Anda di halaman 1dari 3

SOAL UAS METODOLOGI KEPERAWATAN KELAS ENGGANO

Kasus 1 :
Seorang laki-laki berusia 54 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena badannya lemas.
Pasien mengatakan badan terasa lemas tidak bertenaga sejak 2 hari yang lalu, dan terasa
memberat hari ini. Pasien tidak bisa beraktivitas, disertai mual tetapi tidak muntah, dan ada
pusing sedikit. Pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus kurang lebih sudah 5 tahun. Pasien
biasa mengkonsumsi obat Metformin 3x500 mg setelah makan, namun tidak teratur minum dan
juga jarang kontrol. Hasil pemeriksaan fisik: GCS 456, TD: 110/80 mmHg, HR: 79x/menit, RR:
20x/menit, Suhu: 36,4°C. Hasil pemeriksaan gula darah acak (GDA) : 515 mg/dL. Di UGD pasien
mendapatkan medikasi : pemasangan infus NS 0,9% loading 1000 cc habis dalam 1 jam, injeksi
Ondansentron 4 mg, injeksi Lansoprazol 30 mg, injeksi Novorapid 10 iu dan regulasi cepat
Novorapid 5 iu/jam s/d target GDA <250 mg/dL à Novorapid 2,5 iu/jam s/d target GDA <180
mg/dL à SC Novorapid 3x6 iu.
Pertanyaan :
Susunlah analisa data untuk menegakkan 3 diagnosa utama berdasarkan kasus di atas!
No Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
.
DS: Badan terasa lemas, Defisiensi insulin àglukagonà 1. Nutrisi kurang
1. tidak bertenaga. Tidak bisa glukogenesisànutrisi kurang dari dari kebutuhan
beraktivitas, mual dan kebutuhan 2. Kekurangan
muntah, dan pusing sedikit. volume cairan
Defisiensi insulin àosmotic 3. Resiko perfusi
DO: GCS 456, TD: 110/80, diuresis à kekurangan volume jaringan
HR: 79x/menit, RR cairan serebral tidak
20x/menit, Suhu: 36,4, efektif
(GDA) : 515 mg/dL, NS 0,9% Defisiensi insulin àosmotic
loading 1000 cc habis dalam diuresis à dehidrasi à
1 jam, Ondansentron 4 mg, thrombosisà aterosklerosis à
injeksi Lansoprazol 30 mg, , makrovaskulerà perfusi jaringan
injeksi Novorapid 10 iu dan serebral tidak efektif
regulasi cepat Novorapid 5
iu/jam s/d target GDA <250
mg/dL à Novorapid 2,5
iu/jam s/d target GDA <180
mg/dL à SC Novorapid 3x6
iu.

Kasus 2 :
Seorang laki-laki berusia 55 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya dengan keluhan nyeri
kepala, leher terasa tegang, mual, muntah > 5 kali sejak kemarin malam, dan badan terasa
lemas. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 8 tahun yang lalu. Pasien minum obat Amlodipin
5 mg setiap pagi, namun kadang tidak rutin minum obat. Hasil pemeriksaan fisik: GCS 456,
pupil: reaksi +/+ , TD : 210/100 mmHg, HR : 92 x/menit, RR : 22 x/ menit, Suhu : 36,6 oC,
kekuatan otot : tangan ka/ki 4/5 dan kaki ka/ki 5/5. Perawat mengangkat diagnosa keperawatan
risiko perfusi serebral tidak efektif dibuktikan dengan hipertensi.
Pertanyaan :
Susunlah intervensi keperawatan untuk 2 diagnosis yang diangkat oleh perawat sesuai kasus di
atas!

No. Diagnosa keperawatan Intervensi NIC


1. risiko perfusi serebral tidak efektif INTERCRANIAL PRESSURE
MONITORING:
1. Monitor TIK
2. Monitor TTV
3. Posisikan kepala
headup 30 derajat
tanpa bantal
4. Beri obat sesuai
medikasi

2. Nyeri PAIN MANAGEMENT:


1. Lakukan pengkajian
secara komprehensif
2. Observasi reaksi non
verbal dari
ketidaknyamanan
3. Kaji kultur yang
mempengaruhi
respon nyeri
4. Evaluasi nyeri masa
lampau
5. Berikan analgesic
untuk mengurangi
nyeri

Kasus 3
Anak S, laki-laki, 10 tahun, datang ke Poliklinik anak dengan riwayat dua hari sebelum masuk RS
klien mengeluh sakit kepala disertai panas badan yang tinggi, terdapat perdarahan gusi. Klien
dibawa ke balai pengobatan kemudian di anjurkan untuk dirawat di Rumah Sakit. Hasil
pemeriksaan fisik menunjukkan suhu tubuh 38,5⁰C, teraba dingin pada ekstremitas, frekuensi
nadi 100x/menit, terapat ptekie pada ektremitas, uji tourniquet positif. Hasil Laboratorium
didapatkan hasil sebagai berikut: Hb : 11 gr/dl, Ht : 34 %, L : 9500 /mm3, Tr: 36.000 /mm3.
Pertanyaan:
Susunlah Pengkajian sesuai data fokus untuk menegakkan diagnosis keperawatan!
No. Data Fokus Diagnosis keperawatan

1. DO: suhu tubuh 38,5⁰C, teraba dingin pada ekstremitas,


frekuensi nadi 100x/menit, terapat ptekie pada
ektremitas, uji tourniquet positif. Hasil Laboratorium
didapatkan hasil sebagai berikut: Hb : 11 gr/dl, Ht : 34
%, L : 9500 /mm3, Tr: 36.000 /mm3.

DS: klien mengeluh sakit kepala disertai panas badan


yang tinggi

Kasus 4
Pada saat dikaji oleh perawat, Seorang lansia berusia 67 tahun yang tinggal di Panti mengatakan
nyeri pada daerah hipogastrum dan diketahui gigi klien ompong, nafsu makannya kurang baik.
Makanan yang disajikan oleh petugas panti hanya habis 1/3 porsi
Pertanyaan:
Susunlah Luaran/Kriteria Hasil sesuai 2 diagnosis prioritas pada kasus di atas!
No Diagnosa keperawatan Kriteria hasil
.
1. Nutrisi Kurang dari kebutuhan Nutrisi klien dapat terpenuhi
sesuai asupan gizi yang
disarankan
2. Nyeri Skala nyeri klien menjadi 0

Kasus 5
Lansia usia 70 tahun dengan diagnose diabetes mellitus datang ke sebuah poliklinik dengan
keluhan badan lemas, pusing, pandangan mata kabur, ekstremitas tremor, jantung berdebar,
dada terasa sesak dan serasa mau jatuh saat berjalan. Pasien tampak pucat, mengalami
penurunan kesadaran (Apatis), tachypnea, setelah diperiksa didapatkan data : TD 90/60 mmHg,
Nadi 58 x/menit, Suhu 36,5 0C, RR 24x/menit, GDS 60 mg/dl, HB 14 gr/dl, asam urat 5 mg/dl, Sa
O2 92%, PO2 80 mmHg
Pertanyaan:
Susunlah Analisa data, Diagnosis Keperawatan (1 yang prioritas), intervensi dan Luaran, serta
evaluasi!

Anda mungkin juga menyukai