Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PROSEDUR KLINIS

ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF


RS PKU MUHAMMADIYAH SAMPANGAN
SURAKARTA

Ditetapkan,
Tgl. Terbit : Direktur
RS PKU MUHAMMADIYAH
SAMPANGAN SURAKARTA
dr Rosnedy Ariswati, M.Kes
Semanggi RT 02 RW 20 Pasar Kliwon
Surakarta, Jawa Tengah 57131
Telp: (0271) 633894 Fax: (0271) 630229
e-mail: pkusampangan@gmail.com

ANESTESI REGIONAL BLOK INFRACLAVICULA

1 PENGERTIAN Blok Infraklavikula biasanya dipilih untuk anestesi


lengan atas distal dan lengan bawah termasuk
pergelangan tangan dan tangan. Blok infraklavikula
sering digunakan untuk blokade pleksus brakialis
mengingat mempunyai resiko rendah, lokasi dangkal,
dan analgesia yang baik dari otot-otot lengan atas
membuat blok ini cocok untuk prosedur bedah lengan
atas terutama prosedur bedah tulang

2 INDIKASI Indikasi : operasi pada lengan bawah, bagian tangan

3 KONTRA INDIKASI Absolut:


1. Infeksi atau malignancy area lengan.
2. Antikoagulan treatment.
3. Fraktur upper arm atau kondisi lain yang
membatasi abduksi lengan.
4. Pasien menolak
Relatif
1. Hemoragic diathesis.
2. Stable sistemik neural disease.
3. Lokal nerve injury.

4 PERSIAPAN 1. Persiapan mesin anestesi, alat, dan obat anestesi


umum.
2. Sediakan obat – obat emergensi (sulfas atropine,
efedrin, epinefrin).
3. Obat anestesi lokal dan obat ajuvan lainnya.
4. Sarung tangan steril.
5. Plester.
6. Kain steril.

7. Spuit 3 ml dan 10 ml.


8. Lidocaine 1,5 – 2 % dengan volume 30 – 40 ml.

9. Ropivacaine 0,5 % dengan volume 30 – 40 ml.

10. Bupivacaine 0,25 – 0,5 % dengan volume 30 – 40


ml.

11. Nerve stimulator

12. Jarum nerve stimulator

13. USG (jika diperlukan)

5 PROSEDUR TINDAKAN 1. Memasang monitor standar pada pasien dan


mengamati tanda vital pasien.
2. Memasang dan memastikan jalur intravena lancar
3. Pasien posisi supine dengan kepala menengok
kontralateral dari sisi yang di blok
4. Identifikasi ventral acromial processus kemudian
tarik garis lurus sampai jugular
notch/supraclavikular notch.
5. Marking titik tengah garis tersebut.
6. Insertsikan jarum stimuplex 2 cm ke bawah tepat
perpendikuler dari titik marking.
7. Versi lain menyebutkan insertsi jarum tepat
dibawah midpoint clavikula tegak lurus sedalam 3
cm (maksimal 5 cm)

6 PASCA PROSEDUR 1. Observasi Tanda Vital


TINDAKAN
2. Observasi blokade
3. Observasi mual-muntah
4. Observasi nyeri paska bedah

7 KOMPETENSI Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif

8 KOMPETENSI PPDS Level 1 : Persiapan


Level 2 : Observasi
Level 3 : Melakukan tindakan dengan supervisi.
Level 4 : Melakukan tindakan mandiri.

Merah Kuning Hijau Biru


Diagnosis 1+2 3 4 4
Pengelolaan 1+2 3 4 4
Pra Anestesi
Tindakan 1+2 3 4 4
Anestesi
Tindakan 1+2 3 4 4
Pasca
Anestesi

9 EDUKASI 1. Puasa 6 jam sebelumnya.


2. Informed consent
3. Resiko dan komplikasi

10 TINGKAT EVIDENS Kilka dan rekannya (tahun 1995) mengembangkan


tehnik vertical infraclvicular block yang tehniknya lebih
mudah dan praktis dibandingkan metode lainnya. Tehnik
ini cukup populer di Eropa dan digunakan secara pesat
di Amerika.

Tingkat Evidence: A

11 TINGKAT I
REKOMENDASI

12 PENELAAH KRITIS 1. dr. Nurrohman Anindieta, Sp.An

2. dr. Bambang Sutanto, Sp.An

3. dr. Sigit Prasetya Utama, Sp.An

13 INDIKATOR PROSEDUR Bromage Skor


TINDAKAN

14 KEPUSTAKAAN 1. Butterworth, J.F., D.C. Mackey, J.D. Wasnick.


Morgan & Mikhail’s Clinical Anaesthesiology 5th ed.
New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill.
2013
2. Barash, P.G., B.F. Cullen, R.K. Stoelting. Clinical
Anaesthesia 5th ed. Philadelphia:Lippincott
Williams & Wilkins. 2006

Anda mungkin juga menyukai