Anda di halaman 1dari 53

Saka bakti husada

dan PHBS DI SEKOLAH

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat


ADI KOMARA
PENDAHULUAN
• Pembangunan Kesehatan yang
diselenggarakan dalam 3 dasawarsa
terakhir telah berhasil meningkatkan
derajat kesehatan masyarakiat
Indonesia
• Angka Kematian Bayi, Angka Kematian
Balita dan Angka Kematian Ibu berhasil
diturunkan dan sementara itu umur
harapan hidup berhasil ditingkatkan
MASALAH KESEHATAN REMAJA

• Pengetahuan remaja tentang kesehatan


masih rendah
• Masalah kesehatan reproduksi remaja
makin meningkat spt seks diluar nikah,
kehamilan remaja, aborsi remaja dan
penyakit seksual termasuk HIV/AIDS
• Masalah kenakalan remaja makin
meningkat spt tawuran, tindakan
kekerasan dan penyalah gunaan obat
UPAYA PENYELESAIAN

• Perlu peran aktif seluruh anggota masyarakat,


termasuk para remaja
• Potensi remaja besar mengingat :
– Jumlah yang besar
– Pendidikan yang lebih baik
– Idealisme tinggi dan karena itu semangat
pengadian dan relawan juga tinggi
• Sebaiknya memanfaatkan remaja yang
terorganisir  Gerakan Pramuka
UPAYA PENYELESAIAN

• Upaya menggalang remaja Gerakan


Pramuka dalam pembangunan
kesehatan melahirkan gagasan
pembentukan Saka Bakti Husada
• Saka Bakti Husada dibentuk pada
tanggal 17 Juli 1985 atas kesepakatan
Depkes dan Kwarnas
SATUAN KARYA BAKTI HUSADA
(SBH)
Suatu wadah pengembangan minat,
pengetahuan dan ketrampilan di bidang
kesehatan bagi generasi muda khususnya
anggota Gerakan Pramuka untuk
membaktikan dirinya kepada masyarakat
di lingkungan sekitar
TUJUAN SAKA BAKTI HUSADA
Mewujudkan kader bangsa di bidang
kesehatan yang dapat membantu
melembagakan norma hidup sehat bagi
semua anggota Gerakan Pramuka dan
masyarakat di lingkungannya (Kep. Ka Kwarnas
Gerakan Pramuka No. 53/1985)
SASARAN SAKA BAKTI HUSADA
Anggota Gerakan Pramuka yang
mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada
diharapkan :
memiliki pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman dalam bidang kesehatan
SASARAN SAKA BAKTI HUSADA
 sadar, mau dan mampu menyebar-
luaskan informasi dan pengetahuan
kesehatan kepada keluarga serta
masyarakat terutama tentang kesehatan
keluarga, kesehatan lingkungan, gizi,
manfaat dan bahaya obat serta
pencegahan dan penanggulangan
penyakit
SASARAN SAKA BAKTI HUSADA
 dapat menjadi contoh hidup sehat bagi
remaja, masyarakat di lingkungannya
 memiliki sikap dan perilaku kesehatan
yang lebih mantap
 mampu memberikan orientasi/latihan
tentang kesehatan praktis kepada anggota
Pramuka di gugus depannya.
VISI SAKA BAKTI HUSADA

Wahana dalam memupuk,


mengembangkan, membina dan
mengarahkan minat serta bakat
generasi muda dalam bidang kesehatan
melalui kepramukaan, untuk
mendukung pencapaian Indonesia
Sehat
MISI SAKA BAKTI HUSADA

• Berperan aktif melalui gerakan keperamukaan


dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
generasi muda, khususnya anggota gerakan
pramuka
• Berperan aktif melalui gerakan kepramukaan
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
perseorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya
STRATEGI SAKA BAKTI HUSADA

1. Mengembangkan kegiatan berbasis masalah


kesehatan setempat
2. Menyesuaikan pelaksanaan kegiatan dengan
minat dan pola kegiatan remaja
3. Menumbuhkan semangat kepeloporan,
kerelawan, kemandirian, kreativitas, inovasi
dan persaudaraan
4. Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak
, terutama dengan masyarakat kesehatan
PROGRAM KERJA PRIORITAS

• Pembenahan organisasi dan manajemen


di seluruh jajaran organisasi
• Pembaharuan dan penyegaran
kepengurusan di seluruh jajaran
organisasi
• Peningkatan jumlah, mutu dan
pemberdayaan instruktur dan pamong
• Pembenahan sistem rekrutmen,
penerimaan anggota baru dan
heregistrasi anggota SBH
PROGRAM KERJA PRIORITAS
• Pemenuhan kebutuhan buku pedoman
dan atribut organisasi
• Pengembangan kegiatan SBH yang
berbasis masalah kesehatan setempat
• Penggalian sumberdana secara optimal
• Menggalang kemitraan dengan berbagai
pihak, utamanya dengan masyarakat
kesehatan
MATERI SAKA BAKTI HUSADA

1. Krida Bina lingkungan Sehat memiliki 5


kecakapan khusus
2. Krida Bina Keluarga Sehat memiliki 6 kecakapan
khusus.
3. Krida Penanggulangan Penyakit memiliki 9
kecakapan khusus.
4. Krida Bina Gizi memiliki 5 kecakapan khusus
5. Krida Bina Obat memiliki 5 kecakapan khusus
6. Krida Bina PHBS memiliki 5 kecakapan khusus
MATERI
SAKA BAKTI HUSADA

• Penyampaian materi bagi peserta didik


disesuaikan dengan masalah kesehatan
setempat, potensi yang ada dengan
metoda yang menarik, menantang serta
variatif.
• Menggunakan metode kepramukaan.
KRIDA BINA LINGKUNGAN
SEHAT

1. SKK Penyehatan Perumahan


2. SKK Penyehatan Makanan & Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air
KRIDA BINA KELUARGA
SEHAT
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa
KRIDA BINA GIZI
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Posyandu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi
KRIDA PENANGGULANGAN
PENYAKIT
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Peny. Demam
Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat
9. SKK Penanggulangan HIV/AIDS
KRIDA BINA OBAT
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat keluarga (TOGA)
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalah-gunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
KRIDA BINA PHBS
1. SKK PHBS di Sekolah
2. SKK PHBS di Rumah tangga
3. SKK PHBS di Tempat-Tempat Umum
4. SKK PHBS di Tempat Kerja
5. SKK PHBS di Institusi Kesehatan
PELAKSANAAN
KEGIATAN SBH
• Kegiatan SakaBakti Husada dilaksanakan di
basecamp seperti Puskesmas, Akademi/ Sekolah
Kesehatan, Dinkes, RS, atau di Pangkalan SBH atau
di Gudep yang disesuaikan dengan usia dan
kemampuan jasmani & rohani peserta didik
• Kegiatan latihan diutamakan dalam bentuk praktek
berupa kegiatan nyata yakni menerapkan sendiri
pengetahuan/ketrampilannya dgn menggunakan
perlengkapan yang sesuai kebutuhan dan
situasi/kondisi setempat
PELAKSANAAN
KEGIATAN SBH
• Kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk bakti
seperti Perkemahan Bakti (Perti), Pramuka Peduli
Kesehatan, Pramuka Peduli Mata, Pramuka Peduli
Banjir serta Tim Bantuan Kesehatan (P3K)
• Untuk tingkat Nasional telah diselenggarakan dua kali
Perkemahan Bakti Nasional (Pertinas). Pertama, di
Gowa, Sulsel pada tanggal 21 - 25 Oktober 1995.
Kedua, di Way Som, Lampung pada tanggal 17-23
Oktober 2001 dan Ketiga, Jatinangor-Sumedang, 17
Oktober 2006.
• Untuk tingkat Daerah telah diselenggarakan beberapa
kali Pertida (Propinsi) dan Perticab (Kabupaten)
INSTRUKTUR SAKA BAKTI
HUSADA
• Instruktur SBH adalah profesional kesehatan:
dokter, dokter gigi, apoteker, sarjana kes.
masyarakat, bidan, perawat, atau sanitarian
• Dengan adanya MOU antara Pimpinan SBH
dan 9 organisasi profesi kesehatan (IDI,
PDGI, ISFI, IAKMI, PERSAGI, IBI, PPNI,
HAKLI, dan PERSI), maka yang menjadi
instruktur tidak berasal dari Dinkes dan
Puskesmas saja, melainkan menjadi tanggung
jawab keluarga besar kesehatan
PERAN SAKA BAKTI HUSADA
DALAM GERAKAN PRAMUKA
• Meningkatkan citra Gerakan Pramuka
dalam pengabdian kepada masyarakat
khususnya di bidang kesehatan
• Membekali peserta didik anggota Pramuka
tentang pengetahuan dan ketrampilan di
bidang kesehatan
• Menyiapkan kader bangsa khususnya
kader di bidang kesehatan
PERAN SAKA BAKTI HUSADA
DALAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN

• Menjadi contoh dan pelopor hidup sehat


bagi generasi muda dan masyarakat
sekitarnya
– Hal ini dapat diwujudkan dengan
senantiasa berprilaku sehat misal tidak
merokok, tidak minum minuman keras, anti
narkota dll
PERAN SAKA BAKTI HUSADA
DALAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN
• Mendorong kesadaran, kemauan, dan
kemampuan generasi muda melalui
gerakan kepramukaan untuk hidup
sehat
– Hal ini diwujudkan dalam bentuk
kampanye tidak merokok, tidak minum
minuman keras, anti Narkoba, dll.
PERAN SAKA BAKTI HUSADA
DALAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN
• Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perseorangan, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.
– Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk
menjadi kader kesehatan dalam keluarga,
aktif di pos-pos kesehatan, peduli banjir,
peduli sampah, peduli masalah kesehatan di
wilayahnya, peduli hidup sehat dan bersih,
mempelopori cara hidup sehat, dll.
IMPLEMENTASI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS) DI SEKOLAH

PHBS DI
SEKOLAH

PUSAT PROMOSI KESEHATAN


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Tujuan SKK PHBS di Sekolah
Untuk Pramuka Siaga ( 7-10 tahun)
1. Memahami pengertian PHBS di Sekolah
2. Memahami manfaat PHBS di Sekolah
3. Dapat melaksanakan PHBS di Sekolah
Tujuan SKK PHBS di Sekolah
Untuk Pramuka Penggalang ( 11-15 tahun)
1. Menerapkan semua SKK PHBS di Sekolah
seperti pada Pramuka Siaga
2. Mengerti syarat Sekolah Sehat
3. Mampu mengingatkan keluaraga dan teman
sebaya untuk melaksanakan PHBS di Sekolah
Tujuan SKK PHBS di Sekolah
Untuk Pramuka Penegak ( 16-20 tahun)
1. Menerapkan semua SKK PHBS di Sekolah
seperti pada Pramuka Penggalang
2. Memahami materi PHBS Sekolah
3. Mengajak keluarga dan teman sebaya untuk
melaksanakan PHBS di Sekolah
Tujuan SKK PHBS di Sekolah
Untuk Pramuka Pandega ( 21-25 TAHUN)
1. Menerapkan semua SKK PHBS di Sekolah
seperti pada Pramuka Penegak
2. Membina PHBS di Sekolah bagi lingkungan
keluarga, teman sebaya dan masyarakat
3. Memberikan penyuluhan PHBS di Sekolah
dengan menggunakan metode dan media
yang sesuai
DASAR PERTIMBANGAN
Sehat:
• hak asasi manusia
• investasi pembangunan

perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi dari berbagai gangguan/ ancaman penyakit.
Anak sekolah:
• aset ( modal utama) pembangunan masa depan perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya.

Sekolah:
• tempat pembelajaran, dapat terancam terjadinya penularan penyakit jika tidak dikelola
dengan baik.

PENTINGNYA UPAYA PROMOSI KESEHATAN

PHBS DI
SEKOLAH

PENINGKATAN PHBS DI SEKOLAH


PUSAT PROMOSI KESEHATAN
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DASAR PERTIMBANGAN
UU Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45

Tujuan penyelenggaraan kesehatan sekolah


meningkatkan kemampuan hidup sehat,
meningkatkan lingkungan sehat,
mendidik SDM berkualitas

PHBS DI
SEKOLAH

PUSAT PROMOSI KESEHATAN


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DASAR PERTIMBANGAN
WHO
KONSEP SEKOLAH SEHAT
(HEALTH PROMOTING SCHOOL)

Sekolah Melaksanakan UKS, ciri-ciri :


