Anda di halaman 1dari 7

RESUME ANGINA PECTORIS

Nama : Agung Paizal Hidayat


NIM : C1AC5002

1. FOKUS PENGKAJIAN
A. DATA FOKUS
Data Subjektif:
 Pasien mengeluh nyeri dada seperti di himpit benda berat
 Nyeri terkadang menjalar ke bahu hingga leher
 Mengeluh cepat lemas saat beraktivitas dan hilang saat dibawa istirahat
Data Objektif:
 Tampak kesakitan
 Gelisah
 Tampak memegang area dada
 Terkadang juga disertai sesak napas

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan EKG biasanya ditemukan perubahan pada gambaran EKG dari
yang normal seperti ST elevasi atau ST depresi

2. FOKUS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Diagnosa keperawatan yang mungkin dapat muncul pada pasien Angina Pectoris:
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologi
2. Anxietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan

3. FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN


a. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Injuri Biologi
Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Setelah diberikan perawatan pasien akan:
1) Memperlihatkan pengendaian nyeri, yang dibuktikan oleh indicator
sebagai berikut:
 Tidak pernah
 Jarang
 Kadang-kadang
 Sering
 Selalu
2) Menunjukan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:
 Sangat berat
 Berat
 Sedang
 Ringan
 Tidak ada
3) Memperlihatkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk
mencapai kenyamanan
4) Mempertahankan nyeri pada ….atau kurang (dengan skala 0-10)
5) Melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis
6) Mengenali factor penyebab dan menggunakan tindakan untuk
memodifikasi factor tersebut
7) Melaporkan nyeri kepada pelayan kesehatan
8) Melaporkan pola tidur yang baik

Intervensi keperawatan (NIC)


Pengkajian
 Gunakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan pertama untuk
mengumpulkan informasi pengkajian
 Minta pasien untuk menilai nyeri dengan skala 0-10.
 Gunakan bagan alir nyeri untuk mementau peredaan nyeri oleh
analgesic dan kemungkinan efek sampingnya
 Kaji dampak agama, budaya dan kepercayaan, dan lingkungan
terhadap nyeri dan respon pasien
 Dalam mengkaji nyeri pasien, gunakan kata-kata yang sesuai usia dan
tingkat perkembangan pasien
Manajemen nyeri:
 Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif meliputi lokasi,
karakteristik, awitan dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
keparahan nyeri dan factor presipitasinya
 Observasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka
yang tidak mampu berkomunikasi efektif
Penyuluhan untuk pasien/keluarga
 Sertakan dalam instruksi pemulangan pasien obat khusus yang harus
diminum, frekuensi, frekuensi pemberian, kemungkinan efek samping,
kemungkinan interaksi obat, kewaspadaan khusus saat mengkonsumsi
obat tersebut dan nama orang yang harus dihubungi bila mengalami
nyeri membandel.
 Instruksikan pasien untuk menginformasikan pada perawat jika
peredaan nyeri tidak dapat dicapai
 Informasikan kepada pasien tentang prosedur yang dapat
meningkatkan nyeri dan tawarkan strategi koping yang ditawarkan
 Perbaiki kesalahan persepsi tentang analgesic narkotik atau oploid
(resiko ketergantungan atau overdosis)
Manajemen nyeri:
 Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama
akan berlangsung, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
 Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (relaksasi, distraksi,
terapi)

b. Ansietas Berhubungan Dengan Perubahan Status Kesehatan


Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Setelah diberikan perawatan klien akan menunjukkan:
Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan sampai
sedang dan selau menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, diri,
koping.
Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas; yang dibuktikan oleh
indicator sibagai berikut:
1. Tidak pernah
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
5. Selalu

Intervensi Keperawatan NIC


Pengkajian
 Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien, termasuk reaksi
fisik setiap……..
 Kaji untuk factor budaya yang menjadi penyebab ansietas
 Gali bersama pasien tenteng tehnik yang berhasil dan tidak berhasil
menurunkan ansietas dimasa lalu
 Reduksi ansietas (NIC); menentukan kemampuan pengambilan
keputusan pasien
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga
 Buat rencana penyuluhan dengan tujuan ang realistis, termasuk
kebutuhan untuk pengulangan, dukungan dan pujian terhadap tugas-
tugas yang telah dipelajari
 Berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia, seperti
teman, tetangga, kelompok swabantu, tempat ibadah, lembaga
sukarelawan dan pusat rekreasi
 Informasikan tentang gejala ansietas
 Ajarkan anggota keluarga bagaimana membedakan antara serangan
panic dan gejala penyakit fisik

c. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Ketidakseimbangan Antara


Kebutuhan Dan Suplai Oksigen Otot Jantung
Tujuan dan kriteria hasil (NOC)
Setelah diberikan perawatan pasien akan menunjukkan:
Mentoleransi aktivitas yang bisasa dilakukan, yang dibuktikan oleh toleransi
aktivitas, ketahanan, penghematan energy, kebugaran fisik, energy
psikomotorik, dan perawatan diri, ADL.

Intervensi keperawatan (NIC)


Pengkajian
 Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur,
berdiri, ambulasi, dan melakukan ADL
 Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktivitas
 Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas
Manajemen energy (NIC):
 Tentukan penyebab keletihan
 Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivitas
 Pantau respon oksigen pasien terhadap aktivitas
 Pantau respon nutrisi untuk memastikan sumber-sumber energy yang
adekuat
 Pantau dan dokumentasikan pola tidur pasien dan lamanya waktu tidur
dalam jam
Penyuluhan untuk pasien dan keluarga
 Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk:
 Penggunaan teknik napas terkontrol selama aktivitas, jika perlu
 Mengenali tanda dan gejala intoleransi aktivitas, termasuk kondisi
yang perlu dilaporkan ke dokter
 Pentingnya nutrisi yang baik
 Penggunaan peralatan seperti oksigen saat aktivitas
 Penggunaan tehnik relaksasi selama aktivitas
 Dampak intoleransi aktivitas terhadap tanggung jawab peran dalam
keluarga
 Tindakan untuk menghemat energy
Manajemen energy (NIC):
 Ajarkan pada pasien dan orang terdekat tentang teknik perawatan diri
yang akan meminimakan konsumsi oksigen
 Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu
untuk mencegah kelelahan
Perawatan dirumah
 Evaluasi kondisi rumah yang dapat menyebabkan intoleransi aktivitas
 Kaji kebutuhan terhadap alat bantu, oksigen dan lain sebagainga
dirumah
TINDAKAN EKG
Penggunaan Elektrokardiogram hanya dilakukan :
1. Sesuai indikasi / ketentuan
2. Atas instruksi dokter.

Langkah-langkah pemasangan EKG

1. Atur Posisi Pasien, posisi pasien diatur terlentang datar 


2. Buka dan longgarkan pakaian pasien bagian atas, bila pasien memakai jam tangan,
gelang, logam lain agar dilepas 
3. Bersihkan kotoran dengan menggunakan kapas pada daerah dada, kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai dilokasi manset elektroda.
4. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda.
5. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan kedua tungkai.
6. Memasang arde.
7. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.
8.  Menyambungkan kabel Elektrokardiogram pada kedua tungkai pergelangan tangan
dan kedua tungkai pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead (Lead I,
II, III, AVR, AVL, AVF) dengan cara : 
 Warna merah pada pergelangan tangan kanan 
 Warna hijau pada kaki kiri
 Warna hitam pada kaki kanan.
 Warna kuning pada pergelangan tangan kiri.
 Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead 

   o V1 pada interkosta keempat garis sternum kanan


   o V2 pada interkosta keempat garis sternum kiri
   o V3 pada pertengahan V2 dan V4
   o V4 pada interkosta kelima garis pertengahan clavikula kiri
   o V5 pada axila sebelah depan kiri
   o V6 pada axila sebelah belakang kiri

   9.   Melakukan kalibrasi dengan kecepatan 25 mili/detik


  10.  Bila rekaman Elektrokardiogram telah lengkap terekam, semua elektroda yang melekat
ditubuh pasien dilepas dan dibersihkan seperti semula.
  11.  Pasien dibantu merapihkan pakaian

IRAMA JANTUNG NORMAL

Anda mungkin juga menyukai