Anda di halaman 1dari 21

Analisis Kasus

Kespro remaja
Ananda Dezhira
PIK REMAJA
Program PIK Remaja
PIK-R merupakan wadah bagi para remaja untuk
melaksanakan program kegiatan PKBR (Penyiapan Kehidupan
Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola untuk remaja guna
memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan
reproduksi dalam mempersiapkan kehidupan berkeluarga.
Ruang Lingkup
meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi PKBR,
Pendewasaan Usia Perkawinan, pelayanan konseling, rujukan,
pengembangan jaringan dan dukungan, dan kegiatan pendukung
lainnya sesuai dengan ciri dan minat remaja.
Pelayanan PIK Remaja

Memberikan Informasi Penyiapan Pendewasaan usia


Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja Perkawinan
(PKBR)

Rujukan PKBR

Keterampilan Hidup (Life Pelayanan Konseling


Skills)
Lokasi PIK Remaja

tempat konsultasi pada remaja-remaja ada di sekolah, pondok pesantren


maupun masyarakat. PIK R di bentuk di Sekolah, Pondok Pesantren,
lingkungan Masyarakat di Kecamatan dengan arahan penyuluh KB di masing-
masing Kecamatan.
Saka Bakti
Husada
Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan
pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang
kesehatan.
 
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada
Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh Menteri
Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di
Magelang.
 
Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat
membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat
di lingkungannya.
 
Ruang Lingkup
Krida-krida dalam Saka Bakti Husada, sebagai berikut.
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat
6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
 
 
 Kecakapan Khusus Kelompok Kebaktihusadaan, sebagai berikut.
Krida Bina Lingkungan Sehat
1. Penyehatan Perumahan
2. Penyehatan Makanan dan Minuman
3. Pengamanan Pestisida
4. Pengawasan Kualitas Air
5. Penyehatan Air
○ Krida Bina Keluarga Sehat
1. Kesehatan Ibu
2. Kesehatan Anak
3. Kesehatan Remaja
4. Kesehatan Usia Lanjut
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa
 
○ Krida Penanggulangan Penyakit
1. Penanggulangan Penyakit Malaria
2. Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. Penanggulangan Penyakit Diare
5. Penanggulangan Penyakit TB Paru
6. Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. Imunisasi
8. Gawat Darurat
9. HIV / AIDS
○ Krida Bina Gizi
1. Perencanaan Menu
2. Dapur Umum Makanan/Darurat
3. UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. Penyuluh Gizi
5. Mengenal Keadaan Gizi
 
○ Krida Bina Obat
1. Pemahaman Obat
2. Taman Obat Keluarga
3. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. Pembinaan Kosmetik
 
○ Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Bina PHBS di Rumah
2. Bina PHBS di Sekolah
3. Bina PHBS di Tempat umum
4. Bina PHBS di Instansi Pemerintah
5. Bina PHBS di Tempat kerja
Pelayanan Saka Bakti
Husada
Saka Bakti Husada bertujuan untuk mewujudkan kader
pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu
melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan
Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.
Lokasi Saka Bakti Husada
Lokasi saka bakti husada biasanya berada di Puskesmas, atau UPT
Kesehatan seperti Rumah Sakit, Poltekkes, Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BTKLPP), Balai Laboratorium Kesehatan
(Labkes), Balai Kesehatan Olahraga dan ada juga di kantor
sekretariat organisasi profesi Kesehatan.
Program Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja (PKPR)
PKPR adalah program pemerintah yang diampu Dinas Kesehatan
di tingkat Kabupaten/Kota, dikoordinas Dinkes tingkat Provinsi,
untuk melayani kesehatan remaja. Program ini secara resmi telah
berjala sejak tahun 2003. Di tingkat lapangan, PKPR dijalankan
oleh Puskesmas
Ruang Lingkup PKPR
1. Remaja di sekolah umum, madrasah, pesantren maupun SLB
2. Remaja di luar sekolah : karang taruna, PMI, panti asuhan, Kelompok belajar
mengajar, organisasi remaja, rumah singgah
3. Remaja putri : sebagai calon ibu tanpa melihat status pernikahan
4. Remaja yg beresiko penularan HIV atau terdampak HIV/AIDS
5. Remaja berkebutuhan khusus : korban kekerasan, korban eksploitasi seksual,
penyandang cacat, anak jalanan, remaja pekerja, dan ramaja daerah konflik dan
terpencil
Pelayanan PKPR
○ Pelayanan Kespro remaja (IMS, HIV & AIDS)
○ Pencegahan dan penanggulangan kehamilan pada remaja
○ Pelayanan gizi (anemia, kekurangan dan kelebihan gizi) termasuk
konseling dan edukasi
○ Tumbuh kembang remaja
○ Pelayanan kesehatan jiwa remaja, meliputi: masalah psikososial,
gangguan jiwa, dan kualitas hidup
○ Pencegahan dan penanggulangan NAPZA
○ Deteksi dan penanganan kekerasan terhadap remaja
○ Deteksi dan penanganan tuberculosis (TBC)
○ Deteksi dan penanganan kecacingan
Lokasi PKPR
PKPR dilaksanakan di dalam gedung atau di luar gedung Puskesmas termasuk
Poskestren, menjangkau kelompok remaja sekolah dan kelompok luar sekolah,
seperti kelompok anak jalanan, karang taruna, remaja mesjid atau gereja, dan lain-
lain yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas atau petugas lain di institusi atau
masyarakat dan PKPR biasanya juga ada berada di puskesmas atau sekolah.
Posyandu
Posyandu remaja bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yg dikelola dan
diselenggarakan untuk masyarakat termasuk remaja dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh
pelayanan kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup
sehat remaja. Program Pos Remaja ini memiliki manfaat yang cukup besar bagi kesehatan remaja,
seperti meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya
pola hidup sehat, dan mengurangi risiko terkena penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Ruang Lingkup Posyandu
• Kesehatan reproduksi remaja, meliputi penyuluhan tentang seksualitas, keluarga
berencana, dan pencegahan penyakit menular seksual.
• Kesehatan mental, meliputi penyuluhan tentang kesehatan jiwa, konseling, dan
psikoterapi ringan.
• Gizi seimbang, meliputi penyuluhan tentang pola makan yang sehat, peningkatan
kesadaran akan pentingnya asupan nutrisi, dan penanganan masalah gizi buruk.
• Pencegahan kekerasan dan penyalahgunaan narkoba, meliputi penyuluhan tentang
bahaya narkoba dan upaya pencegahan kekerasan dalam pacaran atau hubungan
asmara.
• Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut, meliputi cara menjaga kebersihan gigi
dan mulut, pencegahan karies gigi, dan pengobatan sederhana untuk masalah gigi.
Pelayanan Posyandu
• Pengisian kuisiner kesehatan
•  Pemeriksaan kesehatan
• Pelayanan kesehatan
• Kegiatan berbeda setiap bulannya
Lokasi Posyandu
• Berada di setiap desa/kelurahan, sesuai dengan kondisi daerah
• Beranggotakan maksimal 50 remaja
• Pelaksanaan bersamaan dengan POSBINDU PTM
• Kegiatan Posyandu Remaja dapatterintegasi dengan kegiatan yang
melibatkan Kader Kesehatan remaja (KKR) lainnya seperti :
• Karang taruna
• Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan mahasiswa
(PIK-Remaja)
• Saka Bakti Husada
Contoh Permasalahan Remaja
Seks Pranikah
Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah adalah pengetahuan, media informasi, norma agama,
orangtua, dan pergaulan semakin bebas. Akibat dari seks pranikah adalah banyak mengalami dampak
psikologis dari perilaku seksual pranikah pada remaja diantaranya perasaan marah, takut, cemas, depresi,
bersalah dan berdosa serta ketagihan atau kecanduan. Upayanya orang tua dan para remaja harus mencegah dan
menanggulangi kehamilan pada anak nya, memperhatikan kesehatan anak seperti kekurangan atau kelebihan
gizi, pengobatan penyakit, keterampilan hidup, memberi informasi kehidupan berkeluarga dan membantu
melembagakan norma hidup sehat pada remaja.

Contoh Kasus bahwa tercatat bulan Juni 2016 ada 47 siswi SMA dan SMP yang hamil akibat seks bebas yang
mereka lakukan. Data di Pengadilan Agama Kabupaten Ponorogo, mengatakan ada 47 pelajar SMA dan SMP
yang hamil serta putus sekolah
https://daerah.sindonews.com/berita/1129869/23/parah-akibat-seks-bebas-47-siswi-di-ponorogo-hamil
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai