Anda di halaman 1dari 44

AHMAD BAJURI, SE., M.M.

Ketua Kwartir Cabang


Gerakan Pramuka Garut
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok
membina generasi muda Indonesia agar
menjadi kader pembangunan bermoral
Pancasila, yang kuat dan sehat jasmani dan
rohaninya.
Tugas pokok ini diselenggarakan dengan
membekali generasi muda melalui pendidikan
luar sekolah dengan pengetahuan dan
ketrampilan praktis di berbagai bidang
Wadah yang mengorganisir kegiatan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan
praktis diberbagai bidang tersebut disebut
Satuan Karya Pramuka disingkat Saka (Scout
Service Brigade)
Satuan Karya Pramuka (Scout Service
Brigade) adalah wadah pendidikan
kepramukaan guna menyalurkan minat,
mengembangkan bakat, meningkatkan
pengetahuan,kemampuan, ketrampilan
dan pengalaman Pramuka Penegak dan
Pandega dalam berbagai bidang
kejuruan/teknologi
Pemantapan ketahanan dan
ketangguhan mental, moral, fisik,
intelektual, emosional serta
sosial generasi muda anggota
Gerakan Pramuka khususnya
dibidang teknologi sehingga saat
mereka meninggalkan Gerakan
Pramuka benar-benar siap sebagai
kader bangsa sekaligus kader
pembangunan bermoral Pancasila
1. Meningkatnya ketahanan dan
ketangguhan mental, moral, fisik,
emosional, intelektual dan sosial
dalam menghadapi pelbagai
tantangan
2. Meningkatnya ketrampilan dalam
menerapkan IPTEK praktis
3. Meningkatnya ketrampilan
berwirausaha
Bila ada minimal 10 orang Pramuka
Penegak/Pandega dalam satu atau beberapa
Gugus Depan (Gudep) yang memiliki minat
dalam bidang sama
Bila berada di lebih dari satu Gugus Depan
letaknya berdekatan, atau berada dalam satu
wilayah/ranting
Mempunyai pembina yang berkompeten
dalam bidang tersebut
Adanya dukungan masyarakat sekitar
Peserta didik
Pramuka penegak/ pendega
Pramuka penggalang usia 14 15 tahun dengan
syarat khusus
Pemuda usia 16 25 tahun dengan syarat khusus
Pembina
Pamong saka
Instruktur saka
Pimpinan saka
Pada tingkat Ranting (Kecamatan)
Pada tingkat Cabang (Kab/Kota)
Pada satu wilayah tertentu
Pada satu perguruan tinggi tertentu
(Poltek/Univ/Institut)
1. Saka Taruna Bumi (pertanian)
2. Saka Bahari (kelautan)
3. Saka Dirgantara (kedirgantaraan)
4. Saka Bhayangkara (kepolisian)
5. Saka Bakti Husada (kesehatan)
6. Saka Kencana (keluarga berencana)
7. Saka Wana Bakti (kehutanan)
8. Saka Wira Kartika (matra darat)
9. Saka Kalpataru (Lingkungan Hidup)
10. Saka Pariwisata (Kepariwisataan)
11. Saka Widya Budaya Bakti (Pendidikan dan
Kebudayaan
Suatu wadah pengembangan minat,
pengetahuan dan ketrampilan di
bidang kesehatan bagi generasi
muda khususnya anggota Gerakan
Pramuka untuk membaktikan
dirinya kepada masyarakat di
lingkungan sekitar
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan
memerlukan peran aktif seluruh anggota
masyarakat, termasuk generasi muda
Peranan generasi muda dalam kesehatan
penting
Saat ini
Teladan bagi generasi muda lain
Membantu program sebagai kader kesehatan
Masa depan
Terbentuk masyarakat sehat
Masalah kesehatan generasi muda saat ini
cukup serius, yang memerlukan
penanganan, khusus antara lain melalui
wadah SBH
Merokok
Penyalahgunaan obat
Alkohol
Hubungan seksual diluar nikah
Kehamilan remaja
Penyakit menular seksual
Tawuran
Mewujudkan kader bangsa di bidang
kesehatan yang dapat membantu
melembagakan norma hidup sehat bagi
semua anggota Gerakan Pramuka dan
masyarakat di lingkungannya (Kep. Ka
Kwarnas Gerakan Pramuka No. 53/1985)
Memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi
para Pramuka Penegak dan Pandage untuk
menyalurkan minat, mengembangkan bakat,
kemampuan dan pengalaman dalam bidang
pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan bidang
kesehatan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan
dan penghidupannya untuk mengabdi pada
masyarakat, bangsa dan negara (Kepts. Ka Kwarnas
Gerakan Pramuka No. 154/2011)
Anggota Gerakan Pramuka yang
mengikuti kegiatan Saka Bakti
Husada diharapkan:
memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman
dalam bidang kesehatan
khususnya tentang: lingkungan
sehat, keluarga sehat,
penanggulangan penyakit, gizi,
obat dan PHBS.
Mampu memberikan pengetahuan
dan ketrampilan tentang kesehatan
kepada para anggota Gerakan
Pramuka di Gugusdepan (Gudep)
masing-masing
Memiliki sikap dan perilaku hidup
sehat serta manjadi contoh bagi
teman sebaya, keluarga dan
masyarakat di lingkungannya
Mau dan mampu
menyebarluaskan informasi
kesehatan tersebut di atas
kepada masyarakat.
Sehingga ke depan anggota
Pramuka dapat menjadi:
dapat menjadi contoh hidup
sehat bagi remaja, masyarakat
di lingkungannya serta
memiliki sikap dan perilaku
kesehatan yang lebih mantap
Wahana dalam memupuk,
mengembangkan, membina dan
mengarahkan minat serta
bakat generasi muda dalam
bidang kesehatan melalui
kepramukaan, untuk
mendukung pencapaian
Indonesia Sehat
Berperan aktif melalui gerakan
keperamukaan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan generasi
muda, khususnya anggota Gerakan
Pramuka
Berperan aktif melalui gerakan
kepramukaan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan
perseorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
1. Mengembangkan kegiatan berbasis
masalah kesehatan setempat
2. Menyesuaikan pelaksanaan kegiatan
dengan minat dan pola kegiatan
remaja
3. Menumbuhkan semangat
kepeloporan, kerelawan, kemandirian,
kreativitas, inovasi dan persaudaraan
4. Menggalang kemitraan dengan
berbagai pihak, terutama dengan
masyarakat kesehatan
Pembenahan organisasi dan
manajemen di seluruh jajaran organisasi
Pembaharuan dan penyegaran
kepengurusan di seluruh jajaran
organisasi
Peningkatan jumlah, mutu dan
pemberdayaan instruktur dan pamong
Pembenahan sistem rekrutmen,
penerimaan anggota baru dan
heregistrasi anggota SBH
Pemenuhan kebutuhan buku pedoman
dan atribut organisasi
Pengembangan kegiatan SBH yang
berbasis masalah kesehatan setempat
Penggalian sumberdana secara
optimal
Menggalang kemitraan dengan
berbagai pihak, utamanya dengan
masyarakat kesehatan
1. Krida Bina lingkungan Sehat memiliki 5
kecakapan khusus
2. Krida Bina Keluarga Sehat memiliki 6
kecakapan khusus.
3. Krida Penanggulangan Penyakit memiliki 9
kecakapan khusus.
4. Krida Bina Gizi memiliki 5 kecakapan khusus
5. Krida Bina Obat memiliki 5 kecakapan khusus
6. Krida PHBS memiliki 5 kecakapan khusus
1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan & Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Posyandu (Kadarzi)
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Peny. Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat
9. SKK HIV/AIDS
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat keluarga (TOGA)
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalah-gunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
1. SKK PHBS di rumah tangga
2. SKK PHBS di sekolah
3. SKK PHBS di tempat kerja
4. SKK PHBS di tempat-tempat umum
5. SKK PHBS di institusi kesehatan
Kegiatan SakaBakti Husada dilaksanakan di
basecamp seperti Puskesmas, Akademi/ Sekolah
Kesehatan, Dinkes, RS, UPT Kesehatan atau di
Pangkalan SBH atau di Gudep yang disesuaikan
dengan usia dan kemampuan jasmani & rohani
peserta didik
Kegiatan latihan diutamakan dalam bentuk praktek
berupa kegiatan nyata yakni menerapkan sendiri
pengetahuan/ketrampilannya dgn menggunakan
perlengkapan yang sesuai kebutuhan dan
situasi/kondisi setempat
Kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk bakti
seperti Perkemahan Bakti (Perti), Pramuka Peduli
Kesehatan, Pramuka Peduli Mata, Pramuka Peduli
Banjir serta Tim Bantuan Kesehatan (P3K)
Untuk tingkat Nasional telah diselenggarakan dua kali
Perkemahan Bakti Nasional (Pertinas). Pertama, di
Gowa, Sulsel pada tanggal 21 - 25 Oktober 1995.
Kedua, di Way Som, Lampung pada tanggal 17-23
Oktober 2001 , Ketiga di Jatinangor-Jawa Barat pada
Oktobwer 2006, dan keempat di Gorontalo pada 25
Sept-2 Okt 2011
Untuk tingkat Daerah telah diselenggarakan beberapa
kali Pertida (Propinsi) dan Perticab (Kabupaten)
Instruktur SBH adalah profesional kesehatan: dokter,
dokter gigi, apoteker, sarjana kes. masyarakat,
bidan, perawat, nutrionis atau sanitarian
Dengan adanya MOU antara Pimpinan SBH dan 9
organisasi profesi kesehatan (IDI, PDGI, ISFI,
IAKMI, PERSAGI, IBI, PPNI, HAKLI, dan PERSI),
maka yang menjadi instruktur tidak berasal dari
Dinkes dan Puskesmas saja, melainkan menjadi
tanggung jawab keluarga besar kesehatan termasuk
profesional kesehatan yang bekerja di manapun.
Kengurusan tingkat Kwartir Daerah (kwarda)
ditemukan di semua propinsi
Kepengurusan tingkat Kwartir Cabang
(kwarcab) ditemukan di 300 Kabupaten
Kepengurusan tingkat (Kwartir Ranting
(kwarran) ditemukan di lebih dari 50%
kecamatan
Meningkatkan citra Gerakan Pramuka dalam
pengabdian kepada masyarakat khususnya di
bidang kesehatan
Membekali peserta didik anggota Pramuka
tentang pengetahuan dan ketrampilan di bidang
kesehatan
Menyiapkan kader bangsa khususnya kader di
bidang kesehatan
Menjadi contoh dan pelopor hidup sehat bagi
generasi muda dan masyarakat sekitarnya
Hal ini dapat diwujudkan dengan senantiasa
berprilaku sehat misal tidak merokok, tidak minum
minuman keras, anti narkota dll
Mendorong kesadaran, kemauan, dan
kemampuan generasi muda melalui gerakan
kepramukaan untuk hidup sehat
Hal ini diwujudkan dalam bentuk kampanye tidak
merokok, tidak minum minuman keras, anti Narkoba,
dll.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perseorangan, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya.
Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk menjadi kader
kesehatan dalam keluarga, aktif di pos-pos
kesehatan, peduli banjir, peduli sampah, peduli
masalah kesehatan di wilayahnya, peduli hidup sehat
dan bersih, mempelopori cara hidup sehat, dll.
Sebagai tempat berdirinya Saka (Pangkalan Saka)
Sebagai motor penggerak dan pengembangan
Saka (para mahasiswa sebagai anggota Saka)
Sebagai gudang para ahli, perguruan tinggi dapat
mensupply kebutuhan instruktur Saka dalam
berbagai disiplin ilmu
Melakukan berbagai penelitian dan
pengembangan Saka yang bermafaat untuk
masyarakat
Pengurus aktif SBH Pengurus SBH
kurang/tidak aktif
Kegiatan Teruskan dan Cari orang yg mau
cukup kaderisasi aktif, ada staf yang
banyak ditunjuk khusus
Kegiatan Rancang kegiatan Beri motivasi dgn
tidak ada sesuai dgn masalah cara penyegaran,
kes setempat dan studi banding
minat kaum muda
Pendanaan cukup Pendanaan kurang

Kegiatan Teruskan dan Kembangkan


cukup laksanakan kegiatan kemitraan,
banyak sebaik-baiknya sponsorship
Kegiatan Tunjuk staf atau Berikan motivasi
tidak ada orang yang mau kepada pengurus
mengelola kegiatan dan asistensi teknis
SBH SBH
P Praktis
R Rasional
A Alam terbuka
M Mandiri
U Unggul
K Kepribadian
A Afiat (Sehat)
(Hasil Orientasi Kepramukaan Pimpinan SBH
Tingkat Nasional pada bulan September 1999)
Kridanya ada enam
Tiga lima SKKnya
Itulah Saka Kita
Saka Bakti Husada
Yoo ayo ayo ayo yo
Mari kita giatkan
Saka Bakti Husada
Agar rakyat Sehat Semua

kodrat 7/10/2017

Anda mungkin juga menyukai