Anda di halaman 1dari 11

PENATALAKSANAAN PADA

PASIEN TRAUMA TUMPUL SPINAL

NAMA : HANA FAJRINA


NIM : 19.14901.011
STASE GAWAT DARURAT (IGD)
DEFINISI TRAUMA TUMPUL SPINAL

• Cedera tulang belakang atau yang dikenal juga sebagai spinal cord injury (SCI) adalah suatu keadaan yang
mencederai spinal baik secara keseluruhan atau hanya sebagian segmen spinal.

• Mekanisme cedera tulang belakang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu cedera primer dan sekunder. Cedera primer atau
langsung kebanyakan disebabkan oleh keadaan mekanik yang secara tiba - tiba dan sangat keras yang langsung menimpa
segmen spinal, yaitu kondisi hiperekstensi, kompresi atau trauma penetrasi. Sedangkan cedera sekunder terjadi beberapa
saat setelah cedera primer. Akibat - akibat yang ditimbulkan adalah kerusakan sel - sel saraf, kerusakan pembuluh darah,
hemoragi, gangguan metabolisme sel, serta pelepasan mediator inflamasi. Semua kondisi ini dapat menyebabkan edema
pada segmen spinal cord, iskemia sampai kehilangan fungsi autoregulasi. Penurunan fungsi secara sistemik juga dapat
terjadi, yaitu hipoperfusi, hipoksia, pelepasan katekolamin yang secara signifikan meningkatkan kerusakan menetap dari
penumbral, (Winter, Pattani, & Temple, 2017).
ETIOLOGI

1. Kecelakaan motor
2. Jatuh dari ketinggian dalam keadaan berdiri
3. Menyelam di air yang dangkal
4. Terlempar dari kuda
5. Luka tembak atau luka tikam
6. Kecelakaan industri
TANDA DAN GEJALA

1. Pernapasan dangkal
2. Penggunaan otot – otot pernapasan
3. Hipotensi
4. Bradikardi
5. Nyeri
6. Deformitas pada tulang
7. Perubahan bentuk paa tulang servikal
KLASIFIKASI TRAUMA SPINAL

1. Level trauma
• Pemeriksaan klinis
o Most caudal
o Fungsi motorik / sensorik
 Tulang : Tempat kerusakan tulang belakang
2. Complete :
• Tidak ada fungsi motorik maupun sensorik dibawah dari level trauma
3. Incomplete :
• Masih ada motorik atau sensorik dibawah dari level trauma
• Kadang hanya Sacral sparing yang masih ada
PEMERIKSAAAN DIAGNOSTIK

1. Sinar X spinal (fraktur / dislokasi)


2. CT Scan (tempat luka)
3. MRI (kerusakan saraf spinal)
4. Foto rontgen thorax (untuk mengetahui keadaan paru)
5. AGD (Untuk menunjukkan keefektifan pertukaran gas dan upaya ventilasi)
PENATALAKSANAAN

Tiga fokus utama penanganan awal pasien cedera Terapi Farmakologi : Metilprednisolon 30 mg / kg
medula spinalis yaitu : bolus selama 15 menit, lalu 45 menit
1. Mempertahankan usaha bernafas setelah pemberian bolus pertama, diulangi untuk 48
jam berikutnya, dan tirilazad mesylate untuk 48 jam
2. Berikan terapi oksigen non reabreathing mask 10 – pertama.
12 L/mnt
3. Mencegah syok
Imobilisasi :
1. Pemakaian kollar leher, bantal pasir atau kantung IV untuk
4. Imobilisasi leher (neck collar dan long spine mempertahankan agar leher stabil, dan menggunakan papan
board).
punggung bila memindahkan pasien
Selain itu, fokus selanjutnya adalah mempertahankan 2. Traksi skeletal untuk fraktur servikal, yang meliputi penggunaan
Crutchfield, Vinke, atau tong Gardner – Wellsbrace pada
tekanan darah dan pernapasan, stabilisasi leher. tengkorak
3. Tirah baring total dan pakaian brace halo untuk pasien dengan
fraktur servikal ringan.
PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien

a. Primary Survey

- A (Airway) : Control servical (adanya desakan otot diafragma dan intercostal sehingga
mengganggu jaan napas)

- B (Breathing) : Control ventilasi, pernapsan dangkal, penggunaan otot – otot pernapsan

- C (Circulation) : Hipotesnsi, bradikardi

- D (Disability) : Kaji sebagian / keseluruhan kemampuan bergerak, kehilangan sensasi, kelemahan


otot

- E (Exspoure) : Buka pakaian pasien dan selimuti, periksa secara teliti mulai dari kepala sampai kaki
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai