Anda di halaman 1dari 3

EKSTUBASI

EKSTUBASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

BLU RSUP 1–3


PROF. DR. R. D.
KANDOU
MANADO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH :
DIREKTUR UTAMA,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. dr. JIMMY PANELEWEN, Sp.B-
KBD
Nip : 19640817 199103 1 004
PENGERTIAN Tindakan pencabutan pipa endotrakeal (ETT)

TUJUAN 1. Minimalisasi komplikasi yang mungkin timbul


2. Pemantauan dini komplikasi dan penatalaksanaan segera
dari komplikasi yang timbul

- - Tersedianya tenaga Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah,


PPDS Kardiologi dan Penyakit Dalam, Perawat Trampil
KEBIJAKAN Cardio vascular atau dengan sertifikasi Basic Life Support;
- Tersedianya sarana dan prasarana.

Alat-alat :
1. Ventilator
2. Face mask
3. Nasal mask
4. T-Piece
5. Kateter suction
6. Syringe
10cc Premedikasi
PROSEDUR :
1. NTG
2. Aminofilin
3. Methylprednisolone 20mg setiap jam selama 4 jam
sebelum di ekstubasi
Prosedur
1. Pastikan pasien memenuhi kriteria untuk dilakukan
ekstubasi, sudah berhasil di lakukan penyapihan
ventilator/SBT
2. Menggunakan APD yang sesuai
3. Minimalisir petugas medis
4. Atur kadar FiO2 100% pada ventilator dan pastikan
masker NRM siap
5. Pasien dalam posisi duduk.
6. Letakkan handuk di dada pasien dan pastikan suction
dalam posisi “ON” dan dapat di gunakan.
7. Amankan NGT jika terpasang
8. Dilakukan suction di sekitar mulut pasien dan dalam ETT,
kemudian plester ETT di longgarkan
9. Aliran gas di turunkan sampai posisi “OFF” (namun pada
beberapa mesin O2 masih mengalir sebagai mekanisme
pengaman) dan kemudian pasien di ekstubasi.
10. Ketika ETT siap untuk di lepaskan pasien di minta untuk
inspirasi dalam dan ekspirasi. Selama ekspirasi, balon di
kempeskan dan keluarkan ETT.
11. Sesudah ETT berhasil di keluarkan, dilakukan suction
sekitar rongga mulut dan pasien di minta untuk inspirasi
dalam dan membatukkan semua secret.
12. Segera memasangkan masker NRM ke pasien, dengan
aliran oksigen 10-15L/menit. Pastikan pasien
teroksigenasi dan terventilasi dengan baik
13. Pasien tetap di observasi selama beberapa jam kedepan.
14. Waktu kapan untuk dilakukan extubasi (pagi, siang,
malam) tergantung dari institusi dan penilaian individu di
CVC, tapi factor yang penting adalah ketersediaan dari
tenaga professional.
15. Semua petugas medis yang terlibat wajib melakukan
sanitasi setelah prosedur selesai. Tidak di izinkan
siapapun untuk masuk ke ruangan selama 47 menit
setelah ekstubasi, agar dapat memfasilitasi eliminasi
99% virus aerosol pada ruangan bertekanan negative.

Pasien post-ekstubasi harus tetap di awasi dalam 24 jam:


1. Pastikan oksigenasi yang adekuat
2. Jika tidak terdapat perbaikan dalam 1-2jam,
pertimbangkan untuk melakukan intubasi ulang pada
pasien
 Pasien dengan risiko rendah gagal napas post
ekstubasi
 Setiap pasien post ektubasi harus di berikan oksigen
baik itu dengan alat oksigenasi aliran rendah ( nasal
cannulae, face mask simple atau venturi) atau high
flow nasal cannulae (HFNC)
 Pasien dengan risiko tinggi gagal napas post
ekstubasi
 Dapat di pertimbangkan pemberian oksigen melalui
non invasive ventilation(NIV) atau HFNC

Pastikan managemen sekresi yang adekuat, dengan


cara pasien di minta untuk batuk dan inspirasi
dalam, mempertahankan hidrasi dan patensi jalan
napas.
4. Jika di perlukan dapat di berikan bronkodilator.
5. Pastikan pasien dalam posisi duduk.
6. Hati-hati dalam memperkenalkan intake oral. Pada
pasien berisiko, dapat di lanjutkan pemberian enteral
dengan NGT sampai pasien di nilai cukup aman untuk
menelan dan dapat mentoleransi makanan secara
oral.
- - CVCU;
- Instalasi Rawat Inap;
UNIT KERJA

DOKUMEN Format penjelasan tentang prosedur dan tindakan yang akan.


TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai