Anda di halaman 1dari 23

BUKU PEDOMAN

UJIAN PRAKTEK KEPERAWATAN


TINGKAT II SEMESTER 3 (ENGGANO)
(Th akademik 2020-2021)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
JL.R.PANJI SUROSO NO 6 MALANG
TELP.(0341) 488762. FAX(0341) 488763
KATA PENGANTAR

Penerbitan buku Pedoman Ujian Praktek Keperawatan Program D-3 Keperawatan


STIKes Kendedes Malang ini, dimaksudkan untuk memberikan tuntunan bagi mahasiswa Prodi D-3
Keperawatan STIKes Kendedes Malang dalam mengikuti proses pembelajaran di laboratorium
STIKes Kendedes Malang. Buku pedoman Ujian Praktek Keperawatan memuat berbagai tehnik dan
tatacara ketrampilan klinis keperawatan pada Departeman KMB dan Maternitas, sehingga
mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ketrampilan klinis keperawatan dengan pendekatan
asuhan keperawatan sebagai dasar penyelesaian masalah.
Penyusun berharap semoga buku ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi para mahasiswa dalam menjalani proses ujian praktek pembelajaran di Program D-3
Keperawatan STIKes Kendedes Malang

Malang, Januari 2021

TIM PENYUSUN

TIM PENYUSUN

Dr. Lembah Andriani, S.Kep ,Ns,MMRS NIDN.0730097303


Ns. Chinthia Kartika, S.Kep, M.Kep NIDN.
UJIAN PRAKTEK KEPERAWATAN
MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN KENDEDES MALANG
TINGKAT II SEMESTER III
TAHUN AJARAN 2020/ 2021

I. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

Sesuai dengan kurikulum DIII keperawatan Prodi -3 Keperawatan Stikes Kendedes


Malang tahun 2020,pada semester III untuk menerapkan ilmu keperawatan pada mata
ajaran keperawatan medical bedah dan keperawatan Maternitas , maka mahasiswa perlu
memperoleh pengalaman belajar di laboraturium, sebelum mahasiswa praktek di rumah
sakit maupun ditempat-tempat pelayanan kesehatan lain serta dimasyarakat secara
komprehensif, di semester berikutnya, mahasiswa harus lulus dalam ujian kompetensi yang
dilaksanakan oleh institusi pendidikan.
Adapun Ujian Praktek keperawatan semester III pada Prodi D-3 Keperawatan Stikes
Kendedes Malang dengan rincian sbb :
Keperawatan Medikal Bedah dengan kompetensi Perawatan Luka Bakar dan Perawatan Luka
Colostomy, sedangkan Keperawatan Maternitas dengan Kompetensi Pertolongan Persalinan
Normal dan Perawatan Payudara
II. TUJUAN
1. Umum
Pada pembelajaran Ujian praktek keperawatan di semester III , diharapkan
mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan professional pada individu dan
komunitas pada semua tingkat usia yang mengalami masalah di departemen KMB
dan Maternitas dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu keperawatan, kaidah
profesi serta melaksanakan pencatatan pelaporan asuhan keperawatan dengan
benar dan tepat.
2. Khusus
Pada Ujian praktek keperawatan mahasiswa diharapkan,dapat :
A. Melaksanakan asuhan keperawatan professional di bidang keperawatan medical
bedah pada klien pada semua tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan
kebutuhan dasar pada gangguan Integumen, yaitu mampu melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan luka Bakar dan perawatan pada pasien
dengan luka colostomy.
B. Melaksanakan asuhan keperawatan professional pada klien dengan masalah ibu
hamil, dan nifas serta neonatus, kompetensi yang di harapkan yaitu mahasiswa
mampu melakukan pertolongan persalinan spontan secara normal, serta
mampu memberikan penyuluhan tentang perawatan payudara.

III. PELAKSANAAN UJIAN PRAKTEK KEPERAWATAN


A. Waktu
Waktu pelaksanaan Ujian praktek keperawatan dimulai pada :
Tanggal 01 Februari s/d 04 Februari 2021.
B. Tempat
Tempat pelaksanaan Ujian praktek keperawatan adalah di : Laboraturium Stikes
Kendedes Malang
IV. URAIAN TUGAS
A. Tugas Ketua Kelompok :
a. Mengebon alat di petugas laboraturium berdasarkan kelompok ujian di hari ,
tanggal dan jam yang telah ditentukan sesuai jadwal ujian.
b. Menghubungi Dosen penguji untuk kontrak waktu maksimal 1 hari sebelum
jadwal ujian di tentukan.
c. Bertanggung jawab terhadap kebersihan, kerapihan dan kelengkapan alat-
alat yang dipinjam
d. Bertanggung jawab terhadap absensi dan dokumentasi laboratorium
B. Tugas Individu Mahasiswa:
a. Membantu ketua kelompok menjaga kebersihan, ketertiban dan kelancaran
ujian
b. Membantu ketua kelompok menjaga kelengkapan dan keutuhan alat peraga
di laboratorium
c. Melaksanakan Ujian dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, dengan
memakai masker, Face Shield, membawa hand sanitazer dan tetap menjaga
jarak antar teman dan dosen penguji.
d. Mengikuti response asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan ujian praktek klinik di masing-masing bagian ( bidang
keperawatan ).
f. Merapikan dan mengembalikan alat kembali ke petugas laboratorium
V. EVALUASI
A. Nilai Ujian praktek Keperawatan, merupakan komulatif dari nilai :
a. Nilai responsi Laporan pendahuluan
b. Nilai responsi Askep
c. Nilai Ujian Praktek Tindakan keperawatan
d. Nilai Sikap yang terdiri dari Kedisisplinan, tanggung jawab, kreatifitas, sopan
santun dan kehadiran.
B. Rentang nilai praktek profesi keperawatan
a. A = 81 – 100
b. B+ = 76 – 80
c. B = 70 – 75

Malang, 25 januari 2021

Koordinator

( Dr. Lembah Andriani,SKep.Ns. MMRS )


Lampiran 1

PENILAIAN

PETUNJUK UNTUK DOSEN TUTOR / PENGUJI

Setiap dosen tutor atau penguji diharapkan memberikan nilai untuk setiap langkah klinik dengan
ketentuan sebagai berikut :
1 : jika langkah klinik tidak dilakukan.
2 : jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat.
3 : jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif.
4 : jika langkah klinik dilakukan dengan baik, benar, tepat dan efektif.
Semua point yang diberikan tanda (√) pada kolom nilai wajib di total dan dikalkulasi dalam rumus
yang ditentukan dibawah kompetensi yang akan dinilai.
Rumus Penilaian Kompetensi:

JML SKOR
N= X 100
SKOR MAKSIMAL

Kemudian nilai yang telah dimasukkan dalam kategori seperti dibawah ini.
KET :
A : 81-100
B+ : 74-80,
B : 70-75

Hasil evaluasi WAJIB disampaikan kepada mahasiswa untuk perbaikan selanjutnya.


Lampiran 2

TATA TERTIB

MAHASISWA
1. Datang lebih awal untuk menyiapkan alat yang akan digunakan.
2. Pakaian rapi putih-putih
3. WAJIB memakai Jas laboratorium
4. WAJIB memakai Name tag
5. Memakai Masker, Memakai Face Shield dan membawa Hand Sanitazer
6. Membawa SOP Kompetensi yang akan diujikan

DOSEN
1. Pakaian rapi
2. Memakai masker, Memakai Face Shield dan membawa hand Fanitizer
3. Memberikan nilai secara objektif pada kompetensi mahasiswa
4. Memberikan masukan terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa
5. Datang tepat waktu
6. Segera mengumpulkan berita acara ujian ke Sekretaris Prodi dan nilai ke PJMK segera
setelah ujian telah selesai dilaksanakan
Lampiran 3

DAFTAR KELOMPOK UJIAN PRAKTEK KEPERAWATAN


MAHASISWA TINGKAT II, SEMESTER 3
PRODI D-3 KEPERAWATAN STIKES KENDEDES MALANG
TA.2020-2021
NO NIM NAMA KELOMPOK KET

1 AOA0190878 SUSI K. R. SALELENGGU 1 *Ketua


AOA0190879 AGIES FITRIA RAHMADANI Kelompok
AOA0190883 ANTONIUS JAHA NGARA
AOA0190884 APRIANA
AOA0190886 BONI PASIUS
AOA0190887 DAVID*
AOA0190891 DEWI NARTI
AOA0190892 DINA AJENG PRAMESWARI
2 AOA0190893 DORKAS DORTI* *Ketua
AOA0190894 ENDRE KING BOERNEO JONEN 2 Kelompok
AOA0190895 FADILLA HAFSA
AOA0190896 FASKARIO
AOA0190897 FREDI PRANATA
AOA0190899 HAPPY ALMEVIA BULAN PRIVINANDA
AOA0190900 HELPIANA SISKA
AOA0190901 HERI ROMANSYAH
3 AOA0190902 IGNASIUS FARMAN 3 *Ketua
AOA0190903 ISAKHAR AUGUSTIEN CHRISTINASARI Kelompok
AOA0190904 JOHN SAPRINAL SAOGO
AOA0190906 N. ALDI SAPUTRA
AOA0190907 NADIAH FITRIANINGSIH
AOA0190908 NARDO FIRANDO*
AOA0190909 NATALIA DESI
AOA0190910 REDO
4 AOA0190911 RESTU PAMUNGKAS 4 *Ketua
AOA0190912 RISKA SRI PUJI LESTARI Kelompok
AOA0190913 RISMEN BERISIGEP
AOA0190914 ROSA TRIANDOVA
AOA0190915 SEPRIANUS ANDRI
AOA0190916 SILVIANUS MICKY
AOA0190917 TIBERIAS TUYU
AOA0190918 ULFA ALIYA ISTIQOMAH*
5 AOA0190919 VANESSA SALIMAR NAULIE 5 *Ketua
AOA0190920 VANY TRISWANDA Kelompok
AOA0190921 VASYA AMELIA NOVAN
AOA0190922 VICA ARGARETA RAMADHANI
AOA0190923 VIONA LESTARI SIRAIT
AOA0190924 WIHELMUS PANJI*
AOA0190925 ZAKIYATUL ASFIYA’
Lampiran 4

DAFTAR DOSEN PENGUJI UJIAN PRAKTEK KEPERAWATAN


PRODI D-3 KEPERAWATAN STIKES KENDEDES MALANG

NO NAMA DOSEN PENGUJI PERASAT KOMPETENSI KETERANGAN

1 Ns. Chinthia Kartika, S.Kep, M.Kep Asuhan persalinan Maternitas


Normal
2 Ns. Nurul Anjarwati, M.Kep, Sp.Kep An Perawatan Payudara
3 Ns. Veny Erlisa RI, M.Kes Perawatan Payudara
4 Dr. Ns. Lembah Andriani, S.Kep , MMRS Perawatan Colostomy KMB
5 Ns. Dina Nurpita. M.Kep, Sp.Kep An Perawatan Colostomy
6 Ns. Putu Sintya Arlinda S.Kep, M.Kep Perawatan Luka Bakar
7 Ns. Luluk Nur’aini, S.Kep, M.Kep Perawatan Luka Bakar

JADWAL UJIAN PRAKTEK KEPERAWATAN PRODI D-3 KEPERAWATAN STIKES KENDEDES MALANG

No Tanggal Ujian Kelompok Waktu Penguji Ket

1 1 Februari 2021 1 08.00-09.30 Ns. Chinthia Kartika, S.Kep, M.Kep

10.30-12.00 Ns. Nurul Anjarwati, M.Kep, Sp.Kep An

2 08.00-09.30 Ns. Nurul Anjarwati, M.Kep, Sp.Kep An

10.30-12.00 Ns. Luluk Nur’aini, S.Kep, M.Kep

3 08.00-09.30 Ns. Veny Erlisa RI, M.Kes

10.30-12.00 Ns. Chinthia Kartika, S.Kep, M.Kep

4 08.00-09.30 Dr. Ns. Lembah Andriani, S.Kep , MMRS

10.30-12.00 Ns. Putu Sintya Arlinda S.Kep, M.Kep

5 08.00-09.30 Ns. Dina Nurpita. M.Kep, Sp.Kep An

10.30-12.00 Ns. Veny Erlisa RI, M.Kes

2 2 Februari 2021 1 08.00-09.30 Ns. Putu Sintya Arlinda S.Kep, M.Kep

10.30-12.00 Dr. Ns. Lembah Andriani, S.Kep , MMRS

2 08.00-09.30 Ns. Chinthia Kartika, S.Kep, M.Kep

10.30-12-00 Ns. Dina Nurpita. M.Kep, Sp.Kep An

3 08.00-09.30 Dr. Ns. Lembah Andriani, S.Kep , MMRS

10.30-12.00 Ns. Luluk Nur’aini, S.Kep, M.Kep

No Tanggal Ujian Kelompok Waktu Penguji Ket


2 Februari 2021 4 08.00-09.30 Ns. Veny Erlisa RI, M.Kes

10.30-12.00 Ns. Chinthia Kartika, S.Kep, M.Kep

5. 08.00-09.30 Ns. Luluk Nur’aini, S.Kep, M.Kep

3 3 Februari 2021 5 08.00-09.30 Ns. Chinthia Kartika, S.Kep, M.Kep

Note: Ujian ulang /remidi dan susulan disesuaikan dengan jadwal dosen penguji
Lampiran 5

STANDART OPERATIONAL PROSEDUR ( S O P )


PERAWATAN PAYUDARA

A. Pengertian
Adalah sesuatu tindakan pengurutan / rangsangan pada otot – otot payudara dengan tujuan :
1. Melancarkan produksi ASI
2. Meningkatkan produksi ASI
3. Mencegah pembendungan ASI
4. Mengeluarkan putting susu yang terbenam
B. Faktor – factor yang mempengaruhi produksi ASI
1. Makanan yang bergizi
2. Pikiran yang tenag dan cukup istirahat
3. Faktor isapan anak yaitu : sering tidaknya anak menghisap, kuat tidaknya bayi menghisap
( bayi premature, bayi bingung putting, dll)
C. Hal yang perlu diperhatikan :
1. Lakukan perawatan payudara 2x sehari setelah mandi atau waktu lain.
2. Penyimpanan ASI :
a. Diudara terbuka/ bebas : 6-8 jam
b. Dilemari es (4 derajad selcius) : 24 jam
c. Di lemari pendingin/ beku (-18 derajad celcius) :6 bulan
d. Bila akan dipakai diamkan sesaat pada suhu kamar, atau direndam pada wadah yang berisi
air panas dan jangan direbus karena akan menurunkan zat kekebalan yang terkandung
didalamnya.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
JL.Panji Suroso No 06 Malang 65126
Telp (0341)488762 fax (0341) 488763
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR ( S O P )

No Dokumen No. Revisi HAL Tgl Terbit


00
PETUNJUK
1. Jika langkah Klinik tidak dilakukan
2. Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3. Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4. Jika langkah klinik dilakukan baik, benar, tepat dan efektif
NILAI
No PROSEDUR KEGIATAN 1 2 3 4
1. Mencuci tangan dan mengeringkan
2 Membawa peralatan kedekat klien
3 Meletakkan bengkok di dekat pasien
4 Kompres punting susu sampai bagian areola mammae dengan kapas yang telah
dibasahi minyak selama 2-3 menit
5 Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa / baby oil
6 Kedua tangan pengurut payudara secara memutar dari tengah ke bawah

7 Tangan kiri menopang payudara, tangan kanan mengepal dan urut payudara
dengan ruas jari ke arah puting sebanyak 30 kali
8 Tangan kiri menopang payudara, tangan kanan membuka dan merapat lalu urut
payudara dengan pinggir tangan ke arah puting sebanyak 30 kali
9 Ketuk2lah payudara / ujung ruas jari agar sirkulasi bekerja dengan baik
10 Bersihkan payudara dan punting susu memakai air hangat dan dingin dengan
memakai waslap yang bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah
11 Pijat daerah areola mammae hingga keluar asi
12 Jika puting susu datar atau masuk ke dalam letakkan kedua jari di atas dan di
bawah puting geser secara berlawanan
Cara kedua tarik puting dengan spuit 10 cc yang telah di balikkan dan di potong
ujungnya.
13 Keringkan dengan handuk bersih
14 Pakai BH yang tidak ketat bersifat menopang payudara
15 Lakukan secara teratur dan sedini mungkin
16 Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan
Total score 16
2. Teknik perawatan payudara
NILAI
No Butir yang dievaluasi 1 2 3 4
1 Perawat berdiri di belakang pasien
2 Memasang sketsel/menutup jendela/pintu kamar.
3 Posisi duduk
4 Menyelimuti tubuh bagian bawah pasien dengan selimut
Total score 4

3. Perilaku selama melaksanakan perawatan payudara


NILAI
No Butir yang dievaluasi 1 2 3 4
1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dengan hormat
3 Menjelaskan maksud dan tujuan perawatan payudara
4 Menjelaskan hal - hal yang menunjang produksi asi
5 Menjelaskan agar pasien rileks
6 Menanyakan apakah klien sudah tau tentang perawatan payudara, apa
bila ada hal tidak benar seyogyanya di jelaskan dengan baik
7 Menjelaskan perawatan payudara secara rutin (setiap hari)
8 Bersikap sopan terhadap pasien dan keluarga
9 Hati – hati pada saat melakukan tindakan
Total score 9
Malang, 2021

TTD Penilai

(……………………….)

Jumlah Score = (score 1 + score 2 + score 3) x 100

29
Lampiran 6

STANDART OPERATIONAL PROSEDUR ( S O P )


PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


JL.Panji Suroso No 06 Malang 65126
Telp (0341)488762 fax (0341) 488763
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR ( S O P )

No Dokumen No. Revisi HAL Tgl Terbit


00
PETUNJUK
1. Jika langkah Klinik tidak dilakukan
2. Jika langkah klinik dilakukan dengan tidak tepat
3. Jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi kurang efektif
4. Jika langkah klinik dilakukan baik, benar, tepat dan efektif

NO PROSEDUR KEGIATAN NILAI


1 2 1 2 3 4
I. MELIHAT ADANYA TANDA DAN GEJALA KALA DUA
1 Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua
♦ Ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran
♦ Ibu nerasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan
vagina
♦ Perineum tampak menonjol
♦ Vulva dan sfingterani membuka
2 Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat – obat esensial
untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan
bayi baru lahir. Untuk asfiksia → tempat datar dan keras, 2 kain dan
1 handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm
dari tubuh bayi
3 Pakai celemek plastik
4 Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
tangan dengan tisu atau handuk pribadi yang bersih dan kering
5 Pakai satu sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
untuk periksa dalam
6 Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik dengan menggunakan
tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril (pastikan tidak
terjadi kontaminasi pada alat suntik). Pinggirkan ½ kocher.
7 Membersihkan vulva dan perineum, menyeka dengan hati – hati dari
depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kassa yang
dibasahi air DTT
♦ Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja,
bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang
♦ Buang kapas atau kassa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah
yang tersedia)
♦ Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan
dan rendam dalam larutan klorin 0,5% → langkah # 9)
8 Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
♦ Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap
maka dilakukan amniotomi
9 Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam
larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah
sarung tangan dilepaskan
10 Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi / saat relaksasi
uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120 –
160x/menit)
♦ Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
♦ Mendokumentasikan hasil – hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan
semua hasil – hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf
11 Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin aik
serta bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengan keinginan
♦ Tunggu hingga timbul rasa ingin meneran, lanjutkan pemantauan
kondisi dan kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman
penatalaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan semua temuan
yang ada
♦ Jelaskan pada anggota keluarga tentang bagaimana peran mereka
untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu untuk
meneran secara benar
12 Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (bila ada rasa
ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu
merasa nyaman)
13 Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu ada dorongan kuat
untuk meneran :
♦ Bimbing ibu agar dpt meneran secara benar dan efektif
♦ Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
meneran apabila caranya tidak sesuai
♦ Bantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya
(kecuali posisi berbaring terlentang dalam waktu yang lama)
♦ Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara kontraksi
♦ Anjurkan keluarga memberikan dukungan dan semangat untuk
ibu
♦ Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
♦ Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
♦ Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah
120 menit (2 jam) meneran (primigravida) atau 60 menit (1 jam)
meneran (multigravida)
14 Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
60 menit
15 Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm
16 Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu
17 Buka tutup partus sel dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
18 Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
19 Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5 – 6 cm membuka
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala
bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernafas ceppat dan
dangkal
20 Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan
yangsesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran
bayi
♦ Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian
atas kepala bayi
♦ Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
tempat dan potong diantara dua klem tersebut
21 Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
22 Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan
lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan
distal untuk melahirkan bahu belakang
23 Setelah kedua bahu lahir, geser tangan ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas
24 Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki, pegang kedua mata kaki
(masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing – masing mata
kaki dengan ibu jari dan jari – jari lainnya)
25 Lakukan penilaian (selintas) :
- Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan ?
- Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas atau megap – megap
lakukan langkah resusitasi (lanjut ke langkah resusitasi pada asfiksia
bayi baru lahir
26 Keringkan tubuh bayi
♦ Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan handuk / kain yang kering. Biarkan bayi diatas
perut ibu
27 Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus (hamil tunggal)
28 Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik
29 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 Unit
IM (Intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan
aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin)
30 Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira –
kira 3cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu)
dan jepit kembali tali pusat pada 2cm distal dari klem pertama
31 Pemotongan dan pengikatan tali pusat
♦ Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
perut bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem
tsb
♦ Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan
mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya
♦ Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah
disediakan
32 Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
Letakkan bayi tengkurap di dad ibu. Luruskan bahu bayi sehingga
bayi menempel di dad / perut ibu. Usahakan kepala bayi berada
diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting
payudara ibu
33 Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi
34 Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva

35 Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis
untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat
36 Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang – atas
(dorso cranial) secara hati – hati (untuk mencegah inversion uteri).
Jika Plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik hentikan penegangan
tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur diatas
♦ Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau
anggota keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu
37 Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti
proses jalan lahir (tetap lakukan dorso-kranial)
♦ Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5 – 10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
♦ Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali pusat
:
a. Beri dosis ulangan oksitosin 10 unit IM
b. Lakukan kateterisasi (aseptik) jika kandung kemih penuh
c. Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
d. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
e. Segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah
bayi lahir
f. Bila terjadi perdarahan lakukan plasenta manual
38 Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan. Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin kemudian lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang
telah disediakan
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
untuk melakukan eksplorasi sisa selaput, kemudian gunakan jari –
jari tangan atau klem DTT atau steril untuk mengeluarkan bagisn
selaput yang tertinggal

Rangsangan Taktil (Massase) Uterus


39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase
uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan massase
dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus teraba keras)
· Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi
setelah 15 detik massase
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke
dalam kantung plastic atau tempat khusus.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif segera lakukan
penjahitan
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam
43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit di dada ibu paling sedikit
1 jam
· Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan inisiasi menyusu
dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya
berlangsung sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu
payudara.
· Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi
sudah berhasil menyusu
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes
mata antibiotic profilaksis, dan vitamin K1 1 mg IM di paha kiri
anterolateral
45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan anterolateral
· Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bias
disusukan
· Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil
menyusu di dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi
berhasil menyusu
Evaluasi
46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam
· 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan
· Setiap 15 menit pertama pasca persalinan
· Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan
· Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik melakukan asuhan
yang sesuai untuk penatalaksanaan atonia uteri
47. Ajarkan ibu / keluarga cara melakukan massage uterus dan menilai
kontraksi
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama
jam kedua pasca persalinan
· Memeriksa temperature tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam
pertama pasca persalinan
· Melakukan tindak yang sesuai untuk temuan yang tidak normal
50. Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5oC-37,5oC)
Kebersihan dan Keamanan
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai
53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lender dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang basah
dan kering
54. Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
keluarga untuk member ibu minuman dan makanan yang
diinginkannya.
55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
balikkan bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir

Dokumentasi
58. Lengkapi partograf. (halaman depan dan belakang), periksa tanda-
tanda vital dan asuhan kala IV.
Total score 58

2. Teknik pertolongan persalinan

Dilakukan
No Butir yang dievaluasi

1 Perawat berdiri di depan pasien


2 Memasang sketsel/menutup jendela/pintu kamar.
3 Posisi duduk/ berdiri
4 Menyelimuti tubuh bagian bawah pasien dengan selimut
Total score 4

3. Sikap dan Perilaku selama melaksanakan pertolongan persalinan


Dilakukan
No Butir yang dievaluasi
1 2 3 4

1 Mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri dengan hormat
3 Menjelaskan maksud dan tujuan pertolongan persalinan
4 Menjelaskan hal - hal yang bisa menunjang kelancaran persalinan
5 Menjelaskan agar pasien rileks
6 Menanyakan apakah klien sudah tau tentang cara meneran, apa bila
ada hal tidak benar seyogyanya di jelaskan dengan baik
7 Bersikap sopan terhadap pasien dan keluarga
8 Hati – hati pada saat melakukan tindakan
Total score 8

Jumlah Score = (score 1 + score 2 + score 3) x 100


70

TTD Penilai

(……………………….)

Lampiran 7

LEMBAR PENILAIAN PERAWATAN LUKA BAKAR

NAMA MAHASISWA

NIM

NO UJIAN
Penguji melakukan penilaian secara diam dengan memberi tanda  pada check list dari aspek
berikut:

1. Komponen merawat luka bakar.

NO Prosedur Kegiatan Nilai


1 2 3 4
1 Meletakkan perlak/under pad di bawah bagian luka bakar
2 Mengatur posisi pasien
3 Dekatkan alat – alat ke pasien
4 Menempatkan bengkok di dekat tubuh pasien
5 Mencuci tangan
6 Memakai sarung tangan bersih
7 Buka balutan (bila sudah terpasang balutan)
8 Buka balutan pelan – pelan, pastikan dressing tidak lengket
9 Bila sampai primer dressing ganti sarung tangan steril
10 Cuci luka dengan normal salin 0,9 %
11 Keringkan luka dengan kasa
12 Beri antiseptik
13 Beri primer dressing sesuai dengan warna dasar luka
14 Tutup dengan sekunder dressing.

15 Bereskan alat
16 Cuci tangan

17 Mencatat hasil inspeksi luka dan ganti balutan.

TOTAL SCORE 17

2. Teknik Perawatan luka dan mengganti balutan

Dilakukan
No Butir yang dievaluasi 1 2 3 4
1. Posisi berada di sebelah kanan pasien.
2 Mempertahankan alat-alat tetap steril.
3 Menempatkan pinset anatomis, gunting yang telah dipakai dalam kom
desinfektan.
4 Mengukur balutan semi oklusif secara benar sebelum memotong dan
mengaplikasikan pada kulit pasien.
Total score 4

3. Perilaku Perawatan luka dan mengganti balutan

Dilakukan
No Butir yang dievaluasi 1 2 3 4
1. Menjelaskan maksud dan tujuan mengganti balutan dan merawat luka
bakar
2. Berkomunikasi dengan pasien selama merawatan luka dan mengganti
balutan.
3. Menjelaskan hasil inspeksi luka dan mengganti balutan.
4 Menjelaskan rencana perawatan luka dan ganti balutan berikutnya.
Total score 4

Jumlah Score = (score 1 + score 2 + score 3) x 100


25

TTD Penilai
(……………………….)

Lampiran 8

LEMBAR PENILAIAN PERAWATAN COLOSTOMI

Penguji melakukan penilaian secara diam dengan memberi tanda NILAI pada check sebagai berikut berikut:

Penilaian

No Butir yang dievaluasi 1 2 3 4

I Persiapan Alat

1. Bak steril berisi :


 Pinset anatomi
 Kassa steril secukupnya
 Lidi wotton
 Handscoon steril
2. Cairan Normal Saline
3. Kom
4. Bengkok
5. Plester
6. Pispot
7. Colostomy Bag
8. Perlak dan duk/pengalas
II Persiapan pasien dan Lingkungan

1. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan yang akan


dilakuan Menutup sketsel/pasang sampiran
2. Pasang sampiran
III Pelaksanaan

1. Dekatkan alat-alat yang akan digunakan


2. Membuka pakaian atas klien
3. Memasang perlak dan duk/pengalas
4. Cuci tangan
5. Pakai handscoon
6. Lepaskan colostomy bag,Gunakan pispot untuk membuang kotoran.
7. Bersihkan Stoma dengan normal saline/NaCl 0.9 % sampai bersih
kalau perlu gunakan lidi watton untuk daerah lipatan.
8. Keringkan sekitar stoma dengan kassa
9. Pasang colostomy bag sesuai dengan ukuran stoma dan arah
colostomy sesuai dengan kenyaman pasien ( terendah ).
10. Rapikan pasien
11. Alat-alat dibersihkan
12. Buka sarung tangan.
13. Cuci tangan
14. Dokumentasi
Total score 17

2. Teknik Perawatan luka dan mengganti Colostomi

Dilakukan
No Butir yang dievaluasi 1 2 3 4
1. Posisi berada di sebelah kanan pasien.
2 Mempertahankan alat-alat tetap Bersih
3 Menempatkan pinset anatomis, gunting yang telah dipakai dalam kom
desinfektan.
4 Mengukur Colostomi Bag Sesuai Stoma secara benar sebelum
menggunting dan menempelkan pada kulit pasien.
Total score 4

3. Perilaku Perawatan luka dan mengganti balutan

Dilakukan
No Butir yang dievaluasi 1 2 3 4
1. Menjelaskan maksud dan tujuan mengganti colostomi dan merawat luka
2. Berkomunikasi dengan pasien selama merawatan luka dan mengganti
Colostomi.
3. Menjelaskan hasil inspeksi luka dan mengganti Colostomi.
4 Menjelaskan rencana perawatan luka dan ganti Colostomi berikutnya.
Total score 4
Jumlah Score = (score 1 + score 2 + score 3) x 100
25

TTD Penilai

(……………………….)

Anda mungkin juga menyukai