• melibatkan semua pihak terkait masalah kes sekolah;
• menciptakan lingkungan sekolah sehat dan aman;
• memberikan pendidikan kes di sekolah;
• memberikan akses terhadap yankes;
• ada kebijakan dan upaya sekolah untuk promosi kesehatan
• berperan aktif dalam meningkatkan kesmas
Salah satu tujuan UKS :
MENANAMKAN NILAI-NILAI PHBS DAN
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH YANG SEHAT
PERMASALAHAN
• Usia awal sekolah baik untuk menanamkan nilai
PHBS tetapi belum dimanfaatkan optimal
• Usia anak sekolah: masa rawan terserang gangguan
berbagai penyakit.
• Masalah kesehatan pada kelompok pra remaja (usia
6 s.d <10 tahun), umumnya berkaitan dengan PHBS.
• Peranan sekolah belum optimal dalam menerapkan
PHBS
• Masih banyak sekolah belum termasuk sekolah
sehat
• Dukungan kebijakan PHBS sekolah kurang
PHBS DI
SEKOLAH

PUSAT PROMOSI KESEHATAN


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POTENSI
• Banyak sekolah yang dapat dimanfaatkan
untuk menanamkan nilai PHBS melalui
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan
intrakurikuler
• Guru menjadi mitra penerapan PHBS
• Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi
keluarga dan masyarakat
• Ada peluang dan dukungan penerapan PHBS
di sekolah (dana dan kebijakan)
PUSAT PROMOSI KESEHATAN
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Manfaat Penerapan PHBS
di Sekolah • Terciptanya sekolah yang bersih dan
sehat sehingga peserta didik, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah
terlindungi dari berbagai gangguan dan
ancaman penyakit
• Meningkatnya semangat proses belajar-
mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar peserta didik
• Citra sekolah sebagai institusi pendidikan
semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua (masyarakat)
• Meningkatnya citra pemerintah daerah di
bidang pendidikan
• Menjadi percontohan sekolah sehat bagi
daerah lain
PHBS DI
SEKOLAH

PUSAT PROMOSI KESEHATAN


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PHBS DI
SEKOLAH

Upaya Penerapan PHBS di Sekolah


• Pengkajian masalah PHBS di sekolah
• Pembentukan kelompok kerja PHBS di sekolah
• Penyusunan kebijakan PHBS di sekolah
• Persiapan infrastruktur penerapan PHBS di
sekolah
• Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah
• Penerapan PHBS di sekolah
• Pemantauan dan evaluasi penerapan PHBS di
sekolah
PHBS DI
SEKOLAH

PUSAT PROMOSI KESEHATAN


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PHBS DI
SEKOLAH

Perlu DukunganYANG
STAKEHOLDERS dan BERPERAN
Peran
• Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota,
Bappeda, DPRD)
• Lintas Sektor (Depkes, Depdiknas, Depag,
Depdagri)
• Tim Pembina UKS
• Tim Pelaksana UKS
• Komite Sekolah
• Kepala Sekolah
• Guru
• Orang Tua Murid PHBS DI
SEKOLAH
Hasil yang Diharapkan
• Anak sekolah menerapkan PHBS
• Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi
keluarganya
• Sekolah menjadi lembaga pembelajaran PHBS
• Para guru menjadi mitra pengembangan PHBS di
tatanan sekolah

Anak sekolah tumbuh sehat & berprestasi


PHBS DI
SEKOLAH

PUSAT PROMOSI KESEHATAN


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Indikator PHBSYANG
di Sekolah
PHBS DI
SEKOLAH

STAKEHOLDERS BERPERAN
1. Menkonsumsi jajanan sehat di warung /
kantin sekolah
2. Mencuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan sabun
3. Menggunakan jamban
4. Olahraga teratur di sekolah
5. Memberantas jentik nyamuk di sekolah
secara rutin
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan setiap bulan
8. Membuang sampah pada tempatnya
PHBS DI
SEKOLAH
Pelaksanaan PJB - PSN

Promkes Jabar
Pelaksanaan PJB - PSN

Promkes Jabar
Pelaksanaan PJB - PSN

Promkes Jabar
SURVEI JENTIK AEDES

Promkes Jabar
Terima kasih

PUSAT PROMOSI KESEHATAN


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2008

Anda mungkin juga menyukai