anestesi lokal lidokain 2% di
tempat insersi.
7. Insersi jarum epidural ditempat yang telah ditandai
dengan teknik ‘Loss Of Resistance’ atau ‘Hanging
Drop’.
8. Tarik penuntun pada jarum touchy dan pastikan
LCS tidak keluar.
9. Insersikan kateter epidural menuju ruang epidural
melalui jarum touchy.
10. Diberikan anestesi lokal berupa lidokain 2% 60
mg+epinefrin 1:200.000 sebagi dosis test untuk
mengetahui kemungkinan masuknya obat
anestesi lokal ke intravena maupun ruang sub
arachnoid.
11. Fiksasi kateter epidural.
12. Premedikasi menggunakan midazolam 2mg,
fentanyl 1µg/kg atau Pethidin 1 mg/kg dan lidokain
1,5 mg/kg.
13. Induksi menggunakan propofol 1,5 mg/kg.
14. Preoksigenasi dengan oksigen 4-6 lt/mnt.
15. Lumpuhkan pasien dengan pelumpuh otot
atracurium 0,5 mg/kg.
16. Laringoskopi dan insersi pipa endotrakheal.
17. Check ketepatan insersi pipa endotrakheal,
kesamaan bunyi nafas kemudian fiksasi pipa
endotrakheal.
18. Maintanance anestesi menggunakan oksigen
4lt/mnt, anestesi inhalasi
isofluran/sevofluran/halotan sebanyak 0,5-1,5 vol
%, analgetik berupa fentanyl 1µg/Kg/jam
19. dan pelumpuh otot Atracurium 0,1 mg/kg/30
menit.
20. Ekstubasi jika nafas spontan adekuat.

6. Pasca Prosedur Tindakan 1. Observasi tanda vital di kamar


pemulihan.
2. Prosedur terapi oksigen di kamar pemulihan.
3. Atasi komplikasi yang terjadi.
7. Tingkat Evidensi IV

8. Tingkat Rekomendasi C

9. Penelaah Kritis 1. Prof. dr. A. Husni Tanra, Ph.D, Sp.An-


KIC-KMN
2. Dr. dr. Ike Sri Redjeki, Sp.An-KIC-KMN
3. Dr. dr. Muh Ramli A, Sp.An-KAP-KMN
4. DR. dr. Syafri K. Arif, Sp.An-KIC-KAKV
5. dr. Syafruddin Gaus, Ph.D, Sp.An-KMN-KNA
6. dr. Ardi Zulfariansyah, SpAn., M.Kes
7. dr. Iwan Abdul Rachman, SpAn., M.Kes
10. Indikator Prosedur Tindakan 90 % dari pasien yang akan menjalani pembedahan
dapat di anestesi menggunakankombinasi anestesi
umum intubasi dan anestesi epidural.
11. Kepustakaan 1. Stoelting RK, Hillier SC. Hormones as
drugs. In: Pharmacology and physiology in
anesthesic practice. 4th Edition. Philadelphia:
Lippincott William and Wilkins; 2006. p.461-69.
2. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Spinal,
Spinal, Epidural and Caudal Blocks. In: Clinical
anesthesiology. 4th Edition. New York: Lange
Medical Books; 2006. p.412-19.

Palembang,

Ka Departemen
Anestesiologi dan Terapi Intensif

Dr. H. Zulkifli, SpAn, M.Kes. MARS


NIP. 196503301995031001

Anda mungkin juga menyukai